Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Landasan Teori

awal pembelajaran dan pemahaman akan kata kata bantu struktural 的de, 得de地de . Untuk menganalisis kesalahan penggunaan kata depan yang dilakukan oleh mahasiswa, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan teori sintaksis dalam hal tata bahasa Mandarin. Melalui pemahaman tata bahasa yang benar, tentunya mahasiswa dapat menggunakan ketiga kata depan secara baik dan benar. Pentingnya memahami penggunaan kata bantu struktural 的de, 得de地de yang telah peneliti uraikan di atas berikut kesalahan penggunaannya dalam kalimat, merupakan salah satu latar belakang yang membuat penulis tertarik untuk menganalisis kata bantu struktural tersebut dalam skripsi ini.

1.2 Batasan Masalah

Setiap pelaksanaan penulisan karya ilmiah pasti selalu bertitik tolak dari adanya masalah yang dihadapi dan perlu segera dipecahkan. Supaya penulisan skripsi ini dapat terarah dan pembahasannya juga tidak mengambang serta tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menafsirkannya, maka penulis akan membatasi permasalahan yang dipaparkan. Sesuai dengan judul skripsi ini adalah Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Bantu Struktural 的de, 得de地de Dalam Kalimat Bahasa Mandarin Oleh Mahasiswa Semester II Sastra Cina USU, maka yang menjadi permasalahan adalah jenis kata bantu struktural Dalam hal ini penulis membatasi hanya pada kesalahan penggunaan, makna serta persamaan dan perbedaan kata bantu struktural 的de, 得de地de. Universitas Sumatera Utara

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dan diuraikan pada latar belakang yang tersebut di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut : 1. Kesalahan apa saja yang dilakukan mahasiswa semester II Sastra Cina USU dalam menggunakan kata bantu struktural 的de, 得de地de dalam kalimat Mandarin? 2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan kata bantu struktural 的de, 得de地de dalam kalimat Mandarin pada mahasiswa semester II Sastra Cina USU ?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendeksripsikan kesalahan penggunaan kata bantu struktural 的de, 得de地de pada mahasiswa semester II Sastra Cina USU dalam kalimat bahasa Mandarin. 2. Mendeksripsikan faktor penyebab kesalahan penggunaan kata bantu struktural 的de, 得de地de pada mahasiswa semester II Sastra Cina USU dalam kalimat bahasa Mandarin.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1.5.1 Manfaat Teoritis

Melalui hasil penelitian ini diharapkan pembelajar bahasa Mandarin dapat memahami arti tentang kata depan secara lebih menyeluruh, khususnya kata bantu struktural 的de, 得de地de, sehingga mempermudah pelajar ataupun mahasiswa untuk memahami kata bantu tersebut dan Universitas Sumatera Utara pada akhirnya dapat menggunakan kata depan tersebut di dalam kalimat Mandarin secara baik dan benar.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi Sastra Cina dan menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

BAB II KONSEP, KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI

Pada bab II berisi tentang konsep kajian pustaka dan landasan teori. Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal – jurnal, skripsi dan tesis mengenai penjelasan lebih dalam tentang kata bantu struktural. Konsep yang diajukan pada bab II berkenaan dengen pengertian analisis kesalahan, kata, kata bantu struktural. Teori yang digunakan pada landasan teori dalam penelitian ini adalah tata bahasa dan analisis kesalahan.

2.1 Konsep

Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul skripsi, dalam konsep peneliti akan memaparkan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan kata bantu aspek dan jenis- jenis kata bantu aspek. Dalam hal ini pertama-tama penulis akan memaparkan tentang pengertian kata, jenis- jenis kata, pengertian kata bantu struktural, kemudian penulis juga akan memaparkan jenis-jenis kata bantu struktural dalam bahasa Mandarin. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007:588, konsep memiliki makna “Gambaran mental dari suatu objek, proses, ataupun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain ”. Dalam penelitian ini, konsep yang akan diuraikan penulis adalah: Universitas Sumatera Utara

2.1.1 Analisis Kesalahan

Menurut Hastuti dalam bukunya yang berjudul Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia 2003:77, “Analisis kesalahan adalah sebuah proses yang didasarkan pada analisis kesalahan orang yang sedang belajar dengan objek yang jelas. Jelas, dimaksudkan sesuatu yang telah ditargetkan. Sedangkan objek yang dipelajari adalah bahasa, baik bahasa ibu maupun bahasa kebangsaannya ataupun bahasa asing. ” Menurut Ellis dalam buku Henry Guntur Tarigan yang berjudul Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa 1988:68, “Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi mengumpulan sampel, mengidentifikasikan kesalahan yang terdapat dalam sampel, menjelasankan kesalahan tersebut, mengklasifikasikan kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta mengevaluasi atau menelitian taraf keriusan kesalahan itu.” Dalam setiap kegiatan pasti ada tujuannya. Demikian juga analisis kesalahan. Analisis kesalahan yang dibuat oleh para pembelajar tentu saja dapat memberi manfaat, yaitu merupakan dan mejadi umpan balik yang sangat berharga bagi penilaian dan perancangan penyusunan materi dan strategi pengajaran Menurut Sridhar dalam buku Henry Guntur Tarigan yang berjudul Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa 1998:69, tujuan analisis kesalahan antara lain untuk : 1. Menentukan urutan penyajian butir-butir yang diajarkan dalam kelas dan buku teks, misalkan urutannya dari yang mudah ke yang sukar. 2. Menentukan urutan jenjang relative penekanan, penjelasan, dan latihan berbagai butir bahan yang diajarkan. 3. Merencanakan latihan dan pengajaran remedial 4. Memilih butir-butir bagi pengujian kemahiran siswa. Universitas Sumatera Utara Henry Guntur Tarigan dalam bukunya yang berjudul pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa 1998:68 mengemukakan analisis kesalahan mempunyai langkah-langkah yang meliputi: “1. Mengumpulkan sampel; 2. Mengidentifikasi kesalahan; 3. Menjelasan kesalahan; 4. Mengklasifikasi kesalahan; 5. Mengevaluasi kesalahan .” Henry Guntur Tarigan dalam bukunya yang berjudul Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa 1998:71 juga mengajukan langkah-langkah prosedur kerja dalam analisis kesalahan yang merupakan modifikasi langkah-langkah analisis kesalahan yang diajukan oleh Ellis dan Sridhar. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Mengumpulkan data: berupa kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa, misalkan hasil ulangan, karangan, atau percakapan. 2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan: mengenali dan memilah-milah kesalahan berdasarkan kategori berbahasa, misalnya kesalahan-kesalahan pelafalan, pembentukan kata, penggabungan kata, penyusunan kalimat. 3. Memperingkatkan kesalahan: mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuensi atau keseringannya. 4. Memprakirakan atau memprediksi daerah atau butir kebahasaan yang rawan; meramalkan tataran bahasa yang dipelajari yang potensial mendatangkan kesalahan 5. Mengkoreksi kesalahan: memperbaiki dan bila dapat mengilangkan kesalahan melalui penyusunan bahan yang tepat, buku pegangan yang baik, dan teknik pengajaran yang serasi.

2.1.2 Kata Bantu

Secara gramatikal kata bantu adalah kata yang digunakan untuk menerangkan perbuatan atau kata kerja. Menurut Suparto 2003:182 kata bantu adalah kata yang ditambahkan pada bagian belakang kata, gabungan kata, atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah arti. Ciri - ciri kata bantu adalah : Universitas Sumatera Utara a. Tidak mempunyai arti yang konkret. b. Tidak dapat berdiri sendiri dalam menjawab pertanyaan. c. Dibaca dengan nada ringan. d. Tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian kalimat. Fungsi kata bantu yaitu diletakkan pada bagian belakang kata, gabungan kata, untuk membentuk bagian kalimat, atau ditambahkan pada akhir kalimat.

2.1.2.1 Jenis-Jenis Kata Bantu

Dalam bahasa Mandarin terdapat 3 jenis kata bantu yaitu: 1. Kata bantu struktural adalah kata yang menyatakan struktural dalam kalimat. Kata bantu struktural terdiri dari 的 de, 地de, 得 de. 2. Kata bantu aspek diletakkan di belakang kata atau gabungan kata untuk menyatakan fungsi makna tata bahasa. Kata bantu aspek yang utama adalah “了” le, 着 zhe dan “过” guo. 3. Kata bantu modus digunakan di akhir kalimat atau di bagian tanda baca koma untuk menyatakan berbagai macam modus nada pembicaraan. Jenis-jenis kata bantu modus yaitu: 吧 ba, 呢ne, 了le, 啊a dan 吗ma.

2.2 Landasan Teori

Penggunaan kata bantu struktural 的de, 得de,地de sangat berperan penting dalam menentukan kebenaran suatu kalimat. Oleh karena itu, di dalam menganalisis kesalahan ketiga kata bantu struktural tersebut di dalam kalimat, penulis menggunakan pendekatan tata bahasa Universitas Sumatera Utara Mandarin yang menjadi bagian dari sintaksis. Sintaksis adalah cabang ilmu tata bahasa yang mempelajari tentang hubungan antara kata dengan kata atau dengan satuan yang lebih besar frase, klausa, kalimat dalam bahasa Moeliono, 2000:26. Di dalam sintaksis dipelajari ilmu tata kalimat. Di dalam suatu kalimat Mandarin yang benar hendaknya terdapat subjek, predikat dan objek. Meskipun terkadang dengan menggunakan tata-tata bahasa yang salah, seseorang juga dapat mengerti arti tujuan si pembicara. Namun, penggunaan tata-tata bahasa yang salah, akan membuat lawan bicara menjadi sulit untuk mengerti dan memahami arti yang sebenarnya dari yang ingin diungkapkan oleh si pembicara. Dengan tata-tata bahasa yang benar, komunikasi akan terasa lebih mudah dan si penerima berita akan lebih mudah pula untuk memahami arti si pembicara. Dengan demikian, kesalahpahaman dapat dihindari. Teori dipergunakan sebagai landasan untuk memahami, menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori tata Bahasa Mandarin. Tata Bahasa adalah satu kata yang mempunyai dua makna yaitu, pertama menunjuk pada tata bahasa itu sendiri, yaitu peraturan orang-orang berbicara, Mendapat kumpulan kata membentuk peraturan, dia adalah perjanjian masyarakat menjadi kebiasaan, yang bersifat objektif. Juga adalah setiap orang yang menggunakan tata bahasa harus mematuhinya;kedua menunjuk pada tatabahasawan atau orang yang mempelajari tata bahasa tersebut, itulah ilmu bahasa. Oleh karena itu, peneliti tata bahasa semuanya memiliki latar belakang teori, tujuan, sudut pandang dan cara tidak sepenuhnya sama. Universitas Sumatera Utara Teori tata Bahasa mandarin adalah kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan di dalam menyusun kata, gabungan kata dan kalimat Suparto 2003:3. Teori ini dipergunakan untuk menganalisa letak kata bantu struktural dan penggunaanya dalam kalimat bahasa Mandarin.

2.3 Kajian Pustaka