perbelanjaan, biasanya masyarakat tertarik hanya sesaat sebelum akhirnya mencari pusat perbelanjaan lain yang lebih modern dan lebih maju.
Upaya penyadaran tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara, di antaranya adalah :
1. Pendidikan
Pemerintah Kota Medan belum serius dalam melindungi bangunan bersejarah. Dari 600 bangunan yang dinilai bersejarah oleh Badan Warisan Sumatera, hanya
42 bangunan yang dilindungi Pemerintah Kota Medan. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran warga. Sebenarnya setiap sudut Kota Medan itu bersejarah. Makanya,
Medan pernah dijuluki Parijs van Sumatera. Sayangnya, julukan itu tidak ada lagi karena makin banyak bangunan bersejarah yang rusak atau dibongkar atau diganti
dengan bangunan model barumodern. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 Tahun 1988 tentang Pelestarian Bangunan dan Lingkungan yang Bersejarah
Arsitektur Kepurbakalaan hanya mencantumkan 42 bangunan di Kota Medan yang harus dilindungi. Bangunan itu antara lain Istana Maimoon, gedung bekas kantor
Wali Kota Medan, Mesjid raya, Tjong A Fie, Restaurant Tip Top dan lain sebagainya. Masih ada ratusan bangunan lain yang dari sisi sejarah dan budaya
perlu dilindungi. Perda No 61988 merupakan bentuk hegemoni Pemkot Medan. Mereka bisa kapan saja menghancurkan atau merobohkan bangunan-bangunan
bersejarah yang tidak termasuk dalam perda tersebut. Untuk itu, perlu adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman warga atas nilai sejarah dan potensi
wisata bangunan-bangunan bersejarah itu.
Universitas Sumatera Utara
Upaya yang dapat dilakukan adalah melalui dunia pendidikan baik bagi siswa taman kanak-kanak maupun mahasiswa. Sejarah yang diajarkan di sekolah
mengikuti pada kurikulum yang sudah ditetapkan. Dengan memperkenalkan benda-benda sejarah tersebut akan menumbuhkan rasa memiliki dalam jiwa
peserta didik tersebut dan akan muncul rasa tanggung jawab untuk melindunginya. Hal yang menarik yang dilakukan oleh pemerintah Korea adalah dengan
membangun miniatur dari bangunan bersejarah yang ada di daerah tersebut dengan menggunakan boneka sebagai pelaku dalam sejarah tersebut. Misalnya dalam
peristiwa penyerangan terhadap bangunan kepresidenan, maka prajurit-prajurit yang ada digambarkan dalam wujud boneka. Hal ini terbukti menumbuhkan minat
yang sangat tinggi dalam diri pelajar tersebut terutama bagi siswa sekolah dasar untuk mengenal sejarah dari bangsanya. Dan cara lain yang mungkin dapat ditiru
adalah dengan membuat cerita dalam bentuk komik yang menceritakan sejarah bangunan-bangunan tersebut. Karena biasanya usia remaja lebih menyukai bacaan
dalam bentuk cerita atau komik. Metode ini perlu ditiru oleh pemerintah Indonesia khususnya Pemko Medan agar kesadaran masyarakat semakin meningkat.
Tentu saja ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, untuk itu pemerintah harus mau menyisihkan sebagian atau sekian persen dari dana yang tersedia untuk
mensosialisasikan keberadaan bangunan tersebut. Pengucuran dana bagi pelestarian bangunan bersejarah tersebut sebenarnya merupakan investasi yang
akan dipetik oleh generasi pada masa yang akan datang. Keberadaan bangunan bersejarah tersebut akan menarik minat wisatawan baik lokal maupun manca
Universitas Sumatera Utara
negara yang tentu saja akan menambah pemasukan devisa bagi negara. Dan di sisi lain keberadaan bangunan tersebut juga akan menguntungkan bagi masyarakat
yang bertempat tinggal atau bermata pencaharian di sekitar bangunan tersebut.
2. Penegakan Sanksi