Minyak atsiri 1. Deskripsi Minyak Atsiri Staphylococcus epidermidis

atau berambut pendek, tebal,berwarna putih. Panjangnya 5-18 cm dan lebar 2,5-10,5 cm Sudarsono et al.,1996.

2.1.3. Kandungan Kimia

Daun sirih mengandung minyak atsiri dengan kadar berkisar antara 0,13-0,33 vv. Terdiri dari kavibetol, katekol, kadinen, karvakrol, kariofilen, kavikol, 1.8 sineol, estragol, eugenol, metil eugenol, pirokatekin, terpenil asetat, sesquiterpen, triterpen dan terpenoid . Disamping itu juga terdapat senyawa neolignan piperbetol, metilpiper betol, piperol A, piperol B, krotepoksid suatu senyawa yang mempunyai potensi sebagai sitotoksik Sudarsono et al., 1996.

2.1.4. Khasiat

Secara empiris tanaman sirih digunakan untuk obat batuk, asma, hidung berdarah mimisan, mulut berbau, kepala pusing, demam nifas daun, gusi bengkak getah, dan minyak atsirinya untuk radang tenggorokan Pudjiastuti, 1996; Sudarsono et al., 1996. 2.2. Minyak atsiri 2.2.1. Deskripsi Minyak Atsiri Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak ini disebut juga minyak menguap karena pada suhu biasa suhu kamar mudah menguap di udara terbuka. Komponen utama minyak atsiri adalah isoprenoid, karena molekul-molekulnya tersusun dari unit- unit isopren. Beberapa sifat umum dari minyak atsiri antara lain tersusun oleh bermacam-macam komponen senyawa, memiliki bau khas, mempunyai rasa getir, menggigit tergantung dari jenis komponen penyusunnya, dalam keadaan segar dan murni minyak atsiri umumnya tidak berwarna, tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan baik pengaruh udara, sinar matahari dan panas, tidak dapat bercampur dengan air dan larut dalam pelarut organik. Minyak atsiri dapat terbentuk secara langsung oleh protoplasma akibat adanya peruraian lapisan resin dari dinding sel atau oleh hidrolisis dari glikosida tertentu. Minyak atsiri sendiri bagi tanaman berguna untuk menarik serangga yang membantu proses penyerbukan sebagai cadangan makanan, untuk mencegah kerusakan tanaman oleh serangga atau hewan lain dan mempengaruhi proses transpirasi Didik dan Mulyani, 2004. 2.3. Bakteri 2.3.1. Deskripsi Bakteri Bakteri merupakan kelompok sel prokariotik uniseluler. Salah satu karakteristik utama sel bakteri adalah ukuran, bentuk, struktur dan penataan selnya yang mencakup morfologi sel. Reproduksi terutama dengan aseksual atau pembelahan biner. Ciri umum lainnya adalah dimana dinding sel mengandung molekul kompleks disebut mukopeptida yang berperan memberi kekakuan pada struktur selnya Pelczar et al., 1998. Komponen bakteri secara umum terdiri dari substansi membran sel, dinding sel, bahan nukleat dan ribosom Brooks et al., 2005; Pelczar et al., 1998.

2.3.2. Bakteri Uji a. Bacillus subtilis

Bacillus subtilis dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Tumbuhan Divisi : Protophyta Class : Schizomycetes Ordo : Eubacteriales Family : Bacillaceae Genus : Bacillus Species : Bacillus subtilis B.subtilis merupakan bakteri Gram positif berbentuk batang, bersifat aerob dan dapat membentuk spora. Bakteri ini banyak terdapat dalam tanah, air, udara dan tumbuh-tumbuhan Jawetz et al., 1996. B.subtilis dapat menyebabkan beberapa jenis penyakit seperti meningitis, endokarditis, infeksi mata dan lain-lainnya Syahrurachman et al., 1994.

b. Staphylococcus epidermidis

Staphylococcus epidermidis di klasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Procariotae Divisi : Ciano Cyanobacteria Class : Bakteria Ordo : Eubacterialees Family : Micrococcaceae Genus : Staphylococcus Spesies : Staphylococcus epidermidis S. epidermis merupakan bagian dari flora normal pada kulit manusia, saluran pernafasan dan saluran pencernaan, dapat ditemukan di udara dan lingkungan sekitar kita. Kuman ini tidak patogen, tidak bersifat invasive, nonhemolitik, berwarna putih, tidak membentuk koagulasi. Staphylococcus patogen sering menghemolisis darah dan mengkoagulasi plasma Warsa et al., 1993. S. epidermis juga dapat menyebabkan endokarditis infektif jika sebagian besar bakteri ini masuk ke dalam aliran darah dan menempel di katup-katup jantung. Bakteri ini juga sering disebut S. albus Jawetz et al., 1996.

c. Streptococcus mutan

Dokumen yang terkait

uji aktivitas antibakteri (+)- katekin dan gambar (Uncaria gambier Roxb). terhadap beberapa jenis bakter Gram negatif dan mekanismenya

3 16 85

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih (piper batle Linn.) dan daun uji aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri gram negatif

1 5 33

Analisis komponen kimia fraksi minyak atsiri daun sirih piper bettle Linn) dan uji aktivitas antibakeri terhadap beberapa jenis bakteri gram positif

1 23 78

Uji aktivitas antibakteri ekstrak metanol ganggang merah Gracilaria verrucosa terhadap beberapa bakteri patogen gram positif dan gram negatif

4 16 75

Uji efektivitas ekstrak daun sirih hijau (Piper betle Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans dengan metode Disc Diffusion

1 9 53

Uji aktivitas antibakteri senyawa-senyawa hasil modifikasi struktur etil p-metoksisinamat melalui reaksi esterifikasi terhadap bakteri gram negatif dan gram positif

2 30 71

Uji aktivitas antibiofilm in vitro minyak atsiri herba kemangi terhadap bakteri escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus

6 16 110

Uji aktivitas antibakteri senyawa-senyawa hasil modifikasi struktur etil p-metoksisinamat melalui reaksi esterifikasi terhadap bakteri gram negatif dan gram positif

2 10 71

Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun garcinia benthami pierre terhadap beberapa bakteri patogen dengan metode bioautografi

1 10 92

58 Isolasi dan uji aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit dari daun cendana (Santalum album linn.)

0 0 6