Hasil dan Analisa Pengujian EIS

merata,namun memiliki poros yang sedikit lebih banyak dari sampel dengan suhu pengeringan 60 o C. Pada sampel dengan suhu pengeringan 80 o C dapat dilihat memiliki ukuran butir yang besar yang berdiri sendiri, tetapi lebih sedikit dan distribusi ukuran butir tersebar lebih merata dibandingkan sampel dengan suhu pengeringan 60 o C dan 70 o C. Sehingga menambah luasan surface area yang lebih besar dan memiliki porositas yang begitu luas dan banyak dibandingkan pada suhu pengeringan 60 o C dan 70 o C. Hal ini diartikan bahwa proses difusi ion lithium antar elektroda lebih baik. Jika porositas tinggi maka akan memiliki konduktifitas yang lebih tinggi pula, yang berarti akan lebih banyak area untuk ion lithium mengalir. Pada suhu pengeringan 80 o C, bahan akan semakin cepat kering maka partikel bahan semakin homogen, ikatan antarmuka antara binder dan filler lebih baik. Selain itu DMAC yang terkandung dalam bahan akan semakin cepat menguap, sehingga dalam proses penguapan tersebut partikel-partikel bahan akan bergerak dan menyebabkan ikatan antar penyusun menyatu. Hal ini mempengaruhi struktur permukaan lembaran katoda.

4.3. Hasil dan Analisa Pengujian EIS

Pengukuran konduktifitas dilakukan dengan menggunakan metoda EIS Electrochemical Impedance Spectroscopy . Data yang didapat ditampilkan dalam grafik cole-cole plot dimana sumbu x adalah tahanan real Z’ dari lembar katoda, sedangkan sumbu y adalah nilai tahanan dalam bilangan imajiner Z’’. Dengan melihat profil EIS akan dapat dilihat apakah telah membentuk kurva dengan baik. Hasil yang baik akan membentuk pola busur setengah lingkaran semicirle , dan jika dilihat pada hasil grafik cole-cole plot akan menunjukkan pola kurva ideal berupa huruf ’S’ terbalik. Gambar 4.2, 4.3 dan 4.4 adalah grafik dari bahan uji dengan variasi suhu pengeringan.Untuk mendapatkan nilai konduktifitas bahan dilakukan pengukuran R tot ,maka harus mendapatkan Z’’= 0 dengan cara melakukan ekstrapolasi membentuk setengah lingkaran. Dari nilai Z’ = R tot , maka akan didapatkan nilai resistansi bahan R b dan nilai resistansi ion R ion . Untuk dapat menentukan konduktifitas sampel dapat dihitung dari persamaan 3.2. Prihandoko,2008. Universitas Sumatera Utara

4.3.1. Sampel dengan Suhu Pengeringan 60

o C Pengujian konduktifitas untuk sampel dengan suhu pengeringan 60 o C diukur dengan metode EIS. Hasil uji dan pengukuran konduktifitas sampel diperoleh pada Gambar 4.2 dan Tabel 4.2. Gambar 4.2. Grafik cole-cole plot untuk suhu pengeringan 60 o C Pada grafik suhu pengeringan 60 o C karakteristik R b nampak pada data berfrekuensi rendah dan R ion teramati pada frekuensi tinggi .Profil garis lurus warbug dengan sudut 45 o C menunjukkan pola difusi ion telah terjadi. Profil garis lurus warbug yang ditunjukkan oleh garis 45 o C pada frekuensi rendah. Daerah setengah lingkaran Gambar 4.2 menunjukkan terjadinya proses perpindahan ion- ion dan untuk daerah warbug menyatakan terjadinya proses perpindahan muatan pada bidang antarmuka. Dari hasil pengukuran konduktifitas diperoleh nilai konduktifitas pada suhu pengeringan 60 o C yaitu 1,4 x 10 -5 Scm. Tabel 4.2. Hasil pengukuran konduktifitas pada suhu 60 o C t [cm] 8 x 10 -3 A [cm 2 ] 1,88 R [Ω] 288 Konduktifitas [Scm] 1,4 x 10 -5 Universitas Sumatera Utara

4.3.2. Sampel dengan Suhu Pengeringan 70

o C Hasil pengujian EIS pada sampel dengan suhu pengeringan 70 o C dapat lihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.3. Grafik cole-cole plot untuk suhu pengeringan 70 o C Pada grafik suhu pengeringan 70 o C karakteristik R b nampak pada data berfrekuensi rendah dan R ion teramati pada frekuensi tinggi . Nilai R tot pada sampel 70 o C lebih kecil dibandingkan pada sampel dengan suhu pengeringan 60 o C. Profil garis lurus melebihi sudut 45 o C menunjukkan pola difusi ion warbug lebih efektif. Dari hasil pengukuran konduktifitas diperoleh nilai konduktifitas pada suhu pengeringan 70 o C yaitu 1,6 x 10 -5 Scm. Hasil pengukuran konduktifitas sampel diperoleh pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil pengukuran konduktifitas pada suhu 70 o C t [cm] 8 x 10 -3 A [cm 2 ] 1,88 R [Ω] 262 Konduktifitas [Scm] 1,6 x 10 -5 Universitas Sumatera Utara

4.3.3. Sampel dengan Suhu Pengeringan 80

o C Hasil pengujian EIS pada sampel dengan suhu pengeringan 80 o C dapat lihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4. Grafik cole-cole plot untuk suhu pengeringan 80 o C Hasil yang diperoleh pada Grafik 4.4 menunjukkan karakteristik R b pada data berfrekuensi rendah dan R ion teramati pada frekuensi tinggi .Profil garis lurus yang melebihi 45 o dengan ~60 o pada sampel suhu pengeringan 80 o C menunjukkan pola difusi ion warbug yang lebih efektif dibandingkan profil garis lurus sampel suhu pengeringan 60 o C dan 70 o C meskipun sama-sama terlihat melebihi 45 o .Dari hasil pengukuran konduktifitas pada Tabel 4.4 diperoleh 3,1 x 10 -5 Scm dengan nilai jumlah resistansi total yaitu 1γ6 Ω. Tabel 4.4. Hasil pengukuran konduktifitas pada suhu 80 o C t [cm] 8 x 10 -3 A [cm 2 ] 1,88 R [Ω] 136 Konduktifitas [Scm] 3,1 x 10 -5 Pada ketiga bahan memiliki nilai R tot yang berbeda. Semakin besar nilai R tot maka konduktifitas bahan semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil nilai R tot Universitas Sumatera Utara maka semakin besar konduktifitas sampel.Pada bahan pengeringan 80 o C memiliki nilai R tot paling kecil.Grafik hubungan konduktifitas material katoda dengan variasi suhu pengeringan 60 o C, 70 o C dan 80 o C ditampilkan pada Gambar 4.5. Gambar 4.5. Grafik hubungan konduktifitas material katoda dengan variasi suhu pengeringan Dan berdasarkan data dari grafik diatas dan pengukuran konduktifitas dari setiap sampel dilihat bahwa konduktifitas optimum terjadi pada suhu pengeringan 80 o C yaitu 3,1 x 10 -5 Scm sedangkan konduktifitas minimum terjadi pada suhu pengeringan 60 o C yaitu 1,4 x 10 -5 Scm. Pada suhu pengeringan 80 o C serbuk material aktif lebih kristalin.Hasil ini juga menguatkan hasil analisa SEM, dimana pada ukuran butir yang kecil akan dapat menyelimuti dengan utuh dan kerapatan ini akan menghasilkan perpindahan ion yang lebih mudah sehingga konduktifitas meningkat, sementara untuk ukuran butir yang besar akan mengakibatkan perpindahan ion atau elektron lebih panjang yang mengakibatkan jarak panjang difusi bertambah sehingga konduktifitas menurun.Namun konduktifitas ini menunjukkan hasil yang baik bila dibandingkan dengan konduktifitas LiFePO 4 sebesar 10 -7 Scm sampai 10 -9 Scm Sanusi.2010

4.4. Hasil dan Analisa Pengujian