Agenda Setting McCombs Kerangka Teori
Maksud dari bagan diatas ialah sesuai dengan Agenda Setting McCombs dimana agenda publik merupakan persepsi publik terhadap suatu isu penting.
Adapun isi dari konsep agenda setting:
3
1. Prominance: jumlah kumpulan topik isu dari tiap tokoh
2. Visibility: ketertarikan atau daya tarik isu-isu tersebut
3. Audiens Silence: dari sifat isu-isu relevan atau tidak dengan
kepentingan publik Dalam hal ini khalayak tidak hanya mempelajari berita dan hal-hal lainnya
melalui media massa, tetapi juga mempelajari seberapa besar arti penting diberikan pada suatu isu atau topik dari cara media massa memberikan penekanan pada topik
tersebut misalnya dalam merefleksikan apa yang dikatakan oleh kandidat dalam suatu kampanye pemilu, dimana media massa menetapkan agenda kampanye tersebut.
4
Kemampuan media massa dalam menentukan agenda tersebut untuk memengaruhi perubahan dalam setiap individu merupakan aspek terpenting dalam
komunikasi massa. Asumsi agenda setting ini memiliki kelebihan karena mudah dipahami dan relatif mudah diuji, dimana dasar pemikirannya adalah diantara
berbagai topik yang dimuat di media massa ada topik yang mendapat lebih banyak
3
A FIRST LOOK AT COMMUNICATION THEORY FIFTH EDITION EM
GRFFIN Wheaton College Special Consultant: Glen McClish Sar Diego State University McGill
4
Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, KOMUNIKASI MASSA Suatu Pengantar Edisi Revisi Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007, h. 77
perhatian dari media akan menjadi lebih akrab bagi khalayak dan akan dianggap penting dalam suatu periode waktu tertentu.
Menurut Lippman, agenda setting merupakan proses yang terjadi ketika sebuah topik berita mendapat perhatian utama dari media massa, publik, dan elit
pengambil kebijakan.
5
Ketika sebuah isu yang ada di dalam tataran suatu masyarakat dilihat oleh media cukup menarik untuk diangkat sebagai bahan pemberitaan maka harapan
media massa setelah itu isu tersebut mendapat respon dari masyarakat sehingga terbentuk opini alhasil harapan selanjutnya ialah terjadinya aksi kongkret dari
pembertitaan isu tersebut. Penelitian yang dilakukan G. Ray Funkhouser 1973, tentang hubungan
antara liputan sebuah berita dengan persepsi publik terhadap isu-isu. Menyimpulkan bahwasannya, informasi berita diyakini oleh banyak orang sebagai sumber
informasi yang dapat dipercaya, meskipun dalam penelitiannya Funkhouser mengatakan tidak selamanya informasi tersebut dapat diterima secara utuh.
6
Dalam melakukan penelitiannya tersebut, Funkhouser mendapati, sebagian besar masyarakat saat itu mengakui kalau informasi berita yang diperoleh dari
sebuah media, diterima secara utuh tanpa menyaringnya kembali. Tetapi sebagian kecil masyarakat juga tidak melulu menerima informasi tersebut secara menyeluruh,
5
Antoni , Riuhnya Persimpangan Itu, Profil dan Pemikiran Para Penggagas Kajian Ilmu Komunikasi Solo: Katalog Dalam Terbitan KDT, 2004, h. 76
6
Werner J. Severin, Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, h. 266
melainkan menyeleksi kembali dengan media berbeda, namun tetap dalam berita yang sama.
Asumsi-asumsi yang terjadi di masyarakat menjadi bahan Apriadi Tamburaka dalam penelitiannya mengenai agenda sebuah media.
7
Dalam penelitian itu dijelaskan. Bahwasannya ada dua asumsi yang mendasar dalam penentuan
agenda. 1
Masyarakat pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan; mereka menyaring dan membentuk isu;
2 Konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat
untuk ditanyakan sebagai isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu lain.
3 Terkadang media massa mengangkat suatu isu dalam pemberitaanya
melihat dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada suatu lingkungan masyarakat itu sendiri. Ketika berita yang disugukan tidak begitu
menarik maka reaksi masyarakat juga tidak begitu antusias posisi masyarakat dalam hal ini tidak hanya menerima informasi secara utuh
melainkan memfilter keakuratan informasi tersebut. Efek dari agenda setting sendiri melalui beberapa bentuk tahapan. Tahapan itu
mulai dari efek langsung dan efek lanjutan. Efek langsung berkaitan dengan isu, mulai dari ada atau tidaknya isu tersebut dalam agenda publik sampai kepada agenda
7
Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012, h. 23
mana yang paling menarik bagi khalayak. Sedangkan efek lanjutan merupakan bentuk dari persepsi di masyarakat sehingga terjadi bentuk kongkret dari hal itu.
Pengaruh media massa akan semakin kuat ketika berada pada masyarakat seperti sekarang ini, dikarenakan banyak informasi yang diperoleh dari media massa
tetapi di saat yang sama informasi yang diberikan itu sulit untuk ditentukan kebenarannya.