2.2.4.1 Ukuran Perusahaan
Besarnya perusahaan itu bermacam–macam tetapi bukan ukuran yang dipakai untuk menentukan tidak adanya standart ukuran yang berlaku umum,
semakin besar suatu perusahaan, maka semakin banyak pula alternatif sumber pembelanjaan yang dapat dipilih oleh perusahaan tersebut.
Ada kecenderungan bahwa semakin besar perusahan semakin besar pula jumlah utang yang dimiliki. Perusahan yang tumbuh pesat cenderung lebih
banyak menggunakan utang Weston dan Brigham, 1994 :175, hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar akan lebih mudah mendapatkan pinjaman dari
pihak eksternal dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil . Variabel ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nilai aktiva perusahaan, jadi untuk melihat besar atau kecilnya perusahan yang diukur dari total aktiva verdasarkan nilai nuku yang dinyatakan dalam satuan
rupiah dan skala pengukurannya adalah rasio. Ukuran perusahan dapat dilihat dari aktiva perusahaan, jadi dapat
dirumuskan: UP = Log Total aktiva
Jin dan Machfoedz, 1998
2.2.4.2. Teori Yang Membahas Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap
Perataan Laba
Dalam theory akuntansi positif positive accounting theory yang menghipotesiskan bahwa ukuran perusahaan cenderung menginvestasikan
dananya ke proyek yang mempunyai varian lebih rendah dengan beta yang rendah pula guna menghindari laba yang berlebihan.
Nilai aktiva dipakai sebagai variabel ukuran perusahaan karena selama ini masih terdapat compounding effect yang timbul karena perusahan yang besar
selalu diidentikkan dengan nilai aktiva yang besar pula Salno dan Baridwan, 2000, hal ini membuat para manajer termotivasi untuk melakukan praktik
perataan laba karena mereka percaya bahwa para pemakai laporan keuangan masih mendasarkan pada salah satu penilaiannya mengenai perusahaan pada
angka nilai aktiva.
2.2.4.3. Profitabilitas
Profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Jumlah keuntungan laba yang diperoleh secara teratur merupakan suatu faktor yang sangat penting yang perlu mendapat perhatian penganalisa didalam
manilai profitabilitas dapat diukur dengan berdasarkan perbandingan laba setelah pajak dengan total aktiva perusahaan. Profitabilitas merupakan ukuran penting
untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan yang mempengaruhi investor untuk membuat keputusan Suwito dan Herawaty, 2005.
Profitabilitas diukur menggunakan Net Profit Margin NPM, sehingga dirumuskan sebagai berikut :
NPM = Laba Bersih Setelah Pajak Total Penjualan
Suwito dan Herawati, 2005
2.2.4.4. Teori Yang Membahas Pengaruh Profitabilitas Terhadap Perataan Laba