Pengertian Keluarga LANDASAN TEORI

g. Lapangan hidup ilmu pengetahuan, agar berkembang menjadi alat untuk mencapai kesejahteraan hidup umat manusia yang dikendalikan oleh iman. 13 Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa ruang lingkup pendidikan Islam meliputi keagamaan, kemasyarakatan, seni budaya dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian materi pendidikan Islam yang diberikan di sekolah berperan untuk pengembangan potensi kreatifitas peserta didik dan bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, cerdas, terampil, memiliki etos kerja tinggi. Berbudi pekerti luhur, mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya, agama, bangsa dan negara.

2. Keluarga

A. Pengertian Keluarga

Secara etimologis, keluarga adalah orang-orang yang berada dalam seisi rumah yang sekurang-kurangnya terdiri dari suami, istri, dan anak-anak. 14 Keluarga menurut makna Sosiologis Family berarti kesatuan kemasyarakatan sosial berdasarkan hubungan perkawinan atau pertalian darah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan “keluarga” adalah ibu, bapak, dengan anak-anaknya yang merupakan satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat. Keluarga 13 H. M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, h. 30 14 Dikutip dari buku Amirullah syarbini, Pendidikan Karakter berbasis Keluarga. Karya: Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesi, h. 553 merupakan unit terkecil dalam struktur masyarakat yang dibangun di atas pernikahan yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Pernikahan sebagai salah satu proses pembentukan suatu keluarga merupakan perjanjian sakral antara suami istri. 15 Adapun yang dimaksud perkawinan, menurut Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, yang dimaksud dengan perkawinan yaitu ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 16 Dalam perspektif Islam, keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang anggotanya terdiri dari seorang laki-laki yang berstatus sebagai suami dan seorang perempuan yang berstatus sebagai istri. Keluarga pokok tersebut menjadi keluarga inti jika ditambah dengan adanya anak-anak. Kadang-kadang terdapat keluarga yang besar, yang anggotanya bukan hanya ayah, ibu dan anak-anak, tetapi juga bersama anggota keluarga lain semisal kakek nenek dan sanak keluarga lainnya. 17 Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak disebutkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atu ibu dan anaknya, 15 Dikutip dari buku Analisis Jurnal Studi KeIslaman. Karya: Anur Rakhim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Jogjakarta: UII Press, 2001, h. 71 16 Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Perkawinan, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2002, h. 11 17 Ibid. atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas, atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga. 18 Dalam perspektif sosiologi, keluarga merupakan suatu kelompok sosial terkecil yang ditandai oleh tempat tinggal bersama, kerjasama ekonomi, dan reproduksi. Keluarga adalah sekelompok sosial yang dipersatukan oleh pertalian kekeluargaan, perkawinan, atau adopsi, yang disetujui secara sosial, yang umumnya secara bersama- sama menempati suatu tempat tinggal dan saling berinteraksi sesuai dengan peranan- peranan sosial yang dirumuskan dengan baik. 19 Bagi Abdullah Gymnastiar Aa Gym, keluarga adalah sebuah organisasi kecil yang di dalamnya ada yang memimpin daan ada yang dipimpin. Seorang ayah adalah kepala keluarga yang bertugas sebagai nakhoda dalam biduk rumah tangga. Dialah yang mengarahkan dan mengendalikan ke mana keluarganya akan dibawa. 20 Dapat disimpulkan oleh penulis, bahwasannya keluarga adalah suatu kelompok terkecil dalam tatanan masyarakat yang tinggal dalam satu rumah yang terdiri dari ayah, ibu dan anak, karena adanya hubungan darah atau adopsi. Yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan yang sah menurut agama dan masyarakat. 18 Dikutip dari buku Amirullah syarbini, Pendidikan Karakter berbasis Keluarga. Dalam Undang-undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Bab 1 Pasal 1 Jakarta: Indonesia Legal Center Publishing, 2003, h. 3 19 Dikutip dari buku Amirullah syarbini, Pendidikan Karakter berbasis Keluarga. Karya: Mac Iver R.M. Charles, Society New York: Holt Renehart and Winston, 1994, h. 21 20 Dikutip dari buku Amirullah syarbini, Pendidikan Karakter berbasis Keluarga. Karya: Abdullah Gymnastiar, Membangun Karakter Baik dan Kuat Bandung: Darut Tauhid, 2013, h. 132

B. Pendidikan dalam Keluarga