aktivitas lain selain perkuliahan seperti kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini yang menyebabkan mereka membutuhkan minuman isotonik. Mahasiswa Politeknik
Negeri Medan merupakan konsumen minuman isotonik Pocari Sweat. Hal ini terlihat dari pra survei, yang menunjukkan bahwa 16 dari 20 mahasiswa
mengkonsumsi minuman isotonik Pocari Sweat minimal 3 kali dalam sebulan. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan
judul: “Pengaruh Status Pionir Sebuah Merek Terhadap Sikap Konsumen Pada Minuman Isotonik Pocari Sweat Studi Kasus Pada Mahasiswa
Politeknik Negeri Medan.”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dan
positif antara status pionir sebuah merek minuman isotonik Pocari Sweat terhadap sikap konsumen pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan?”
C. Kerangka Konseptual
Schmalensee dalam Tjiptono 2005:61 mendefinisikan status pionir sebuah merek adalah merek yang muncul pertama kali di dalam kategori produk
baru. Schnaars dalam Tjiptono 2005:61, definisi status pionir adalah merek yang memperkenalkan suatu produk ke pasar dan pertama kali menjualnya dengan
sukses. Konsumen yang sukses menggunakan merek pertama dalam suatu
kategori produk baru cenderung akan lebih menyukai merek tersebut
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan merek-merek lainnya yang masuk pasar belakangan Tjiptono, 2005: 63.
Engel, et. al. dalam Sumarwan 2002:136 mengemukakan bahwa sikap konsumen menunjukkan apa yang disukai dan yang tidak disukai. Sikap
konsumen merupakan faktor psikologis penting yang perlu dipahami oleh pemasar karena sikap dianggap mempunyai korelasi yang positif dan kuat dengan
perilaku, bahkan sikap dipandang sebagai prediktor yang efektif untuk mengetahui perilaku konsumen. Definisi sikap tersebut menggambarkan
pandangan kognitif dari psikolog sosial, dimana sikap dianggap memiliki tiga unsur yaitu kognitif pengetahuan, afektif emosi, perasaan, dan konatif
tindakan. Pionir bisa mempengaruhi cara konsumen mengevaluasi atribut-atribut
penting dalam kategori produk yang pada gilirannya menyebabkan pionir berhasil menjadi standar dalam kategori produk. Selain itu, pionir bisa ‘mengikat’
pelanggan melalui berbagai program loyalitas pelanggan Kalyanaram, dll. dalam Tjiptono, 2005:63 .
Berdasarkan teori tersebut, dapat disusun skema sistematis kerangka konseptual penelitian, yaitu:
Sikap Konsumen Y Status Pionir Merek X
Gambar 1.1 Kerangka konseptual Sumber: Tjiptono 2005:63, diolah penulis 2010.
Universitas Sumatera Utara
D. Hipotesis