Pemerataan dan Perluasan Akses Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

97

3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik

Seperti pada jenjang Dikdas, peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan daya saing dilakukan dalam kerangka sistem dan mekanisme yang sama dalam isu-isu partisipasi masyarakat, MBS DPKS, pengembangan kapasitas, dan pengembangan EMIS. Perluasan partisipasi masyarakat akan didorong lebih luas dengan melibatkan dunia usaha dan industri dalam pengelolaan pendidikan kejuruan. Mengingat pendidikan menengah belum menjadi program wajib belajar, partisipasi masyarakat dalam pembiayaan pendidikan akan diupayakan, baik dalam rangka perluasan maupun peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu, kemampuan dan kemauan untuk melakukan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel, sangat strategis untuk memberikan citra kelembagaan yang positip, yang selanjutnya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pada pengelola. Masyarakat juga diharapkan untuk proaktif dalam perencanaan, pengawasan, dan evaluasi anggaran penyelenggaraan pendidikan.

D. Program Pendidikan Tinggi

Program pembangunan PT bertujuan pertama, meningkatkan pemerataan dan perluasan akses bagi semua warga negara melalui program-program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor; kedua, meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi dalam rangka menjawab kebutuhan pasar kerja, serta pengembangan Iptek, untuk memberikan sumbangan secara optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa; ketiga, meningkatkan kinerja perguruan tinggi dengan jalan meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan layanan pendidikan tinggi secara otonom melalui Badan Hukum Pendidikan Tinggi BHPT.

1. Pemerataan dan Perluasan Akses

Program pemerataan dan perluasan akses pendidikan tinggi akan dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan berikut. Pemberian bantuan pembiayaan untuk kelompok masyarakat yang miskin tetapi potensial agar dapat belajar di perguruan tinggi, melalui skema a program beasiswa scholarship dengan target penerima yang bervariasi dari aspek-aspek kemampuan ekonomi, gender, bakat khusus, dsb; b program pinjaman dana lunak melalui bunga rendah danatau tenggang pembayaran; dan c program voucher yang membebaskan beberapa jenis biaya pendidikan, yang variasinya terus dikembangkan sesuai kebutuhan. Membangun kemitraan antara LPTK dengan sekolah, untuk memperluas kapasitas dalam menghasilkan guru yang dapat mencukupi kebutuhan jumlah dan 98 mutu, khususnya untuk menunjang keberhasilan program Wajar Dikdas dan program perluasan jalurjenjangjenis pendidikan lainnya. Pengembangan pembelajaran jarak jauh distance learning di perguruan tinggi, dengan proyek percontohan pada beberapa perguruan tinggi dan pusat pelatihan hingga tahun 2009, yaitu ITB, ITS, UGM, IPB, UI, UNRI, UNDANA, UNHAS, PENS, dan POLMAL. Diseminasi proyek ini akan dikembangkan pada UNLAM, UM, UNY, UNP, UNHALU, UNCEN dan PT-PT lainnya. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan tinggi mentargetkan pencapaian jumlah mahasiswa sebesar 4,5 juta orang pada tahun 2009. Sementara itu, APK diharapkan dapat ditingkatkan dari 14,62 pada tahun 2004 menjadi 18,00 pada tahun 2009.

2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

Program peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi akan dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan berikut. Peningkatan pelayanan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penerapan otonomi keilmuan dimaksudkan untuk mendorong perguruan tinggi melaksanakan tugasnya sebagai pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kualitaskuantitas dan diversifikasi bidang penelitian di lingkungan perguruan tinggi. Pengembangan kurikulum dan pembelajaran efektif dalam kelompok mata kuliah: iman dan takwa serta akhlak mulia, Iptek, estetika, serta kepribadian. Kelompok mata kuliah iman dan takwa serta akhlak mulia dimaksudkan untuk meningkatkan potensi keimanan sehingga dapat memiliki ketakwaan personal dan sosial. Kelompok mata kuliah Iptek dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi pemanfaatan Iptek dan pengembangannya; kelompok mata kuliahkegiatan estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitifitas estetis dan humanisme; dan kelompok mata kuliah kepribadian dimaksudkan untuk mencerahkan kesadaran kepribadian. Peningkatan iman dan takwa, akhlak mulia, etika dan kepribadian, serta wawasan kebangsaan, diintegrasikan dalam proses pembelajaran semua mata kuliah. Pengembangan community college akan dilakukan untuk mengenalkan model pendidikan kejuruanvokasi yang fleksibel menjawab kebutuhan pasar. Community college memfasilitasi eksistensi program kejuruanvokasi berbasis keunggulan lokal, dengan penyediaan tenaga terampil untuk industri lokal, nasional, multi-nasional, serta pengembangan kewirausahaan. Pengembangan community college yang ada harus bersinergi dengan industri, politeknik, maupun lembaga pendidikan yang relevan. Selain itu didorong untuk peningkatan APK PT serta untuk mengurangi jumlah pengangguran pada kabupatenkota atau provinsi bersangkutan. 99 Target-target yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi adalah sebagai berikut. a. Peningkatan jumlah program studi di perguruan tinggi yang akreditasi A atau B, dari jumlah 1000 program studi pada tahun 2005 menjadi sebanyak 3000 program studi pada tahun 2009. Akan dikembangkan pula program studijurusan bertaraf internasional, dengan menargetkan tercapainya 32 program studijurusan sampai dengan tahun 2009, dengan memperhatikan kepentingan pengembangan ilmu, pelestarian budaya, serta persaingan keahlian di forum antarbangsa . Selain itu, untuk keperluan peningkatan efisiensi akan diupayakan agar tidak ada lagi perguruan tinggi yang jumlah mahasiswanya kurang dari 100 orang. b. Peningkatan efektivitas waktu studi sehingga angka kelulusan tepat waktu mencapai 80 untuk PTN dan 50 untuk PTS. c. Mengupayakan untuk tercapainya rasio keluaran terhadap jumlah mahasiswa enrollment secara keseluruhan menjadi 20 untuk program sarjana dan 30 untuk program diploma. d. Lama waktu tunggu lulusan dalam mencari dan mendapatkan pekerjaan untuk bidang-bidang keahlian tertentu diharapkan dapat dipersingkat, yaitu yang tidak lebih dari 6 bulan dapat mencapai 40. e. Peningkatan kualitas daya saing di tingkat Asia dengan memunculkan minimal 4 perguruan tinggi yang masuk dalam 100 besar perguruan tinggi di Asia atau 500 besar perguruan tinggi dunia. f. Peningkatan status perguruan tinggi menjadi 50 yang berbadan hukum pendidikan tinggi negeri pada tahun 2009, dan 40 berbadan hukum pendidikan tinggi swasta. g. Penataan proporsi bidang ilmu IPA: IPSHumaniora yang pada tahun 2004 berbanding sebagai 30:70 diupayakan untuk pada tahun 2009 menjadi 50:50 di lingkungan PTN dan 35:65 di lingkungan PTS. h. Peningkatan kualifikasi dosen berpendidikan S2S3 yang baru mencapai 54,55 untuk PTN dan 34,50 untuk PTS pada tahun 2004, menjadi 85 untuk PTN dan 55 untuk PTS pada tahun 2009. Di samping itu jumlah guru besar yang baru mencapai 3 pada tahun 2004 diupayakan dapat mencapai 10 dari jumlah dosen yang ada pada PTN pada tahun 2009. i. Pelatihan tenaga teknis di perguruan tinggi pada jangka waktu 5 tahun ke depan diupayakan mencapai 100 jenis pelatihan fungsional, yang menjangkau 7.500 personil pendidikan tinggi dengan rincian 70 dari PTN dan 30 dari PTS. 100 j. Pelaksanaan penelitian untuk 5 tahun ke depan diusahakan dapat mencapai 10 dari seluruh anggaran Ditjen Dikti, dan menghasilkan berbagai hak atas kekayaan intelektual termasuk permohonan patent mencapai 50 buah dan hak cipta mencapai 200 judul, baik di tingkat nasional maupun internasional, serta mendorong penelitian untuk penyelesaian masalah-masalah sosial. k. ICT literacy kemampuan akses, memanfaatkan dan menggunakan radio, televisi, komputer dan internet 80 untuk kalangan mahasiswa dan dosen. l. Pengendalian jumlah dan ragam program studi yang sesuai dengan kebutuhan di pendidikan tinggi. m. Pembangunan dan penambahan infrastruktur pendidikan tinggi sehingga tercapai pemenuhan kriteria rasio ruang kuliah 2m 2 per mahasiswa, rasio ruang laboratium 9 m 2 per mahasiswa, dan ruang dosen 9 m 2 per dosen. n. Peningkatan kapasitas dan efektivitas layanan perpustakaan kepada citivas akademika kampus melalui peningkatan penyediaan bahan bacaan wajib mata kuliah mencapai 80 dari mata kuliah yang ditawarkan perguruan tinggi, dan layanan kepustakaan sekurang-kurangnya mencapai 40 jam per minggu.

3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik