54
3.1.4.4 Seni dan Budaya
Kesenian suatu daerah tentunya mencerminkan budaya yang dimiliki oleh setiap masyarakatnya. Masyarakat distrik kepulauan Ambai, melihat dari letak
geografisnya, sudah tentu memiliki budaya dan kesenian yang selalu menyatu dengan keadaan alam yang dialaminya. Budaya masyarakat Ambai, pada dasarnya
sama dengan budaya lain yang ada di daerah Papua seperti pada daerah Biak, Waropen, Jayapura, Manokwari, Sorong, dan daerah lainnya. Budaya itu dinamakan
pesta dansa Mandohi. Pesta ini biasanya dilakukan dengan bentuk tarian dan nyayian. Alat-alat musik yang digunakan dalam pesta tersebut adalah tifa, dan tikar
yang sudah dihiasi dengan bentuk motif-motif daerah berupa ukiran-ukiran dan suatu perahu kecil yang didesain dengan berbagai ukiran. Tujuan dari Pesta Dansa
Mandohi ini adalah memberi suatu hadiah baik itu berupa barang atau uang dari seorang saudara laki-laki kepada saudara perempuan. Barang atau uang diberikan
karena pada waktu-waktu yang lalu saudara perempuan ini telah memberi makan, dan membantu saudaranya baik dalam melakukan aktifitas semasa ia belum
memiliki seorang istri. Jadi saudara laki-laki ini memberi hadiah ini untuk membalas kebaikan saudara perempuan dengan mengadakan suatu pesta.
3.2 Teknik Penelitian
3.2.1 Metode Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Metode
ini digunakan karena data yang diambil akan berubah berdasarkan perkembangan penelitian di lapangan atau data yang ada.
55
Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini yaitu 3.2.2 Pemilihan Lokasi
Lokasi penelitian akan sesuai dengan masalah yang diteliti, yaitu seluruh kepulauan Ambai. Kepulauan Ambai meliputi beberapa desa antara lain. Desa
Rondepi, Desa Ambai I, Desa Ambai II, Desa Kawipi, Desa Wamori, Desa Adiwipi, Desa Baisore, Desa Nubua, Desa Sowidori, Desa Mambawi, dan Desa
Farayawung. Lokasi yang lain yaitu Distrik Angkaisera, Distrik Teluk Ampimoi dan Distrik Dawai
3.2.3 Hubungan Masyarakat Penelitian yang dilakukan dalam rangka mendapat informasi atau data
secara konkret, maka peneliti perlu mengadakan hubungan pendekatan dengan masyarakat pemakai bahasa Ambai. Adapun cara untuk memperoleh data yaitu
melalui, bidang keagamaan, olahraga, mata pencaharian baik itu nelayan atau petani. Pemerolehan kalimat bahasa Ambai, peneliti mengikuti beberapa kotbah
yang akan disampaikan dalam ibadah oleh penatua, syamaset, guru jemaat, fikaris, pendeta yang pada saat itu menyampaikan firman dengan bahasa Ambai.
3.2.4 Informan Informan yang akan didatangi sebagai sampel dalam pengumpulan data
yaitu tokoh masyarakat, para guru-guru SD, guru-guru SLTP, tokoh Agama, para pemuda setempat, dan aparat Desa atau Dusun setempat.
56
3.2.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yaitu seperangkat alat yang digunakan dalam
memperoleh data dalam melaksanakan penelitian. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ini berupa fasilitas sarana pendukung, seperti:
3.2.5.1 Kamera Kamera yang digunakan dalam penelitian ini merupakan suatu alat bantu dalam
mendokumentasikan beberapa bukti berupa informasi yang diperoleh peneliti pada saat memintai dan mengumpulan data dari informan. Dalam pengambilan bukti ini
peneliti mendengar para informan menyatakan suatu teks pada saat pidato. Informan ini tentunya orang-orang yang menjadi sasaran utama dalam pengambilan data
penelitian. 3.2.5.2
Daftar kata , frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia Daftar yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian yaitu beberapa
bentuk kata yang jika ditinjau dalam bahasa Ambai, merupakan suatu bentuk kalimat. Daftar kata swades bahasa Indonesia, akan dijadikan acuan dalam
memperoleh kata-kata utama untuk mengalisis kata dasar dalam bahasa Ambai. Berikut daftar swades yang isinya bahasa Indonesia dan bahasa Ambai.
KATA –KATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA AMBAI DAFTAR SWADES
NO Indonesia
NO Ambai
Ket 01.
Saya 02.
Kau 01.
jau 02.
wau
57
I 03.
Dia 04.
Kamu 05.
Kami 06.
Mereka 07.
Kita 08.
teman 09.
kakak 10.
adik 11.
paman 12.
ipar 13.
tante 14.
bapak 15.
ibu 16.
nenek 17.
kakek 18.
perempuan 19.
laki-laki 20.
gadis 21.
pemuda 22.
orang 23.
siapa 24.
istri 25.
suami I
03. I
04. muntoru
05. amea
06. ea
07. tata
08. kamuki
09. mampuai
10. manggatu
11. nemaraha
12. amai
13. umomu
14. day
15. ai
16. sumoi
17. kahi
18. wiwing
19. mang
20. kadawing
21. wariboai
22. nyuntarai
23. mantei
24. binemi
25. wamu
II Kata Benda
26. parang
27. rumah
28. sampan
29. dayung
30. pisau
31. pulau
32. atap
Kaiwo Fi 26.
umbe 27.
munu 28.
wa 29.
bo 30.
noi 31.
nu 32.
kuruina
58
33. kayu
34. panah
35. anak panah
36. rokok
37. air
38. mata
39. kaki
40. tangan
41. hidung
42. rambut
43. kumis
44. telinga
45. anjing
46. kucing
47. babi
48. ikan
49. nelon
50. burung
51. tikus
52. cecak
53. kodok
54. katak
55. ular
56. buaya
57. hiu
58. kapak
59. laut
60. ombak
61. angin
62. hujan
63. kilat
33. ai
34. afai
35. ato
36. awohoi
37. mereha
38. reng
39. awemi
40. warami
41. bomu
42. wawuru
43. derewawuru
44. tarandaung
45. fiawera
46. nehi
47. fiai
48. dian
49. maraing
50. romu
51. karu
52. kafetain
53. wiwingtangging
54. kidowa
55. tawai
56. wanggori
57. mandohai
58. tamang
59. rawanang
60. moisai
61. wanang
62. metan
63. kaiwewa
59
64. guntur
65. badai
66. pohon
67. dahan
68. daun
69. jaring
70. bunga
71. buah
72. kupu-kupu
73. udang
74. cumi
75. suntung
76. kepiting
77. kelelawar
78. ayam
79. camar
80. bangau
81. karang
82. pasir
83. kelapa
84. tebu
85. talas
86. ubi
87. keladi
88. pisang
89. matoa
90. jambu
91. mangga
92. langsat
93. pepaya
94. pinang
64. kadidu
65. dobarai
66. ai
67. arawang
68. reraung
69. erang
70. nebu
71. bong
72. kamambo
73. kaweini
74. ariri
75. antinui
76. anggarariti
77. ayadiru
78. manggukei
79. manggeng
80. ampaiso
81. kamirang
82. nafa
83. anggadi
84. towu
85. faringgeni
86. timuri
87. barimu
88. rando
89. tawan
90. andori
91. andari
92. munggang
93. ansawaibong
94. aunai
60
95. sirih
96. kapur
97. tanah
98. gunung
99. tanjung
100. teluk
101. danau
102. selat
103. bukit
104. rumput
105. arus
106. sungai
107. ulat
108. gelembung
95. rema
96. roa
97. kahofa
98. uai
99. urefang
100. wora
101. werawanang
102. wesuai
103. uaiwowong
104. afui
105. foa
106. waya
107. awata
108. kawawuai
Kata kerja 109.
makan 110.
pergi 111.
datang 112.
tidur 113.
bangun 114.
mandi 115.
cium 116.
mancing 117.
duduk 118.
lari 119.
loncat 120.
lempar 121.
renang 122.
ambil 123.
pegang 124.
cuci Kaiwo nari
109. tampi
110. ra
111. rama
112. tena
113. toa
114. teriai
115. nuna
116. sukai
117. minohi
118. mito
119. so
120. soi
121. teriai
122. hari
123. ru
124. ruai
61
125. potong
126. pangkas
127. tebang
128. belah
129. kerja
130. menyanyi
131. pukul
132. tendang
133. pukul
134. dayung
135. ikat
136. jahit
137. gosok
138. hitung
139. main
125. kutui
126. sowi
127. robang
128. bauri
129. nari
130. rohi
131. boi
132. kafa
133. tuhing
134. wo
135. kasei
136. tawa
137. kika
138. tato
139. mei
Kata Warna 140.
hitam 141.
putih 142.
biru 143.
kuning 144.
hijau 145.
merah Keiwewari
140. metan
141. bua
142. kahe
143. bomining
144. fiotatowari
145. berika
Kata Penunjukan 146.
kiri 147.
kanan 148.
tengah 149.
atas 150.
bawah 151.
panjang 152.
pendek Kaiwo aunau
146. dowei
147. domoya
148. rabuang
149. jai
150. doung
151. wairoi
152. tinang
62
153. dekat
154. jauh
153. kefang
154. waroi
Kata penunjuk tempat 155.
ini 156.
itu 157.
di 158.
ke 159.
dari 160.
sini 161.
sana Kaiwo katai
155. nini
156. nana
157. na
158. to
159. nadoni
160. nina
161. wana
Kata waktu 162.
pagi 163.
siang 164.
sore 165.
malam 166.
terang 167.
gelap 168.
hari 169.
minggu 170.
bulan 171.
tahun Kaiwo Rahida
162. kameai
163. rahida
164. ramindena
165. diru
166. memarang
167. mamantiti
168. rahida
169. ari
170. embai
171. fuina
Kata Sifat 172.
manis 173.
pahit 174.
enak 175.
pedis 176.
cantik 177.
bau 178.
kotor Kaiwo toyari
172. maing
173. piama
174. mamisi
175. japu
176. mehikai
177. nyunsai
178. rerika
63
179. bersih
180. bagus
181. busuk
182. basah
183. apung
184. baru
185. beberapa
186. benar
187. salah
188. kapan
179. mirareban
180. mahikai
181. piro
182. wawasa
183. tawoi
184. waworu
185. beiru
186. antu
187. parari
188. kidoni
Kata Perumpamaan 189.
Seperti 190.
bagaimana 191.
banyak 192.
dengan 193.
lagi 194.
lain 195.
satu 196.
dua 197.
tiga 198.
empat 199.
lima 200.
enam 201.
tujuh 202.
delapan 203.
sembilan 204.
sepuluh 206 Kau bermain
207 Dia bercerita 208 Dia mandi
209 Dia jalan Kaiwo siai
189. Toiri
190. tofino
191. fiau
192. we
193. kontai
194. siai
195. boiri
196. boru
197. botoru
198. boa
199. ring
200. wonang
201. itu
202. indiatoru
203. indiata
204. sura
206 mei 207 deikaririai
208 deriai 209 roa
64
210 Bermimpi 211 Saya ambil
212 Saya membuat 213 Saya mengisi
214 Saya mendayung 215 Menemani
210 tamiai 211 ika
212 inari 213 isonio
214 iwo 215 deurari
3.2.5.3 Alat-alat atau Sarana Pendukung 1.
Alat-alat Penghubung Bagi Informan Alat penghubung yang dimaksud dalam pengambilan data dari
masyarakat dan informan yaitu berupa makanan ciri kas orang papua pinang, dan rokok.
2. Alat-alat tulis, buku dan kertas yang dapat membantu pencatatan dalam
pengambilan data. 3.
Transportasi ke lokasi penelitian Transportasi yang akan digunakan dalam pengambilan data yaitu
berupa sampan yang memiliki penimbang yang diistilakan dengan semang. Sampan ini dilengkapi dengan motor tempel, sebagai mesin penggerak
sampai ke tempat tujuan. Hal ini harus dijangkau dengan perahu karena jalan darat belum dibuat atau diaspal.
4. Tape recorder Tape recorder ini berfungsi untuk merekam percakapan yang dilakukan
oleh masyarakat, baik berupa percakapan kelompok, maupun perorangan. Percakapan yang berupa kelompok, di sini peneliti mengambil data dengan
mendengar dan merekam percakapan pada beberapa pertemuan tertentu seperti
65
pada saat mengadakan pesta adat, pertemuan para tokoh masyarakat dengan tokoh-tokoh agama yang membicarakan tentang penyelesaian perkara di
lingkungan masyarakat kampung. 3.2.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 3.2.6.1 Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan yang dilakukan untuk memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian,
aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya; rekonstruksi keadaan tersebut berdasarkan pengalaman masa lalu; proyeksi
keadaan tersebut yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang; dan verifikasi, pengecekan dan pengembangan informasi konstruksi, rekonstruksi
dan proyeksi yang telah didapat sebelumnya Lincoln Guba dalam Syamsuddin Damaianti, 2006:94. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara bebas terpimpin yaitu peneliti melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara yang telah disusun. Pedoman wawancara tidak disertai
alternatif jawaban sehingga responden bebas menjawab sesuai dengan hal yang diketahuinya, dalam kaitannya dengan pertanyaan yang diajukan.
3.2.6.2 Teknik Pengamatan Pengamatan observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke
objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan Riduwan, 2007:104. Observasi digunakan bila penelitian berkenan dengan perilaku
66
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar Sugiyono, 2007:145. Observasi digunakan dalam penelitian ini
untuk mengamati
kehidupan masyarakat Ambai hubungannya dengan
pengidentifikasikan struktur kalimat yang ada dalam bahasa Ambai dan peneliti tidak terlibat dalam kehidupan bermasyarakat tetapi hanya melakukan pengamatan
dan pengumpulan data. 3.2.6.3 Teknik Dokumentasi
Teknik ini digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan berbagai teks yang di dalamnya telah tertera berbagai bacaan, baik itu berbentuk narasi, eksposisi,
dan argumentasi dalam bahasa Ambai.
3.3 Tahap Penelitian