Pembuatan larutan blanko Penentuan panjang gelombang serapan maksimum Pembuatan larutan induk Pembuatan larutan uji Penentuan persen peredaman Penentuan nilai IC

Lieberman-Burchard, kemudian dipekatkan dengan alat penguap vakum putar setelah itu di freeze dryer hingga diperoleh ekstrak kental. Bagan ekstraksi dapat dilihat pada Lampiran 7, halaman 38 Ditjen POM, 1979. 3.6 Pengujian kemampuan antioksidan dengan spektrofotometer visibel 3.6.1 Prinsip metode penangkapan radikal bebas DPPH Kemampuan sampel uji dalam meredam DPPH 1,1-Diphenyl-2-Picryl- hidrazyl sebagai radikal bebas dalam larutan metanol sehingga terjadi peredaman warna ungu DPPH dengan nilai IC 50 konsentrasi sampel uji yang mampu meredam radikal bebas sebesar 50 digunakan sebagai parameter untuk menentukan aktivitas antioksidan sampel uji tersebut.

3.6.2 Pembuatan larutan blanko

Larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 200 µgml dipipet sebanyak 5 ml, kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dicukupkan volumenya dengan metanol sampai garis tanda konsentrasi 40 µgml.

3.6.3 Penentuan panjang gelombang serapan maksimum

Larutan DPPH konsentrasi 40 µgml dihomogenkan dan diukur serapannya pada panjang gelombang 400-800 nm. Gambar spektrofotometer dapat dilihat pada Lampiran 4, halaman 49.

3.6.4 Pembuatan larutan induk

Sebanyak 25 mg ekstrak rumput laut Gracilaria verrucosa Hudson Papenfus ditimbang kemudian dilarutkan dalam labu tentukur 25 ml dengan metanol lalu volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda konsentrasi 1000 µgml. Universitas Sumatera Utara

3.6.5 Pembuatan larutan uji

Larutan induk dipipet sebanyak 2,5 ml; 5 ml; 7,5 ml; 10 ml kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml untuk mendapatkan konsentrasi 100 µgml, 200 µgml, 300 µgml, 400 µgml, kemudian dalam masing-masing labu tentukur ditambahkan 5 ml larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 40 µgml lalu volume dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda, didiamkan di tempat gelap, lalu diukur serapannya pada menit ke-30, 45 dan 60.

3.6.6 Penentuan persen peredaman

Kemampuan antioksidan diukur sebagai penurunan serapan larutan DPPH peredaman warna ungu DPPH akibat adanya penambahan larutan uji. Nilai serapan larutan DPPH sebelum dan sesudah penambahan larutan uji tersebut dihitung sebagai persen peredaman. Peredaman = A kontrol − A sampel A kontrol × 100 Keterangan : A Kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel A Sampel = Absorbansi sampel

3.6.7 Penentuan nilai IC

50 Nilai IC 50 merupakan bilangan yang menunjukkan konsentrasi sampel uji µgml yang memberikan peredaman DPPH sebesar 50 mampu meredam proses oksidasi DPPH sebesar 50. Nilai 0 berarti tidak mempunyai aktivitas antioksidan, sedangkan nilai 100 berarti peredaman total dan pengujian perlu dilanjutkan dengan pengenceran larutan uji untuk melihat batas konsentrasi aktivitasnya. Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam persamaan regresi dengan konsentrasi ekstrak µgml sebagai absis sumbu X dan nilai peredaman Universitas Sumatera Utara antioksidan sebagai ordinatnya sumbu Y. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 10, halaman 59-61 dan perhitungan IC 50 dapat dilihat pada Lampiran 11, halaman 62-64. Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai IC 50 kurang dari 50 µgml, kuat untuk IC 50 bernilai 50-100 µgml, sedang jika IC 50 bernilai 100-150 µgml, dan lemah jika IC 50 bernilai 151-200 µgml Mardawati, 2008. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil identifikasi tumbuhan

Hasil identifikasi yang dilakukan di Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI, Jakarta, menyatakan bahwa tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumput laut Gracilaria verrucosa Hudson Papenfus.

4.2 Hasil karakterisasi simplisia

4.2.1 Pemeriksaan makroskopik

Hasil pemeriksaan makroskopik simplisia rumput laut Gracilaria verrucosa Hudson Papenfus adalah talus yang berkerut, serbuk berwarna kuning kemerahan, tidak memiliki bau dan rasa yang khas. Percabangan yang berselang- seling tidak beraturan dan memusat ke arah pangkal. Cabang lateral memanjang menyerupai rambut. Gambar hasil pemeriksaan makroskopik dapat dilihat pada Lampiran 2, halaman 46-47.

4.2.2 Pemeriksaan mikroskopik

Hasil pemeriksaan mikroskopik simplisia rumput laut Gracilaria verrucosa Hudson Papenfus menunjukkan adanya sel-sel parenkim yang berwarna merah dan sel-sel propagul. Gambar hasil pemeriksaan mikroskopik dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 48.

4.2.3 Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia

Tabel hasil pemeriksaan karakterisasi simplisa dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 53. Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia rumput Universitas Sumatera Utara