Reliabilitas Uji Alat Tes penelitian

52 Berdasarkan data tabel tersebut di atas diketahui bahwa koefisiensi korelasi item total dikoreksi corrected item-total correlation tidak semua item soal memiliki kriteria validitas. Dari 30 butir soal terdapat 21 item memberikan nilai positif ≥ 0.25, hal tersebut menunjukan 21 item soal valid dan terdapat 9 item soal yang tidak valid. Dengan demikian maka peneliti hanya mengambil jumlah item soal yang valid, namun untuk mempermudah perhitungan skor nilai maka peneliti hanya akan mengambil 20 item soal dari 21 item soal yang valid, jadi item soal yang dibuang seluruhnya berjumlah 10 item soal.

2. Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas merujuk kepada konsistensi skor yang dicapai oleh siswa yang sama ketika mereka diuji ulang dengan soal yang sama pada kesempatan yang berbeda. Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 17 for windows diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Siswa Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .915 .915 50 Sumber data diolah dengan SPSS berdasarkan tabel uji reliabilitas di atas menunjukan nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh sebesar 0,915 0.70, maka dapat 53 disimpulkan bahwa alat test tersebut memiliki reliabilitas internal yang memadai untuk mengukur motivasi belajar siswa. Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas Hasil belajar siswa Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .817 .817 30 Sumber data diolah dengan SPSS Tabel uji reliabilitas di atas menunjukan nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh sebesar 0,817 0.70, maka dapat disimpulkan bahwa alat test tersebut memiliki reliabilitas internal yang memadai untuk mengukur hasil belajar siswa. Soal tes tertulis setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas selanjutnya dilakukan uji daya pembeda dan uji tingkat kesukaran dengan maksud untuk mengukur tingkat kualitas soal tes. Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah Arikunto, 2007:211. Untuk klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut : Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Batasan Kategori 0,00 D ≤ 0,20 0,20 D ≤ 0,40 0,40 D ≤ 0,70 0,70 D ≤ 1,00 Jelek Cukup Baik Baik sekali 54 Sedangkan analisis tingkat kesukaran soal dimaksudkan untuk mengetahui seberapa sukar sebuah soal yang dibuat sebagai alat tes yang baik adalah yang mempunyai tingkat kesukaran sedang, tidak terlalu sukar ataupun tidak terlalu mudah. Klasifikasi indeks kesukaran soal sebagai berikut : Tabel. 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Batasan Kategori 0,00 ≤ P 0,30 0,30 ≤ P 0,70 0,70 ≤ P 1,00 Sukar Sedang Mudah Daya pembeda soal serta tingkat kesukaran soal dilakukan dengan bantuan Anatest kemudian dianalisis. Berikut di paparkan hasil pengujian daya pembeda dan tingkat kesukaran soal alat tes dengan menggunakan bantuan Anatest. Tabel 3.9. Hasil Uji Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda No soal Tingkat Kesukaran Kategori Daya Pembeda 1 57,14 Sedang 55,56 2 45,71 Sedang 33,33 3 42,86 Sedang 44,44 4 60,00 Sedang 44,44 5 77,14 Mudah 44,44 6 68,57 Sedang 77,78 7 37,14 Sedang 55,56 8 48,57 Sedang 77,78 9 45,71 Sedang 55,56 10 37,14 Sedang 44,44 11 62,86 Sedang 88,89 12 65,71 Sedang 44,44 13 62,86 Sedang 44,44 55 Lanjutan Tabel 3.9. 14 60,00 Sedang 33,33 15 57,14 Sedang 55,56 16 54,29 Sedang 66,67 17 82,86 Mudah 44,44 18 60,00 Sedang 77,78 19 31,43 Sedang 44,44 20 57,14 Sedang 44,44 Sumber data: diolah menggunakan Anatest

F. Rancangan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dalam Pembelajaran Fisika

0 4 8

PENGARUH MODEL ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, AND SATISFACTION) MELALUI METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA :Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 49 Bandung.

0 0 44

Pemahaman siswa dan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) pada topik bahasan operasi bilangan bulat di kelas VII Erlan

0 2 373

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction (ARCS) Motivation Model pada Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Karanganyar.

0 1 19

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI GONDANGREJO PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN MODEL ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE AND SATISFACTION).

0 0 20

PICTORIAL RIDDLE MELALUI PEMBELAJARAN ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION (ARCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

1 1 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, AND SATISFACTION) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DITINJAU DARI MINAT BELAJAR DI KELAS IV SD GUGUS IX GOLEWA, KECAMATAN GOLEWA KABUPATEN NGADA-NTT

1 3 14

Penerepan Model Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction (ARCS) Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 1 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION) DENGAN BERBANTUAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN PEMASARAN ONLINE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TESIS

0 1 21

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI MOTIVASI ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENT, SATISFACTION (ARCS) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 WERU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - UNWIDHA Repository

0 0 24