2. Ketika server menerima permintaan layanan tersebut, server mengatur
dan membawa permintaan tersebut. Server tersebut kemudian mengirimkan balik sebuah pesan respon ke client yang meminta.
3. Respon tersebut dapat berupa sekumpulan record, pesan kesalahan
atau sebuah nilai Boolean yang mengindikasikan apakah permintaan telah dieksekusi dengan sukses.
Gambar 2.6 Arsitektur Client-Server
2.11. PHP
2.11.1. Definisi PHP
Menurut Sutarman 2003:108, PHP PHP: Hypertext Preprocessor adalah salah satu server-side scripting yang didisain khusus untuk aplikasi
web. PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML dan karena server-side scripting, maka skrip PHP akan dieksekusi di server sehingga yang
dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat Sutarman, 2003:108.
Gambar 2.7 Server-side Scripting
2.11.2. Sejarah PHP
PHP pertama kali dibuat pada musim gugur tahun 1994 oleh Rasmus Lerdoff, yang digunakan oleh websitenya untuk mencatat siapa saja yang
berkujung dan melihat biodatanya. Versi pertama yang di realese tersedia pada awal tahun 1995, dikenal sebagai tool Personal Home Page, yang terdiri
atas engine parser yang sangat sederhana yang hanya mengerti beberapa makro khusus dan sejumlah utilitas yang sering digunakan pada halaman-
halaman web, seperti buku tamu, counter pengunjung, dan lainnya. Parser diprogram ulang pada pertengahan 1995 dan diberi nama PHPFI verse 2.0.
FI berasal dari paket Rasmus lainnya yang ditulis untuk menginterpretasian data dari form, yang kemudian dikombinasikan dengan tool Personal Home
Page dan ditambahkan dukungan untuk database mSQl mini SQL. Pada tahun 1996 penggunaan PHPFI diperkirakan mencapai 15.000
web site diseluruh dunia. Dan pertenganhan 1997 mencapai 50.000 situs. Pada saat itu juga terdapat perubahan dalam pengembangan PHP. PHP
berubah dari proek pribadi Rasmus menjadi sebuah tim yang lebih
Web Server Client
script script
hasil
Hasil eksekusi scrip dalam
bentuk html
INTERNET
Web browser
terorganisasi. Parsernya dikembangkan oleh Zeev Suraski dan Andi Gutsman yang kemudian menjadi dasar untuk versi 3, dan banyak utilitas
tambahan yang diprogram untuk menambah kemampuan dari versi sebelumnya.
2.11.3. Pendekatan Cara PHP
PHP menawarkan solusi yang lebih luwes. Dengan PHP, developer tidak perlu lagi berurusan dengan dua buah file terpisah. Browser web
mengacu secara langsung ke file yang dituju, yang lalu dibaca oleh server sebagaimana file HTML statis biasa. Bedanya, sebelum dikirim balik ke
browser, server memeriksa isi file dan menentukan apakah ada kode di dalam file tersebut yang harus dieksekusi. Bila ada, kode-kode tersebut akan
dieksekusi. Hasilnya dimasukkan ke dalam dokumen yang sama. Server bekerja secara langsung terhadap file yang bersangkutan, tidak memanggil
skrip terpisah seperti pada metode CGI. Seluruh kode dieksekusi di server, oleh karena itu disebut server-side script.
PHP membuat proses pengembangan aplikasi menjadi mudah karena kelebihan-kelebihannya, yaitu:
a. Script terintegrasi dengan file HTML, sehingga developer bisa
berkonsentrasi langsung pada penampilan dokumen webnya. b.
Tidak ada proses compiling dan linking. c.
Berorientasi objek object oriented d.
Sintaksis pemrogramannya mudah dipelajari
e. intergrasi yang sangat luas ke berbagai server database. Menulis
web yang terhubung ke database menjadi sangat sederhana. Database yang didukung oleh PHP adalah : Oracle, Sybase, mSQL,
MySQL, Solid, ODBC, PostreSQL, Adabas D, FilePro, Velocis, Informix, dBase, UNIX dbm, dan lain-lain.
2.11.4. Penulisan PHP