PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) TERHADAP PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANAK USIA DINI :Studi Eksperimen Kuasi Pada Kelompok B di Taman Kanak-Kanak Tunas Bangsa Ku

(1)

vii

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Asumsi Penelitian ... 8

F. Hipotesis Penelitian ... 9

G. Metode Penelitian ... 10

H. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Karakteristik Perkembangan Anak Usia TK ... 13

B. Penguasaan Kosa Kata ... 18

1. Pemerolehan Bahasa... 24

2. Tes Kosa Kata... ... 29

3. Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Anak ... 30

4. Indikator Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris Anak TK ... 40

C. Kemampuan Pemecahan Masalah ... 42

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Anak Usia Dini ... 46

2. Peranan Guru Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Anak Usia Dini... ..48

3. Teori Konstruktivisme Sebagai Landasan Pembelajaran...50

D. Metode Pembelajaran SAVI... 51

1. Belajar Somastis... 52

2.Belajar Audio ... 53

3.Belajar Visual ... 54

4.Belajar Intelektual ... 55

5.Kerangka Pembelajaran... .... 56

6.Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran SAVI ... ... 58


(2)

viii

F. Penelitian Terdahulu... 63

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 66

B. Tempat Penelitian dan Subjek Penelitian ... 68

C. Sumber Data ... 68

D. Definisi Operasional... ... 70

E. Instrumen Penelitian ... 71

1.Kisi-Kisi Variabel Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris ... 74

2.Kisi-Kisi Variabel Kemampuan Pemecahan Masalah ... 75

F. Tahap Penelitian ... 77

F. Prosedur Penelitian ... 78

G. Tekhnik Analisis Data ... 79

H. Pengembangan Instrumen ... 80

1.Pengujian Validitas Instrumen... .. 80

2. Reliabilitas Instrumen... ... 83

I. Hasil Pengujian Normalitas dan Homogenitas Data Awal Subjek ... 84

1. Pengujian Normalitas Data... 84

2. Pengujian Homogenitas Data... 88

K. Hasil Pengujian Normalitas dan Homogenitas Data Akhir Subjek ... 90

1. Pengujian Normalitas Data... 91

2. Pengujian Homogenitas Data... 93

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 93

1.Kondisi Awal Penguasaan Kosa Kata dan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Anak Usia Dini ... 93

2.Deskripsi Pelaksanaan Metode Pembelajaran SAVI dalam rangka meningkatkan Penguasaan Kosa Kata dan Kemampuan Pemecahan Masalah Anak Usia Dini ... 105

3.Pengujian Hipotesis ... 126

a. Pengujian Hipotesis Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris……… . 126

1). Pengolahan Data Pretest dan Postest ... 127

2). Perbedaan Peningkatan (N-Gain)……… 132

b. Pengujian Hipotesis Kemampuan Pemecahan Masalah………. 136

1).Pengolahan Data Pretest dan post test……….. 137


(3)

ix

1. Dampak Metode Pembelajaran SAVI terhadap Perkembangan Penguasaan Kosa Kata

Bahasa Inggris……… 146

2. Dampak Metode Pembelajaran SAVI terhadap Perkembangan Kemampuan Pemecahan Masalah ………. . 151

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 156

B. Rekomendasi ... 157

DAFTAR PUSTAKA ... 159


(4)

x

Gambar Halaman

2.1 Cara Anak Mempelajari Kata... 28 3.5 Skema Tahap Penelitian ... 77 4.1 Kurva Uji Beda Kemampuan Awal Penguasaan Kosa Kata

Bahasa Inggris Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 129 4.2 Kurva Uji Beda Kemampuan Akhir Penguasaan Kosa Kata

Bahasa Inggris Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 131 4.3 Kurva Uji Beda Peningkatan rata-rata Penguasaan Kosa Kata

Bahasa Inggris Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 135 4.4 Kurva Uji Beda Kemampuan Awal Kemampuan

Pemecahan Masalah Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 139 4.5 Kurva Uji Beda Kemampuan Akhir Kemampuan

Pemecahan Masalah Kelas Kontrol dan Eksperimen... 142 4.6 Kurva Uji Beda Peningkatan rata-rata Kemampuan

Pemecahan Masalah Kelas Kontrol dan Eksperimen………... 146 4.7 Peningkatan Perkembangan Penguasaan Kosa Kata Bahasa

Inggris Anak Usia Dini Kelas Kontrol dan Eksperimen

……… . 148 4.8 Peningkatan Perkembangan Penguasaan Kemampuan

Pemecahan Masalah Anak Usia Dini Kelas Kontrol dan Eksperimen ………..153


(5)

xi

Tabel Halaman

2.1 Tahap – Tahap Perkembangan Bahasa Anak menurut Piaget ... 16

2.2 Indikator Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris... 41

3.1 Desain Penelitian ... 67

3.2 Tabel Subjek Penelitian ... 69

3.3 Tabel Variabel Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris ... 74

3.4 Tabel Variabel Penguasaan Kemampuan Pemecahan Masalah ... 75

3.6 Tabel Uji Validitas Pedoman Observasi Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris ... 82

3.7 Tabel Uji Validitas Pedoman Observasi Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris ... 83

3.8 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ... 84

3.9 Uji Normalitas pretest Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris ... 85

3.10 Uji Normalitas pretest Kemampuan Pemecahan Masalah ... 87

3.11 Uji Homogenitas Skor Pretest Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris ... 88

3.12 Uji Homogenitas Skor Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah ... 89

3.13 Hasil Uji Normalitas post test Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris ... 91

3.14 Hasil Uji Normalitas Skor Pos test Kemampuan Pemecahan Masalah ... 92

3.15 Uji Homogenitas Skor Post test Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris ... 93

3.16 Uji Homogenitas Skor Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah ... 94

4.1 Uji Beda Rerata (uji –t) Skor Pretest Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris ... 128

4.2 Uji Beda Rerata (uji –t) Skor Posttest Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris ... 130

4.3 Hasil Uji Normalitas Rata-rata Peningkatan N-Gain Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris ... 132


(6)

xii

Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris ... 133 4.5 Uji Normalitas N-Gain Beda Rerata (Non Parametik

Mann Whitney) Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris... 134 4.6 Uji Beda Rerata (uji –t) Skor Pretest Kemampuan

Pemecahan Masalah ... 138 4.7 Uji Beda Rata-rata Skor Posttest Kemampuan Pemecahan

Masalah ... 141 4.8 Uji Normalitas Rata-rata Peningkatan N-Gain

Kemampuan Pemecahan Masalah... 143 4.9 Uji Homogenitas Rata-rata Peningkatan N-Gain

Kemampuan Pemecahan Masalah ... 144 4.10 Uji Beda Rata-rata Rata-rata Peningkatan N-Gain


(7)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN

Isu globalisasi saat ini menuntut sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa asing terutama bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Keahlian berbahasa asing ini diperlukan untuk menguasai ilmu pengetahuan, memiliki pergaulan luas dan karir yang baik. Hal ini membuat semua orang dari berbagai kalangan termotivasi untuk menguasai bahasa Inggris.bahasa Inggris menjadi suatu ikon penting dalam modernisasi dan gaya hidup saat ini. Di Indonesia sendiri bahasa Inggris merupakan bahasa asing bahasa yang diajarkan setelah ilmu dan pendidikan berkembang sejak kemerdekaan Indonesia.

Kini bahasa Inggris merupakan kunci utama, status bahasa Inggris sebagai bahasa internasional utama membuat pembahasan tentang tren yang sedang berlangsung dalam pengajaran bahasa Inggris tidak dapat dipisahkan dengan globalisasi. Penggunaannya yang masif dalam banyak bidang kehidupan di seluruh dunia, sektor, upaya-upaya intensif sektor pendidikan negeri maupun swasta untuk memampukan peserta didik menguasainya, perannya yang sangat dominan di media global, forum-forum internasional, bisnis, politik, keuangan, diplomasi, hiburan dan olah raga internasional, ini menunjukkan bahwa bahasa Inggris tidak hanya digunakan secara global tapi juga fakta bahwa bahasa Inggris merupakan bagian integral dari seluruh proses globalisasi.


(8)

Implikasi dari fakta tersebut kecenderungan masyarakat akan penguasaan bahasa asing menjadi lebih meningkat, David Gradol, seorang peneliti bahasa, dalam sebuah laporannya berjudul “English Next” menyatakan bahwa kelompok

”Expanding Circle” atau pengguna bahasa Inggris sebagai ba hasa asing (foreign

languange) memberikan tantangan dan kesempatan besar tersendiri kepada bidang

pengajaran bahasa Inggris (http://langkanilmu.wordpress.com/2011/ 05/09/globalisasi-dan-bahasa-inggris/).

Tingginya kebutuhan penguasaan bahasa Inggris telah mendorong banyak negara memulai pengajaran bahasa ini lebih dini. Di Indonesia, pengajaran bahasa Inggris sejak sekolah dasar mulai pada tahun 1994, hal ini membuat berbagai lembaga pendidikan saling berlomba membuat program yang memasukan bahasa Inggris sebagai salah satu keahlian yang dikembangkan. Termasuk lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD), bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing pertama yang diajarkan pada anak usia dini. Kemampuan anak untuk mengetahui dan menguasai bahasa Inggris menjadi kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat.

Melihat pentingnya bahasa Inggris yang kini menjadi bahasa wajib kedua yang mesti dikuasai, tentu sangat tepat jika bahasa Inggris diajarkan lebih awal. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Inggris seyogyanya diterapkan mulai dari pendidikan TK, hal ini berdasarkan asumsi bahwa anak lebih cepat belajar bahasa asing dari pada orang dewasa (Santrock, 313: 2007), meskipun pembelajaran bahasa Inggris tidak secara eksplisit tertulis dalam garis-garis besar program pembelajaran di TK pembelajaran bahasa Inggris di TK berfungsi sebagai proses


(9)

pengenalan bahasa Inggris.. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk bisa mengenalkan bahasa Inggris dengan penerapan metode yang efektif sesuai dengan prinsip pembelajaran anak usia dini.

Ketika anak belajar berbahasa maka hal ini melibatkan perkembangan kognitifnya, menurut Piaget (Sujiono, 2009:32) pada tahap ini anak akan berada pada tahap operasional konkret, anak menggunakan tindakan yang telah diinteriosasikan atau pemikiran untuk memecahkan masalah dalam pengalamannya. Maka dapat disimpulkan bahwa ketika anak mulai belajar mengenal kosa kata bahasa Inggris tidak hanya sampai disitu pembelajaran tersebut dilakukan tetapi informasi yang dia dapatkan ini juga berguna untuk memberikan dia menemukan hal baru dari hanya sekedar kata, sebagai contoh ketika anak mengucapkan kata Bread artinya roti, Jam artinya selai, dan disini anak bukan hanya mengerti arti dari kata tersebut namun juga bisa mengaitkan kata tersebut menjadi pasangan kata yang cocok, yang mengingatkan dia pada sarapan pagi yang biasa dia makan. Dalam pelaksanaan pembelajaran TK antara lain harus menciptakan iklim belajar yang menyenangkan, memfasilitasi anak agar mampu mengembangkan kemandirian, serta mampu memecahkan masalah melalui kegiatan eksplorasi dan pengalaman langsung yang melibatkan kelima inderanya dan peristiwa yang ada di sekitarnya.

Untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan TK, Kurikulum TK 2007 dijabarkan kedalam dua kelompok bidang pengembangan atau area kurikulum yaitu (1). Bidang pengembangan pembiasaan yang meliputi


(10)

pengembangan moral dan nilai-nilai agam, pengembangan sosial emosional dan kemandirian, dan (2). Bidang kemampuan dasar yang meliputi kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni.

Dalam pembelajaran bahasa kemampuan dasar yang harus digali oleh guru bukan hanya menguasai kata tetapi juga bagaimana kata itu berfungsi untuk melatih otaknya berpikir dengan mengaitkannya pada hal-hal yang sering dia jumpai, melalui kegiatan pemecahan masalah. Menurut Britz (1993: 1) beliau menegaskan bahwa pemecahan masalah adalah landasan belajar anak usia dini, karena sesungguhnya kegiatan pemecahan masalah terjadi dalam kehidupan sehari-hari anak.

Melalui kesempatan anak mengenali kosa kata dalam bahasa Inggris anak juga dapat melatih kemampuan pemecahan masalah, anak belajar merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengamati, menghubungkan, menghitung, memahami bagian penting dari sesuatu, menyimpulkan serta mengkomunikasikan hasil pengamatan yang merupakan dasar untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis dan sistematis. Semuanya itu adalah kemampuan dalam pemecahan masalah yang sangat penting untuk dikembangkan pada masa usia dini.

Namun demikian kenyataan dilapangan yang terjadi menunjukkan bahwa pengembangan suatu pembelajaran kosa kata yang meliputi pengembangan kemampuan pemecahan masalah di TK menghadapi permasalahan Karena guru hanya sepintas mengenalkan kosa kata lalu mengajak anak untuk melafalkannya saja dan pada proses pembelajaran yang terjadi adalah anak-anak menghadapi suatu proses belajar yang monoton, ini menjadi penyebab mengapa hasil dari


(11)

pembelajaran tersebut tidak memberikan hasil apapun, ketika anak memasuki jenjang sekolah dasar kemampuan kosa katanya hilang tanpa bekas.

Metode yang dapat memenuhi pembelajaran dalam penguasaan kosa kata bahasa Inggris yang melatih kemampuan memecahkan masalah adalah Metode

Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) , metode SAVI menawarkan

pendekatan yang mengutamakan peningkatan keterampilan dengan menggunakan empat unsur yaitu somastis (belajar berbuat dan bergerak), auditori ( belajar berbicara dan mendengar), visual (belajar dengan mengamati dan menggambarkan), dan intelektual (belajar dengan memecahkan masalah), dengan demikian awal dari pembelajaran bagi anak TK dapat dilakukan melalui keempat unsur ini karena dalam setiap prosesnya anak diajak bergerak belajar melafalkan dengan mendengar mengamati gambar yang ditunjukkan dan di akhir anak akan dilatih bagaimana semua yang telah dia pelajari dapat memberikan dia pengalaman baru melalui pemecahan masalah yang diberikan oleh guru , sehingga selain dapat menguasai kosa kata tetapi juga anak dapat mengembangkan kemampuannya memecahkan masalah.

Belajar dari pengalaman oleh penulis dalam mengajarkan mata pelajaran bahasa Inggris dan berangkat dari dasar pemikiran bahwa metode pembelajaran SAVI dapat menjadi sebuah metode yang ampuh untuk mengembangkan kemampuan anak dalam kosa kata bahasa Inggris dan juga kemampuan pemecahan masalah, maka penelitian memfokuskan kajian ini tentang

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) Terhadap Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris dan


(12)

Kemampuan Pemecahan Masalah Anak Usia Dini (Studi eksperimen kuasi Pada Taman Kanak-Kanak (TK) Kelompok B Tunas Bangsa Desa Kramatmulya Kec. Kramatmulya Kab. Kuningan).

B. RUMUSAN MASALAH.

Berdasarkan latar Belakang penelitian bahwa secara konseptual dapat dianalisa adanya hubungan fungsional antara dampak penggunaan metode SAVI terhadap penguasaan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan memecahkan masalah anak usia dini, agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh karena itu, penulis memfokuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana aplikasi metode pembelajaran SAVI terhadap penguasaan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan pemecahan masalah pada anak usia dini di TK Tunas Bangsa Desa Kramatmulya Kec. Kramatmulya

Kab. Kuningan?

2. Apakah Terdapat Perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Inggris pada anak usia dini yang belajar dengan metode pembelajaran SAVI dengan anak yang belajar dengan metode konvensional?

3. Apakah Terdapat Perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada anak usia dini yang belajar dengan metode pembelajaran SAVI dengan anak yang belajar dengan metode konvensional?


(13)

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian membuktikan secara ilmiah tentang adanya pengaruh positif penggunaan metode SAVI terhadap penguasaan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan memecahkan masalah pada anak usia dini di Taman Kanak

Kanak Tunas Bangsa Desa Kramatmulya Kec. Kramatmulya Kabupaten

Kuningan penelitian ini ingin mengungkap data lapangan berkaitan dengan:

a. Pelaksanaan metode pembelajaran SAVI dalam meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan pemecahan masalah anak usia dini di TK Tunas Bangsa Desa Kramatmulya Kec.

Kramatmulya Kab. Kuningan.

b. Untuk mengetahui perbedaan penguasaan kosa kata bahasa Inggris antara anak yang menggunakan metode pembelajaran SAVI dan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

c. Untuk mengetahui perbedaan dalam kemampuan pemecahan masalah pada anak usia dini antara anak yang menggunakan metode pembelajaran SAVI dan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis

Hasil Penelitian diharapkan dapat:

Memberikan informasi bahwa metode SAVI akan memberikan pencerahan baru terhadap peningkatan penguasaan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan pemecahan masalah pada pendidikan anak usia


(14)

dini dimana metode pembelajaran SAVI memiliki prinsip yang searah dengan prinsip pembelajaran bagi anak usia dini.

2. Manfaat Praktis

Dalam tatanan praktis hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Sebagai Bahan Masukan bagi guru-guru TK dalam mengembangkan metode pembelajaran SAVI

b. Dengan metode pembelajaran SAVI anak dapat belajar lebih baik, nyaman leluasa, menyenangkan dapat mengembangkan kosa kata bahasa Inggris dengan kegiatan yang menarik dan juga dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah sederhana dalam pembelajaran bahasa Inggris.

E. ASUMSI DALAM PENELITIAN

Penelitian ini didasarkan pada asumsi atau anggapan dasar sebagai berikut: 1. Salah Satu kompetensi dasar yang harus dicapai pada usia pra sekolah

(4-6) tahun diantaranya adalah anak dapat berkomunikasi secara lisan, memperkaya perbendaharaan kata dan mencontoh bentuk simbol sederhana, bersama dengan itu dengan memperkaya perbendaharaan kosa kata bukan hanya dengan pengenalan bahasa pertama yaitu Indonesia tetapi juga diharuskan adanya pembelajaran awal mengenal kosa kata bahasa Inggris sebagai bahasa asing untuk menunjang kemampuan anak pada muatan lokal dijenjang selanjutnya.


(15)

2. Untuk melihat penguasaan kosa kata dan kemampuan pemecahan masalah pada anak usia dini, salah satu strategi yang akan dicobakan adalah Metode SAVI. SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) adalah pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera dapat berpengaruh besar pada pembelajaran. Dalam hal ini, SAVI menawarkan pendekatan mengutamakan peningkatan keterampilan dengan menggunakan empat unsur yaitu Somatic (belajar dengan berbuat dan bergerak), Auditory (belajar dengan berbicara dan mendengar), Visual (belajar dengan mengamati dan menggambarkan), dan Intellectual (belajar dengan memecahkan masalah), keempat unsur itu harus ada dalam suatu peristiwa pembelajaran, sehingga proses pembelajaran berlangsung secara optimal. (Meier 2000: 92). Metode pembelajaran SAVI ditempatkan sebagai variabel bebas, kemudian penguasaan kosa kata bahasa Inggris anak usia dini sebagai variabel terikat dan kemampuan pememcahan masalah anak usia dini sebagai variabel terikat.

F. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian (Furqon, 2004). Dalam penelitian ini hipotesis dibangun berdasarkan asumsi-asumsi dan landasan teori, yang perlu dibuktikan kebenarannya dengan pemerolehan data dilapangan serta analisis data melalui olah hasil data. Atas dasar itu rumusan


(16)

masalah diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis dalam rencana penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat Perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Inggris pada anak yang belajar dengan metode pembelajaran SAVI dan anak yang belajar dengan metode konvensional pada pengukuran setelah dilaksanakan pembelajaran (posttest).

2. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada anak yang belajar dengan metode pembelajaran SAVI dan anak yang belajar dengan metode konvensional.

G. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dimaksudkan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Akdon 2008: 92). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat, berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk perbandingan (Ihah Hatimah 2007:110) untuk mengungkapkan data tersebut, perlu dilakukan percobaan metode pembelajaran dan pengamatan terhadap anak-anak Taman Kanak-Kanak perihal kemampuan penguasaan kosa kata bahasa Inggris termasuk kemampuan pemecahan masalah anak usia dini, berinteraksi dengan anak untuk memahami sejauh mana pengenalan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan pemecahan masalah anak usia dini dalam


(17)

pembelajaran. Disamping itu dilakukan studi dokumenter, melakukan diskusi dengan guru, dan kepala TK.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini akan diungkap menggunakan tekhnik observasi yang didukung oleh wawancara dan dilengkapi oleh studi dokumenter. Penggunaan tekhnik observasi dilakukan untuk melihat kemampuan penguasaan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan pemecahan masalah anak usia dini dalam mengekspresikan bahasa. Akan dikembangkan berupa pedoman observasi. Pengembangan alat itu mengacu kepada indikator seperti yang diungkapkan pada bagian defenisi operasional. Guna melengkapi alat tersebut, dilakukan pula studi dokumentasi untuk melengkapi data.

H. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Taman Kanak Kanak Tunas Bangsa Desa Kramatmulya, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Adapun alasan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

1. Taman Kanak-Kanak Tunas Bangsa merupakan salah satu TK yang sudah memiliki integritas yang baik terutama dalam meningkatkan seluruh kemampuan anak dalam proses pembelajaran. Telah berdiri sejak tahun 2002 dan telah terakreditasi B

2. Kepala TK dan Guru cukup profesional dalam bidangnya mengelola TK tersebut. Hal ini dapat dibuktikan bahwa hampir semua guru berlatar belakang pendidikan S1 PGTK


(18)

3. Di TK Tunas Bangsa dalam kegiatan belajar mengajar belum pernah menggunakan metode pembelajaran SAVI

4. Belum pernah ada yang meneliti tentang kemampuan penguasaan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan pemecahan masalah pada anak usia dini di Taman Kanak-Kanak Tunas Bangsa


(19)

66 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Suatu Penelitian akan berhasil dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan jika proses penelitiannya menggunakan metode yang tepat dengan sistematika tertentu. Untuk itu perlu suatu metode yang menjadi acuan dalam proses penelitian ini.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Tujuan penelitian yang menggunakan metode kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat diperoleh melalui eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Kuasi eksperimen memiliki ciri utama dengan tidak dilakukannya penugasan random (random assignment), melainkan melakukan pengelompokan subjek penelitian berdasarkan kelompok yang telah terbentuk sebelumnya, sebagaimana dikemukakan oleh Muhammad Ali (1993: 140) “Kuasi eksperimen hampir sama dengan eksperimen sebenarnya perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada.”

Penelitian dilakukan pada dua kelompok anak, yaitu: kelompok eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran SAVI dan kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Perlu dijelaskan bahwa dalam


(20)

penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel metode pembelajaran SAVI (X), Variabel Penguasaan Kosa Kata (Y1), dan variabel kemampuan pemecahan masalah (Y2). Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori, yakni variabel bebas dan terikat atau variabel independen dan dependen. Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk mengetahui intensitasnya terhadap variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas, oleh sebab itu variabel terikat menjadi tolak ukur atau indikator keberhasilan variabel bebas. Maka dalam penelitian ini penggunaan Metode pembelajaran SAVI dan metode pembelajaran konvensional ditempatkan sebagai variabel bebas, penguasaan kosa kata ditempatkan sebagai variabel terikat.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain non Equivalent (pretest dan posttest control group design), yang merupakan bentuk desain penelitian dalam metode quasi eksperimen. Kelompok eksperimen (group A) dan kelompok kontrol (group B) dipilih tanpa penugasan random dan untuk setiap kelompok diadakan pretest dan posttest. Desain yang digunakan sebagai berikut:

TABEL 3.1 DESAIN PENELITIAN

Kelompok Pretest Perlakuan Postest

Eksperimen (A) O X O


(21)

Keterangan:

= Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran SAVI X2 = Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional

O = Pretest – Postest

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian eksperimen yang dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari suatu perlakuan (intervensi) yang diberikan secara berulang ulang dalam waktu tertentu. Dalam hal ini penulis menggunakan metode pembelajaran SAVI untuk mengukur seberapa besar peningkatan penguasaan kosa kata bahasa inggris dan kemampuan pemecahan masalah pada anak usia dini di kelas B Taman kanak-kanak Tunas Bangsa Desa Kramat Mulya Kab. Kuningan.

B. Tempat dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Tunas Bangsa Kec. Kramat Mulya Kab.Kuningan. Pemilihan sekolah TK Tunas Bangsa Kec.Kramat Mulya Kab. Kuningan berdasarkan pertimbangan bahwa pembelajaran melalui metode yang menarik disekolah ini belum banyak diterapkan dan hal ini layak diteliti.

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas B IV dan B I pada Taman Kanak-Kanak Tunas Bangsa Desa Kramat Mulya, sedangkan subjek penelitian difokuskan kepada siswa yang tergabung dalam kelompok B II dan BIII penelitian ini difokuskan pada kelompok B dari TK Tunas Bangsa.


(22)

Kelompok usia pada kelompok ini dipilih sebagai subjek penelitian karena pada level usia ini berkisar antara 5 - 6 tahun dan pada usia ini diasumsikan telah menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk belajar bahasa inggris dan pemecahan masalah, selain itu pemilihan sampel ini juga didasari oleh pertimbangan bahwa anal usia tersebut lebih dekat dengan jenjang usia SD, dimana pada jenjang pendidikan tersebut, kemampuan bahasa inggris dan kemampuan pemecahan masalah akan lebih kompleks dihadapi anak.

Demikian juga ada alasan praktis bahwa ini demi memberikan khasanah baru bagi guru yang melaksanakan pembelajaran ini nantinya dapat dipergunakan untuk kemajuan pembelajaran siswa seterusnya di masa yang akan datang. Langkah selanjutnya adalah menetapkan subjek eksperimen yaitu kelas TK B yang akan dijadikan subjek penelitian.

Dalam pelaksanaannya peneliti akan mengatur skenario pembelajaran sedangkan guru menjalankan eksperimen sesuai dengan skenario yang telah dibuat.

Adapun subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

TABEL 3.2 SUBJEK PENELITIAN

NO Kelompok Jumlah Anak Keterangan

1 B II 18 Kontrol

2 B III 18 Eksperimen


(23)

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa subjek penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok B II dan B III, yang masing-masing kelompok berjumlah 18 orang, oleh karena itu, seluruh subjek dalam penelitian ini berjumlah 36 anak.

C. Sumber Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data penelitian yaitu:

1. Sumber Data Primer : adalah sumber data utama. Sumber data ini adalah subjek utama penelitian dalam hal ini adalah anak-anak kelas B3 Taman Kanak Kanak Tunas Bangsa Tahun Pelajaran 2010-2011.

2. Sumber data Sekunder : adalah penunjang, atau biasa juga disebut sebagai data kedua setelah data primer. Sumber sekunder dalam penelitian ini adalah bahan-bahan literature, dokumen tambahan. Ditunjang dengan observasi, yang berhubungan dengan perkembangangan penguasaan kosa kata bahasa inggris dan kemampuan pemecahan masalah pada anak usia dini melalui pembelajaran Metode SAVI.

D. Defenisi Operasional

1. Metode SAVI merupakan metode pembelajaran yang diterapkan untuk melihat penguasaan kosa kata bahasa Inggris dan kemampuan pemecahan masalah. SAVI merupakan salah satu metode yang dikemukakan dalam accelerated learning (AL) Accelerated Learning sebagai metode yang didasarkan pada pembelajaran yang dapat menggabungkan gerak fisik dan aktifitas intelektual dan penggunaan semua indra yang dapat berpengaruh besar pada penguasaan


(24)

kosa kata dan kemampuan pemecahan masalah. Hal ini disesuaikan dengan cara manusia belajar melalui empat dimensi yakni: Somatic, Auditory, Visual dan Intellectual.

2. Penguasaan Kosa Kata bahasa Inggris, Adalah penguasaan perbendaharaan kata yang dikuasai anak yang meliputi kosa kata umum dan kosa kata khusus, yang merupakan kemampuan anak dalam memahami dan mengekspresikan kata-kata dan kosa kata merupakan salah satu aspek penting untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya dalam memecahkan masalah. 3. Kemampuan Memecahkan Masalah, adalah kemampuan dalam menggunakan

pengalamannya untuk mengembangkan kemampuan berpikir melalui proses ilmiah.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Instrument yang baik harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto: 1999: 160).

Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrument yang digunakan. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (1989 : 97) “… instrumen sebagai alat pengukur data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya”. Data yang tidak menggambarkan keadaan empiris, bisa menyesatkan peneliti dan terjadi kesalahan dalam penarikan kesimpulan, evaluasi hasil belajar merupakan alat ukur yang digunakan kepada individu untuk mendapatkan gambaran-gambaran yang diharapkan, baik itu secara


(25)

tertulis maupun secara lisan atau perbuatan penggunaan evaluasi hasil belajar sebagai instrument yang dimaksudkan untuk mengetahui daya serap atau kemampuan tertentu sebagai hasil dari proses belajar mengajar yang diberikan.

Berdasarkan rasionalisasi diatas maka instrument yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa pengamatan secara langsung untuk mengevaluasi hasil belajar anak secara objektif , data yang dihasilkan melalui lembar observasi ini merupakan skala ordinal karena instrument ini menggunakan skala bertingkat sebagaimana dalam Sugiyono (2008: 93-94) dengan kisaran 1-4 dengan alternative pilihan sebagai berikut; sangat mampu : 4, mampu: 3, kurang mampu : 2, Tidak Mampu : 1. Dimana Indikator dari alternatif pilihan itu adalah; sangat mampu artinya responden dapat mengucapkan dan melakukan dengan benar dan lancar, mampu artinya mampu melakukan dengan baik, meskipun ada ketidak lancaran dalam proses penyelesaian, kurang mampu artinya dapat melakukan namun hanya bisa menyelesaikan separuh dari pencapaian, tidak mampu; responden sama sekali tidak melakukan apapun.

Sebelum butir pertanyaan disusun, dilakukan pembuatan kisi-kisi instrument. Menurut Syaefuddin (2007:121) Kisi-kisi instrument minimal memuat 3 komponen yaitu: (1) Variabel atau aspek yang diukur/dihimpun datanya, (2) tekhnik pengumpulan data, (3) sumber data responden. Kisi-kisi instruemn yang telah disusun oleh peneliti dilakukan proses judgment kepada ahlinya, sehingga dari kisi-kisi tersebut dapat ditemukan beberapa hal terkait dengan aspek yang perlu diungkap dan dibuat pertanyaan.


(26)

Setelah itu, dengan berpedoman pada kisi-kisi yang dibuat, disusunlah butir-butir pertanyaan, untuk mengungkap perilaku responden. Secara sistematis langkah-langkah yang ditempuh berkenaan dengan penyusunan instrument penelitian agar memperoleh data yang tepat serta akurat, adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang akan digunakan sebagai bahan yang digunakan dalam penelitian merujuk pada kurikulum di TK

b. Menyusun silabus, sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi standar dan indikator yang telah ditentukan.

c. Membuat program metode pembelajaran SAVI

d. Menyusun kisi-kisi instrument, kemudian dikembangkan kedalam

instrument penelitian.

e. Mengadakan Uji coba instrument terhadap anak diluar sampel penelitian untuk menggambarkan validitas, reliabilitas, daya beda serta tingkat kesukaran instrument

f. Menganalisa dan Merevisi item-item yang dianggap kurang signifikan. Sebelum penelitian dilakukan dilokasi yang dianggap mempunyai kesamaan dengan lokasi penelitian. Setelah itu data hasil penelitian dilakukan analisis untuk diketahui validitas dan reliabilitasnya dari semua pertanyaan. Kemudian item yang dinyatakan valid dan reliabel dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya. Sedangkan untuk item yang dianggap tidak valid, dibuang atau diperbaiki menyesuaikan tingkat validitasnya. Berikut uraian instrumen, yakni


(27)

TABEL 3.3

KISI-KISI VARIABEL PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS AUD

No Variabel Sub Variabel Indikator Butir

Instrument

1. Penguasaan

Kosa Kata Bahasa Inggris Menunjukkan Benda Menunjukkan benda yang tepat pada kata yang ditentukan

1.2.3

Menunjukkan benda yang tepat sesuai dengan warna yang disebutkan

4

Memberikan makna pada kata-kata benda dengan menunjukkan benda 5,6,7,8 Memperagakan Kata Memperagakan Kata Sifat yang disebutkan

9,10,11,12

Menyebutkan Kata yang diperagakan

13

Memberikan Padanan Kata

Menyebutkan kata benda yang sesuai dengan warna yang disebutkan

14,15,16,17

Menyebutkan kata benda yang memiliki pasangan.

18,19,20

Memberikan Lawan Kata

Menyebutkan lawan kata dari kata sifat yang disebutkan 21,22,23 Menyebutkan Kata Menyebutkan Urutan angka 24


(28)

No Variabel Sub Variabel Indikator Butir Instrument hewan dan buah-buahan

dalam bahasa inggris Menyebutkan nama alat makan dan jenis

makanan dalam bahasa inggris

27,28

Melengkapi Kalimat

Melengkapi kalimat sederhana dengan kata yang sesuai

29,30,31,32

Berikut uraian instrumenmengenai kemampuan pemecahan masalah anak usia dini : TABEL 3.4.

KISI-KISI VARIABEL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANAK USIA DINI

No Variabel S Sub Variabel Indikator Butir

Instrument 1. Variabel

Kemampuan Pemecahan Masalah Keterampilan mengobservasi Mengenakan Kelima Indera dengan tepat

1,2,3.

Mengetahui bagian tubuh mana yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi 4,5,6 Menjumlahkan bilangan antar 1-10 7 Menghubungkan apa yang telah dipelajari dengan kepada hal

8 Keterampilan mengumpulkan informasi Mengumpulkan informasi dengan menghitung objek , ikut


(29)

No Variabel S Sub Variabel Indikator Butir Instrument ambil bagian dalam

menyimpulkan sesuatu, dan menghitung.

Menggunakan Kata like, don’t like sebagai pengungkapan rasa untuk menjelaskan apa yang mereka temukan

11,12,13

Mengurutkan benda berdasarkan urutan

14,15,16 Menunjukkan pasangan

benda yang sudah dikenal 17 Keterampilan mengolah informasi Menentukan Alternative pemecahan masalah lain

18 Merumuskan kesimpulan 19 Keterampilan mengkomunika sikan hasil observasi Mengemukakan hasil pengamatan dengan menggunakan kosa kata baru

20,21.22,23

Kerja sama dengan anak-anak lain melalui berbagi, mendengarkan


(30)

F. Tahap Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam mewujudkan desain penelitian tersebut ditunjukkan dalam alur penelitian sebagai berikut:

Latar belakang masalah

Rumusan masalah

instrumen

Validitas dan uji coba instrumen hipotesis

Kel. Control dengan metode konvensional

Persiapan pembelajaran

pretes

Pelaksanaan pembelajaran seperti

biasa

postes

Ket:

: langkah berikutnya

: Digunakan untuk Metode penelitian

Kel. Eksperimen dengan metode SAVI

Persiapan pembelajaran

pretes

Pelaksanaan pembelajaran dengan

metode SAVI

postes

Analisis data

Hasil temuan

kesimpulan


(31)

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini berawal dari proses seminar usulan penelitian tesis, kemudian dilanjutkan dengan konsultasi tesis, masukan-masukan pada saat tesis kemudian diolah menjadi sebuah bahan usulan tesis yang siap untuk dilaksanakan. Draf penelitian yang telah mendapat masukan dari pembimbing kemudian diperbaiki dan setelah melalui diskusi yang panjang dengan para pembimbing sehingga tesis yang ditulis sesuai dengan kaidah karya tulis ilmiah yang berlaku di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Langkah selanjutnya adalah pengembangan instrumen (alat pengumpul data) penelitian. Pada tahap awal adalah membuat kisi-kisi instrumen penelitian agar butir-butir yang dikembangkan sesuai dengan definisi operasional yang telah dirumuskan. Setelah membuat kisi-kisi maka langkah selanjutnya adalah membuat butir-butir instrumen penelitian sesuai dengan kisi yang telah dibuat. Butir-butir instrumen Penelitian ini harus mencakup semua variabel penelitian, setelah itu penulis wajib berdiskusi dengan pembimbing mengenai instrumen penelitian tersebut. Langkah ini menjadi amat penting terutama untuk memeriksa ketepatan butir dengan variabel yang akan diukur. Hasil konsultasi dengan pembimbing ini dapat, menjadi sebuah kekuatan agar instrumen penelitian dapat diuji coba terlebih dahulu.

Berdasarkan saran pembimbing langkah berikutnya adalah mengujicobakan instrumen penelitian. Pada tahap ini instrumen yang dikembangkan untuk semua variabel penelitian diujicobakan terlebih dahulu sesuai dengan karakteristik populasi yang akan diteliti. Hasil ujicoba dianalisis baik validitas maupun reliabilitasnya. Dari


(32)

hasil analisis ini diperoleh alat pengumpul data yang valid dan reliabel, setelah menjadi yakin maka langkah berikutnya adalah mengurus ijin penelitian. Permohonan ijin penelitian ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana (PPs) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Kemudian Direktur PPs UPI membuat permohonan ijin penelitian Kepada Kepala Pimpinan Tunas Bangsa Kec. Kramat Mulya Kabupaten Kuningan, sebagai tempat penelitian

H. Tekhnik Analisis Data

Tekhnik analisis data dilakukan dengan 2 jenis yaitu: 1. Tekhnik analisis deskriptif, dengan melalui perhitungan:

a. Mean

b. Median

c. Standar Deviasi

2. Tekhnik analisis inferensial, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Melakukan uji normalitas

b. Melakukan teknik analisis sesuai dengan hasil uji normalitas

Jika data hasil uji distribusi normal, maka teknik yang digunakan

adalah , dengan prosedur sebagai berikut :

1) Mencari standar deviasi gabungan dengan rumus

2) Menentukan t hitungan, jika asumsi homogenitas terpenuhi (n1 = n2) Digunakan rumus sebagai berikut :


(33)

t=

(Subana, 2005 : 88) Jika asumsi homogenitas tidak terpenuhi ( n1 n2) t=

(Furqan, 2002 : 181)

3) Jika data hasil uji tidak distribusi normal, maka tekhnik yang digunakan adalah uji Mann Whitney.

c. Mencari skor pretest baik pada kelas eksperimen maupun kelas control untuk mengetahui apakah terdapat dampak yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas control.

d. Jika hasil t tes !"#" !" atau uji Mann Whitney menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar skor pre test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan langkah selanjutnya sebagai berikut: 1) Melakukan Treatment (uji coba SAVI) di kelas eksperimen 2) Melakukan posttest di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol

I. Proses Pengembangan Instrumen

a. Pengujian Validitas Instrumen

Berkaitan dengan pengujian validitas instrument Arikunto (1995:63) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat keandalan atau kesasihan suatu alat ukur (Ridwan, 2007: 97)


(34)

Instrumen dikatakan valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya dapat diukur (Sugiyono, 2004: 138). Menurut Akdon (2008:138) sebuah instrumen diputuskan dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur jika instrumen sudah di uji validitasnya dan hasilnya valid. Validitas setiap butir item yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan ANATES versi 4.

Kaidah pengujian dengan membandingkan nilai rXY dan nilai rtabel. Nilai rtabel

diperoleh dengan dk = n – 2 (uji dua sisi) dan tingkat signifikan α = 0,05, dimana n = jumlah siswa. Untuk mengetahui tingkat validitas dapat dilakukan dengan membandingkan antara rXY dan rtabel dengan berpedoman pada kaidah penafsiran

jika rXY > rtabel, berarti data valid, dan jika rXY < rtabel berarti data tidak valid.

32 butir item Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris anak usia dini yang diujicobakan kepada 22 orang anak diperoleh data hasil uji validitas pada tabel 3.3. Pada tabel 3.3 terdapat keterangan bahwa 30 butir item dinyatakan valid dan 2 butir dinyatakan tidak valid namun dua butir ini dapat diperbaiki , sehingga 32 butir item pernyataan digunakan untuk mengukur penguasaan kosa kata bahasa inggris anak usia dini.


(35)

TABEL 3.6

HASIL UJI VALIDITAS PEDOMAN OBSERVASI PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS No

Soal

Validitas No

Soal

Validitas rXY rtabel Ket. rXY rtabel Ket.

1 0,615 0,423 Valid 17 0,321 0,423 Valid

2 0,574 0,423 Valid 18 0,590 0,423 Valid

3 0,639 0,423 Valid 19 0,392 0,423 Valid

4 0,627 0,423 Valid 20 0,549 0,423 Valid

5 0,444 0,423 Valid 21 0,533 0,423 Valid

6 0,487 0,423 Valid 22 0,346 0,423 Valid

7 0,491 0,423 Valid 23 0,660 0,423 Valid

8 0,723 0,423 Valid 24 0,450 0,423 Valid

9 0,431 0,423 Valid 25 0,068 0,423 T. Valid

10 0,537 0,423 Valid 26 0,531 0,423 Valid

11 0,392 0,423 Valid 27 0,588 0,423 Valid

12 0,407 0,423 Valid 28 0,392 0,423 Valid

13 0,421 0,423 Valid 29 0,321 0,423 Valid

14 0,477 0,423 Valid 30 0,392 0,423 Valid

15 0,114 0,423 T. Valid 31 0,388 0,423 Valid

16 0,237 0,423 T. Valid 32 0,346 0,423 Valid

Sumber: ANATES versi 4

Selanjutnya, dari 32 butir item kemampuan penguasaan kosa kata anak usia dini yang diujicobakan kepada 22 orang anak diperoleh data hasil uji validitas pada tabel 3.5. Pada tabel 3.5 terdapat keterangan bahwa 29 butir item dinyatakan valid dan 3 butir dinyatakan tidak valid namun tiga butir ini dapat diperbaiki, sehingga 32 butir item pernyataan digunakan untuk mengukur penguasaan kosa kata bahasa inggris anak usia dini.


(36)

TABEL 3.7

HASIL UJI VALIDITAS PEDOMAN OBSERVASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH No

Soal

Validitas No

Soal

Validitas

rXY rtabel Ket. rXY rtabel Ket.

1 0,470 0,423 Valid 13 0,631 0,423 Valid

2 0,535 0,423 Valid 14 0,444 0,423 Valid

3 0,447 0,423 Valid 15 0,668 0,423 Valid

4 0,411 0,423 Valid 16 0,518 0,423 Valid

5 0,488 0,423 Valid 17 0,617 0,423 Valid

6 0,397 0,423 Valid 18 0,124 0,423 T.Valid

7 0,405 0,423 Valid 19 0,606 0,423 Valid

8 0,446 0,423 Valid 20 0,481 0,423 Valid

9 0,425 0,423 Valid 21. 0,617 0,423 Valid

10 0,012 0,423 T.Valid 22. 0,472 0,423 Valid

11. 0,677 0,423 Valid 23. 0,474 0,423 Valid

12. 0,643 0,423 Valid 24. 0,605 0,423 Valid

Sumber: ANATES versi 4

Dari 24 butir item kemampuan penguasaan kosa kata anak usia dini yang diujicobakan kepada 22 orang anak diperoleh data hasil uji validitas pada tabel 3.6. Pada tabel 3.6 terdapat keterangan bahwa 22 butir item dinyatakan valid dan 2 butir dinyatakan tidak valid namun enam butir ini dapat diperbaiki, sehingga 24 butir item pernyataan digunakan untuk mengukur penguasaan kosa kata bahasa inggris anak usia dini.

b. Reliabilitas Butir Item

Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel dan tidaknya suatu


(37)

instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai rhitung dengan rtabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%. Berdasarkan hasil ANATES versi 4 diperoleh reliabilitas untuk kemampuan membaca adalah 0,89 dan untuk penguasaan kosa kata adalah 0,88.

Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha-Cronbach diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1. Apabila skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan seperti tabel berikut:

TABEL 3.8

TINGKAT RELIABILITAS BERDASARKAN NILAI ALPHA

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s.d 0,20 0,20 s.d 0,40 0,40 s.d 0,60 0,60 s.d 0,80 0,80 s.d 1,00

Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel

Reliabel Sangat Reliabel

Berdasarkan tabel di atas maka tingkat reliabilitas pada pedoman observasi ini ada pada derajat sangat reliabel.

J. Hasil Pengujian Normalitas Dan Homogenitas Data Awal Subjek Penelitian

1. Pengujian Normalitas Data

Sebelum pengolahan data selanjutnya dilakukan, perlu diuji normalitas data tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan analisis statistik apa yang tepat


(38)

dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Selanjutnya, akan diuraikan pengujian normalitas data berdasarkan variabel yang diteliti adalah sebagai berikut;

a. Pengujian normalitas data skor pretest penguasaan kosa kata bahasa inggri

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan bahwa skor rata-rata pre test kelas kontrol sebesar 53,92,33 atau 41,14% dari skor ideal 128 dan kelas eksperimen 52,333,9 atau 40,8 % dari skor ideal 40. Dari perbandingan data tersebut dapat dilihat bahwa skor rata-rata kelas kontrol lebih tinggi dari skor pretest kelas eksperimen dalam penguasaan kosa kata.

Untuk melihat distribusi data skor pre test kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan uji normalitas data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan probabilitas (Sig.) dengan nilai alpha (α). Kriteria pengujian adalah apabila probabilitas (Sig.) > dari alpha (α), maka hasil tes dikatakan berdistribusi normal. Ketentuan pengujian normalitas dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov adalah jika angka signifikan (Sig.) < 0,05 maka tidak berdistribusi normal, tetapi jika angka signifikan (Sig.) > 0,05 maka berdistribusi normal.

TABEL 3.9

HASIL UJI NORMALITAS SKOR PENGUASAAN AWAL (PRE TEST) PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI

No Data Asym. Sig. αααα Keputusan

1 Pre test kelas kontrol 0,954 0,05 Normal

2 Pre test kelas eksperimen 0,657 0,05 Normal


(39)

Hasil uji normalitas penguasaan awal (pre test) penguasaan kosa kata bahasa inggris pada kelas kontrol menunjukkan Asymp. Sig. sebesar 0,954 lebih besar dari pada nilai alpha (α) 0,05. Demikian juga pada kelas eksperimen, hasil uji normalitas menunjukkan Asym. Sig. sebesar 0,657 lebih besar daripada nilai alpha (α) 0,05. Karena masing-masing pengujian menunjukkan perolehan Asymp. Sig. lebih besar daripada nilai alpha (α) 0,05, maka dapat dikatakan distribusi data skor pre test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah normal.

b. Pengujian normalitas data skor pretest kemampuan pemecahan masalah anak usia dini

Penguasaan awal (pre test) kemampuan pemecahan masalah anak usia dini adalah hasil penelitian yang berhubungan dengan penguasaan kosa kata bahasa inggris anak usia dini sebelum penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode SAVI . Data awal tentang kemampuan pemecahan masalah anak usia dini diperoleh dari hasil pre test.

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan bahwa skor rata-rata pre test kelas kontrol sebesar 37,9 atau 39,17% dari skor ideal 96 dan kelas eksperimen 35,22 atau 36,6 % dari skor ideal 96. Dari perbandingan data tersebut dapat dilihat bahwa skor rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan awal yang hampir sama.

Untuk melihat distribusi data skor pre test kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan uji normalitas data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan


(40)

probabilitas (Sig.) dengan nilai alpha (α). Kriteria pengujian adalah apabila probabilitas (Sig.) > dari alpha (α), maka hasil tes dikatakan berdistribusi normal. Ketentuan pengujian normalitas dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov adalah jika angka signifikan (Sig.) < 0,05 maka tidak berdistribusi normal, tetapi jika angka signifikan (Sig.) > 0,05 maka berdistribusi normal.

TABEL 3.10

HASIL UJI NORMALITAS SKOR PENGUASAAN AWAL (PRE TEST) KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANAK USIA DINI

No Data Asym. Sig. αααα Keputusan

1 Pre test kelas kontrol 0,968 0,05 Normal

2 Pre test kelas eksperimen 0,775 0,05 Normal

Sumber: Analisis data menggunakan SPSS 17

Hasil uji normalitas penguasaan awal (pre test) kemampuan pemecahan masalah pada kelas kontrol menunjukkan Asymp. Sig. sebesar 0,968 lebih besar dari pada nilai alpha (α) 0,05. Demikian juga pada kelas eksperimen, hasil uji normalitas menunjukkan Asym. Sig. sebesar 0,775 lebih besar daripada nilai alpha (α) 0,05. Karena masing-masing pengujian menunjukkan perolehan Asymp. Sig. lebih besar daripada nilai alpha (α) 0,05, maka dapat dikatakan distribusi data skor pre test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah normal.


(41)

2. Pengujian Homogenitas Data.

a. Pengujian Homogenitas skor pretest penguasaan kosa kata bahasa

inggris

Selain terpenuhi syarat normalitas data, uji komparatif juga menghendaki terpenuhinya syarat homogenitas data. Oleh sebab itu, pada data pretest penguasaan kosa kata bahasa inggris dan kemampuan pemecahan masalah anak usia dini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol juga dilakukan uji homogenitas. Homogenitas data diuji dengan membandingkan varians terbesar dan varians terkecil.

Setelah mengetahui distribusi data normal, langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui distribusi data homogen atau data tidak homogen. Kriteria uji homogenitas menggunakan program SPSS versi 17 dapat dilakukan dengan membandingkan angka signifikan (Sig.) dengan nilai alpha (α), dengan ketentuan jika angka signifikan (Sig.) lebih besar dari α (0,05), maka data tersebut homogen, namun bila angka signifikan lebih kecil dari α (0,05), maka data tersebut tidak homogen.

TABEL 3.11

HASIL UJI HOMOGENITAS SKOR PENGUASAAN AWAL (PRE TEST) PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI

Data Asymp. Sig. αααα Keputusan

Pre test kelas kontrol dan kelas eksperimen


(42)

Hasil uji homogenitas skor pre test kelas kontrol dan pre test kelas eksperimen menunjukkan nilai Asymp. Sig. sebesar 0,473 lebih besar dari alpha (α) sebesar 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kedua varian populasi pre test kelas kontrol dan pre test kelas eksperimen adalah homogen.

Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data pre test kelas kontrol dan data pre test kelas eksperimen, dapat dinyatakan bahwa data pre test kedua kelas tersebut telah memenuhi syarat analisis penggunaan uji perbedaan (komparatif) statistik parametrik.

b. Uji homogenitas skor pretest Kemampuan pemecahan masalah.

Setelah mengetahui distribusi data normal, langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui distribusi data homogen atau data tidak homogen. Kriteria uji homogenitas menggunakan program SPSS versi 17 dapat dilakukan dengan membandingkan angka signifikan (Sig.) dengan nilai alpha (α), dengan ketentuan jika angka signifikan (Sig.) lebih besar dari α (0,05), maka data tersebut homogen, namun bila angka signifikan lebih kecil dari α (0,05), maka data tersebut tidak homogen.

TABEL 3.12

HASIL UJI HOMOGENITAS SKOR PENGUASAAN AWAL (PRE TEST) KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA ANAK USIA DINI

Data Asymp. Sig. αααα Keputusan

Pre test kelas kontrol dan kelas eksperimen


(43)

Hasil uji homogenitas skor pre test kelas kontrol dan pre test kelas eksperimen menunjukkan nilai Asymp. Sig. sebesar 0,885 lebih besar dari alpha (α) sebesar 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kedua varian populasi pre test kelas kontrol dan pre test kelas eksperimen adalah homogen.

Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data pre test kelas kontrol dan data pre test kelas eksperimen, dapat dinyatakan bahwa data pre test kedua kelas tersebut telah memenuhi syarat analisis penggunaan uji perbedaan (komparatif) statistik parametrik.

K.Hasil Pengujian Normalitas Dan Homogenitas Data Akhir Subjek Penelitian

1. Pengujian Normalitas Data

Sebelum pengolahan data selanjutnya dilakukan, perlu diuji normalitas data tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan analisis statistik apa yang tepat dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Selanjutnya, akan diuraikan pengujian normalitas data berdasarkan variabel yang diteliti adalah sebagai berikut;

a. Pengujian normalitas data skor posttest penguasaan kosa kata bahasa

inggri

Penguasaan akhir (post test) adalah data tentang Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris yang diperoleh setelah adanya perlakuan pembelajaran dengan metode SAVI. Data penguasaan akhir (post test) penguasaan kosa kata bahasa inggris anak usia dini dibedakan berdasarkan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal ini sesuai dengan perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen, dimana


(44)

perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol berupa penerapan pembelajaran konvensional dan perlakuan yang diberikan terhadap kelas eksperimen berupa pembelajaran dengan menggunakan metode SAVI.

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, diperoleh rata-rata skor tes akhir (post test) kelas kontrol sebesar 57,5 atau 44,92 % dari skor ideal 128 dan kelas eksperimen 81,5 atau 63,67 % dari skor ideal 128. Dari perbandingan data tersebut dapat dilihat bahwa skor rata-rata kelas kontrol lebih kecil dari pada kelas eksperimen.

Untuk melihat distribusi data skor post test kelas kontrol dan eksperimen dilakukan uji normalitas. Hasil uji normalitas dapat dilihat seperti pada Tabel 4.4.

TABEL 3.13

HASIL UJI NORMALITAS PENGUASAAN AKHIR (POST TEST) PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI

No Data Asymp. Sig. αααα Keputusan

1 Post test kelas kontrol 0,136 0,05 Normal

2 Post test kelas eksperimen 0,936 0,05 Normal

Berdasarkan tabel 3.13 dapat diketahui bahwa hasil uji normalitas penguasaan akhir (post test) kemampuan penguasaan kosa kata anak usia dini di kelas kontrol menunjukkan Asymp. Sig. sebesar 0,136 lebih besar dari nilai alpha (α) 0,05. Demikian juga pada kelas eksperimen, hasil ujicoba normalitas menunjukkan Asymp. Sig. sebesar 0,936 lebih besar daripada nilai alpha (α) 0,05. Karena masing-masing


(45)

pengujian menunjukkan perolehan Asymp. Sig. lebih besar daripada nilai alpha (α) 0,05 maka dapat dikatakan bahwa distribusi data skor post test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah normal.

b. Pengujian normalitas data skor post test kemampuan pemecahan

masalah anak usia dini

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, diperoleh rata-rata skor tes akhir (post test) kelas kontrol sebesar 38,33 atau 39,9 % dari skor ideal 96 dan kelas eksperimen 60,17 atau 62,67 % dari skor ideal 96. Dari perbandingan data tersebut dapat dilihat bahwa skor rata-rata kelas kontrol lebih kecil dari pada kelas eksperimen.

Untuk melihat distribusi data skor post test kelas kontrol dan eksperimen dilakukan uji normalitas. Hasil uji normalitas dapat dilihat seperti pada Tabel 4.13.

TABEL 3.14

HASIL UJI NORMALITAS PENGUASAAN AKHIR (POST TEST) KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANAK USIA DINI

No Data Asymp. Sig. αααα Keputusan

1 Post test kelas kontrol 0,700 0,05 Normal

2 Post test kelas eksperimen

0,948 0,05 Normal

Berdasarkan tabel 3.14 dapat diketahui bahwa hasil uji normalitas penguasaan akhir (post test) kemampuan penguasaan kosa kata anak usia dini di kelas kontrol menunjukkan Asymp. Sig. sebesar 0,700 lebih besar dari nilai alpha (α) 0,05. Demikian juga pada kelas eksperimen, hasil ujicoba normalitas menunjukkan Asymp.


(46)

Sig. sebesar 0,946 lebih besar daripada nilai alpha (α) 0,05. Karena masing-masing pengujian menunjukkan perolehan Asymp. Sig. lebih besar daripada nilai alpha (α) 0,05 maka dapat dikatakan bahwa distribusi data skor post test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah normal.

2.Pengujian Homogenitas

a.Pengujian Homogenitas skor post test penguasaan kosa kata bahasa inggris

Setelah mengetahui distribusi data adalah normal, langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui distribusi data homogen atau tidak homogen. Kriteria uji homogenitas menggunakan program SPSS versi 17 dan dapat dilakukan dengan membandingkan angka signifikan (Sig.) dengan nilai alpha (α), dengan ketentuan, jika angka signifikan (Sig.) lebih besar dari alpha (α) 0,05, maka data tersebut homogen. Namun bila angka signifikan lebih kecil dari alpha (α) 0,05, maka data tersebut tidak homogen.

TABEL 3.15

HASIL UJI HOMOGENITAS SKOR POST TEST

PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI

Data Asymp. Sig. αααα Keputusan

Post test kelas kontrol dan kelas eksperimen

0,446 0,05 Homogen

Dari uji homogenitas skor post test kelas kontrol dan post test kelas eksperimen menunjukkan nilai Asymp. Sig. sebesar 0,446 lebih besar dari alpha (α) yakni 0,05.


(47)

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kedua varian populasi post test kelas kontrol dan post test kelas eksperimen adalah homogen.

b. Uji homogenitas skor post test Kemampuan pemecahan masalah.

Setelah mengetahui distribusi data adalah normal, langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui distribusi data homogen atau tidak homogen. Kriteria uji homogenitas menggunakan program SPSS versi 17 dan dapat dilakukan dengan membandingkan angka signifikan (Sig.) dengan nilai alpha (α), dengan ketentuan, jika angka signifikan (Sig.) lebih besar dari alpha (α) 0,05, maka data tersebut homogen. Namun bila angka signifikan lebih kecil dari alpha (α) 0,05, maka data tersebut tidak homogen.

TABEL 3.16

HASIL UJI HOMOGENITAS SKOR POST TEST KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANAK USIA DINI

Data Asymp. Sig. αααα Keputusan

Post test kelas kontrol dan kelas eksperimen

0,770 0,05 Homogen

Dari uji homogenitas skor post test kelas kontrol dan post test kelas eksperimen menunjukkan nilai Asymp. Sig. sebesar 0,770 lebih besar dari alpha (α) yakni 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kedua varian populasi post test kelas kontrol dan post test kelas eksperimen adalah homogen.


(48)

156

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data yang diperoleh selama penelitian dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa penggunaan metode pembelajaran SAVI memberikan pengaruh yang berbeda terhadap penguasaan kosa kata bahasa inggris dan kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran SAVI dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada anak usia dini.

Secara lebih khusus, kesimpulan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut;

1. Dalam pelaksanaannya banyak hal yang harus dilakukan agar metode pembelajaran SAVI dapat terwujud dengan baik, salah satu yang penting adalah kepiawaian dan keuletan guru yang menjadi faktor utama penerapan metode ini, guru harus dapat mempersiapkan materi yang sesuai dengan 4 unsur dasar dari SAVI, Somatic dimana anak dianjurkan untuk dapat bergerak dan melakukan aktivitas fisik, lalu Auditory dalam pengenalan kosa kata suara dan pelafalan guru harus sempurna pengucapannya, lalu Visual dalam unsur ini media harus dihadirkan karena anak harus melihat wujud dari benda tersebut, untuk Intellectual guru harus bisa memadupadankan benda benda yang telah dikenalkan dalam bahasa inggris bisa juga digunakan untuk memberikan beberapa pertanyaan yang melatih kemampuan pemecahan masalah anak


(49)

2. Pelaksanaan metode pembelajaran SAVI dapat meningkatkan penguasaan kosa kata dalam bahasa inggris dan kemampuan pemecahan masalah anak usia dini.

3. Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan antara nilai gain penguasaan kosa kata bahasa inggris anak usia dini kelas eksperimen dengan nilai gain penguasaan kosa kata bahasa inggris kelas kontrol. Dengan demikian metode pembelajaran SAVI memberikan kemampuan untuk menstimulasi dari pada metode konvensional sehingga dapat meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata bahasa inggris.

4. Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan antara nilai gain kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen dengan nilai gain kemampuan pemecahan masalah anak usia dini kelas kontrol dengan demikian metode pembelajaran SAVI memberikan kemampuan untuk menstimulasi dari pada metode konvensional sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah anak usia dini.

B. Rekomendasi

Hasil penelitian memberikan gambaran kepada semua pihak, baik sekolah, guru, anak maupun tenaga kependidikan dan pengembangan metode pembelajaran SAVI dalam meningkatkan hasil belajar anak. Namun, pelaksanaannya tidak mudah, hal yang sangat penting pada metode SAVI adalah media, karena unsur dari somastis, dan audio dilaksanakan dengan adanya media, selain itu kemampuan tenaga kependidikan yang memadai juga menjadi hal yang sangat


(50)

dibutuhkan, untuk itu ada beberapa rekomendasi yang kiranya bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya;

1. Penggunaan metode pembelajaran SAVI dapat digunakan sebagai tambahan variasi mengajar bagi guru terutama dalam meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata bahasa inggris dan kemampuan pemecahan masalah anak usia dini.

2. Pentingnya sebuah media pada setiap pembelajaran, terutama pada metode pembelajaran SAVI, media menjadi suatu prioritas utama sebagai ketercapaian dan kesempurnaan metode SAVI, oleh karena itu penggunaan metode pembelajaran SAVI dan media yang tepat dapat memberikan motivasi kepada guru dalam mengembangkan kreativitas mereka dalam merancang metode dan media pengajaran.

3. Penggunaan metode pembelajaran SAVI dapat menjadi motivasi bagi keberhasilan kegiatan belajar anak.

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman atau setidaknya dapat dijadikan sebagai studi pendahuluan untuk memahami penggunaan metode pembelajaran SAVI.

5. Menindaklanjuti hasil penelitian ini dengan mengkaji lebih jauh lagi penggunaan metode pembelajaran SAVI dengan melibatkan variabel lain

6. Melakukan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran SAVI pada materi atau tema-tema yang lain.


(51)

159

DAFTAR PUSTAKA

Ali, moh. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung.Angkasa

Akdon (2008) Aplikasi Statistika dan metode penelitian untuk administrasi dan manajemen, Bandung, Dewa Ruci.

Aswin Hadis, Fawzia (2003). Perkembangan Dalam Perspektif Pendidikan Anak Usia Dini. Buletin PAUD Vol.2 No.1, April 2003.

Beaty, Janice, J (1994) Observing Development of the Young Child. Englewood Cliffs New Jersey: Prentice Hall

Briz, Joan. (1993). Problem Solving in Early Childhood Classroom. <Online>. Tersedia: http://www.vmestallite.com/ (30juli 2007). (15 Mei 2007)

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kurikulum 2007 Standar Kompetensi Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Atfhal, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

DePorter, Bobbi & Mike Henarcki (2005) Quantum Learning membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa PT. Mizan Pustaka

De Porter, Bobbi. 2005. Quantum Teaching : Mempratekkan Quantum Learning di Ruang Kelas, Editor Mike Hernacki. Diterjemahkan Oleh Ary Nilandari. Bandung: Kaifa

Dhieni, Nurbiana (2008) Materi Pokok Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Djunaedi, A. (1977) Pengembangan Materi Pengajaran Bahasa Inggris : Berdasarkan Pendekatan Linguistik. Jakarta. Depdikbud

Farida, Euis (2002) Kemampuan Dasar Bahasa Anak Taman Kanak-Kanak. Tesis, PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(52)

Freire dalam Julantara, Ketut (2009). Pendekatan Pembelajaran Konvensional, [Online]. Tersedia: http/www.kompasiana.com/ikpj.[8 juli 2010]

Hartati, Tatat. (2001). Dampak program Membaca Dini Steinberg Terhadap Kemampuan Membaca anak Pra sekolah. Laporan Penelitian, Jurusan PLB FIP/UPI Bandung

Hadi, M Saeful (2009). Metode Pembelajaran SAVI Melalui Teknik Story Telling Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dan Penguasaan Kosa Kata Anak Usia Dini. Tesis UPI Unpublish

Hurlock E (2004) Perkembangan Anak Jilid 1 (terjemahan Oleh Meitasari Tjandrasa dan Muchlisoh Zakarsih)

Jacqueline and Brooks, Martin. (2001). Constructivism. <online>. Tersedia: http:/www.fundestanding.com/feedback.cfm. <4 April 2008>

Masitoh. (2002). Model Pembelajaran Bahasa Berdasarkan Pendekatan Bahasa Menyeluruh (Whole Languange Approach). Tesis Magister pada Program Pascasarjana UPI. Bandung Tidak diterbitkan

Meier, Dave. 2005. The Accelerated learning Handsbook: Paduan Kreatif dan Efektif merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Diterjemahkan Oleh Rahmani Astuti. Bandung : Kaifa

Musthafa B (2008) Dari Literasi Dini Ke Literasi Tekhnologi Jakarta Yayasan CREST dan New Concept English Education Centre, Jakarta 2008 Musthafa. B. (2007) Buku PAUD. Unpublish

Moeslihatun (1999) Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta

Nurgiyantoro, Burhan (1995). Penilaian Dalam Pengajaran Sastra Yogyakarta. BPFE

Furqan (2002) Statistik Terapan Penelitian . Alfabeta. Bandung Ramayulis (2002) Ilmu Pendidikan Islam. Kalam Mulia. Jakarta

Ridwan (2004) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru dan Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta


(53)

Petterson, Candida (1996) Looking forward through the Lifespan, Australia: Prentice Hall

Santrock, John (2007) Child Development, New York: McGrow Soejono, Ag. (1998) Aliran Baru Dalam Pendidikan bagian ke-1,

Bandung:CV.Ilmu 1

Sagala, Saiful (2010). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alfabeta. 2010

Setiasih, Ocih. (2010) Model Pembelajaran Proyek berbasis Lingkungan Perkembangan Untuk Keterampilan Pemecahan Masalah. Disertasi Doktor Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sumantri, Mulyani & Syaodih, Nana (2007). Perkembangan Peserta Didik Universitas Terbuka Jakarta

Subana (2005) Statistika Penelitian. Pustaka Setia Bandung

Sujiono, Yuliani Nurani (2009) Konsep Dasar Pendidikan PAUD. Jakarta: Indeks, Tarigan, H.G (1988) Pengajaran Pemerolehan Bahasa, Bandung: Angkasa

Tarigan H.G (1993) Pengajaran Kosa Kata. Bandung : Angkasa

Tim Pengembang (2007). Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wetzel, R. David (2008) Problem Solving and Science Process Skill. {online} tersedia : http//www.suite101.com//profile.cfm./drwetzel {2 november 2009}

Wikipedia Encyclopedia. (2008). Jhon Dewey. {online} tersedia : http://wiki/20 century.philosophy. {23 oktober 2010)

Wortham. Sue C. (2006) Early Childhood Curriculum. Columbus, Ohio : Pearson Merril Prentice Hall.

Yusuf S (2002) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : Rosda Karya


(54)

http://yatna234.blogspot.com/2008/11/penggunaan-dan-pengertian-metode-bagi.html)

http://en.wikipedia,org/wiki/early_childhood_education.

http://langkanilmu.wordpress.com/2011/05/09/globalisasi-dan-bahasa-inggris/. . http://etd.eprints.ums.ac.id/7215/


(1)

2.

Pelaksanaan metode pembelajaran SAVI dapat meningkatkan

penguasaan kosa kata dalam bahasa inggris dan kemampuan pemecahan

masalah anak usia dini.

3.

Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan antara nilai gain

penguasaan kosa kata bahasa inggris anak usia dini kelas eksperimen

dengan nilai gain penguasaan kosa kata bahasa inggris kelas kontrol.

Dengan demikian metode pembelajaran SAVI memberikan kemampuan

untuk menstimulasi dari pada metode konvensional sehingga dapat

meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata bahasa inggris.

4.

Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan antara nilai gain

kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen dengan nilai gain

kemampuan pemecahan masalah anak usia dini kelas kontrol dengan

demikian metode pembelajaran SAVI memberikan kemampuan untuk

menstimulasi dari pada metode konvensional sehingga dapat

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah anak usia dini.

B.

Rekomendasi

Hasil penelitian memberikan gambaran kepada semua pihak, baik sekolah,

guru, anak maupun tenaga kependidikan dan pengembangan metode pembelajaran

SAVI dalam meningkatkan hasil belajar anak. Namun, pelaksanaannya tidak

mudah, hal yang sangat penting pada metode SAVI adalah media, karena unsur

dari somastis, dan audio dilaksanakan dengan adanya media, selain itu

kemampuan tenaga kependidikan yang memadai juga menjadi hal yang sangat


(2)

158

dibutuhkan, untuk itu ada beberapa rekomendasi yang kiranya bermanfaat bagi

semua pihak, diantaranya;

1.

Penggunaan metode pembelajaran SAVI dapat digunakan sebagai

tambahan variasi mengajar bagi guru terutama dalam meningkatkan

kemampuan penguasaan kosa kata bahasa inggris dan kemampuan

pemecahan masalah anak usia dini.

2.

Pentingnya sebuah media pada setiap pembelajaran, terutama pada

metode pembelajaran SAVI, media menjadi suatu prioritas utama

sebagai ketercapaian dan kesempurnaan metode SAVI, oleh karena itu

penggunaan metode pembelajaran SAVI dan media yang tepat dapat

memberikan motivasi kepada guru dalam mengembangkan kreativitas

mereka dalam merancang metode dan media pengajaran.

3.

Penggunaan metode pembelajaran SAVI dapat menjadi motivasi bagi

keberhasilan kegiatan belajar anak.

4.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman atau setidaknya dapat

dijadikan sebagai studi pendahuluan untuk memahami penggunaan

metode pembelajaran SAVI.

5.

Menindaklanjuti hasil penelitian ini dengan mengkaji lebih jauh lagi

penggunaan metode pembelajaran SAVI dengan melibatkan variabel

lain

6.

Melakukan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran

SAVI pada materi atau tema-tema yang lain.


(3)

159

DAFTAR PUSTAKA

Ali, moh. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung.Angkasa

Akdon (2008) Aplikasi Statistika dan metode penelitian untuk administrasi dan

manajemen, Bandung, Dewa Ruci.

Aswin Hadis, Fawzia (2003). Perkembangan Dalam Perspektif Pendidikan Anak

Usia Dini. Buletin PAUD Vol.2 No.1, April 2003.

Beaty, Janice, J (1994) Observing Development of the Young Child. Englewood Cliffs

New Jersey: Prentice Hall

Briz, Joan. (1993). Problem Solving in Early Childhood Classroom. <Online>.

Tersedia: http://www.vmestallite.com/ (30juli 2007). (15 Mei 2007)

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kurikulum 2007 Standar Kompetensi

Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Atfhal, Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi

Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

DePorter, Bobbi & Mike Henarcki (2005) Quantum Learning membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa PT. Mizan Pustaka

De Porter, Bobbi. 2005. Quantum Teaching : Mempratekkan Quantum Learning di

Ruang Kelas, Editor Mike Hernacki. Diterjemahkan Oleh Ary Nilandari.

Bandung: Kaifa

Dhieni, Nurbiana (2008) Materi Pokok Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Djunaedi, A. (1977) Pengembangan Materi Pengajaran Bahasa Inggris :

Berdasarkan Pendekatan Linguistik. Jakarta. Depdikbud

Farida, Euis (2002) Kemampuan Dasar Bahasa Anak Taman Kanak-Kanak. Tesis,

PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(4)

160

Freire dalam Julantara, Ketut (2009). Pendekatan Pembelajaran Konvensional,

[Online]. Tersedia: http/www.kompasiana.com/ikpj.[8 juli 2010]

Hartati, Tatat. (2001). Dampak program Membaca Dini Steinberg Terhadap

Kemampuan Membaca anak Pra sekolah. Laporan Penelitian, Jurusan PLB

FIP/UPI Bandung

Hadi, M Saeful (2009). Metode Pembelajaran SAVI Melalui Teknik Story Telling

Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Dan Penguasaan Kosa Kata

Anak Usia Dini. Tesis UPI Unpublish

Hurlock E (2004) Perkembangan Anak Jilid 1 (terjemahan Oleh Meitasari

Tjandrasa dan Muchlisoh Zakarsih)

Jacqueline and Brooks, Martin. (2001). Constructivism. <online>. Tersedia:

http:/www.fundestanding.com/feedback.cfm. <4 April 2008>

Masitoh. (2002). Model Pembelajaran Bahasa Berdasarkan Pendekatan Bahasa

Menyeluruh (Whole Languange Approach). Tesis Magister pada Program

Pascasarjana UPI. Bandung Tidak diterbitkan

Meier, Dave. 2005. The Accelerated learning Handsbook: Paduan Kreatif dan Efektif

merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Diterjemahkan Oleh

Rahmani Astuti. Bandung : Kaifa

Musthafa B (2008) Dari Literasi Dini Ke Literasi Tekhnologi Jakarta Yayasan

CREST dan New Concept English Education Centre, Jakarta 2008

Musthafa. B. (2007) Buku PAUD. Unpublish

Moeslihatun (1999) Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.

Jakarta: Rineka Cipta

Nurgiyantoro, Burhan (1995). Penilaian Dalam Pengajaran Sastra

Yogyakarta. BPFE

Furqan (2002) Statistik Terapan Penelitian . Alfabeta. Bandung

Ramayulis (2002) Ilmu Pendidikan Islam. Kalam Mulia. Jakarta

Ridwan (2004) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru dan Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung : Alfabeta


(5)

Petterson, Candida (1996) Looking forward through the Lifespan, Australia: Prentice

Hall

Santrock, John (2007) Child Development, New York: McGrow

Soejono, Ag. (1998) Aliran Baru Dalam Pendidikan bagian ke-1,

Bandung:CV.Ilmu 1

Sagala, Saiful (2010). Konsep Dan Makna Pembelajaran.

Bandung:Alfabeta. 2010

Setiasih, Ocih. (2010) Model Pembelajaran Proyek berbasis Lingkungan

Perkembangan Untuk Keterampilan Pemecahan Masalah. Disertasi Doktor

Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung:

Tidak Diterbitkan.

Sumantri, Mulyani & Syaodih, Nana (2007). Perkembangan Peserta Didik

Universitas Terbuka Jakarta

Subana (2005) Statistika Penelitian. Pustaka Setia Bandung

Sujiono, Yuliani Nurani (2009) Konsep Dasar Pendidikan PAUD. Jakarta: Indeks,

Tarigan, H.G (1988) Pengajaran Pemerolehan Bahasa, Bandung: Angkasa

Tarigan H.G (1993) Pengajaran Kosa Kata. Bandung : Angkasa

Tim Pengembang (2007). Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta : Depdiknas

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wetzel, R. David (2008) Problem Solving and Science Process Skill. {online}

tersedia : http//www.suite101.com//profile.cfm./drwetzel {2 november

2009}

Wikipedia Encyclopedia. (2008). Jhon Dewey. {online} tersedia : http://wiki/20

century.philosophy. {23 oktober 2010)

Wortham. Sue C. (2006) Early Childhood Curriculum. Columbus, Ohio : Pearson

Merril Prentice Hall.

Yusuf S (2002) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : Rosda

Karya


(6)

162

http://yatna234.blogspot.com/2008/11/penggunaan-dan-pengertian-metode-bagi.html)

http://en.wikipedia,org/wiki/early_childhood_education.

http://langkanilmu.wordpress.com/2011/05/09/globalisasi-dan-bahasa-inggris/. .

http://etd.eprints.ums.ac.id/7215/


Dokumen yang terkait

Penggunaan Kalimat Majemuk Bertingkat Bahasa Indonesia Anak Usia Taman Kanak-Kanak Melalui Media Gambar: Tinjauan Psikolinguistik

0 64 15

Animasi Pembelajaran Matematika pada Taman kanak-kanak

0 24 59

Perancangan Media Pembelajaran bahasa Inggris Untuk Taman Kanak-Kanak Kelompok B

0 7 1

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GALAHBANDUNG TERHADAP KECERDASAN BODILY-KINESTHETIC ANAK USIA DINI: Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Anak Kelompok B di Taman Kanak-kanak Siti Fatimah dan Taman Kanak-kanak Al-Muqaddhasah Tahun Ajaran 2015-2

1 5 41

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK TAMAN KANAK-KANAK.

1 1 49

DAMPAK PERMAINAN KARTU TOYYIBAH TERHADAP PENGUASAAN KOSA KATA DAN PERILAKU KEAGAMAAN ANAK USIA DINI: Studi Eksperimen Kuasi pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sumedang.

0 1 48

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PAPAN FLANNEL TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK : Studi Eksperimen Kuasi Pada Kelompok A Taman Kanak-kanak Juwita Bandung Tahun Pelajaran 2010/2011.

1 1 44

DAMPAK METODE STORY TELLING DENGAN MEDIA BONEKA TERHADAP PENGUASAAN KOSA KATA DASAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK L: Studi Eksperimen Kuasi Pada Anak kelompok B Taman Kanak-Kanak Kencana Mulya kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung.

0 0 47

EFEKTIFITAS PERMAINAN KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN PENGUASAAN KOSA KATA ANAK USIA DINI :Studi Eksperimen Kuasi Pada Kelompok B di Taman Kanak-kanak Santa Ursula Bandung Tahun Ajaran 2009 - 2010.

0 0 53

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BACA TULIS QUR’AN MELALUI METODE LIHAT BACA TULIS (LIBAT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR’AN ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK :Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Anak Kelompok B di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu B

2 5 32