Material Pegas Perhitungan Pegas helik tekan tarik

Tabel 2.16. Jenis Material Penyusun Pegas, Zainuri, 2010 Material Allowable shear stress MPa Modulus of rigitdity G kNmm 2 Modulus of elasticity E kNmm 2 Severe service Average service Light service 1. Carbon steel a Up to 2.125 mm dia. b 2.125 to 4.625 mm c 4.625 to 8.00 mm d 8.00 to 12.25 mm e 13.25 to 24.35 mm f 24.25 to 38.00 mm 2. Music wire 3. Oli tempered wire 4. Hard drawn spring wire 5. Stainless stell wire 6. Monel metal 7. Phasphor bronze 8. Brass 420 385 336 294 252 224 392 336 280 280 196 196 160 525 483 420 364 315 280 490 420 340 350 245 245 175 651 595 525 455 392 350 612 525 437.5 437.5 360 360 219 80 80 80 80 80 80 80 80 80 70 44 44 35 210 210 210 210 210 210 210 210 210 196 105 105 100

2.12.4. Perhitungan Pegas helik tekan tarik

Pegas helix tekan yang paling umum adalah pegas kawat dengan penampang bulat, diameter coil konstan, dan picth yang konstan. Geometri utama pegas helix adalah diameter kawat d, diameter rata-rata coil D, panjang pegas bebas Lf, jumlah lilitan Nt, dan pitch P. Pitch adalah jarak yang diukur dalam arah sumbu coil dari posisi center sebuah lilitan ke posisi center lilitan berikutnya. Indeks pegas C, yang menyatakan ukuran kerampingan pegas didefinisikan sebagai perbandingan antara diameter lilitan dengan diameter kawat . Seperti terlihat pada gambar 2.47. di bawah ini. Gambar 2.47. Pegas ulir Tekan, Zainuri, 2010. 1. Panjang Rapat Solid length of the spring: L S = n’ d 2.89 Keterangan : n’ = Jumlah koil lilitan d = Diameter kawat 2. Panjang Bebas Free length of the spring L F = n’ d δmak n’ – 1 x 1 mm 2.90 Dalam permasalahan ini, jarak antara dua kumparan yang berdekatan diambil 1 mm. 3. Indek pegas C Didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara diameter pegas dengan diameter kawat, maka persamaan matematikanya adalah : Indek pegas C = D d 2.91 Keterangan : D = diameter lilitan pegas 4. Spring rate k Didefinisikan sebagai sebagai beban yang diperlukan per unit defleksi pegas, persamaan matematikanya adalah : k = 2.92 Keterangan : W = Beban δ = Defleksi dari pegas 5. Pitch p Didefinisikan sebagai jarak aksial antara kumparan yang berdekatan pada daerah yang tidak terkompresi, persamaan matematikanya adalah : Pitch p = anjang bebas 2.93 Atau dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut ini : Pitch of the coil = δ - δS n d 2.99 6. Tegangan pada pegas helik Bila tarikan atau kompresi bekerja pada pegas ulir, besarnya momen puntir T kg.mm adalah tetap untuk seluruh penampang kawat yang bekerja. Untuk diameter lilitan rata-rata diukur pada sumbu kawat D mm, berdasarkan kesetimbangan momen besar momen puntir seperti terlihat pada gambar 2.48. dibawah ini adalah: Gambar 2.48. Pegas Helik Zainuri, 2010. T = D 2.100.a Jika diameter kawat adalah d mm, maka besarnya momen puntir kawat yang berkorelasi dengan tegangan geser akibat torsi τ 1 kgmm 2 adalah: Torsi = τ d 2.100.b Sehingga: Sedangkan tegangan geser langsung akibat beban W adalah : τ = - 2.101.a 2.101.b Keterangan: D = Mean diameter of spring coil d = Diameter of the spring wire n = Number of active coil G = Modulus of rigidity for the spring material W = Axial load on the spring Τ = M x u u C = Spring index = Dd P = Pitch of the coils δ = Deflection of the spring, as a result of an axial load W Sehingga, tegangan geser maksimum yang terjadi di permukaan dalam lilitan pegas ulir adalah : τ = τ τ = τ = = 8 D D d 8 D d d D = 8 D d = s 8 D d K s = shear stress factor = 1 - Tegangan hanya mempertimbangkan pembebanan langsung τ = 8 D d = 8 D d 2.102 tegangan dengan mempertimbangkan efek lengkungan dan pembebanan Keterangan : D = Diameter pegas rata-rata d = Diameter of the spring wire n = Jumlah lilitan aktif G = Modulus kekakuan W = Beban aksial C = Spring index = Dd τ = Tegangan geser K = F aktor ah’l 2.103 Persamaan untuk mencari Defleksi pegas adalah: 2.104 Harga diameter minimum kawat pegas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan seperti yang tertulis dibawah ini. √ 2.105 Keterangan : d = Diameter minimum kawat pegas mm = aktor teganga ahl’ = Beban N = Tegangan geser Nmm Berikut ini adalah persamaan yang digunakan untuk mencari harga diameter pegas: D = C x d 2.106 Keterangan: D = Diameter pegas mm C = Konstanta pegas. d = Diameter kawat pegas mm. Persamaan untuk mencari harga lendutan awal adalah sebagai berikut: δ = H f - H s 2.107 Keterangan: δ = Lendutan awal mm. H f Panjang pegas awal mm. H s Panjang mampat pegas mm. Persamaan untuk menghitung lendutan efektif adalah sebagai berikut: H s = H t - 2.108 Keterangan: = Lendutan awal mm. H Panjang pegas awal mm. H s Lendutan efektif mm. Persamaan untuk menghitung tinggi mampat pegas adlah sebagai berikut: H c = n + 1.5 d 2.109 Keterangan: H c = Tinggi mampat pegas mm. Indeks pegas. d = Diameter kawat pegas mm.

2.13. Perhitungan Reaksi Tumpuan

Untuk menghitung kekuatan rangka dan gandar dapat digunakan persamaan- persamaan pada pembebanan statis yang diterima oleh komponen. Analisa yang digunakan untuk menghitung reaksi tumpuan dengan persamaan kesetimbangan atau persamaan satis adalah sebagai berikut. ∑ ε = , 2.110 96

BAB III METODE PERANCANGAN

3.1. Pertimbangan Desain

Pada umumnya pesawat paratrike merupakan sebuah alat bantu olahraga, paratrike ini merupakan hasil modifikasi dari paramotor yang diracang untuk memenuhi kebutuhan pilot yang sedang mengalami cidera dan tidak mampu menggunakan paramotor. Paratrike memiliki frame dan roda sebagai alat bantu lepas landas serta mendarat. Frame paratrike pada umumnya terbuat dari stainless stell dan mempunyai tiga buah roda. Pada saat ini, frame paratrike sangat sederhana hanya memakai satu batang frame dan dihubungkan dengan gandar poros serta lengan ayun untuk memasangkan ketiga rodanya. Seperti terlihat pada gambar 3.1. di bawah ini. Gambar 3.1. Frame paratrike, fly produk, 2006. Dengan menggunakan kontruksi yang sederhana seperti terlihat pada gambar 3.1. maka angka kerusakan komponen mesin kerap terjadi seperti pada bagian gandar roda, karena tidak dilengkapi dengan sistem peredam kejut. Sehingga bila terjadi beban berlebihan akan terjadi kerusakan pada komponen tersebut.