dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
2.1.2 Laporan Keuangan Bank
Menurut kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan IAI, 2009, laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara,
misalnyasebagai laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan. Format laporan keuangan dimaksudkan sebagai bentuk pencatatan
baik neraca maupun laporan laba rugi. Sebagaimna perusahaan pada umumnya format laporan keuangan pada bank berisikan data keuangan yang berhubungan
dengan posisi keuangan maupun hasil operasi. Hal yang membedekannya adalah terletak pada pos-pos neraca maupun laporan laba rugi.
Tujuan penyusunan laporan keuangan suatu bank secara umum adalah sebagai berikut :
a. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva, keawajiban, dan modal bank pada waktu tertentu.
b. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari endapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
periode tertentu.
Universitas Sumatera Utara
c. Memberikan informasi perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban dan modal suatu bank.
d. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen bank dalam suatu periode.
2.1.3 Rasio Keuangan Perbankan
a. Rasio Likuiditas Suatu bank dapat dikatakan likuid apabila bank dapat
memenuhi semua kewajibannya, khususnya kewajiban jangka pendek yang berkaitan dengan simpanan masyarakat
simpanan,tabungan,giro dan bank mampu memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai. Dalam rasio ini, rasio yang
dapat diukur antara lain : quick ratio Loan to Deposit Ratio LDR, dan loan to assets ratio.
b. Rasio Solvabilitas Capital Rasio Solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
bank tersebut untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan, sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan
usahanya sampai batas tertentu, karena sumber-sumber dana dapat juga berasal dari hutang penjualan asset yang tidak dipakai dan lain-
lain, alat pengukur besar kecilnya kekayaan bank tersebut yang dimiliki oleh para pemegang saham, dan dengan modal yang
mencukupi, memungkinkan manajemen bank bersangkutan untuk
Universitas Sumatera Utara
bekerja secara efisiensi seperti yang dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank tersebut. Rasio ini dapat diukur dengan Capital
Adequancy Ratio CAR. c. Rasio Rentabilitas
Rasio Rentabilitas selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu,
juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektivitas manajemen dalam menjalankan opearasional perusahaannya. Pada rasio rentabilitas, rasio
yang dapat diukur antara lain : return on asset, biaya operasipendapatan operasi, grossprofit margin, dan net profit
margin. d. Rasio Resiko Usaha Bank
Resiko yang dihadapi oleh perbankan dapat diukur secara kuantitatif antara lain dengan : deposit risk ratio, dan interest risk rate.
e. Rasio Efisiensi Usaha Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen suatu
bank, menilai apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan hasil guna, maka melalui rasio-
rasio keuangan disini juga dapat diukur secara kuantitatif tingkat efisiensi yang telah dicapai oleh manajemen bank yang bersangkutan.
Rasio yang digunakan adalah : leverage multiplier ratio, assets utilazation ratio, dan operating ratio.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Aturan dan Faktor-faktor Penilaian Kesehatan Bank