Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka

2.4 Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka

Salah satu cara pemeliharaan agar bahan pustaka tidak mudah rusak adalah dengan menyimpannya pada tempat yang bersih dan aman. Bahan pustaka kertas merupakan bahan pustaka yang mudah terbakar, mudah sobek, mudah rusak yang disebabkan oleh mahluk hidup, noda dari debu dan juga bisa disebabkan oleh jamur. Kekuatan kertas semakin lama semakin menurun karena adanya reaksi kimia atau reaksi antara selulosa dengan bahan lain yang ada pada kertas seperti bahan additive. Akibatnya kertas akan berubah warna menjadi kuning kecoklatan dan pada akhirnya dapat menjadi rapuh dan hancur. Jenis perusak bahan pustaka tersebut sangat tergantung pada keadaan iklim dan daerah setempat serta lingkungannya. Jenis perusak bahan pustaka didaerah yang beriklim sedang atau tropis berbeda dengan perusak bahan pustaka yang berada di daerah yang beriklim dingin. Pada daerah yang beriklim tropis memilik perusak bahan pustaka lebih banyak dan lebih ganas dari pada yang berada di iklim dingin. Secara garis besar kerusakan bahan pustaka dapat di sebabkan oleh beberpa faktor yaitu:

2.4.1 Kerusakan Oleh Faktor Alam

a. Temperatur dan kelembaban udara Jumlah kandungan uap air dalam udara sangat penting diketahui karena dengan adanya uap air ini akan menambah kecepatan reaksi yang akan memacu kecepatan pelapukan bahan pustaka. Seperti hidrolisa asam dalam kertas akan bertambah cepat jika temperatur dan kelembapan uap meninggi. Kelembapan udara Universitas Sumatera Utara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menimbulkan beberapa masalah. Kombinasi antara temperatur yang tinggi dan kelembapan yang tinggi akan menyuburkan pertumbuhan jamur dan serangga. Dan pada kelembapan yang terlalu tinggi menyebabkan tinta akan larut dalam air dan menyebar sehingga kertas pada buku akan saling menempel serta akan sulit dilepas pada saat kering. Sebaliknya jika kelembapan udara terlalu rendah, dapat menyebabkan kertas menjadi kering dan getas serta sampul yang terbuat dari kulit akan menjadi keriput. b. Cahaya Cahaya atau energi radiasi juga mempunyai efek pada bahan pustaka. Cahaya akan mempercepat oksidasi molekul selulosa sehingga ikatan kimia pada molekul tersebut dapat terputus. Cahaya mempunyai pengaruh menggelantang yang menyebabkan kertas menjadi pucat dan tinta memudar. Karena pengaruh cahaya ini, lignin pada kertas akan bereaksi dengan komponen lain sehingga kertas berubah menjadi kecoklatan. Sinar tampak dalam cahaya dapat merusak bahan pustaka akan tetapi sinar ultraviolet yang tidak tampak akan lebih reaktif dan lebih merusak. Radiasi ultraviolet dengan panjang gelombang antara 300-400 nanometer dapat menyebabkan reakksi fotokimia. Radiasi ultraviolet ini berasal dari cahaya matahari 25 dan lampu TL 3-7. Kerusakan karena cahaya sangat sangat tergantung dari panjang gelombang dan waktu pencahayaan.makin kecil panjang gelombang dan makin lama waktu pencahayaan, semakin cepat kertas mengalami kerusakan. Universitas Sumatera Utara c. Pencemaran udara Debu, kotoran dan partikel padat yang berasal dari udara dapat menyebabkan kerusakan pada bahan pustaka. Kerusakan bahan pustaka karena debu, kotoran dan partikel padat ini antara lain: 1. Partikel debu yang dalam kondisi lingkungan yang lembab akan menimbulkan noda permanen yang sukar untuk dihilangkan. 2. Partikel debu akan masuk ke sela-sela buku yang akan membuat kertas akan menjadi rapuh 3. Kotoran dan partikel padat dapat menimbulkan rasa asam yang dapat merusak kertas 4. Kertas tergores karena gesekan yang datang melalui udara.

2.4.2 Kerusakan Oleh Faktor Hayati

a. Jamur fungi Fungi merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil. Mereka mengambil makanan dari mahluk hidup lain sebagai parasit atau dari bahan 24 organik mati sebagai sapropit. Sapropit merupakan penyebab kerusakan yang hebat pada bahan pustaka yang terbuat dari kertas. Fungi terdiri dari cabang-cabang halus yang terdiri dari hypae yang berbentuk seperti kapas mycelium. Mycelium ini tumbuh membentang seperti benang rizhoid dan menyebar di atas permukaan kertas tempat ia tumbuh, fungi mempunyai buah sporangium yang berisi spora. Spora ini tidak dapat dilihat karena berukuran sangat kecil dan berada dimana-mana, spora Universitas Sumatera Utara dapat bertahan untuk waktu yang lama dan dengan cepat tumbuh jika kondisi yang memungkinkan, yaitu dengan kelembaban udara yang lebih besar dari 70. b. Serangga Berbagai jenis serangga seperti kecoa, rayap, kutu buku, silverfish dan lain sebagainya hidup dengan sumber makanan yang berasal dari buku. Biasanya serangga ini sangat senang dengan lingkungan tempat tinggal yang hangat, lembab, remang, gelap dan dengan sirkulasi udara yang tidak sempurna. c. Binatang pengerat Binatang pengerat tikus juga merupakan binatang perusak buku yang cukup sulit untuk diberantas. Mereka biasanya menyimpan buku-buku yang disimpan di dalam gudang dan kadang kertas tersebut disobek-sobek dan dikumpulkan untuk dijadikan sarang. Dan kadang-kadang tikus meninggalkan kotorannya yang bisa meenyebabkan bahan pustaka menjadi rusak.

2.4.3 Kerusakan oleh faktor manusia

Manusia merupakan penyebab kerusakan bahan pustaka yang berasal dari luar, yaitu karena penanganan dan penggunaan bahan pustaka, tekhnik penjilidan, prosedur penyusunan di dalam rak, pengolahan, sirkulasi dan bagaimana staf dan pengguna jasa perpustakaan memegang bahan pustaka dengan cara yang tidak baik. Kerusakan yang terjadi dapat bersifat kimiawi, seperti memegang bahan pustaka saat tangan kita sedang kotor dan berminyak sehingga menimbulkan noda Universitas Sumatera Utara pada bahan pustaka. Dan juga tinta dan perekat yang mengandung zat asam akan merusak kertas, akan tetapi kerusakan yang paling terbesar adalah kerusakan fisik seperti sampul buku yang mengalami kerusakan dan juga kertas yang sobek yang di akibatkan oleh si pengguna itu sendiri karena kelalaiannya dalam menjaga bahan pustaka. Menurut Razak 1995: 13 , Manusia merupakan faktor penyebab yang besar pengaruhnya bagi kerusakan bahan pustaka dan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu: Kerusakan secara tidak lansung dan secara langsung. 1. Kerusakan secara tidak langsung terdiri dari a. Kualitas kertas yang mengandung senyawa asam dan lignin b.Tinta, mengandung asam dapat merubah warnanya menjadi coklat kekuningan c. Senyawa asam, dapat menyebabkan pelapukan pada kertas d.Lignin, dapat merubah warna kertas dari putih menjadi warna kuning kecoklatan. 2. kerusakan secara langsung a. Salah penanganan: cara penanganan yang salah dan kurang hati-hati baik yang dilakukan oleh staf maupun pengguna yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pustaka. Universitas Sumatera Utara Penanganan yang baik tidak dilakukan secarah alamiah tetapi diajarkan cara penanganannya.

2.4.4 Kerusakan Oleh Bencana Alam

Bencana alam seperti kebanjiran, kebakaran, gempa bumi, kehujanan, kerusuhan dan kesalahan dalam penanganan seperti salah meletakkan buku selama dalam melaksanakan konservasi dan restorasi, hal itu merupakan sebab-sebab kerusakan bahan pustaka yang sangat merugikan. Kerusakan yang terjadi karena kehujanan dan kebanjiran akan menimbulkan noda yang akan menyebabkan timbulnya jamur dan kotoran yang terdapat dalam air. Noda yang ditimbulkan oleh jamur ini sangat sukar dihilangkan karena jamur memiliki akar yang tumbuh di sela- sela serat kertas. Dan juga kebakaran dapat memusnahkan kertas dalam waktu yang sangat singkat. Oleh sebab itu kita harus menjaga agar kebakaran jangan sampai terjadi.

2.5. Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka