Media Pendidikan LANDASAN TEORI

16 proses belajar mengajar harus didasarkan kepada pemilihan yang tepat, sehingga dapat menunjang efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar. Secara umum media pendidikan adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Menurut Marshall Mcluhan dalam Harjanto 2005:246 “Media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan orang tersebut ”. Melalui media pendidikan dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran, yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Menurut Harjanto 2005:243-244 ada dua alasan media pendidikan dapat berkenaan dengan manfaat media pendidikan, dalam proses belajar siswa, yang pertama antara lain: a. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. b. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran. 17 c. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan latihan, mendemonstrasikan, dll. d. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Alasan ke-dua yaitu taraf berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan, dimulai dan berfikir sederhana menuju ke berfikir kompleks. Penggunaan media pendidikan erat kaitannya dengan tahapan berfikir tersebut, sebab melalui media pendidikan hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Pada dasarnya media pendidikan merupakan suatu perantara yang digunakan dalam pendidikan, serta mengandung aspek-aspek sebagai alat dan teknik yang sangat erat kaitannya dengan metode mengajar. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah sebagai alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi, interaksi antara pengajar dan pembelajar, dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Media pendidikan dapat dibagi menjadi:  Media yang didengar auditory, misalnya radio dan tape recorder;  Media yang dapat dilihat visual, misalnya kartu dan gambar;  Media yang didengar dan dilihat auditory dan visual, misalnya film;  Media permainan games misalnya teka-teki silang, scrabble, dan acak huruf. 18 Menurut Sudjana dalam Fiktiany 2007:13 bahwa “Penggunaan media dalam pengajaran memiliki nilai dan manfaat antara lain adalah supaya pengajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, selain itu bahan pengajaran akan semakin jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. Media pendidikan juga bermanfaat sebagai metode mengajar yang lebih bervariasi, dan tidak hanya semata-mata sebagai komunikasi verbal penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, dan melakukan demonstrasi ”. 2.2.1 Permainan sebagai media pendidikan Permainan sebagai salah satu media pendidikan sangat dianjurkan oleh para ahli psikologi karena sangat bermanfaat bagi perkembangan kognitif dan kreatif anak didik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995:614 “permaian adalah bermain, perbuatan bermain ”. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa permainan adalah suatu kegiatan bermain yang menimbulkan kesenangan bagi pesertanya. Dalam Kamus Nihon Daijiten 1989:597 tertera: ゲームルールを て 勝負を競遊び 遊戯 競技 試合 “Permainan adalah pertandingan. Bermain untuk mencari yang kalah dan yang menang dengan menentukan peraturannya ” 19 Bermain mengandung aspek kegembiraan, kelegaan, kenikmatan yang intensif, bebas dari ketegangan atau kedukaan, bersifat memerdekakan jiwa. Permainan manusia sangat erat dan ekspresi diri, spontanitas, melatih pribadi untuk siap melewati persaingan, siap menerima kemenangan sekaligus siap menerima kekalahan. Oleh karena itu, permainan bersifat mendewasakan. Melalui bermain, seseorang belajar banyak tentang kehidupan baik itu belajar kemandirian, keberanian, sosialisasi, kepemimpinan dan menyadari arti akan eksistensi dirinya. Sebagai media pendidikan, permainan mempunyai beberapa kelebihan, yaitu : a. Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang menghibur dan menarik. b. Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar. c. Permainan dapat memberikan umpan balik langsung. d. Permainan memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah- masalah yang nyata. e. Permainan memberikan pengalaman-pengalaman nyata dan dapat diulangi sebanyak yang dikehendaki, kesalahan-kesalahan operasional dapat diperbaiki. f. Membantu siswa meningkatkan kemampuan komunikatifnya. g. Membantu siswa yang sulit belajar dengan metode tradisional. 20 h. Permainan besifat luwes, dapat dipakai untuk berbagai tujuan pendidikan. Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa permainan merupakan kegiatan yang menimbulkan kesenangan kepada pesertanya dengan tidak melupakan tujuan dan peraturan dalam permainan tersebut. Permainan dapat dijadikan salah satu alat atau media dalam pendidikan. Permainan dapat berfungsi sebagai alat sosial karena mengharuskan pesertanya berinteraksi dengan peserta lain. Namun dalam hal memilih permainan, hal pertama yang harus diperhatikan adalah pengaruh terhadap pendidikannya, dan khusus untuk pengajaran bahasa adalah faktor relevansi dengan pengajaran bahasa atau teori pengajaran tersebut. Permainan dapat membantu membuat suasana lingkungan belajar menjadi senang, bahagia, santai namun tetap memiliki suasana belajar yang kondusif. Dapat dinyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, permainan untuk meningkatkan pembelajaran adalah bersifat positif. Dengan media permainan dalam pembelajaran siswa merasa tertarik dan tertantang untuk lebih mengetahui materi pembelajaran.

2.3 Kosakata

2.3.1 Pengertian Kosakata Kosakata merupakan aspek dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam pengajaran suatu bahasa termasuk bahasa asing. Karena fungsi bahasa sebagai alat komunikasi tanpa penguasaan kosakata maka siswa tidak akan bisa menggunakan bahasa asing tersebut. 21 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:597 menyatakan bahwa kosakata adalah perbendaharaan kata. Shinmura dalam Dahidi dan Sudjianto 2004:97 kosakata juga dapat dikatakan sebagai keseluruhan kata tango berkenaan dengan suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada didalamnya. Penulis mengkhususkan kosakata pada penelitian ini yaitu kosakata i- keiyooshi dalam pembelajaran Bahasa Jepang. Kitahara dalam Dahidi dan Sudjianto 1995:82 mengungkapkan bahwa pengertian i-keiyooshi adalah “i- keiyooshi „adjektiva-i‟ sering disebut juga keiyooshi yaitu kelas kata yang menyatakan sifat atau keadaan sesuatu, dengan sendirinya dapat menjadi predikat dan dapat mengalami perubahan bentuk ”. Kata-kata yang termasuk i-keiyooshi dapat membentuk bunsetsu frase, alinea, paragraf walaupun tanpa bantuan kelas lain. Setiap kata yang termasuk i-keiyooshi selalu diakhiri silabel i dalam bentuk kamusnya, dapat menjadi predikat, dan dapat menjadi kata keterangan yang menerangkan kata lain dalam suatu kalimat. Kelas kata ini mempunyai potensi untuk menjadi sebuah kalimat. Dahidi dan Sudjianto, 2004:154 Menurut Shimizu 2000:46 i-keiyooshi pada umumnya dibagi menjadi dua macam, yaitu: 1 Zokusei keiyooshi adalah kelompok i-keiyooshi yang menyatakan sifat atau keadaan secara obyektif, misalnya た い „tinggimahal‟, な い „panjang‟, は い „cepat‟, と い „jauh‟, ふとい „gemukbesar‟, あ い „merah‟, い „berat‟, dsb. 2 Kanjoo keiyooshi adalah kelompok i-keiyooshi yang menyatakan perasaan atau emosi secara subjektif, misalnya う し い