Data Primer Teknik Pengumpulan Data

52 berpindah-pindah sesuai dengan titik sampel. Segitiga pengaman yang digunakan terlihat pada Gambar 3.10.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Kedua data dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data dijabarkan pada seksi 3.5.1 dan 3.5.2 .

3.4.1 Data Primer

Data Primer merupakan data utama yang diperlukan dalam penelitian. Data primer dilakukan dengan melakukan pengujian langsung dilapangan. Data primer diperoleh melalui survey pendahulu dan survey utama. a. Survey Pendahulu Survey pendahulu dilakukan untuk menentukan titik sampel dan titik pengujian. Dalam survei pendahulu dilakukan pengukuran panjang dan lebar jalan dengan perkerasan homogen dan memenuhi kondisi pengujian. Dari survey yang dilakukan akhirnya didapat sketsa titik-titik pengujian sebagai berikut pengujian seperti pada Gambar 3.2. b. Survey Utama Pada survey utama dilakukan pengujian skid resistance dan kedalaman tekstur. Pengujian dimulai dengan pengujian kedalaman tekstur dan diikuti dengan pengujian skid resistance. Pengujian kedalaman tekstur dilakukan menggunkan Sand Patch dan pengujian skid resistance menggunakan British Pendulum Tester. 53 Adapun Pengujian di lapangan dilakukan sebagai berikut: 1 Pemasangan Rambu-rambu Pengaman Lalulintas Pemasangan rambu-rambu ini dilakukan untuk mengamankan lokasi pengujian dari lalu lintas selama pengujian berlangsung. Kegiatan ini terdiri dari pemasangan segitiga pengaman agar lebih terlihat segitiga pengaman diletakkan dia atas bangku serta penempatan seseorang yang bertugas mengamankan lalu lintas Gambar 3.11. Gambar 3.11 Segitiga Pengaman dan Petugas Pengamanan Lalulintas 2 Pengukuran Titik Sampel dari Tepi Perkerasan Sesuai dengan ketentuan, pengujian dilakukan dengan jarak dari tepi perkerasan yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu, dilakukan pengukuran titik uji dari tepi perkerasan Gambar 3.12. 54 3 Pemasangan Label Titik Pengujian Setelah titik pengujian ditentukan. Titik tersebut diberi pengaman dan label titik Gambar 3.13. Gambar 3.12 Pengukuran Titik Sampel dari Tepi Perkerasan Gambar 3.13 Pemasangan Label dan Pengaman 55 4 Pengujian Kedalaman Tekstur dengan Sand Patch Method Setelah pengaman diletakkan, pengujian dilanjutkan dengan pengerjaan Sand Patch Method. Pengujian Sand Patch Dilakukan Dengan tahap-tahap sebagai berikut: a Periksa bahwa daerah yang akan diperiksa cukup kering dan bebas dari kotoran. Sikat setiap material halus dari permukaan yang diperiksa Gambar 3.14. b Isi silinder dengan pasir dan ketuk-ketuk secara ringan hingga pasir berhenti memadat. Isi silinder hingga penuh dan sapu rata dengan hati-hati permukaan silinder dengan papan penggaris c Tuangkan pasir dengan bentuk kerucut pada tengah-tengah daerah yang akan diperiksa dalam keadaan berangin disarankan menggunakan ban atau penyekat angin yang mengelilingi pasir tersebut. Proses penuangan seperti terlihat pada Gambar 3.15. Gambar 3.14 Pembersihan Titik Sampel 56 d Dengan menggunakan papan penggaris atau benda dengan permukaan rata berbahan karet. Dalam hal ini digunakan kepala palu karet. Sebarkan pasir dalam bentuk lingkaran hingga cekungan-cekungan permukaan diisi rata sehingga bagian atas batuan perkerasan. Bagian atas dari batuan yang lebih besar harus persis terlihat melalui lapisan pasir. Proses penyebaran pasir seperti terlihat pada Gambar 3.16. Gambar 3.15 Penuangan Pasir Gambar 3.16 Penyebaran Pasir dan Setelah Pasir Disebarkan 57 e Ukurlah garis tengah jejak lingkaran, dua kali, arah dari kedua kira- kira yang tagak lurus terhadap yang pertama. Ambil harga rata-rata dari pengukuran ini untuk memberikan harga D, yang merupakan garis tengah lingkaran pasir Gambar 3.17. f Catat diameter pasir 5 Pengujian Skid Resistance dengan British Pendulum Tester Setelah pengujian kedalaman tekstur, dilakukan pegujian skid resistance menggunakan British Pendulum Tester. Pengujian skid resistance menggunakan British Pendulum Tester dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut: a Bersihkan area pengujian setelah sand patch selesai dilakukan menggunakan sikat Gambar 3.18. Gambar 3.17 Pengukuran Diameter Lingkaran Pasir 58 b Letakkan alat BPT pada titik pengujian dan atur keseimbangannya hingga gelembung udara pada BPT berada di tengah Gambar 3.19 c Sebagai Tambahan, pada permukaan perkerasan berpola misalnya seperti pada perkerasan rigid. BPT diatur 80 o dari pola perkerasan Gambar 3.20. Gambar 3.18 Area Pengujian Dibersihkan Gambar 3.19 Gelembung Udara Berada di Tengah 59 d Pengaturan titik nol pada alat. Pengaturan berupa longgar atau tidaknya pendulum dalam keadaaan jatuh bebas tanpa menyentuh perkerasan. Hingga jarum penunjuk skala ukur berada pada titik nol Gambar 3.21. Gambar 3.20 BPT Diletakkan 80 o dari Pola Perkerasan Gambar 3.21 Jarum Penunjuk Skala Ukur Berada Pada Titik Nol 60 e Pengaturan bidang kontak karet pendulum terhadap permukaan jalan. Panjang bidang kontak karet pendulum dengan permukaan jalan adalah 125 mm Gambar 3.22. f Basahi permukaan uji dengan air yang cukup dan ratakan dengan kuas Gambar 3.23. Gambar 3.22 Pengaturan Bidang Kontak Karet Pendulum Gambar 3.23 Permukaan Perkerasan Dibasahi 61 g Setelah bidang kontak dibasahi dilakukan pengukuran suhu permukaan jalan Gambar 3.24. h Pengujian dilakukan dengan meluncurkan pendulum. Hingga Jarum skala menunjukkan angka yang konstan Gambar 3.25. Gambar 3.24 Pengukuran Suhu Permukaan Perkerasan Gambar 3.25 Peluncuran Pendulum 62 i Lakukan peluncuran pendulum dan basahi kembali permukaan uji dan lakukan peluncuran batang pendulum sebanyak 5 kali. Basahi kembali setiap kali sebelum peluncuran dan catat hasilnya. 6 Pengukuran Jarak Lima Meter untuk setiap titik uji Setelah pengujian pada satu titik uji selesai dilakukan, pengujian berikutnya dilakukan 5 m dari titik sebelumnya dengan arah memanjang jalan, sedangkan jarak melintang jalan sama dengan titik sebelumnya Gambar 3.26. 7 Selanjutnya pengujian diulangi pada titik yang telah ditentukan dengan total 5 titik uji pada setiap satu sampel.

3.4.2. Data Sekunder