1.4 Manfaat Penelitian: 1.4.1. Peneliti:
Diharapkan dengan melakukan penelitian ini, peneliti dapat mengasah daya analisa dan mengembangkan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian.
1.4.2. Pendidikan:
Penelitian ini diharapkan sebagai sarana untuk melatih berfikir secara logis dan sistematis serta mampu menyelenggarakan suatu penelitian berdasarkan metode
yang baik dan benar.
1.4.3. Masyarakat:
Hasil penelitian ini diharap dapat memberikan informasi yang benar bagi masyarakat tentang prevalensi kekurangan gizi pada anak umur bawah lima tahun
di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Malnutrisi
Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi yang cukup, malnutrisi dapat juga disebut keadaaan yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan di antara pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesehatan. Ini bisa terjadi karena asupan makan terlalu sedikit
ataupun pengambilan makanan yang tidak seimbang. Selain itu, kekurangan gizi dalam tubuh juga berakibat terjadinya malabsorpsi makanan atau kegagalan
metabolik Oxford medical dictionary, 2007. Sumber gizi dapat dibagi kepada dua jenis, yaitu makronutrien dan
mikronutrien. Makronurien adalah zat yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang besar untuk memberikan tenaga secara langsung yaitu protein sejumlah 4
kkal, karbohidrat sejumlah 4 kkal dan lemak sejumlah 9 kkal. Mikronutrien adalah zat yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh tetapi hanya diperlukan
dalam jumlah yang sedikit dalam tubuh yaitu vitamin yang terbagi atas vitamin larut lemak , vitamin tidak larut lemak dan mineral Wardlaw et al, 2004.
2.2 Kurang Energi Protein KEP
Penyebab KEP dapat dibagi kepada dua penyebab yaitu malnutrisi primer dan malnutrisi sekunder. Malnutrisi primer adalah keadaan kurang gizi yang
disebabkan oleh asupan protein maupun energi yang tidak adekuat. Malnutrisi sekunder adalah malnutrisi yang terjadi karena kebutuhan yang meningkat,
menurunnya absorpsi danatau peningkatan kehilangan protein maupun energi dari tubuh Kleigmen et al, 2007.
Kurang energi protein bisa terjadi karena adanya beberapa faktor yang secara bersamaan menyebabkan penyakit ini, antara lain ialah faktor sosial dan
ekonomi contohnya masalah kemiskinan dan faktor lingkungan yaitu tempat tinggal yang padat dan tidak bersih. Selain itu, pemberiaan Air Susu Ibu ASI
Universitas Sumatera Utara