5. Aktivitas Fisik Kebiasaan Olahraga
Menurut Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes pada hasil RISKESDAS tahun 2013, gaya hidup bermalas-malasan dan aktivitas fisik yang
kurang dapat menurunkan kemampuan tonus otot. Tonus otot sangat berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh manusia. Aktivitas fisik yang kurang dan
gaya hidup bermalas-malasan dapat melemahkan dan menurunkan kemampuan tonus otot. Keseimbangan dinamis yang tidak optimal akan meningkatkan
risiko cedera yang akan dialami ketika berjalan atau melakukan aktivitas lain terutama aktivitas yang berat Habut, 2015. Aktivitas fisik yang kurang
merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global WHO, 2010.
Hampir 50 dari orang dewasa muda dan remaja tidak melibatkan diri pada setiap jenis aktivitas fisik setiap hari. Data Riset Kesehatan Dasar
RISKESDAS 2007 memperlihatkan bahwa 48,2 penduduk Indonesia usia lebih dari 10 tahun kurang melakukan aktivitas fisik.
2.4 Keseimbangan pada Anak Usia 9-11 Tahun
Anak usia 9-11 tahun merupakan masa dimana mereka menginjak bangku sekolah dasar. Masa usia sekolah merupakan babak akhir dari perkembangan yang
masih digolongkan menjadi anak Dabukke, 2015. Rentang usia ini termasuk dalam usia emas untuk belajar golden age of learning Suparlan, 2014. Masa ini
merupakan masa yang membutuhkan latihan pembentukan tubuh karena otot-otot tumbuh cepat dan postur tubuh cenderung buruk Yudanto, 2014. Berbagai materi
latihan akan mudah sekali diingat oleh kelompok usia ini. Keberanian juga lebih
berkembang, hal ini baik terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan. Anak perempuan harus dibimbing untuk mengembangkan kekuatan badan bagian atas
yang sangat berguna untuk memelihara berat badannya. Masa anak-anak merupakan masa tumbuh kembang yang paling cepat, sehingga diperlukan wahana
pendukung berupa aktivitas jasmani yang tepat sesuai dengan usia, kondisi, dan karakter masa anak-anak. Hal ini disebabkan karena aktivitas jasmani mampu
memberikan akselerasi proses pertumbuhan dan perkembangan secara normal Sukadiyanto, 2005.
Beberapa penelitian mengenai kapan tepatnya fungsi dari keseimbangan dan kontrol postural tercapai pada anak-anak saat ini masih belum jelas dan masih
penuh kontroversi, padahal pada usia anak-anak kemampuan mempertahankan keseimbangan tubuh sangatlah penting karena pada usia tersebut anak-anak mulai
belajar untuk lebih dapat mengenal lingkungannya. Anak pada umur 6-10 tahun umumnya mengalami peningkatan keseimbangan dinamis, tetapi umur 12-14 tahun
hanya sedikit peningkatannya. Usia 7-9 tahun perkembangan keseimbangan mulai melambat pada anak laki-laki, sedangkan pada usia 8-10 tahun pada anak
perempuan Budiman, 2010. Anak laki-laki usia 9-10 tahun mengalami peningkatan pada perkembangan
keseimbangan statis dan dinamis dengan peningkatan yang tidak begitu besar. Usia 9 tahun menunjukkan keseimbangan anak laki-laki lebih baik dibandingkan anak
perempuan ditinjau dari keseimbangan statis dan dinamis. Usia 10 tahun perkembangan keseimbangan anak terjadi perbedaan, dimana perbedaan ini lebih
baik perkembangan keseimbangan anak laki-laki dibandingkan anak perempuan Permana, 2013.
Usia 11-12 tahun anak perempuan akan lebih cenderung kurang baik keseimbangan dinamisnya dibandingkan anak laki-laki. Dapat diuraikan bahwa
anak perempuan pada usia 11-12 keseimbangan dinamisnya mengalami penurunan. Optimalisasi keseimbangan dinamis membutuhkan adanya pelatihan aktivitas fisik
yang dapat menstimulasi komponen-komponen keseimbangan dinamis Permana, 2013.
2.5 Takaran Pelatihan Keseimbangan