86
yang mengacu pada makro kosmos, religi, dan lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan.
3. Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip vernakular,
melainkan karya baru mengutamakan penampilan visualnya. Terminal Pasar Mandiri Siosar yang akan dirancang bernuansakan
etnisitas kental dengan nuansa budaya yang secara visual dikemas modern namun masih dapat melestarikan
image
budaya sesuai dengan budayanya, yang dimaksudkan memberikan kesan visual yang berbeda dari bentukan
vernakularnya, sehingga neo vernakular sangat tepat diterapkan dalam pendekatan desain Medan Chinese Cultural Museum yang secara fisik diterapkan prinsip-
prinsip bangunan vernakular yang dikemas dalam modern sehingga berbeda dengan visual vernakularnya, untuk mendukung terciptanya nuansa kultural
tersebuat maka diterapkan elemen nonfisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi dan lain-lain sehingga nuansa adat dapat dirasakan
pengguna Terminal Pasar Mandiri Siosar.
3.2 Studi Banding Tema Sejenis Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng
Bandara di Kota Jakarta, Indonesia, terletak di daaerah Sub Urban Kota Jakarta dengan kapasitas 9 juta orang. Dirancang oleh Paul Andreu dari Perancis.
Unitunitnya sebagian besar berkonstruksi tiang dan balok dari pipa-pipa baja yang diekspos. Unit-unit dalam terminal dihubungkan dengan selasar terbuka
yang sangat
tropical
, sehingga pengunjungnya merasakan udara alami dan sinar
Universitas Sumatera Utara
87
matahari. Unit ruang tunggu menggunakan arsitektur joglo dalam dimensi yang lebih besar, namun bentuk maupun sistem konstruksinya tidak berbeda dari sopo
guru dan usuk, dudur, takir, dan elemen konstruksi Jawa lainnya.
Gambar 3 1 Perspektif Burung Bandara Soekarno-Hatta
sumber: http:google.com
Gambar 3 2 Perspektif Burung Bandara Soekarno-Hatta
sumber: http:google.com
Penggunaan material modern namun memiliki tampilan seperti kayu yang diterapkan pada kolom-kolom di ruang tunggu memberikan kesan yang modern
Universitas Sumatera Utara
88
namun natural. Bandara Soekarno-Hatta merupakan bangunan Neo-Vernakular dengan sangat jelas memperlihatkan konsep asli vernakularnya seperti pada
penggunaan bentuk-bentuk atap joglo dan atap-atap pelana lipat yang banyak digunakan pada bangunan tradisional Indonesia.
Gambar 3 3 Penggunaan Langgam Tradisional pada Bandara Soekarno- Hatta
sumber: http:google.com
3.1.1 Istana Budaya, Kuala Lumpur, Malaysia
Istana Budaya merupakan salah satu bangunan Neo-Vernakular di Malaysia. Terletak di Kuala Lumpur, dengan fungsi sebagai
theatre
daerah dan juga gedung pertunjukan dengan kapasitas 2000 orang.
National Theatre Malaysia
ini merupakan salah satu ciri Malaysia sehingga terlihat sangat lekat sekali kesan budaya Malaysianya. Gedung ini didesain dengan mengikuti konsep
bangunan Tradisional Melayu Malaysia yang menggunakan atap pelana yang tinggi. Dengan mengambil bentuk vernakular yang jelas sekali dipadu dengan
material yang modern menjadikan Gedung ini terlihat modern namun tetap memiliki ciri khas Malaysia.
Universitas Sumatera Utara
89
Istana Budaya mengambil konsep Vernakular dari rumah tradisional Melayu Malaysia dengan sangat jelas dan memberikan pengulangan pada bagian
atap bangunan rumah tradisional sangat dapat diaplikasikan ke gedung
theatre
ini karena membutuhkan ruang yang besar dan tinggi seperti pada rumah tradisional
yang menggunakan atap besar dan tinggi.
Gambar 3 4 Eksterior Istana Budaya KL
sumber: http:google.com
Gambar 3 5 Eksterior Istana Budaya KL
sumber: http:google.com
Universitas Sumatera Utara
75
BAB IV
ANALISIS
Universitas Sumatera Utara
90
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN