Pengertian Pajak Pertambahan Nilai PPN Karakteristik

BAB III GAMBARAN DATA

1. Pengertian Pajak Pertambahan Nilai PPN

Pajak Pertambahan Nilai PPN adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumens. Dalam bahasa Inggris, PPN disebut Value Added Tax VAT atau Goods and Services Tax GST. PPN termasuk jenis pajak tidak langsung, maksudnya pajak tersebut disetor oleh pihak lain pedagang yang bukan penanggung pajak atau dengan kata lain, penanggung pajak konsumen akhir tidak menyetorkan langsung pajak yang ia tanggung. Mekanisme pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPN ada pada pihak pedagang atau produsen sehingga muncul istilah Pengusaha Kena Pajak syang disingkat PKP. Dalam perhitungan PPN yang harus disetor oleh PKP, dikenal istilah pajak keluaran dan pajak masukan. Pajak keluaran adalah PPN yang dipungut ketika PKP menjual produknya, sedangkan pajak masukan adalah PPN yang dibayar ketika PKP membeli, memperoleh, atau membuat produknya. Indonesia menganut sistem tarif tunggal untuk PPN, yaitu sebesar 10 . Dasar hukum utama yang digunakan untuk penerapan PPN di Indonesia adalah Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1983 berikut revisinya, yaitu Undang - Undang Nomor 11 Tahun 1994 dan Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2000 . Universitas Sumatera Utara

2. Karakteristik

Beberapa karakteristik Pajak Pertambahan Nilai : a Pajak Pertambahan Nilai merupakan Pajak tidak langsung, maksudnya pemikul beban pajak dan penanggung jawab atas pembayaran pajak ke kantor pelayanan pajak adalah subjek yang berbeda. Sebagai pajak tidak langsung, pengertian Pajak Pertambahan Nilai dapat dirumuskan dalam sudut pandang : - Sudut pandang ekonomi, beban pajak dialihkan kepada pihak-pihak lain yaitu pihak akan mengkomsumsi BKP atau JKP. - Sudut pandang juridis, tangung jawab pembayaran pajak kepada kas Negara tidak berada di tangan pihak yang memikul beban pajak. Sudut pandang secara yuridis ini membawa konsekuensi filosofis bahwa dalam pajak tidak langsung, apabila pembeli atau penerima jasa telah membayar pajak yang terutang kepada penjual pada hakikatnya sama dengan membayar tersebut ke kas Negara. b Multitahap Multi Stage Tax, maksudnya pajak dikenakan di tiap mata rantai c Pajak objektif, maksudnya pengenaan pajak didasarkan pada objek pajak. d Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak atas Konsumsi Umum Dalam Negeri, maksudnya PPN yang dikenakan atas konsumsi barang kena pajak BKP danatau jasa kena pajak JKP yang dilakukan dalam negeri Universitas Sumatera Utara e Mekanisme Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai Menggunakan Faktur Pajak, maksudnya untuk menghitung PPN yang terutang maka pada setiap penyerahan barang kena pajak BKP atau jasa kena pajak JKP.

3. Fungsi Pajak Pertambahan Nilai PPN