Arsitektur Jaringan SOM Kohonen

31

1. Arsitektur Jaringan SOM Kohonen

Arsitektur Jaringan SOM Kohonen tampak dalam gambar 2.11. Arsitektur ini mirip dengan model lain. Hanya saja Jaringan SOM Kohonen tidak menggunakan perhitungan net hasil kali vektor masukan dengan bobot maupun fungsi aktivasi Siang, 2009: 142. Gambar 2.11 Arsitektur Jaringan SOM Kohonen 2. Algoritma Jaringan SOM Kohonen Algoritma pengelompokan data jaringan SOM Kohonen adalah sebagai berikut Siang, 2009: 143: Langkah 0 Inisialisasi bobot � dengan nilai random. Mengatur parameter laju pemahaman dan parameter tetangga, Langkah 1 Jika kondisi penghentian bernilai salah atau kondisi selesai belum terpenuhi maka dilakukan langkah 2 sampai 7, Langkah 2 Untuk setiap vektor masukan , dilakukan langkah 3 sampai 5, Langkah 3 Untuk setiap , dihitung nilai, Nilai input 2 Nilai input n Nilai input 1 ⋮ � � � ⋮ Lapisan input Lapisan output � � � � � � � � � 32 = ∑ � − = 2.23 Langkah 4 Mencari unit pemenang , yaitu unit yang memiliki minimum, Langkah 5 Melakukan perbaikan nilai � dengan nilai tertentu yaitu : � = � + �[ − � ] 2.24 Langkah 6 Memperbarui nilai laju pemahaman, Langkah 7 Menentukan kondisi stop atau kondisi kapan iterasi diberhentikan. Kondisi penghentian iterasi adalah selisih antara � saat itu dengan � iterasi sebelumnya. Apabila semua � hanya berubah sedikit saja, berarti iterasi sudah mencapai konvergensi sehingga dapat dihentikan. Menghitung pusat dan jarak dengan menggunakan metode SOM Kohonen clustering dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program Matlab R2013a, script secara lengkap terlampir pada lampiran 9 halaman 122. Berikut sebagian script terpenting dalam SOM Kohonen clustering Siang, 2009: 283-291: net=newcPR,S,KLR,CLR; net.IW{1,1}; net.b{1}; net.trainParam.epochs=500; net= trainnet,p; b=simnet,p; ab=vec2indb; dengan net = Jaringan yang didefinisikan dalam newc [net=newcPR,S,KLR,CLR], 33 newc = Membentuk sebuah jaringan SOM Kohonen dengan spesifikasi tertentu [ PR,S,KLR,CLR], PR = Matriks ukuran Rx2 yang berisi nilai minimum dan maksimum masing-masing nilai vektor masukan, S = Jumlah neuron target, KLR = Laju Pemahaman SOM Kohonen default = , , CLR = Laju Pemahaman Conscience default = , , net.IW{1,1} = Menampilkan bobot lapisan, net.b{1} = Menampilkan bobot bias lapisan, net.trainParam.epochs = Menentukan epoch atau banyaknya iterasi default=500, p = Input data, train = Perintah train akan menghasilkan jaringan net,p baru [ trainnet,p ] , sim = menghitung keluaran jaringan yang berupa matriks B berordo x = jumlah neuron target dan = jumlah vektor masukan. , = menyatakan bahwa vektor masukan ke- masuk ke dalam kelompok ke-1. vec2ind = Mengetahui secara langsung pengelompokan vektor dari perintah sim, Bobot awal yang dibentuk adalah titik tengah PR. 34

3. Contoh Kasus Cluster Menggunakan Metode SOM Kohonen