ii. Hendaknya materi mampu memberikan bahan atau pelayanan
kemasyarakatan yang mempunyai segi banyak sesuai dengan keperluan hidupnya dan kemampuan penerimannya.
iii. Hendaknya materi berpusat pada hidup dan kehidupan manusia, sebab
keberhasilan hidup inilah yang akan menentukan kondisi kebaikan dunia dan akhiratnya.
iv. Hendaknya materi mampu memberikan tuntutan “keselarasan,
keseimbangan dan keserasian” dalam kehidupan manusia. b.
Proses pengembangan materi: i.
Dakwah dapat menunjang dan menyempurnakan nilai system sosial para penerima dakwah, sehingga memungkinkan diperkembangkan materi
dakwah oleh para penerima. ii.
Pemberian sarana pembantu terhadap materi dakwah itu sendiri. iii.
Adanya evaluasi terus menerus hasil dakwah yang diberikan. iv.
Agar dakwah dengan materi yang diberikan itu mantap, hendaknya dipakai dan dipergunakan sistematik yang baik.
v. Perlunya dibina kerjasama yang baik antar penerima dakwah dengan da’i
dan masyarakat lingkungan, agar memungkinkah pengembangan yang lebih maju untuk selanjutnya.
22
2. Hakikat Pesan Dakwah
Hakikat pesan dakwah dengan merujuk pada ayat-ayat Al-Qur’an sebagai kitab dakwah, dapat dijelaskan secara singkat berikut ini adalah:
22
Habib, Buku Pedoman…, h. 101-102.
a. Di antara wujud kebenaran hakiki al-haq adalah al-Islam dan syari’ah,
maka pesan dakwah adalah al-Islam atau syari’ah, sebagaimana kebenaran hakiki yang datang dari Allah melalui Malaikat Jibril kepada para nabi-Nya,
dan sampai kepada nabi terakhir, yakni Muhammad saw. Pesan dakwah ini dalam Al-Quran diungkapkan dengan terma yang beragam yang
menunjukkan fungsi kandungan ajaran-Nya, misalnya dalam Al-Quran An- Nahl ayat 125 disebut dengan sabili rabbika jalan Tuhanmu, yang
berbunyi:
☺ ☺
☺ ☺
Artinya: “Serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmahdan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik QS. An-Nahl :125
b. Al-Quran menyebutkan term Islam sebanyak 28 kali dalam bentuk kata
kerja sebanyak 110 dalam bentuk kata benda, yang secara eksplisit dalam bentuk kata al-Islam sebanyak 6 kali. kedamaian, keselamatan,
kesejahteraan, ketundukan dan tata aturan hidup manusia, yaitu sebuah nama bagi ad-din. Adapun kata ad-din itu disebut Al-Quran sebanyak 93
kali dalam bentuk 7 bentuk kata benda dan 1 kali dalam bentuk kata kerja.
c. Sumber utama ajaran Islam sebagai pesan dakwah adalah Al-Quran itu
sendiri, yang memiliki maksud spesifik, paling tidak ada sepuluh maksud pesan Al-Quran sebagai sumber utama Islam yaitu berikut ini:
i. Menjelaskan tiga hakikat agama Islam, yaitu iman, Islam dan ihsan, yang
didakwahkan oleh para nabi dan rasul. ii.
Menjelaskan segala sesuatu yang belum diketahui manusia tentang hakekat kenabian, risalah dan tugas para rasul Allah.
iii. Menyempurnakan aspek psikologi manusia secara individu, kelompok
dan masyarakat. iv.
Mereformasi kehidupan sosial kemasyarakatan dan sosial politik di atas dasar kesatuan nilai kedamain dan keselamatan dalam agama.
v. Mengokohkan keistimewaan universalitas ajaran Islam dalam
pembentukan kepribadian melalui kewajiban dan larangan. vi.
Menjelaskan hukum Islam tentang kehidupan politik Negara. vii.
Membimbing penggunaan urusan harta. viii.
Mereformasi system peperangan guna mewujudkan kebaikan dan kemaslahatan manusia dan mencegah dehumanisasi.
ix. Menjamin dan memberikan kedudukan yang layak bagi hak-hak
kemanusiaan wanita dalam beragama dan berbudaya. x.
Membebaskan perbudakan d.
Al-Quran menjelaskan Islam sebagai pesan dakwah memiliki karakteristik unik dan selalu masa kini yakni:
i. Islam sebagai agama fitrah.
ii. Islam sebagai agama nasional dan pemikiran.
iii. Islam sebagai agama ilmiah, hikmah dan fiqhiyah.
iv. Islaam sebagai agama argumentatif hujjah dan demonstaratif burhan
v. Islam sebagai agama hati qalb, kesadaran wijdan dan nurani dhamir.
vi. Islam sebagai agama kebebasan huriyah dan kemerdekaan istiqlal.
vii. Selain yang telah dikemukakan, Islam sebagai agama kedamian dan
kasih sayang bagi seluruh alam rahmatan lil‘alamin. Murtadha Mutahhari mengemukakan karakteristik filosofis pandangan dunia
Islam sebagai pesan dakwah yang dirumuskan dalam proposisi berikut: 1
Alam semesta memiliki sifat Ilahi devine nature. 2
Alam semesta yang realitasnya bergantung pada-Nya dan yang diciptakan dalam zat-Nya, juga diciptakan dalam arti temporal.
3 Apapun yang nyata dalam dunia ini adalah tingkatan yang lebih rendah dari
pada realitas yang termasuk dalam dunia lain yang disebut alam gaib. 4
Alam semesta mempunyai tabiat kembali kepada-Nya. 5
Alam semesta adalah suatu system sebab akibat yang bersifat psikologi saja. 6
System sebab-akibat tidak terbatas pada sebab akibat yang bersifat psikologi saja.
7 Ada serangkian tradisi sunnah dan hukum-hukum yang kokoh mengatur
dunia dan esensal bagi system sebab dan akibat di dalam semesta. 8
Alam semesta adalah suatu realitas yang terbimbing dan perkembangan alam semesta adalah perkembangan yang terbimbing.
9 Dunia mengandung kebaikan dan kejahatan, keserasian dan ketidak
serasian, kemurahan dan kekikiran, cahaya dan kegelapan, cahaya dan diam, tetapi kebaikan, keserasian, kemurahan hati, cahaya dan gerakan
mempunyai eksistensi yang asli, sementara kejahatan, kontradiksi, kekikiran, kegelapan dan mempunyai eksistensi yang parasitis dan
subordinat. Namun eksistensi yang parasitis itu memainkan peranan penting dalam menciptakan kebaikan, keserasian, kemakmuran hati, cahaya,
gerakan dan perkembangan. 10
Karena alam semesta merupakan kesatuan yang hidup, artinya karena alam semesta diatur oleh kekuatan-kekuatan yang cerdas, ia adalah alam semesta
aksi dan reaksi. Alam semesta tidaklah acuh terhadap kebaikan dan kejahatan manusia, ada pahala dan hukuman, pertolongan dan pembahasan
yang seimbang qishash di dunia ini, di samping yang akan datang di akhirat. bersyukur dan berbuat kufur tidaklah sama.
11 Sesudah kehidupan yang sekarang ini, manusia akan mengalami
kehidupan abadi, yaitu akan diberi pahala atau hukuman sebagai hasil dari awal perbuatannya dalam kehidupan yang sekarang ini.
12 Ruh manusia adalah kenyataan yang abadi
13 Prinsip dasar dan dasar-dasar kehidupan, yakni perinsip-prinsip kehidupan
moral dan manusiawi adalah abadi dan tetap 14
Kebenaran adalah abadi. 15
Alam semesta, bumi dan langit dibangun dengan hak dan adil.
16 Kehendak Ilahi menggariskan kemenagan akhir dan kebenaran atas
kebatilan. 17
Manusia diciptakan sederajat dan tak seorangpun mempunyai hak istimewa atas orang lain karena rupa kejadiannya, sebab manusia hanya
dibedakan manurut: • Ilmunya Q.S.Az-Zumar [39] : 9, yang berbunyi:
☺
Artinya: “Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak tidak mengetahui”
? QS. Az-Zumar :9
• Perjuangan keagamaan dan spritual di jalan Tuhan QS. An-Nisa’: 95, yang berbunyi:
☺ ⌧
⌧ ☺
☺
Artinya: “Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk yang tidak turut berperang tanpa mempunyai uzur halangan dengan orang yang
berjihad di jalan Allah dengan dengan harta dan jiwanya. Allah
melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk tidak ikut berperang tanpa
halangan.kepada masing-masing, Allah menjanjikan pahala yang baik surga dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas
orang yang duduk dengan pahala yang besar. QS. An-Nisa: 95
18 Menurut tabiatnya, manusia mamiliki serangkaian pembawaan dan
kapasitas batin, termasuk pembawaan moral dan relegius. 19
Karena setiap orang dilahirkan membawa fitrah manusiawai, orang yang peling jahatpun mempunyai kemampuan untuk menerima nasihat dan tobat.
20 Meskipun manusia merupakan satu kesatuan yang riel, ia juga merupakan
gabungan dari unsur-unsur yang berbeda. 21
Karena manusia memiliki esensial spiritual yang tinggi dan kehendak seseorang bersumber realitas spritualnya, manusia adalah merdeka
independent. 22
Umat manusia, seperti halnya individu, juga gabungan dari unsur-unsur yang betentangan dan memiliki hukum tradisi, sunnah, dan institusi, dan
sebagai keseluruhan sepanjang sejarahnya belum pernah bergantung pada hakekat seorang manusia tertentu,. Unsur-unsur bertentangan yang
membentuk struktur masyarakat umat manusia, yaitu kelompok intelektual, bisnis, politik dan ekonomi sama sekali tidaklah kehilangan identitas
mereka.
23 Tuhan tidak mengubah nasib suatu kaum, kecuali jika mereka mengubah
diri mereka sendiri terlebih dahulu mengubah apa yang ada dalam diri mereka.
24 Tuhan yang maha kuasa yang menciptakan alam semesta termasuk
manusia adalah zat yang maha kaya, lengkap dalam segala aspek dan sempurna secara mutlak.
25 Alam semesta memiliki ketetapan khusus, seperti keterpaduan organisasi
dari suatu makhluk hidup sebab ia berasal dari suatu sumber Tuhan dan kembali kepada-Nya dalam jalan yang serasi.
Dakwah sebagai aktivitas internalisasi, transmisi, transformasi, dan difusi ajaran Islam, dalam prosesnya melibatkan unsur da’i, pesan, metode, media dan
mad’u yang merupakan satu kesatuan yang saling terkait antara satu unsur lainnya. Adapun respon, tujuan dan dimensi ruang dan waktu merupakan sesuatu
yang melekat iltizam proses dakwah, yaitu sesuatu yang berbeda di luar unsur dakwah, tetapi tidak dapat terpisahkan dari proses dakwah.
23
B. Siaran Agama di Televisi