Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

61

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Kerangka Konsep Penelitian ini adalah: Gambar 3.1. Kerangka Konsep Dalam Gambar 3.1. terdapat 1 satu variabel dependen, yaitu belanja pemeliharaan dan 2 dua variabel independen yaitu belanja modal dan pendapatan asli daerah. Kedua variabel independen ini diprediksi akan mempengaruhi variabel dependen dalam arti peningkatanpenurunan belanja modal dan pendapatan asli daerah akan meningkatkanmenurunkan belanja pemeliharaan. Anggaran belanja modal yang terealisasi setiap tahunnya akan menunjukkan adanya penambahan aset tetap suatu daerah, penambahan aset tersebut juga harus diikuti dengan penambahan belanja pemeliharaan sehingga aset pemerintah daerah yang dimiliki tersebut dapat dmanfaatkan secara efektif sesuai dengan kegunaannya. Untuk mendapatkan aset tetap, pemerintah daerah cukup merealisasikan anggaran belanja modal pada tahun berjalan sedangkan untuk belanja pemeliharaan pemerintah daerah harus mengeluarkan secara rutin dan terus-menerus selama aset tersebut Belanja Modal X1 Pendapatan Asli Daerah X2 Belanja Pemeliharaan Y 39 dimiliki oleh pemerintah daerah sehingga penambahan jumlah aset pemerintah daerah setiap tahunnya seharusnya juga meningkatkan jumlah anggaran belanja pemeliharaan. Pendapatan asli daerah berpengaruh terhadap belanja pemeliharaan, sehingga apabila pendapatan asli daerah meningkat maka realisasi belanja pemeliharaan dalam satu tahun anggaran juga meningkat hal ini karena pendapatan asli daerah digunakan untuk membiayai belanja atau pengeluaran daerah dengan tujuan dapat meningkatkan kesejahteraan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Peningkatan pendapatan asli daerah merupakan indikasi kemampuan daerah dalam membiayai pengeluarannya dalam satu tahun anggaran, jika pendapatan asli daerah suatu daerah dapat ditingkatkan, maka daerah tersebut dapat mencukupi belanjanya sendiri. Belanja pemeliharaan adalah salah satu belanja rutin pemerintah daerah yang sebagian daerah telah mampu dibiayai oleh pendapatan asli daerahnya sendiri. Perbandingan pendapatan asli daerah dengan besarnya belanja pemeliharaan menunjukkan kemampuan nyata suatu propinsi dalam membiayai belanja rutinnya. Hal ini dapat digambarkan sebagaimana ditunjukkan Gambar 3.1. 40

3.2. Hipotesis Penelitian