23 Gambar 3.7 Flowchart Mengukur Pengaruh Ukuran Adsorben Terhadap Kemampuan
Adsorpsi
2. Mengukur Pengaruh Kecepatan Pengadukan Terhadap Kemampuan Adsorpsi
Selesai
�
��
� � �
�
Lalu dihitung nilai q
ads
Apakah ada variasi bentuk
lainnya? Tidak
Ya
Mulai
Diambil larutan Cd
2+
50 ppm sebanyak 100 mL dari botol reagen 2,5 L yang diterangkan pada prosedur 3.3.1c lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer
Kemudian diaduk dengan magnetic strirrer dengan kecepatan pengadukan 220 rpm pada suhu kamar
Kemudian ditambahkan 1 gram adsorben batang jagung pada ukuran adsorben tertentu
Lalu diambil 2 mL sampel untuk dianalisa A
B
A B
Universitas Sumatera Utara
24 Gambar 3.8 Flowchart Mengukur Pengaruh Kecepatan Pengadukan Terhadap
Kemampuan Adsorpsi
3.4.8 Flowchart Prosedur Kinetika Adsorpsi 1. Mengukur Kinetika Adsorpsi pada Bentuk Adsorben ¼ Lingkaran
Terhadap Kemampuan Adsorpsi
Konsentrasi ion
Cd
2+
s
etelah adsorpsi dianalisa dengan Atomic Adsorption Spectroscopy AAS
Selesai
�
��
� � �
�
Lalu dihitung nilai q
ads
Apakah ada variasi kecepatan
pengadukan lainnya?
Tidak Ya
Mulai
Diambil larutan Cd
2+
50 ppm sebanyak 100 mL dari botol reagen 2,5 L yang diterangkan pada prosedur 3.3.1c lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer
Kemudian diaduk dengan magnetic strirrer dengan kecepatan pengadukan 220 rpm pada suhu kamar
Kemudian ditambahkan 1 gram adsorben batang jagung pada ukuran adsorben tertentu
A B
A
Universitas Sumatera Utara
25 Gambar 3.9 Flowchart Mengukur Kinetika Adsorpsi pada Bentuk Adsorben ¼
Lingkaran Terhadap Kemampuan Adsorpsi Lalu diambil 2 mL sampel pada selang waktu 10 menit selama 2 jam
Konsentrasi ion
Cd
2+
s
etelah adsorpsi dianalisa dengan Atomic Adsorption Spectroscopy AAS
Selesai
�
��
� � �
�
Lalu dihitung nilai q
ads
A
Universitas Sumatera Utara
26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perlakuan Awal pada Adsorben Batang Jagung
Batang jagung yang telah selesai dipanen, dibersihkan dari pengotor dan komponen lainnya seperti daun ataupun akar yang menempel pada batang, kemudian
batang jagung dicuci dengan air bersih. Batang jagung kemudian dipotong dengan bentuk lingkaran, ½ lingkaran, ¼ lingkaran dengan ketebalan 0,5 cm dan ada juga
bentuk adsorben yang 50 mesh, dan 70 mesh yang dihaluskan dengan menggunakan ball mill. Kemudian, bentuk dari masing-masing adsorben dicuci dengan air
aquadest. Proses pencucian yang dilakukan pada batang jagung bertujuan untuk
mendapatkan perlakuan kodisi pH yang sama pada tiap bentuk batang jagung dan juga untuk menghilangkan kotoran seperti tanah dan residu fungisida atau insektisida
yang menempel pada batang jagung [37]. Dari hasil penelitian yang dilakukan, bahwa adsorben bentuk lingkaran, ½ lingkaran, dan ¼ lingkaran membutuhkan tiga
kali pencucian sampai pH konstan yaitu pH 6 dan bentuk adsorben 50 mesh dan 70 mesh membutuhkan empat kali pencucian sampai pH konstan yaitu pH 6.
Setelah melakukan pencucian batang jagung dengan berbagai bentuk lingkaran, ½ lingkaran, ¼ lingkaran, 50 mesh dan 70 mesh, kemudian dilakukan
proses pengeringan di oven pada suhu 55
o
C. Pengeringan dilakukan pada semua bentuk batang jagung hingga berat batang jagung konstan sehingga diperoleh
keseragaman massa adsorben. Menurut Maulina, dkk. 2013 [38], proses pengeringan merupakan proses penurunan kadar air dalam bahan sampai pada
tingkat kadar air tertentu. Dari hasil pengeringan yang dilakukan, bahwa adsorben batang jagung bentuk lingkaran, ½ lingkaran, dan ¼ lingkaran membutuhkan waktu
pengeringan selama 4 jam sampai massa adsorben konstan. Batang jagung bentuk serbuk 50 mesh dan 70 mesh membutuhkan waktu pengeringan lebih lama yaitu
selama 9 dan 10 jam.
Universitas Sumatera Utara