Ruang Lingkup Respon KAJIAN TEORI

b. Afektif perasaan, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu. c. Konatif perilaku, yaitu respon yang berhubungan dengan dorongan dan perilaku nyata khalayak, yaitu meliputi tindakan atau kebiasaan. 5 Dalam kajian teori komunikasi, Harold De Lasswell mengemukakan bahwa proses komunikasi terdiri dari who, says what, in wich Channel, to whom, with what effect siapa, mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dengan efek apa. Jadi menurut paradigm Lasswell bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media dan menimbulkan efek tertentu. Menurut peneliti, teori tersebut menjelaskan bagaimana televisi sebagai media yang menyampaikan sebuah pesan kaitan dengan penelitian ini, sebuah program acara dari sumber atau komunikator tim- tim kreatif dalam perusahaan televisi kepada komunikan khalayak, dan memunculkan efek bagi penerimanya. Sedangkan dalam teori S-O-R yang merupakan singkatan dari Stimulus- Organism-Respons ini semula berasal dari psikolog, lalu kemudian menjadi juga teori komunikasi, karena objek material dari psikolog dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. 5 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999, h. 218 Menurut stimulus respons ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah: a. Pesan Stimulus, S b. Komunikan Organism, O c. Efek Respons, R Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia”, perubahan serta pengukurannya, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu: a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan 6 6 Onong Uchjana Effendy, Imu, Teori dan Filsafat Komunikasi Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003, h. 254-255 Gambar diatas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti, kemampuan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. 7 Selanjutnya, model komunikasi menurut Philip Kotler dalam buku „Marketing Management’, berdasarkan paradigma Harold De Lasswell yang telah disinggung diatas tadi. 7 Ibid., h. 256. Stimulus Organism : Perhatian Pengertian Penerimaan Respons Perubahan Sikap sender encoding Media message feedback response noise receiver decoding Unsur-unsur dalam proses komunikasi. Penegasan tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut: a. Sender : komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. b. Encoding : penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang. c. Message : pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. d. Media : saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. e. Decoding : pengawasandian, proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. f. Receiver : komunikan yang menerima pesan dari komunikator. g. Response : tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah mendapatkan pesan. h. Feedback : umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. i. Noise : gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. 8 8 Onong, Uchdjana Effendy, Ilmu Komunikasi „Teori dan Praktek’ Bandung: PT. Remaja Rosadakarya, 2006, h.

B. Ruang Lingkup Program

1. Pengertian Program Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan departeman pendidikan kebudayaan 1988, program adalah acara. Maksudnya, program seperti pertunjukkan siaran, pagelaran dan sebagainya. 9 Acara televisi atau program televisi merupakan acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Secara garis besar, program TV dibagi menjadi program berita dan program non- berita. 2. Jenis-Jenis Program Jenis program televisi dapat dibedakan berdasarkan format teknis atau berdasarkan isi. Format teknis merupakan format-format umum yang menjadi acuan terhadap bentuk program televisi seperti talk show, dokumenter, film, kuis, musik, instruksional, dll. Berdasarkan isi, program televisi berbentuk berita dapat dibedakan antara lain berupa program hiburan, drama, olahraga, dan agama. Sedangkan untuk program televisi berbentuk berita secara garis besar dikategorikan ke dalam hard news atau berita-berita mengenai peristiwa penting yang baru saja terjadi dan soft news yang mengangkat berita bersifat ringan. 3. Pengaturan Penayangan Program Pengaturan penayangan program televisi di sebuah stasiun televisi biasanya diatur oleh bagian pemrograman siaran atau bagian perencanaan siaran. Pada umumnya, pihak perencanaan siaran mengatur jadwal 9 DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1983 cet. 1, h. 702 penayangan satu program televisi berdasarkan perkiraan kecenderungan menonton peminat program tersebut. Misalnya, pengaturan jadwal tayang siaran berita di pagi hari disesuaikan dengan kecenderungan peminat penonton siaran berita. 4. Pengukuran Kesuksesan Program Kesuksesan sebuah program TV saat ini diukur oleh tingkat konsumsi program tersebut oleh pemirsa atau biasa disebut rating. Pengukuran rating dilakukan oleh lembaga riset yang menempatkan alat bernama people meter pada beberapa responden.

C. Reality show

Acara realitas reality show adalah genre acara televisi yang menggambarkan adegan yang seakan-akan benar-benar berlangsung tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak umum biasa, bukan pemeran dan biasa juga disebut sebagai acara dokumenter diluar acara seperti berita dan olahraga. Acara realitas umumnya menampilkan kenyataan yang dimodifikasi, seperti menaruh partisipan di lokasi-lokasi eksotis atau situasi-situasi yang tidak lazim, memancing reaksi tertentu dari partisipan pemirsa televisi, dan melalui penyuntingan dan teknik-teknik pasca-produksi lainnya. Acara tersebut biasanya menggunakan tema seperti persaingan, kehidupan sehari-hari seorang selebritis, pencarian bakat, pencarian pasangan hidup, rekayasa jebakan, dan diangkatnya status seseorang dengan diberikan uang banyak, atau yang perbaikan kondisi barang kepemilikan seperti perbaikan rumah atau perbaikan mobil.

D. Talent Show

Acara talent talenta atau kita menyebutnya sebuah ketrampilan, merupakan sebuah acara yang menampilkan atau mempertunjukkan ketrampilan-ketrampilan atau keahlian seseorang dalam bidang apapun. Contohnya Indonesian Idol, sebuah ajang pencarian bakat atau keterampilan dalam menyanyi, atau API Audisi Pelawak TPI, yaitu ajang penacarian pelawak-pelawak handal dari kalangan masyarakat umum. Contoh lainnya IMB Indonesia Mencari Bakat di Trans TV, yang juga merukan objek dari penelitian ini, yaitu sebuah ajang pencarian bakat dengan segala macam bakat, seperti halnya; tarian, nyanyi, lawak, sulap, pemusik, dan lain sebagainya.

E. Bakat

Bakat adalah sebuah anugerah keahlian dan keterampilan seseorang talenta dari Tuhan dalam melakukan suatu hal dalam bidang tertentu yang biasanya dibawa sejak lahir dan dapat diasah dan dimaksimalkan hingga berguna bagi dirinya maupun orang lain. Banyak bakat yang apabila dikembangkan dapat menajdi profesi serta mendatangkan keuntungan bagi diri sendiri. Seperti Bakat menggambar, bisa direalisasikan dalam profesi disainer, arsitek, pelukis, lalu bakat menyanyi bisa menjadi penyanyi terkenal, dan sebaginya. Bakat bisa dibilang hal yang paling dicari di dunia entertainment hiburan tanah air saat ini. Ada empat kunci berikut untuk mengeluarkan potensi atau bakat yang kita miliki sesungguhnya, yaitu:

Dokumen yang terkait

respon mahasiswa fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syahid jakarta terhadap rubrik tajuk rencana republika

0 3 83

Respons mahasiswa fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2008 terhadap film Tnah air Beta

0 4 120

Konsentrasi Jurnalistik Jurusan KOmunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Imu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1436 H/2015 M

0 4 94

Respons mahasiswa komunikasi dan penyiaran Islam angkatan 2009 fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap film sang pencerah

1 16 79

Respon mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam uin syarif hidayatullah jakarta terhadap program dakwah hikayat di indosiar

0 20 0

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Respon mahasiswi fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi terhadap komunitas hijaber di uin Syarif Hidayatullah Jakarta

0 3 112

Respon mahasiswa terhadap sensifitas gender pada materi kuliah di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 14 98

Efektivitas Republika Online Pada Kanal Hikmah Untuk Meningkatkan Informasi Mengenai Islam Bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

0 8 101

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BAB I PENDAHULUAN - Ilmu Dakwah Makalah 'Kompetensi Da'i'

0 0 11