mengukur jumlah protein C –reaktif di dalam tubuh. CRP yang meningkat sebagai respon terhadap peradangan alat ukur beratnya peradangan dalam tubuh.
Ronald A, 2004
C-reactive protein CRP adalah protein yang mengikat fraksi C polisakarida dari dinding sel pneumokokus. Protein ini adalah protein fase akut klasik yang dapat disintesis di
hati.Protein ini dibentuk akibat proses infeksi,peradangan, luka bakar dan keganasan.Respon fase akut diikuti dengan peningkatan aktifitas koagulasi,fibrinolitik, leukositosis, efek
sistemik dan perubahan kadar beberapa jenisprotein plasma seperti CRP atau hsCRP. Kadar CRP biasanya meningkat 6 – 8 jam setelah demam dan mencapai puncak 24 –48 jam.
Pada orang normal kadar CRP 5 mgL dan dapat meningkat 30x dari nilai normal pada
respon fase akut.
Lorentz, 2000
C – Reaktif Protein
dipakai untuk : • memberikan informasi seberapa akut dan seriusnya suatu penyakit.
• deteksi proses peradangan sistemik di dalam tubuh. • membedakan antara infeksi aktifdan inaktif.
• mengikuti hasil pengobatan infeksibakterial setelah pemberian antibiotika. • mendeteksi infeksi dalam kandungankarena robeknya amnion.
• untuk mengetahui adanya infeksi pasca operasi. • membedakan antara infeksi dan reaksi penolakan pada transplantasisumsum tulang.
• mempunyai korelasi yang baik dengan laju endap darah LED. Sebagaimana disebutkan diatas, dikenal 2 macam protein fase akut reaktif yaitu
1. C-reactive protein CRP 2. high sensitive C-reactive protein hsCRP.
hsCRP dipakai untuk deteksi dini infeksi pada anak dan menilai resiko penyakit
jantung koroner. Hasil beberapa penelitian menyimpulkan bahwa hsCRP dipakai untuk
memprediksi resiko penyakit jantung koroner pada orang yang tampak sehat dan dapat
dipakai sebagai indikator prognosis. Oleh karena itu peningkatan kadar hsCRP tidak spesifik
dan tidak dapat dinilai tanpa ada pendapat klinis keluhan.
Bangert SK, 2004
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7. Induction and synthesis of CRP in hepatocytes
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Rancangan penelitian ini merupakan penelitian studi analitik Cross Sectional Studi 3.2.Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Sub Bagian Bedah Anak RSUP H.Adam Malik dan RSUD Dr Pirngadi Medan.
Waktu : Desember 2012 – April 2013 3.3.Objek Penelitian Sampel
Sampel penelitian adalah anak-anak yang telah di diagnosa radang apendiks akut di Divisi Bedah Anak Rumah Sakit H. Adam Malik dan RSUD Dr Pirngadi Medan.
3.4.Besar sampel Jumlah sampel diambil berdasarkan jumlah pasien yang masuk ke divisi Bedah Anak
RSUP H. Adam Malik dan RSUD Dr Pirngadi Medan. 3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.5.1. Kriteria Inklusi - pasien anak , usia 1 hari sd 15 tahun
- penderita dengan diagnosis radang apendiks akut 3.5.2. Kriteria Eksklusi
- pasien anak dengan diagnosis radang apendiks kronis - penderita anak dengan radang apendiks akut , disertai penyakit infeksi lain
3.6. Persetujuan Setelah Penjelasan Semua subjek penelitian akan diminta persetujuan dari pasien dan keluarga pasien
setelah diberi penjelasan mengenai kondisi pasien dan tindakan yang akan dilakukan
3.7. Etika penelitian
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan manusia sebagai subjek penelitian , yang selama pelaksanaannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan
kode etik penelitian biomedik. Izin didapat dari komisi etika penelitian Fakultas
Kedokteran USU
3.8. Cara Kerja 3.8.1. Alokasi subjek
Pemilihan subjek ditetapkan melalui total sampling dan kriteria inklusi pada penelitian ini.
3.8.2. Tahap Persiapan - Melakukan anamneses dan alloanamnese pada anak penderita radang akut appendix
- Melakukan Pemeriksaan fisik diagnostik - Melakukan pengambilan sample dengan menilai kriteria inklusi dan eksklusi
3.8.3. Tahap Pelaksanaan - Melakukan pemeriksaan darah lengkap, neutrofil dan CRP
3.8.4. Tahap Akhir Penelitian 1. Melakukan pengumpulan data
2. Melakukan pengolahan dan analisis data hasil penelitian 3. Melakukan penyusunan dan penggandaan laporan
3.9. Identifikasi Variabel Variabel Bebas
: Radang Apendiks akut , Histopatologi PA
Variabel Tergantung : Neutrofil , CRP
Universitas Sumatera Utara
3.10. Kerangka kerja
3.11. Kerangka Teori
Kriteria inklusi
Nilai Neutrofil, CRP Kriteria eksklusi
Appendectomy
Histopatologi
Klinis Sangkaan Apendisitis akut
Penderita apendisitis akut
Universitas Sumatera Utara
- Neutrofil ↑
- Mc burney sign + - CRP
↑ - Blumberg sign - Rovsing sign
- demam subfebril - local rigidity difossa iliaka kanan
3.12. Rencana Pengolahan dan Analisis Data Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis dengan korelasi Pearson serta
disajikan dengan menggunakan program komputer. Interval kepercayaan 95 dan p 0,05 dinyatakan secara statistik bermakna.
BAB IV
Gejala klinis Laboratorium
Diagnosis Apendisitis akut
Universitas Sumatera Utara
HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan dari bulan Desember 2012 sampai dengan April 2013. Dalam kurun waktu tersebut didapatkan kasus sebanyak 26 sampel penelitian pasien anak dengan
radang apendiks akut . Dari sampel tersebut dilakukan pemeriksaan laboratorium darah lengkap dan CRP test pre operasi dan pemeriksaan histopatologi jaringan paska operasi di
RS. H. Adam Malik dan RS . Pirngadi Medan.
4.1. Karakteristik Sampel