Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan

buang air besar, obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.7Mengidam atau menginginkan suatu hal. Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi akan hilang dengan tuanya kehamilan. 8Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak warna pigmen yang berlebihan yang lebih dikenal kloasma gravidarum. 9Pingsan, triwulan pertama pada beberapa wanita hamil akan mengalami pingsan pada saat berada ditempat ramai prawihardjo, 2008, hal. 128 b. Tanda pasti kehamilan 1.Denyut jantung janinDJJ, dapat didengar dengan stetoskop ultrasonik doppler sekitar minggu ke-12. Atau melakukan auskultasi pada janin bisa juga mengidentifikasi bunyi-bunyi lain seperti bising tali pusat, bising uterus dan nadi ibu. 2Palpasi, adanya gerakan janin yang dirasakan. 3 Janin terlihat pada pemeriksaan ultrasonografi atau sinar x Sinclair 2010, hal 15.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan

a. Status kesehatan atau penyakit Ada dua hal yang mempengaruhi status kesehatan atau penyakit yaitu penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamialan seperti Hyperemesis gavidarum, Preeklmpsia atau Eklampsi. Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan tetapi dapat mempengaruhi kehamilan seperti Torch, Diabetes mellitus, kelainan pembekuan darah. b. Gizi Status gizi merupakan hal yang sangat penting terutama dalam kehamilan, hubungan antara gizi ibu hamil selama masa kehamilan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap perumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil dengan kekurangan gizi akan berakibat melahirkan Universitas Sumatera Utara secara prematur atau BBLR. Rata-rata kenaikan berat badan ibu selama hamil adalah 10-20 kg atau 20 dari berat badan ideal sebelum hamil, adapun proporsi kenaikan berat badan selama kehamilan adalah: 1Kenaikan berat badan trimester I lebih kurang 1 kg, kenaikan berat badan ini hampir seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu.2Kenaikan berat badan trimester II adalah 3 kg atau 0,3 kg perminggu, hal ini disebabkan karena adanya pertumbuhan jaringan pada janin.3Kenaikan berat badan trimester III adalah 6 kg atau 0,3-0,5 kg perminggu, kenaikan ini disebabkan karena pertumbuhan janin yang semakin berkembang serta timbunan lemak pada ibu sendiri. Kebutuhan zat gizi ibu hamil diantaranya adalah asam folat yang berfungsi untuk menurunkankan resiko cacat otak pada janin, zat besi yang berguna untuk menambah atau meningkatkan volume sel darah merah, selama masa kehamilan di butuhkan minimal 90 tablet zat besi, kalsium berguna untuk pembentukan tulang dan gigi bayi, kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 500 mg perhari, protein berguna untuk pembentukan jaringan baru pada janin, karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi pada ibu hamil dibutuhkan 285 kalori perhari. c. Gaya hidup Gaya hidup juga berperan penting dalam masa kehamilan, salah satunya adalah pekerjaan pada saat ini banyak di jumpai wanita yang bekerja, bukan tidak boleh seorang wanita melakukan aktivitas atau bekerja, tetapi terkadang karena tuntutan ekonomi keluarga wanita juga bekerja tanpa memikirkan resiko serta lupa memperhatikan kehamilannya karena mereka telah merasa lelah setelah beraktivitas atau bekerja. Bahkan sekarang banyak wanita hamil yang menggunakan obat-obatan terlarang, merokok, meminum alkohol yang dapat membahayakan dirinya sendiri maupun janin yang dikandungnya. Universitas Sumatera Utara d. Faktor psikologis Status emosional dan psikologis seorang wanita sangat menentukan keadaan kehamilannya. Salah satunya adalah kehamilan diluar pernikahan atau kehamilan yang tidak diinginkan, baik itu akibat pemerkosaan maupun hubungan seks diluar pernikahan, hal ini sangat berpengaruh terhadap kehamilan seorang wanita, karena kehamilan yang diingin dan diharapkan tentunya membawa respon positif terhadap psikologis wanita tersebut dalam merawat serta menjaga kehamilannya kusmiyati, 2008, hal 80. D. Pelayanan Antenatal Pada Ibu Hamil Menurut Depkes RI 2007, kebijakan operasional dalam pelayanan antenatal pada ibu hamil yaitu, Menemukan kehamilan resiko tinggi sedini mungkin,Melakukan upayah pencegahan neonatal tetanus dengan imunisasi TT,Pemberian tablet tambah darah Fe pada setiap ibu hamil selama kehamilanya, Melakukan pemerikasaan kehamilan minimal 4 kali, Pemeriksaan laboratorium hanya dilakukan atas indikasi,Setiap ibu hamil di buat kartu ibu untuk mencatat hasil pemeriksaan kehamilan, diberikan KMS ibu hamil dan imunisasi, Menyediakan sarana pelayanan kesehatan antenatal yang sesuai dengan standar pada jenjang pelayanan, Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil, keluarga, suami mengenai cara hidup sehat, Memberikan pelayanan antenatal di puskesmas pada setiap hari kerja, Melakukan rujukan interen di dalam puskesmas untuk menjaring ibu hamil yang datang dengan keluhan lain. Dalam program kesehatan ibu dan anak melalui pendekatan tim kesehatan menyebutkan bahwa kebijakan pelayanan antenatal merupakan kebijakan umum dalam memberikan pelayanan antenatal sesuai dengan standar pada jenjang Universitas Sumatera Utara pelayanan yaitu : meningkatkan peran serta masyarakat suami, keluarga, dan kader dalam menunjang penyelenggaraan pelayanan antenatal dan pencegahan resiko tinggi melalui kegiatan bimbingan dan penyuluhan kesehatan, meningkatkan mutu dan jumlah tenaga pelaksana maupun peralatan fasilitas pelayanan antenatal, melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali yaitu pada triwulan pertama 1 kali, triwulan kedua 1 kali, dan pada triwulan ketiga 2 kali, serta meningkatkan system rujukan kehamilan resiko tinggi Depkes, 2007. Kunjungan ibu hamil adalah kontak anatara ibu dan petugas kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan standar pemeriksaan kehamilan.Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan, tetapi dapat sebaiknya yaitu ibu hamil yang dikunjungi petugas kesehatan di rumahnya atau di posyandu Depkes, 2007. Setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali keuntungan selama kehamilan yaitu : satu kali kunjungan selama trimester pertama. Satu kali kunjungan selama trimester kedua. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga. Pada setiap kali kunjungan pemeriksaan kehamilan, perlu didapatkan informasi yang penting yaitu : trimester pertama, membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan pemeriksaan kehamilan seperti yang ditetapkan dalam Buku Pedoman Pelayanan Antenatal Bagi Petugas Puskesmas. Walaupun pelayanan pemeriksaan kehamilan selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi, serta tindakan dasar dan khusus Universitas Sumatera Utara sesuai resiko yang ada, namun dalam penerapan operasionalnya dikenal standar minimal 7 T untuk pelayanan pemeriksaan kehamilan.

E. Konsep Sosial Budaya