Sejarah dan Perkembangan BMT Al-Hidayah

BAB III TINJAUAN UMUM BMT AL-HIDAYAH CILILITAN

A. Sejarah dan Perkembangan BMT Al-Hidayah

Pada awal berdirinya, BMT Al-Hidayah didirikan karena kepedulian teman-teman alumni kursus perbankan Syariah dan Wirausaha Masjid Agung Sunda Kelapa MASKA angkatan ke VI yang prihatin terhadap perkembangan perekonomian masyarakat Cililitan dan sekitarnya yang semakin hari semakin banyak masyarakat yang hidup dalam kondisi masyarakat pra sejahtera. Melalui dari, oleh dan untuk anggota maka dirajutlah suatu kepedulian menjadi sebuah kekuatan untuk dapat berbuat yaitu melalui usaha simpan pinjam yang kemudian diberi nama BMT Al- Hidayah. BMT Al-Hidayah didirikan pada tanggal 16 Desember 1996, dan telah diresmikan oleh Bapak Kepala Kelurahan Cililitan pada tanggal 28 Maret 1997. Dengan hanya urunan modal yang diberikan oleh para pendiri sebanyak 21 orang maka terkumpullah dana sebesar Rp 8.400.000,-delapan juta empat ratus rupiah sebagai modal awal untuk operasionalnya kegiatan BMT Al-Hidayah. Sampai Juli 2008 BMT Al-Hidayah telah mempunyai anggota penyimpan sebanyak 2.225 orang yang terdiri atas : Pedagang 1.533 orang 68,89, Karyawan 187 orang 8.40, Pelajar 275 orang 12.35, Mahasiswa 45 orang 2 dan lain-lain 185 orang 8.31. Selain anggota penyimpan, ada juga anggota BMT Al-Hidayah yang menerima pembiayaan. Sampai Juli 2008 BMT Al-Hidayah sudah memberikan pembiayaan kepada 818 pengusaha kecil yang terdiri dari 809 orang pedagang 98,89, 4 orang industri kecil 0,48 dan 5 orang pengusaha jasa 0,61. Simpanan anggota sampai Juli 2008 berjumlah Rp 1.276.477.651,75 sedangkan pembiayaan kredit usaha yang sudah digulirkan kepada anggota berjumlah Rp 1.017.408.175. Pembiayaan diberikan kepada anggota yang ingin mengembangkan usahanya dengan mempertimbangkan kelayakan usaha anggota. Pembiayaan yang sudah diberikan berkisar antara Rp 1.000.000 satu juta rupiah sampai dengan Rp 5.000.000 lima juta rupiah yang diangsur selama beberapa waktu dengan sistem bagi hasil berdasarkan syariah menurut kesepakatan bersama antara BMT Al-Hidayah dengan peminjam. Pengalaman selama ini memperlihatkan, bahwa pembiayaan yang diberikan sangat membantu anggota dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Banyak usaha anggota yang sudah dibina oleh BMT Al-Hidayah yang sudah mengalami perkembangan. Pembinaan yang diberikan BMT Al-Hidayah tidak hanya terbatas pada pemberian pinjaman saja, namun juga disertai dengan pendampingan yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok. Pembinaan perorangan dilakukan pengelola BMT Al-Hidayah melalui dialog terutama pada saat pengajuan pinjaman, dimana anggota dan pengelola harus bersama-sama menyusun kelayakan usaha. Kesempatan dialog yang lain dilakukan di saat anggota membayar angsuran pinjaman atau kunjungan pengelola ke rumah anggota. Pembinaan kelompok dilakukan melalui pertemuan kelompok tiga bulan sekali. Pembinaan ini meliputi tehnis berusaha serta penguatan mental. BMT Al-Hidayah berada di sekitar lingkungan penduduk Cililitan dan berdekatan dengan Kantor Kelurahan Cililitan, Masjid Al-Hidayah, Majlis Taklim Al-Hidayah serta dekat dengan pasar buah Cililitan, Pasar Kramat Jati, Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Embrio kampung Makasar Lokasi Binaan Usaha Kecil yang kebetulan pasar tersebut pedagangnya merupakan binaan BMT Al-Hidayah. 37

B. Visi, Misi, dan Tujuan