29
materi dan metode pembelajaran saja, tetapi juga menuntut kemampuan mengatur waktu, mengelola kelas, beriteraksi dengan warga sekolah, dan
mempersiapkan administrasi pembelajaran yang tidak sedikit jumlahnya. Berdasarkan hasil perhitungan nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata
nilai tugas dan nilai ulangan harian K.D 1.4, masih terdapat banyak siswa yang memperoleh nilai akhir di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
yaitu 75 untuk mata pelajaran matematika. Jumlah siswa yang belum tuntas adalah 17 siswa dari kelas XI IPA 1, 20 siswa dari kelas XI IPA 2, dan 16
siswa dari kelas XI IPA 3. Dari ketiga kelas tersebut, kelas dengan rata – rata
perolehan nilai akhir tertinggi adalah kelas XI IPA 3 dengan nilai 75,2. Untuk siswa dengan nilai kurang dari KKM masih diperlukan kegiatan remidial dan
untuk siswa yang telah memperoleh nilai lebih dari KKM atau telah tuntas diberikan kegiatan pengayaan. Namun karena waktu yang terbatas, penyusun
tidak dapat melaksanakan kegiatan remidi dan pengayaan tersebut, sehingga penyusun hanya membuat soal
– soal remidi untuk siswa yang belum tuntas, dan soal
– soal pengayaan untuk siswa yang telah tuntas dengan tingkat kesulitan yang berbeda, namun pelaksanaannya diserahkan kepada guru
pembimbing di sekolah. Selain melaksanakan praktik mengajar, penyusun juga telah membuat
kelengkapan administrasi guru seperti program tahunan, program semester, RPP, dan rekapitulasi minggu efektif.
Selama praktik mengajar di SMA Negeri 11 Yogyakarta, penyusun tidak mengalami hambatan yang sulit, karena penyusun mampu
menyesuaikan diri dengan kondisi kelas maupun lingkungan sekolah lainnya, selain itu guru pembimbing juga sangat membantu dengan memberikan
nasihat – nasihat yang sangat bermanfaat.
Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkan ilmu – ilmu yang telah diperoleh selama kuliah dalam pelaksanaan PPL ini.
Penyusun juga telah mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu baru sebagai bekal untuk menjadi calon tenaga pendidik di masa depan.
D. Refleksi
1. Faktor Pendukung
Siswa – siswi di kelas yang mudah dikontrol dan diajak bekerjasama menyebabkan seluruh rencana pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik.
30
Guru pembimbing yang tidak menekankan penyusun untuk melakukan atau membuat hal
– hal tertentu diluar batas kemampuan penyusun sehingga penyusun tidak merasa
terbebani. Guru pembimbing membebaskan penyusun merancang
kegiatan pembelajaran di kelas sehingga penyusun dapat bebas melakukan
praktik mengajar
menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan namun tetap terkontrol.
Koordinarot PPL lapangan yang senantiasa memberikan arahan sehingga mahasiswa dapat lebih mudah beradaptasi dengan
lingkungan.
2. Faktor Penghambat
Jam mengajar yang padat setiap harinya membuat penyusun harus selalu menyiapkan pembelajaran setiap hari, sehingga
kurang fokus untuk membuat laporan disela-sela kegiatan praktik mengajar.
31
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan PPL
Universitas Negeri
Yogyakarta tahun
2016 dilaksanakan selama dua bulan. Penyusun melaksanakan kegiatan PPL di dua
tempat yang berbeda, yaitu di The Demonstration School of Valaya Alongkorn Rajabhat University Under The Royal Patronage, Thailand selama satu bulan
mulai tanggal 17 Juli 2016 hingga 15 Agustus 2016, dilanjutkan PPL di SMA Negeri 11 Yogyakarta selama satu bulan sejak tanggal 18 Agustus 2016
hingga 15 September 2016. Sebelum melaksanakan PPL di Thailand, penyusun telah melakukan
observasi pembelajaran di kelas, sehingga ketika kembali ke Indonesia, penyusun langsung melaksanakan praktik mengajar tanpa didahului kegiatan
observasi, kegiatan observasi hanya sebatas menanyakan materi dan jadwal mengajar.
Ketika PPL di SMA Negeri 11 Yogyakarta, penyusun telah melaksanakan berbagai macam kegiatan, mulai dari pembuatan perangkat
pembelajaran, kegiatan praktik mengajar baik terencana maupun insidental, kegiatan non mengajar, partisipasi dalam kegiatan sekolah, serta pembuatan
administrasi guru. Semua kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi penyusun, banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan baru yang diperoleh selama
mengikuti kegiatan PPL. Penyusun menyadari bahwa menjadi seorang guru tidak mudah, banyak kemampuan atau kompetensi yang harus dikuasai selain
penguasaan materi, seperti kemampuan berinteraksi dengan banyak siswa yang berbeda latar belakang agama dan budaya, kemampuan membagi waktu
diantara sekian tugas yang harus dikerjakan dalam waktu bersamaan, kemampuan beradaptasi di lingkungan sosial, dan lain sebagainya.
Kegiatan PPL ini sangat dirasa manfaatnya, penyusun dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan secara
langsung dan merupakan kegiatan yang berguna untuk menyiapkan dan menciptakan calon tenaga pendidik yang memliki nilai, sikap, pengetahuan
dan ketrampilan profesional.
B. Saran
Berdasarkan pengalaman selama PPL di SMA Negeri 11 Yogyakarta, maka penyusun memberikan saran-saran sebagai berikut: