Sebul Manullang : Pengaruh Konsentrasi Total Alkali Aktif Terhadap Sulfiditas Dalam White Liquor Pada Proses Recaustisizing Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea, 2009.
Pulp adalah produk utama kayu,terutama digunakan untuk pembuatan kertas,tetapi ia juga diproses menjadi berbagai turunan selulosa,seperti sutera rayon dan selofan.Tujuan utama
pembuatan pulp kayu adalah untuk melepaskan serat-serat yang dapat dikerjakan secara kimia atau secara mekanik atau dengan kombinasi kedua perlakuan tersebut.Pulp-pulp
perdagangan yang umum dapat dikelompokkan menjadi tipe-tipe kimia,semi kimia,kimia mekanik dan mekanik.
2.2.1 Pengolahan Kayu
Kayu dibawa ke lokasi pabrik dengan menggunakan truk-truk pengangkut kayu,kayu- kayu tersebut berasal dari konsesi hutan yang dikelola oleh perusahaan kemudian kayu
tersebut dibongkar dengan menggunakan sebuah Goliath Crane yang besar di wood yard,selanjutnya mengumpankan gelondongan-gelondongan kayu tersebut ke wood room
atas dasar pertama datang pertama digunakan.Gelondongan-gelondongan kayu tersebut selanjutnya dikuliti,dipotong-potong,disaring dan disimpan pada tumpukan serpihan kayu
yang disebut dengan chip,dipisahkan antara kayu yang berserat pendek dengan kayu yang berserat panjang.Sebuah alat pengolah kayu yang baru dengan kapasitas 250M
3
jam telah beroperasi sejak tahun 1993.
2.2.2 Pemasakan Digester
Sebul Manullang : Pengaruh Konsentrasi Total Alkali Aktif Terhadap Sulfiditas Dalam White Liquor Pada Proses Recaustisizing Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea, 2009.
Serpihan kayu tersebut dikirim ke tungku pemasakan kayu yang lazimnya disebut dengan Digester Batch menggunakan sebuah belt conveyor.Dirancang untuk 14 digester yang
digunakan untuk memproduksi BKPDKP dan 1 digester dimanfaatkan untuk menyerap panas yang dihasilkan selama proses pemasakan kayu berlangsung.Setelah siklus
pemasakan selesai pulp dihembuskan menuju tanki penampungan blow tank.Dari blow tank dipompakan melewati unit pemisahan mata kayu yang disebut dengan Pressure
Knotter .Proses pemasakan berlangsung selama 2 jam pada suhu 170 C dengan
menggunakan cairan pemasak yaitu sodium hidroksida dan sodium sulfida yang disebut dengan white liquor.
2.2.3 Washing Screening
Proses selanjutnya setelah proses pemasakan adalah pencucian dan penyaringan.Setelah selesai dari unit digester kemudian akan menuju unit pencucian tiga tahap,kemudian
dikirim ke unit penyaringan dan sesudah itu dikirim ke unit pencucian tahap ke- empat.Bubur kertas coklat setelah melalui unit pencucian tahap yang keempat disimpan
dalam sebuah High Density Unbleached Storage Tower dengan konsistensi 12. Adalah perlu untuk membersihkan pulp setelah pembentukannya untuk menghilangkan cairan
pemask danatau kotoran-kotoran. Setelah pemasakan pulp secara kimia , campuran serat kayu-cairan pemasak dikeluarkan dari tangki pemasak ke dalam apa yang disebut sebagai
ruang hembusan. Di sini serat dikumpulkan dan pertama kali dipisahkan dari cairan pemasak yang telah digunakan dan gas-gas yang mungkin telah terjadi . Serat kemudian
dibersihkan pada proses pencucian bertingkat banyak untuk menghilangkan setiap cairan sisa.
Sebul Manullang : Pengaruh Konsentrasi Total Alkali Aktif Terhadap Sulfiditas Dalam White Liquor Pada Proses Recaustisizing Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea, 2009.
2.2.4 Operasi Pengelantangan Bleaching