Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah Studi Kepustakaan Tujuan Penulisan

yang mendukungnya, jadi di sini diperlukan penengah yang benar-benar bersumber dari Al- qur‟an sebagai sumber rujukan Islam. Untuk itulah agar lebih mendalam lagi tentang kajian pernikahan beda keyakinan ini, penulis akan mencoba mengkaji surat al-Baqarah ayat 221, dalam hal ini adalah ayat yang mengharamkan nikah beda keyakinan dan surat al-Mâidah ayat ,5 dalam hal ini adalah ayat yang memperbolehkan nikah beda keyakinan. Juga penulis akan memaparkan pendapat seorang Mufassir yaitu, bagaimana pandangan Ahmad Mustafâ al-Marâghî. Selanjutnya, agar lebih mendukung lagi di dalam penelitian ini, untuk itulah dengan pemaparan tersebut penulis skripsi ini memberi judul: Pernikahan Beda Keyakinan dalam al- Qur‟an Analisis Penafsiran al-Maraghi atas Q.S al-Baqarah : 221 dan Q.S al-Mâidah : 5

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Mengingat perihal pernikahan beda keyakinan ini banyak sekali pendapat yang membahas hal ini penulis merasa sangatlah sulit memaparkannya, oleh sebab itu, dalam kaitan pernikahan beda keyakinan ini penulis hanya membatasi permasalahan pada 2 ayat al- Qur‟an yang berkaitan dengan pernikahan beda keyakinan, yaitu: Surat al-Baqarah : 221. adalah ayat yang mengharamkan nikah beda keyakinan dan surat al-Mâidah :5, adalah ayat yang menghalalkan nikah beda keyakinan. Berdasarkan pemaparan di atas maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah: “Bagaimana pemahaman Al-Maraghi tentang pernikahan beda agama melalui surat al-Baqarah :221 dan al-Mâidah :5”?

C. Studi Kepustakaan

Selain skripsi yang penulis susun, ada beberapa buku yang memiliki pembahasan yang hampir mirip, diantaranya : 1. perkawinan antar Agama menurut al-qur‟an dan Hadis, dewi Sukarti, PBB UIN, Jakarta. 2003. Isi buku ini lebih menitik beratkan kepada tataran praksis dalam bidang Fiqih, tidak ada kajian yang mendetail. 2. Tafsir Ulang Perkawinan Lintas Agama, Perspektif Perempuan dan Pluralisme, Ansor, Maria Ulfa, KAPAL Perempuan, Jakarta, 2004. Pembahasan buku ini lebih menekankan sisi gender dan pluralism, serta cenderung lebih menjelaskan realitas saat ini. Adapun ayat-ayat yang digunakan dalam buku tersebut adalah 3. Konsep Nikah Lintas agama dalam al-Qur‟an, Dede Setiawan, Jakarts, 2005. Pembahasan buku ini lebih menekankan kepada isi Tafsiran al- Qur‟an dan argument ulama Tafsir. Ayat-ayat yang digunakan dalam buku tersebut adalah Adapun skripsi yang penulis susun lebih menitik beratkan kepada Tafsiran al- Qur‟an dan argument para ulama Tafsir tidak secara umum akan tetapi lebih kepada argument Ahmad Mustâfâ al-Maraghi tentang pernikahan beda keyakinana dalam surat 2:221 dan 5:5.

D. Tujuan Penulisan

Penulis menulis judul ini dengan berbagai alasan, diantaranya: 1. Untuk menunjukan dan memperlihatkan sifat-sifat hakiki nikah beda keyakinan sebagaimana dibicarakan dalam al- Qur‟an sendiri. 2. Untuk mengetahui pendapat Al-Maraghi tentang perkawinan antar agama 3. Untuk memperkaya khazanah tema-tema tafsir tematik yang mudah untuk diakses baik untuk konsumsi dakwah ataupun studi-studi keagamaan. 4. Untuk mengetahui metode istinbath hukum al-Maraghi tentang perkawinan antar agama 5. Untuk penulisan skripsi yang merupakan syarat memperoleh gelar sarjana S1.

E. Metodologi Penelitian