C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian membuktikan secara ilmiah tentang adanya pengaruh positif penggunaan metode SAVI terhadap penguasaan kosa kata bahasa Inggris
dan kemampuan memecahkan masalah pada anak usia dini di Taman Kanak Kanak Tunas Bangsa Desa Kramatmulya Kec. Kramatmulya Kabupaten
Kuningan penelitian ini ingin mengungkap data lapangan berkaitan dengan:
a. Pelaksanaan
metode pembelajaran
SAVI dalam
meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan pemecahan
masalah anak usia dini di TK Tunas Bangsa Desa Kramatmulya Kec. Kramatmulya Kab. Kuningan.
b. Untuk mengetahui perbedaan penguasaan kosa kata bahasa Inggris antara
anak yang menggunakan metode pembelajaran SAVI dan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.
c. Untuk mengetahui perbedaan dalam kemampuan pemecahan masalah
pada anak usia dini antara anak yang menggunakan metode pembelajaran
SAVI dan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional D.
MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil Penelitian diharapkan dapat: Memberikan informasi bahwa metode SAVI akan memberikan
pencerahan baru terhadap peningkatan penguasaan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan pemecahan masalah pada pendidikan anak usia
dini dimana metode pembelajaran SAVI memiliki prinsip yang searah dengan prinsip pembelajaran bagi anak usia dini.
2. Manfaat Praktis
Dalam tatanan praktis hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Sebagai Bahan Masukan bagi guru-guru TK dalam mengembangkan
metode pembelajaran SAVI b.
Dengan metode pembelajaran SAVI anak dapat belajar lebih baik, nyaman leluasa, menyenangkan dapat mengembangkan kosa kata
bahasa Inggris dengan kegiatan yang menarik dan juga dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah sederhana dalam
pembelajaran bahasa Inggris.
E. ASUMSI DALAM PENELITIAN
Penelitian ini didasarkan pada asumsi atau anggapan dasar sebagai berikut: 1.
Salah Satu kompetensi dasar yang harus dicapai pada usia pra sekolah 4- 6 tahun diantaranya adalah anak dapat berkomunikasi secara lisan,
memperkaya perbendaharaan kata dan mencontoh bentuk simbol sederhana, bersama dengan itu dengan memperkaya perbendaharaan kosa
kata bukan hanya dengan pengenalan bahasa pertama yaitu Indonesia tetapi juga diharuskan adanya pembelajaran awal mengenal kosa kata
bahasa Inggris sebagai bahasa asing untuk menunjang kemampuan anak
pada muatan lokal dijenjang selanjutnya.
2. Untuk melihat penguasaan kosa kata dan kemampuan pemecahan
masalah pada anak usia dini, salah satu strategi yang akan dicobakan adalah Metode SAVI. SAVI Somatic, Auditory, Visual, Intellectual
adalah pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera dapat berpengaruh besar pada
pembelajaran. Dalam hal ini, SAVI menawarkan pendekatan mengutamakan peningkatan keterampilan dengan menggunakan empat
unsur yaitu Somatic belajar dengan berbuat dan bergerak, Auditory belajar dengan berbicara dan mendengar, Visual belajar dengan
mengamati dan menggambarkan, dan Intellectual belajar dengan memecahkan masalah, keempat unsur itu harus ada dalam suatu
peristiwa pembelajaran, sehingga proses pembelajaran berlangsung secara optimal. Meier 2000: 92. Metode pembelajaran SAVI
ditempatkan sebagai variabel bebas, kemudian penguasaan kosa kata bahasa Inggris anak usia dini sebagai variabel terikat dan kemampuan
pememcahan masalah anak usia dini sebagai variabel terikat.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian Furqon, 2004. Dalam penelitian ini hipotesis dibangun berdasarkan asumsi-asumsi dan
landasan teori, yang perlu dibuktikan kebenarannya dengan pemerolehan data dilapangan serta analisis data melalui olah hasil data. Atas dasar itu rumusan
masalah diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis dalam rencana penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat Perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan penguasaan
kosa kata bahasa Inggris pada anak yang belajar dengan metode pembelajaran SAVI dan anak yang belajar dengan metode konvensional
pada pengukuran setelah dilaksanakan pembelajaran posttest. 2.
Terdapat perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada anak yang belajar dengan metode pembelajaran
SAVI dan anak yang belajar dengan metode konvensional.
G. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dimaksudkan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap
variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat Akdon 2008: 92. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat,
berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberi perlakuan- perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol
untuk perbandingan Ihah Hatimah 2007:110 untuk mengungkapkan data tersebut, perlu dilakukan percobaan metode pembelajaran dan pengamatan
terhadap anak-anak Taman Kanak-Kanak perihal kemampuan penguasaan kosa kata bahasa Inggris termasuk kemampuan pemecahan masalah anak usia dini,
berinteraksi dengan anak untuk memahami sejauh mana pengenalan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan pemecahan masalah anak usia dini dalam
pembelajaran. Disamping itu dilakukan studi dokumenter, melakukan diskusi dengan guru, dan kepala TK.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini akan diungkap menggunakan tekhnik observasi yang didukung oleh wawancara dan dilengkapi oleh studi
dokumenter. Penggunaan tekhnik observasi dilakukan untuk melihat kemampuan penguasaan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan pemecahan masalah anak
usia dini dalam mengekspresikan bahasa. Akan dikembangkan berupa pedoman observasi. Pengembangan alat itu mengacu kepada indikator seperti yang
diungkapkan pada bagian defenisi operasional. Guna melengkapi alat tersebut, dilakukan pula studi dokumentasi untuk melengkapi data.
H. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Taman Kanak Kanak Tunas Bangsa Desa Kramatmulya, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Adapun alasan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :
1. Taman Kanak-Kanak Tunas Bangsa merupakan salah satu TK yang
sudah memiliki integritas yang baik terutama dalam meningkatkan seluruh kemampuan anak dalam proses pembelajaran. Telah berdiri sejak
tahun 2002 dan telah terakreditasi B 2.
Kepala TK dan Guru cukup profesional dalam bidangnya mengelola TK tersebut. Hal ini dapat dibuktikan bahwa hampir semua guru berlatar
belakang pendidikan S1 PGTK
3. Di TK Tunas Bangsa dalam kegiatan belajar mengajar belum pernah
menggunakan metode pembelajaran SAVI 4.
Belum pernah ada yang meneliti tentang kemampuan penguasaan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan pemecahan masalah pada anak usia
dini di Taman Kanak-Kanak Tunas Bangsa
66
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Suatu Penelitian akan berhasil dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan jika proses penelitiannya menggunakan metode yang tepat dengan sistematika
tertentu. Untuk itu perlu suatu metode yang menjadi acuan dalam proses penelitian ini.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Tujuan penelitian yang menggunakan metode kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh
informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat diperoleh melalui eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol
dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Kuasi eksperimen memiliki ciri utama dengan tidak dilakukannya penugasan random random assignment,
melainkan melakukan pengelompokan subjek penelitian berdasarkan kelompok yang telah terbentuk sebelumnya, sebagaimana dikemukakan oleh Muhammad Ali 1993:
140 “Kuasi eksperimen hampir sama dengan eksperimen sebenarnya perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan
random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada.” Penelitian dilakukan pada dua kelompok anak, yaitu: kelompok eksperimen
yang menggunakan metode pembelajaran SAVI dan kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Perlu dijelaskan bahwa dalam
67
penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel metode pembelajaran SAVI X, Variabel Penguasaan Kosa Kata Y1, dan variabel kemampuan pemecahan masalah
Y2. Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori, yakni variabel bebas dan terikat atau variabel independen dan dependen. Variabel bebas adalah
variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk mengetahui intensitasnya terhadap variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel
bebas, oleh sebab itu variabel terikat menjadi tolak ukur atau indikator keberhasilan variabel bebas. Maka dalam penelitian ini penggunaan Metode pembelajaran SAVI
dan metode pembelajaran konvensional ditempatkan sebagai variabel bebas, penguasaan kosa kata ditempatkan sebagai variabel terikat.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain non Equivalent pretest dan posttest control group design, yang merupakan bentuk desain
penelitian dalam metode quasi eksperimen. Kelompok eksperimen group A dan kelompok kontrol group B dipilih tanpa penugasan random dan untuk setiap
kelompok diadakan pretest dan posttest. Desain yang digunakan sebagai berikut:
TABEL 3.1 DESAIN PENELITIAN
Kelompok Pretest
Perlakuan Postest
Eksperimen A O
X O
Kontrol B O
X
2
O
68
Keterangan: = Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran SAVI
X
2
= Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional O = Pretest – Postest
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian eksperimen yang dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari suatu
perlakuan intervensi yang diberikan secara berulang ulang dalam waktu tertentu. Dalam hal ini penulis menggunakan metode pembelajaran SAVI untuk mengukur
seberapa besar peningkatan penguasaan kosa kata bahasa inggris dan kemampuan pemecahan masalah pada anak usia dini di kelas B Taman kanak-kanak Tunas
Bangsa Desa Kramat Mulya Kab. Kuningan.
B. Tempat dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Tunas Bangsa Kec. Kramat Mulya Kab.Kuningan. Pemilihan sekolah TK Tunas Bangsa Kec.Kramat Mulya Kab.
Kuningan berdasarkan pertimbangan bahwa pembelajaran melalui metode yang menarik disekolah ini belum banyak diterapkan dan hal ini layak diteliti.
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas B IV dan B I pada Taman Kanak-Kanak Tunas Bangsa Desa Kramat Mulya, sedangkan subjek
penelitian difokuskan kepada siswa yang tergabung dalam kelompok B II dan BIII penelitian ini difokuskan pada kelompok B dari TK Tunas Bangsa.
69
Kelompok usia pada kelompok ini dipilih sebagai subjek penelitian karena pada level usia ini berkisar antara 5 - 6 tahun dan pada usia ini diasumsikan telah
menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk belajar bahasa inggris dan pemecahan masalah, selain itu pemilihan sampel ini juga didasari oleh pertimbangan bahwa anal
usia tersebut lebih dekat dengan jenjang usia SD, dimana pada jenjang pendidikan tersebut, kemampuan bahasa inggris dan kemampuan pemecahan masalah akan lebih
kompleks dihadapi anak. Demikian juga ada alasan praktis bahwa ini demi memberikan khasanah baru
bagi guru yang melaksanakan pembelajaran ini nantinya dapat dipergunakan untuk kemajuan pembelajaran siswa seterusnya di masa yang akan datang. Langkah
selanjutnya adalah menetapkan subjek eksperimen yaitu kelas TK B yang akan dijadikan subjek penelitian.
Dalam pelaksanaannya peneliti akan mengatur skenario pembelajaran sedangkan guru menjalankan eksperimen sesuai dengan skenario yang telah dibuat.
Adapun subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
TABEL 3.2 SUBJEK PENELITIAN
NO Kelompok
Jumlah Anak Keterangan
1 B II
18 Kontrol
2 B III
18 Eksperimen
Sumber: Data jumlah anak TK Tunas Bangsa Tahun ajaran 20102011
70
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa subjek penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok B II dan B III, yang masing-masing kelompok berjumlah 18 orang, oleh
karena itu, seluruh subjek dalam penelitian ini berjumlah 36 anak. C.
Sumber Data
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data penelitian yaitu: 1.
Sumber Data Primer : adalah sumber data utama. Sumber data ini adalah subjek utama penelitian dalam hal ini adalah anak-anak kelas B3 Taman
Kanak Kanak Tunas Bangsa Tahun Pelajaran 2010-2011. 2.
Sumber data Sekunder : adalah penunjang, atau biasa juga disebut sebagai data kedua setelah data primer. Sumber sekunder dalam penelitian ini adalah
bahan-bahan literature, dokumen tambahan. Ditunjang dengan observasi, yang berhubungan dengan perkembangangan penguasaan kosa kata bahasa
inggris dan kemampuan pemecahan masalah pada anak usia dini melalui pembelajaran Metode SAVI.
D. Defenisi Operasional
1. Metode SAVI merupakan metode pembelajaran yang diterapkan untuk melihat
penguasaan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan pemecahan masalah. SAVI merupakan salah satu metode yang dikemukakan dalam accelerated
learning AL Accelerated Learning sebagai metode yang didasarkan pada pembelajaran yang dapat menggabungkan gerak fisik dan aktifitas intelektual
dan penggunaan semua indra yang dapat berpengaruh besar pada penguasaan
71
kosa kata dan kemampuan pemecahan masalah. Hal ini disesuaikan dengan cara manusia belajar melalui empat dimensi yakni: Somatic, Auditory, Visual
dan Intellectual. 2.
Penguasaan Kosa Kata bahasa Inggris, Adalah penguasaan perbendaharaan kata yang dikuasai anak yang meliputi kosa kata umum dan kosa kata khusus,
yang merupakan kemampuan anak dalam memahami dan mengekspresikan kata-kata dan kosa kata merupakan salah satu aspek penting untuk
mengembangkan kemampuan intelektualnya dalam memecahkan masalah.
3. Kemampuan Memecahkan Masalah, adalah kemampuan dalam menggunakan
pengalamannya untuk mengembangkan kemampuan berpikir melalui proses
ilmiah. E.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Instrument yang baik harus memenuhi dua syarat penting yaitu
valid dan reliabel Arikunto: 1999: 160. Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrument yang digunakan.
Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim 1989 : 97 “… instrumen sebagai alat pengukur data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan
data empiris sebagaimana adanya”. Data yang tidak menggambarkan keadaan empiris, bisa menyesatkan peneliti dan terjadi kesalahan dalam penarikan
kesimpulan, evaluasi hasil belajar merupakan alat ukur yang digunakan kepada individu untuk mendapatkan gambaran-gambaran yang diharapkan, baik itu secara
72
tertulis maupun secara lisan atau perbuatan penggunaan evaluasi hasil belajar sebagai instrument yang dimaksudkan untuk mengetahui daya serap atau kemampuan tertentu
sebagai hasil dari proses belajar mengajar yang diberikan. Berdasarkan rasionalisasi diatas maka instrument yang dipergunakan dalam
penelitian ini berupa pengamatan secara langsung untuk mengevaluasi hasil belajar anak secara objektif , data yang dihasilkan melalui lembar observasi ini merupakan
skala ordinal karena instrument ini menggunakan skala bertingkat sebagaimana dalam Sugiyono 2008: 93-94 dengan kisaran 1-4 dengan alternative pilihan sebagai
berikut; sangat mampu : 4, mampu: 3, kurang mampu : 2, Tidak Mampu : 1. Dimana Indikator dari alternatif pilihan itu adalah; sangat mampu artinya responden dapat
mengucapkan dan melakukan dengan benar dan lancar, mampu artinya mampu melakukan dengan baik, meskipun ada ketidak lancaran dalam proses penyelesaian,
kurang mampu artinya dapat melakukan namun hanya bisa menyelesaikan separuh dari pencapaian, tidak mampu; responden sama sekali tidak melakukan apapun.
Sebelum butir pertanyaan disusun, dilakukan pembuatan kisi-kisi instrument. Menurut Syaefuddin 2007:121 Kisi-kisi instrument minimal memuat 3 komponen
yaitu: 1 Variabel atau aspek yang diukurdihimpun datanya, 2 tekhnik pengumpulan data, 3 sumber data responden. Kisi-kisi instruemn yang telah disusun
oleh peneliti dilakukan proses judgment kepada ahlinya, sehingga dari kisi-kisi tersebut dapat ditemukan beberapa hal terkait dengan aspek yang perlu diungkap dan
dibuat pertanyaan.
73
Setelah itu, dengan berpedoman pada kisi-kisi yang dibuat, disusunlah butir- butir pertanyaan, untuk mengungkap perilaku responden. Secara sistematis langkah-
langkah yang ditempuh berkenaan dengan penyusunan instrument penelitian agar memperoleh data yang tepat serta akurat, adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang akan
digunakan sebagai bahan yang digunakan dalam penelitian merujuk pada kurikulum di TK
b. Menyusun silabus, sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi standar
dan indikator yang telah ditentukan. c.
Membuat program metode pembelajaran SAVI d.
Menyusun kisi-kisi
instrument, kemudian
dikembangkan kedalam
instrument penelitian. e.
Mengadakan Uji coba instrument terhadap anak diluar sampel penelitian untuk menggambarkan validitas, reliabilitas, daya beda serta tingkat
kesukaran instrument f.
Menganalisa dan Merevisi item-item yang dianggap kurang signifikan. Sebelum penelitian dilakukan dilokasi yang dianggap mempunyai kesamaan
dengan lokasi penelitian. Setelah itu data hasil penelitian dilakukan analisis untuk diketahui validitas dan reliabilitasnya dari semua pertanyaan. Kemudian item yang
dinyatakan valid dan reliabel dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya. Sedangkan untuk item yang dianggap tidak valid, dibuang atau diperbaiki
menyesuaikan tingkat validitasnya. Berikut uraian instrumen, yakni
74
TABEL 3.3 KISI-KISI VARIABEL PENGUASAAN KOSA KATA
BAHASA INGGRIS AUD No
Variabel Sub Variabel
Indikator Butir
Instrument
1. Penguasaan
Kosa Kata Bahasa
Inggris
Menunjukkan Benda
Menunjukkan benda yang tepat pada kata
yang ditentukan 1.2.3
Menunjukkan benda yang tepat sesuai dengan
warna yang disebutkan 4
Memberikan makna pada kata-kata benda
dengan menunjukkan benda
5,6,7,8
Memperagakan Kata
Memperagakan Kata Sifat yang disebutkan
9,10,11,12
Menyebutkan Kata yang diperagakan
13
Memberikan Padanan Kata
Menyebutkan kata benda yang sesuai
dengan warna yang disebutkan
14,15,16,17
Menyebutkan kata benda yang memiliki
pasangan. 18,19,20
Memberikan Lawan Kata
Menyebutkan lawan kata dari kata sifat yang
disebutkan 21,22,23
Menyebutkan Kata
Menyebutkan Urutan angka
24
Menyebutkan nama 25,26
75
No Variabel
Sub Variabel Indikator
Butir Instrument
hewan dan buah-buahan dalam bahasa inggris
Menyebutkan nama alat makan dan jenis
makanan dalam bahasa inggris
27,28
Melengkapi Kalimat
Melengkapi kalimat sederhana dengan kata
yang sesuai 29,30,31,32
Berikut uraian instrumenmengenai kemampuan pemecahan masalah anak usia dini :
TABEL 3.4. KISI-KISI VARIABEL KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH ANAK USIA DINI No
Variabel S Sub Variabel Indikator
Butir Instrument
1. Variabel
Kemampuan Pemecahan
Masalah Keterampilan
mengobservasi Mengenakan Kelima
Indera dengan tepat 1,2,3.
Mengetahui bagian tubuh mana yang dapat
digunakan untuk memperoleh informasi
4,5,6
Menjumlahkan bilangan antar 1-10
7 Menghubungkan apa
yang telah dipelajari dengan kepada hal
8
Keterampilan mengumpulkan
informasi Mengumpulkan
informasi dengan menghitung objek , ikut
9,10
76
No Variabel S Sub Variabel
Indikator Butir
Instrument
ambil bagian dalam menyimpulkan sesuatu,
dan menghitung.
Menggunakan Kata like, don’t like sebagai
pengungkapan rasa untuk menjelaskan apa
yang mereka temukan 11,12,13
Mengurutkan benda berdasarkan urutan
14,15,16 Menunjukkan pasangan
benda yang sudah dikenal
17
Keterampilan mengolah
informasi Menentukan Alternative
pemecahan masalah lain 18
Merumuskan kesimpulan
19 Keterampilan
mengkomunika sikan hasil
observasi Mengemukakan hasil
pengamatan dengan menggunakan kosa kata
baru 20,21.22,23
Kerja sama dengan anak-anak lain melalui
berbagi, mendengarkan 24
77
F. Tahap Penelitian
Adapun langkah-langkah dalam mewujudkan desain penelitian tersebut ditunjukkan dalam alur penelitian sebagai berikut:
Latar belakang masalah
Rumusan masalah
instrumen
Validitas dan uji coba instrumen
hipotesis
Kel. Control dengan metode konvensional
Persiapan pembelajaran
pretes
Pelaksanaan pembelajaran seperti
biasa
postes Ket:
: langkah berikutnya : Digunakan untuk
Metode penelitian
Kel. Eksperimen dengan metode SAVI
Persiapan pembelajaran
pretes
Pelaksanaan pembelajaran dengan
metode SAVI
postes Analisis data
Hasil temuan kesimpulan
Gambar 3.5 Skema Tahap Penelitian
78
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini berawal dari proses seminar usulan penelitian tesis, kemudian dilanjutkan dengan konsultasi tesis, masukan-masukan pada saat tesis kemudian
diolah menjadi sebuah bahan usulan tesis yang siap untuk dilaksanakan. Draf penelitian yang telah mendapat masukan dari pembimbing kemudian diperbaiki dan
setelah melalui diskusi yang panjang dengan para pembimbing sehingga tesis yang ditulis sesuai dengan kaidah karya tulis ilmiah yang berlaku di Universitas
Pendidikan Indonesia UPI Bandung. Langkah selanjutnya adalah pengembangan instrumen alat pengumpul data
penelitian. Pada tahap awal adalah membuat kisi-kisi instrumen penelitian agar butir- butir yang dikembangkan sesuai dengan definisi operasional yang telah dirumuskan.
Setelah membuat kisi-kisi maka langkah selanjutnya adalah membuat butir-butir instrumen penelitian sesuai dengan kisi yang telah dibuat. Butir-butir instrumen
Penelitian ini harus mencakup semua variabel penelitian, setelah itu penulis wajib berdiskusi dengan pembimbing mengenai instrumen penelitian tersebut. Langkah ini
menjadi amat penting terutama untuk memeriksa ketepatan butir dengan variabel yang akan diukur. Hasil konsultasi dengan pembimbing ini dapat, menjadi sebuah
kekuatan agar instrumen penelitian dapat diuji coba terlebih dahulu. Berdasarkan saran pembimbing langkah berikutnya adalah mengujicobakan
instrumen penelitian. Pada tahap ini instrumen yang dikembangkan untuk semua variabel penelitian diujicobakan terlebih dahulu sesuai dengan karakteristik populasi
yang akan diteliti. Hasil ujicoba dianalisis baik validitas maupun reliabilitasnya. Dari
79
hasil analisis ini diperoleh alat pengumpul data yang valid dan reliabel, setelah menjadi yakin maka langkah berikutnya adalah mengurus ijin penelitian. Permohonan
ijin penelitian ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana PPs Universitas Pendidikan Indonesia UPI Bandung. Kemudian Direktur PPs UPI membuat
permohonan ijin penelitian Kepada Kepala Pimpinan Tunas Bangsa Kec. Kramat Mulya Kabupaten Kuningan, sebagai tempat penelitian
H. Tekhnik Analisis Data
Tekhnik analisis data dilakukan dengan 2 jenis yaitu: 1.
Tekhnik analisis deskriptif, dengan melalui perhitungan: a.
Mean b.
Median c.
Standar Deviasi 2.
Tekhnik analisis inferensial, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a.
Melakukan uji normalitas b.
Melakukan teknik analisis sesuai dengan hasil uji normalitas Jika data hasil uji distribusi normal, maka teknik yang digunakan
adalah
,
dengan prosedur sebagai berikut : 1
Mencari standar deviasi gabungan dengan rumus 2
Menentukan t hitungan, jika asumsi homogenitas terpenuhi n1 = n2 Digunakan rumus sebagai berikut :
80
t=
Subana, 2005 : 88 Jika asumsi homogenitas tidak terpenuhi n1 n2
t=
Furqan, 2002 : 181 3
Jika data hasil uji tidak distribusi normal, maka tekhnik yang digunakan adalah uji Mann Whitney.
c. Mencari skor pretest baik pada kelas eksperimen maupun kelas control
untuk mengetahui apakah terdapat dampak yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas control.
d. Jika hasil
t tes atau uji Mann Whitney menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan antar skor pre test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan langkah selanjutnya sebagai berikut:
1 Melakukan Treatment uji coba SAVI di kelas eksperimen
2 Melakukan posttest di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol
I. Proses Pengembangan Instrumen
a. Pengujian Validitas Instrumen
Berkaitan dengan pengujian validitas instrument Arikunto 1995:63 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran untuk
menunjukkan tingkat keandalan atau kesasihan suatu alat ukur Ridwan, 2007: 97
81
Instrumen dikatakan valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya dapat diukur Sugiyono, 2004: 138. Menurut Akdon
2008:138 sebuah instrumen diputuskan dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur jika instrumen sudah di uji validitasnya dan hasilnya valid.
Validitas setiap butir item yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan ANATES versi 4.
Kaidah pengujian dengan membandingkan nilai r
XY
dan nilai r
tabel
. Nilai rtabel diperoleh dengan dk = n – 2 uji dua sisi dan tingkat signifikan
α
= 0,05, dimana n = jumlah siswa. Untuk mengetahui tingkat validitas dapat dilakukan dengan
membandingkan antara r
XY
dan rtabel dengan berpedoman pada kaidah penafsiran jika r
XY
r
tabel
, berarti data valid, dan jika r
XY
r
tabel
berarti data tidak valid. 32 butir item Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris anak usia dini yang
diujicobakan kepada 22 orang anak diperoleh data hasil uji validitas pada tabel 3.3. Pada tabel 3.3 terdapat keterangan bahwa 30 butir item dinyatakan valid dan 2 butir
dinyatakan tidak valid namun dua butir ini dapat diperbaiki , sehingga 32 butir item pernyataan digunakan untuk mengukur penguasaan kosa kata bahasa inggris anak
usia dini.
82
TABEL 3.6 HASIL UJI VALIDITAS PEDOMAN OBSERVASI
PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS
No Soal
Validitas No
Soal Validitas
r
XY
r
tabel
Ket. r
XY
r
tabel
Ket.
1 0,615
0,423 Valid
17 0,321
0,423 Valid
2 0,574
0,423 Valid
18 0,590
0,423 Valid
3 0,639
0,423 Valid
19 0,392
0,423 Valid
4 0,627
0,423 Valid
20 0,549
0,423 Valid
5 0,444
0,423 Valid
21 0,533
0,423 Valid
6 0,487
0,423 Valid
22 0,346
0,423 Valid
7 0,491
0,423 Valid
23 0,660
0,423 Valid
8 0,723
0,423 Valid
24 0,450
0,423 Valid
9 0,431
0,423 Valid
25 0,068
0,423 T. Valid
10 0,537
0,423 Valid
26 0,531
0,423 Valid
11 0,392
0,423 Valid
27 0,588
0,423 Valid
12 0,407
0,423 Valid
28 0,392
0,423 Valid
13 0,421
0,423 Valid
29 0,321
0,423 Valid
14 0,477
0,423 Valid
30 0,392
0,423 Valid
15 0,114
0,423 T. Valid
31 0,388
0,423 Valid
16 0,237
0,423 T. Valid
32 0,346
0,423 Valid
Sumber: ANATES versi 4 Selanjutnya, dari 32 butir item kemampuan penguasaan kosa kata anak usia
dini yang diujicobakan kepada 22 orang anak diperoleh data hasil uji validitas pada tabel 3.5. Pada tabel 3.5 terdapat keterangan bahwa 29 butir item dinyatakan valid
dan 3 butir dinyatakan tidak valid namun tiga butir ini dapat diperbaiki, sehingga 32 butir item pernyataan digunakan untuk mengukur penguasaan kosa kata bahasa
inggris anak usia dini.
83
TABEL 3.7 HASIL UJI VALIDITAS PEDOMAN OBSERVASI
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH No
Soal Validitas
No Soal
Validitas r
XY
r
tabel
Ket. r
XY
r
tabel
Ket.
1 0,470
0,423 Valid
13 0,631
0,423 Valid
2 0,535
0,423
Valid 14
0,444
0,423
Valid 3
0,447
0,423
Valid 15
0,668
0,423
Valid 4
0,411
0,423
Valid 16
0,518
0,423
Valid 5
0,488
0,423
Valid 17
0,617 0,423
Valid 6
0,397
0,423
Valid 18
0,124 0,423
T.Valid 7
0,405
0,423
Valid 19
0,606 0,423
Valid 8
0,446 0,423
Valid 20
0,481 0,423
Valid 9
0,425 0,423
Valid 21.
0,617 0,423
Valid 10
0,012 0,423
T.Valid 22.
0,472 0,423
Valid 11.
0,677 0,423
Valid 23.
0,474 0,423
Valid 12.
0,643 0,423
Valid 24.
0,605 0,423
Valid Sumber: ANATES versi 4
Dari 24 butir item kemampuan penguasaan kosa kata anak usia dini yang diujicobakan kepada 22 orang anak diperoleh data hasil uji validitas pada tabel 3.6.
Pada tabel 3.6 terdapat keterangan bahwa 22 butir item dinyatakan valid dan 2 butir dinyatakan tidak valid namun enam butir ini dapat diperbaiki, sehingga 24 butir item
pernyataan digunakan untuk mengukur penguasaan kosa kata bahasa inggris anak usia dini.
b. Reliabilitas Butir Item
Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau satu pengukuran ke pengukuran
lainnya. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel dan tidaknya suatu
84
instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai rhitung dengan rtabel pada taraf kepercayaan 95 atau tingkat signifikansi 5. Berdasarkan hasil
ANATES versi 4 diperoleh reliabilitas untuk kemampuan membaca adalah 0,89 dan untuk penguasaan kosa kata adalah 0,88.
Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha-Cronbach diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1. Apabila skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas
dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan seperti tabel berikut:
TABEL 3.8 TINGKAT RELIABILITAS BERDASARKAN NILAI ALPHA
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s.d 0,20 0,20 s.d 0,40
0,40 s.d 0,60 0,60 s.d 0,80
0,80 s.d 1,00 Kurang Reliabel
Agak Reliabel Cukup Reliabel
Reliabel Sangat Reliabel
Berdasarkan tabel di atas maka tingkat reliabilitas pada pedoman observasi ini ada pada derajat sangat reliabel.
J. Hasil Pengujian Normalitas Dan Homogenitas Data Awal Subjek Penelitian
1. Pengujian Normalitas Data
Sebelum pengolahan data selanjutnya dilakukan, perlu diuji normalitas data tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan analisis statistik apa yang tepat
85
dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Selanjutnya, akan diuraikan pengujian normalitas data berdasarkan variabel yang diteliti adalah sebagai berikut;
a. Pengujian normalitas data skor pretest penguasaan kosa kata bahasa inggri
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan bahwa skor rata-rata pre test kelas kontrol sebesar 53,92,33 atau 41,14 dari skor ideal 128 dan kelas eksperimen
52,333,9 atau 40,8 dari skor ideal 40. Dari perbandingan data tersebut dapat dilihat bahwa skor rata-rata kelas kontrol lebih tinggi dari skor pretest kelas eksperimen
dalam penguasaan kosa kata. Untuk melihat distribusi data skor pre test kelas kontrol dan kelas eksperimen
dilakukan uji normalitas data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan probabilitas Sig. dengan nilai alpha
α
. Kriteria pengujian adalah apabila probabilitas Sig. dari alpha
α
, maka hasil tes dikatakan berdistribusi normal. Ketentuan pengujian normalitas dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov adalah
jika angka signifikan Sig. 0,05 maka tidak berdistribusi normal, tetapi jika angka signifikan Sig. 0,05 maka berdistribusi normal.
TABEL 3.9 HASIL UJI NORMALITAS SKOR PENGUASAAN AWAL PRE TEST
PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI No
Data Asym. Sig.
αααα
Keputusan
1 Pre test kelas kontrol
0,954 0,05
Normal 2
Pre test kelas eksperimen 0,657
0,05 Normal
Sumber: Analisis data menggunakan SPSS 17
86
Hasil uji normalitas penguasaan awal pre test penguasaan kosa kata bahasa inggris pada kelas kontrol menunjukkan Asymp. Sig. sebesar 0,954 lebih besar dari
pada nilai alpha
α
0,05. Demikian juga pada kelas eksperimen, hasil uji normalitas menunjukkan Asym. Sig. sebesar 0,657 lebih besar daripada nilai alpha
α
0,05. Karena masing-masing pengujian menunjukkan perolehan Asymp. Sig. lebih besar
daripada nilai alpha
α
0,05, maka dapat dikatakan distribusi data skor pre test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah normal.
b. Pengujian normalitas data skor pretest kemampuan pemecahan masalah anak usia dini
Penguasaan awal pre test kemampuan pemecahan masalah anak usia dini adalah hasil penelitian yang berhubungan dengan penguasaan kosa kata bahasa
inggris anak usia dini sebelum penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode SAVI . Data awal tentang kemampuan pemecahan masalah anak usia dini
diperoleh dari hasil pre test. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan bahwa skor rata-rata pre test
kelas kontrol sebesar 37,9 atau 39,17 dari skor ideal 96 dan kelas eksperimen 35,22 atau 36,6 dari skor ideal 96. Dari perbandingan data tersebut dapat dilihat bahwa
skor rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan awal yang hampir sama.
Untuk melihat distribusi data skor pre test kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan uji normalitas data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan
87
probabilitas Sig. dengan nilai alpha
α
. Kriteria pengujian adalah apabila probabilitas Sig. dari alpha
α
, maka hasil tes dikatakan berdistribusi normal. Ketentuan pengujian normalitas dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov adalah
jika angka signifikan Sig. 0,05 maka tidak berdistribusi normal, tetapi jika angka signifikan Sig. 0,05 maka berdistribusi normal.
TABEL 3.10 HASIL UJI NORMALITAS SKOR PENGUASAAN AWAL PRE TEST
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANAK USIA DINI No
Data Asym. Sig.
αααα
Keputusan
1 Pre test kelas kontrol
0,968 0,05
Normal 2
Pre test kelas eksperimen 0,775
0,05 Normal
Sumber: Analisis data menggunakan SPSS 17 Hasil uji normalitas penguasaan awal pre test kemampuan pemecahan
masalah pada kelas kontrol menunjukkan Asymp. Sig. sebesar 0,968 lebih besar dari pada nilai alpha
α
0,05. Demikian juga pada kelas eksperimen, hasil uji normalitas menunjukkan Asym. Sig. sebesar 0,775 lebih besar daripada nilai alpha
α
0,05. Karena masing-masing pengujian menunjukkan perolehan Asymp. Sig. lebih besar
daripada nilai alpha
α
0,05, maka dapat dikatakan distribusi data skor pre test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah normal.
88
2. Pengujian Homogenitas Data.