Tujuan Pembelajaran Non Test d.
Ratu Pertiwi Putri P. , 2015 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL CONTROVERSIAL ISSUES PADA
MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MENUMBUHKAN KEMAMPUAN RESOLUSI KONFLIK BAGI PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Beda dengan robert M.Z Lawang, menurutnya konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, contohnya nilai, status,
kekuasaan dan otoritas. Secara sosiologis konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara
dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Soerjono Soekanto
menyebut bahwa konflik merupakan sebagai suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan
menantang pihak lawan, yang disertai dengan ancaman dandengan kekerasan. Lewis A. Coser berendapat bahwa konflik adalah sebuah
perjuangan mengenai nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan dan sumber daya yang bersifat langka dengan maksud menetralkan, mencederai atau
melenyapkan lawan. Gillin dan Gillin melihat konflik sebagai bagian dari proses interaksi
sosial manusia yang saling berlawanan. Artinya konflik adalah suatu proses interaks sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik,
emosi, kebudayaa dan perilaku. Konflik lahir dari adanya kenyataan perbedaan-perbedaan, misalnya perbedaan cirri badaniah, emosi,
kebudayaan, kebutuhan , kepentingan tau pola-pola perilaku atarindividu atau kelompok dalam masyarakat. Menurut Dahedorf, masyarakat terdiri
atas organisasi-organisai yang didasarkan pada kekuasaan atau wewenang. Kekuasaan adalah dominasi satu pihak atas pihak lain berdasarkan paksaan,
sedangkan wewenang adalah dominasi yang diterima dan diakui oleh pihak yang didominasi. Kepentingan yang berbeda antara kedua belah pihak
berbeda dalam asosiasi-asosiasi tersebut akan menimbulkan polarisasi dan konflik antara dua kelompok. Sebagai contoh pihak penguasa
berkepentingan untuk mempertahankan kekuasaan, sedangkan pihak yang dikuasai berkepentingan untuk memperoleh kekuasaan. Keberhasilan
keompok yang dikuasai untuk merebut kekuasaan akan menyebebkan terjadinya perubahan sosial.