PCB Printed Circuit Board Resistor

digunakan roda gigi miring untuk mempercepat putaran motor DC yang kecepatan putarnya sangat lambat. Gambar 2.10 Rangkaian Mekanika Robot

2.5 Rangkaian Elektronika

2.5.1 PCB Printed Circuit Board

PCB atau Papan Sirkuit Cetak adalah sebuah papan yang penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen elektronik satu sama lain tanpa kabel. [4] Papan sirkuit ini mendapatkan namanya karena diproduksi secara massal dengan cara percetakan. Papan sirkuit cetak dapat digolongkan atas beberapa jenis berdasarkan : a. Susunan lapis  Lapis tunggal  Lapis ganda  Multi lapis 4, 6, 8 lapis b. Bentuk  Keras  Lunak fleksibel  Gabungan keras dan lunak c. Spesifikasi  Konvensional  Penghubung kepadatan tinggi High Density interconnect d. Material Basis  FR4  Logam  Keramik

2.5.2 Resistor

Resistor adalah suatu komponen elektronika dua saluran yang di desain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya. [3] Resistor diberi lambang huruf R dengan satuannya yaitu Ohm Ω. Secara umum resistor berdasarkan nilainya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Fixed resistor Merupakan resistor yang nilai hambatannya tetap. Berikut ini bentuk resistor. Gambar 2.11 Resistor Nilai hambatan resistor dapat kita ketahui dari gelang warna yang terdapat pada badan resistor, dimana ketentuannya adalah sebagai berikut : a. Gelang ke-1 dan gelang ke-2 menyatakan nilai resistor. b. Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali c. Gelang ke-4 menyatakan toleransi Jika resistor memiliki 5 gelang warna, maka nilai gelang ke-1, 2 dan 3 menyatakan nilai resistor, gelang ke-4 merupakan faktor pengali dan gelang ke-5 menyatakan toleransi. Sedangkan untuk mengetahui nilai dari warna gelang resistor, bisa dilihat pada Tabel 2.2 : Tabel 2.2 Tabel Kode Warna Resistor Warna Nilai Faktor Pengali Toleransi Hitam 0 X 1 - Coklat 1 X 10 1 Merah 2 X 100 2 OrangeJingga 3 X 1000 - Kuning 4 X 10000 - Hijau 5 X 100000 - Biru 6 X 1000000 - Ungu 7 X 10000000 - Abu – abu 8 X 100000000 - Putih 9 X 1000000000 - Emas - X 0.1 5 Perak - X 0.1 10 Tidak Berwarna - - 20 Contoh : Sebuah resistor memiliki gelang warna seperti berikut ini : Gelang ke-1 : Coklat, memiliki nilai 1 Gelang ke-2 : Putih, memiliki nilai 9 Gelang ke-3 : Merah, merupakan faktor pengali 10² Gelang ke-4 : Perak, memiliki nilai toleransi 10 Sehingga resistor di atas memiliki nilai 1.9 k Ω ± 10 2. Variabel resistor Merupakan resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah. Berdasarkan cara merubah hambatannya variabel resistor dibagi menjadi 2, yaitu : a. Trimpot Merupakan variabel resistor yang nilai hambatannya dapat di ubah menggunakan obeng atau alat bantu. Berikut contoh gambar trimpot : Gambar 2.12 Trimpot b. Potensio Merupakan variabel resistor yang nilai hambatannya dapat dirubah langsung menggunakan tangan tanpa menggunakan alat bantu dengan cara memutar poros engkol atau menggeser kenop untuk potensio geser. Berikut contoh gambar potensio : Gambar 2.13 Potensio 3. Resistor Non-Linear Ada beberapa jenis resistor non-linear, diantaranya adalah : 1. PTC Positive Temperatur Coefisien Adalah jenis resistor non linear yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu di sekitarnya maka makin besar nilai hambatannya. Berikut contoh gambar dari PTC : Gambar 2.14 Positive Temperature Coefisien 2. NTC Negative Temperatur Coefisien Jenis resistor ini hampir sama dengan PTC, nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu, perbedaannya adalah jika suhu semakin tinggi maka nilai hambatannya akan semakin kecil, sebaliknya jika suhu semakin rendah maka makin besar nilai hambatannya. Berikut contoh gambar NTC : Gambar 2.15 Negative Temperatur Coefisien 3. LDR Light Depend Resistor Adalah jenis resistor non linear yang nilai hambatannya terpengaruh oleh intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya makin kecil nilai hambatannya.

2.5.3 Dioda