Pengetahuan dan Sikap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada Pasien Diabetes Mellitus Tentang Diet Diabetes Mellitus Di Rsup Haji Adam Malik Medan 2014

Universitas Sumatera Utara latihan aerobic berat mencapai denyutjantung70 maksimal. Latihan jasmani dibagi menjadi 3-4 x aktivitasminggu. 4. Menghentikan merokok Merokok merupakan salah satu risiko timbulnya gangguan kardiovaskular Meskipun merokok tidak berkaitan secara langsung dengan timbulnya intoleransi glukosa, tetapi merokok dapat memperberat komplikasi kardiovaskular dari intoleransi glukosa dan DM tipe2 • Pencegahan Sekunder Ditujuka n pada orang yang sudah positif menderita DM terutama pasien baru sebagai upaya penghambatan terjadinya penyulit penyakit. Penyulit penyakit yang paling sering adalah masalah kardiovaskular. Pencegahan dilakukan dengan cara pemberian pengobatan serta deteksi dini terhadap penyulit tersebut. Peran penyuluhan sangat besar terhadap suksesnya pencegahan di tahap ini karena berpengaruh terhadap kepatuhan pasien kepada program pengobatan. • Pencegahan tersier Ditujukan kepada pasien DM yang sudah menderita penyulit penyakit dalam upaya untuk melakukan penghambatan terhadap terjadinya kecacatan lebih lanjut. Upaya rehabilitasi dilakukan secepat mungkin untuk mencegah kecatatan tersebut menetap.

2.2. Pengetahuan dan Sikap

2.2.1. Pengetahuan Menurut Notoadmojo 2003 ada 6 tingkatan pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif, yakni tahu know, Memahami comprehension, Menerapkan application, Analisa analysis, Sintesa Synthesis,Evaluasi Evaluation. Tahu know diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap sesuatu yang spesifik dari keseluruhan bahan Universitas Sumatera Utara yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, dan menyatakan. Memahami comprehension diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan. Menerapkan application diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada kondisi yang sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang nyata. Analisa analysis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen–komponen tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lainnya. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. Sintesa Synthesis Menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian–bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi– formulasi yang ada. Evaluasi Evaluation Berkaitan dengan kemempuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek atau materi. Penilaian–penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada Notoadmojo, 2005. Pengetahuan dapat diukur dengan cara wawancara atau pengisian kuesioner yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan pengetahuan yang telah dipaparkan Notoatmodjo, 2007. Universitas Sumatera Utara Tingkat pengetahuan dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif sebagai berikut: a. Baik : Hasil presentase 76-100 b. Cukup : Hasil presentase 56-75 c. Kurang : Hasil presentase kurang dari 56 Rahadian, 2012. 2.2.2. Sikap Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Newcomb salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan ‘pre-disposisi’ tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka tingkah laku terbuka. Lebih dapat dijelaskan lagi bahwa sikap merupakan reaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yakni : a. Menerima receiving • Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperlihatkan stimulus yang diberikan objek b. Merespons responding • Memberikan jawapan apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah, berarti orang yang menerima ide tersebut. c. Menghargai valuing • Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap ketiga. Universitas Sumatera Utara d. Bertanggung jawab responsible • Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden Notoatmodjo,2007. 2.2 3. Tujuan Diet Pada Pasien Tujuan umum pada terapi gizi adalah membantu orang dengan diabetes memperbaiki kebiasaan gizi untuk mendapat kontrol metabolik dan beberapa tambahan tujuan khusus yaitu : 1. Mempertahankan kadar glukosa darah dengan insulin Endogen atau Eksogen atau obat hipoglekemik oral dan tingkat aktivitas. 2. Mencapai kadar serum lipid yang optimal. 3. Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau untuk mepertahankan berat badan yang memadai pada orang yang dewasa mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada anak dan remaja, untuk peningkatan metabolik selama kehamilan dan laktasi atau penyembuhan dari penyakit katabolik. 4. Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat dicapai atau dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka panjang oleh orang dengan diabetes itu sendiri maupun oleh petugas medis atau keluarga. 5. Menghidari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang menggunakan insulin seperti hipoglikimia, penyakit-penyakit jangka pendek, maslah yang berhubungan dengan latihan jasmani dan komplikasi kronik diabetes. 6. Meningkatkan kesehatan secara menyeluruh melalui gizi yang optimal Diabetes Care 2008. Universitas Sumatera Utara Perinsip umum dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksaan diabetes penatalaksaan nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut ini, Memberikan semua unsur makan esensial, mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai, Memenuhi kebutuhan energi, mencegah fluktasi kadar glukosa setiap harinya dengan mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara-cara yang aman dan praktis, dan dapat menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat. Bagi pasien yang memerlukan insulin untuk membantu kadar glukosa dalam darah, upaya mempertahankan konsistensi jumlah kalori dan kabohidrat yang dikosumsi pada jam-jam makan yang brbeda merupkan hal yang terpenting Bantle JP, Diabetes Care 2008. 2.2.4. Perencanaan Makanan Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat, protein, dan lemak, sesuai dengan kecukupan gizi baik sebagai berikut: Karbohidrat 60-70 , Lemak 20-25 , Protein 10-15 . Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stress akut dan kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan idaman. Makanan dengan komposisi sampai 70-75 masih memberikan hasil yang baik. Jumlah kandungan kolesterol disarankan 300 mghari, diusahakan lemak berasal dari sumber asam lemak tidak jenuh MUFA Mono Unsaturated Fatty Acid, dan membatasi PUFA Poli Unsaturated Fatty Acid dan asam lemak jenuh. Jumlah kandungan serat ± 25 ghari, diutamakan serat larut. Untuk penentuan status gizi, dipakai Body Mass Indeks BMI = Indeks Massa Bantle JP, Diabetes Care 2008. Tubuh IMT. BMI = IMT = BBkgTB m² Klasifikasi status gizi berdasarkan IMT : a. Berat badan kurang 18,5 b. BB normal 18,5 – 22.9 c. BB lebih ≥23,0 d. Dengan resiko 23 – 24,9 e. Obes I 25 – 29,9 f. Obes II ≥ 30 Universitas Sumatera Utara 2.2.5. Kebutuhan Zat Gizi DM • Protein Kebutuhan protein untuk orang dengan diabetes berkisar antara 10- 15 energy. Perlu penurunan asupan protein menjadi 0.8gkgBB perhari atau 10 dari kebutuhan energy dengan timbulnya nefropati pada orang dewasa dan 65 hendaknya bernilai biologi tinggi semua protein hewani, kacang kedelai dan kacang-kacangan lain. Penderita DM dengan pembatasan protein perlu penambahan suplementasi asam amino essential. Protein mengandung energy sebesar 4 kilokalori gram. Dalam keadaan berlebihan, protein akan mengalami deaminasi. Nitrogen dikeluarkan dari tubuh dan sisa-sisa ikatan karbon akan diubah menjadi lemak dan disimpan didalam tubuh. Dengan demikian, makan protein secara berlebihan dapat menyebabkan kegemukan ADA 2008. • Lemak Rekomendasi pemberian lemak a. Batasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, jumlah maksimal 10 dari total kebutuhan kalori per hari. b. Jika kadar kolesterol LDL ≥ 100 mgdl, asupan asam lemak jenuh diturunkan sampai maksimal 7 dari total kalori per hari. c. Konsumsi kolesterol maksimal 300 mghari, jika kadar kolesterol LDL ≥ 100 mgdl, maka maksimal kolesterol yang dapat dikonsumsi 200 mg per hari. d. Batasi asupan asam lemak bentuk trans. e. Konsumsi ikan seminggu 2-3 kali untuk mencukupi kebutuhan asam lemak tidak jenuh rantai panjang. f. Asupan asam lemak tidak jenuh rantai panjang maksimal 10 dari asupan kalori per hari ADA 2008. • Karbohidrat Karbohidrat yang diberikan pada diabetesi tidak boleh lebih dari 55-65 dari total kebutuhan energi sehari, atau tidak boleh lebih dari 70 Universitas Sumatera Utara jika dikombinasi dengan pemberian asam lemak tidak jenuh rantai tunggal MUFA = monounsaturated fatty acids. Pada setiap gram karbohidrat terdapat kandungan energi sebesar 4 kilokalori ADA 2008. • Vitamin dan Mineral Vitamin dan mineral terdapat pada sayuran dan buah-buahan, berfungsi utuk membantu melancarkan kerja tubuh. Apabila kita makan makanan yang bervariasi setiap harinya maka tidak perlu lagi vitamin tambahan. Diabetisi perlu mencapai dan mempertahankan tekanan darah yang normal. Oleh karena itu, perlu membatasi konsumsi natrium. Hindari makanan tinggi garam dan vetsin. Anjuran makan garam dapur sehari kira-kira 6-7 gram 1 sendok teh ADA 2008. • Serat Rekomendasi asupan serat untuk orang dengan diabetes sama dengan untuk orang yang tidak diabetes. Dianjurkan untuk menkonsumsi 20-35 gr serat makanan dari berbagai sumber bahan makanan. Di Indonesia anjurannya adalah kira-kira 25 gr per hari dengan mengutamakan serat larut ADA 2008. • Natrium Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan penduduk biasa yaitu tidak lebih dari 3000 mg ADA 2008. Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian