Uji DPPH Metode Pengujian Aktivitas Antioksidan 1. Metode pengujian aktivitas antioksidan secara umum

2. Uji DPPH

Metode DPPH 1,1-difenil-2-pikril hidrazil merupakan metode yang paling sering dilakukan sebagai metode pengujian antioksidan pada ekstrak tanaman Shivaprasad et al., 2005. Metode DPPH dapat digunakan baik pada pengujian kualitatif maupun kuantitatif Sarker, Latif, and Gray, 2005. Metode DPPH merupakan metode yang sederhana, cepat, sensitif, dan reprodusibel untuk pengujian aktivitas antioksidan Savatovic et al., 2012. Prinsip metode DPPH adalah reduksi larutan metanolik radikal bebas berwarna DPPH dengan cara penangkapan radikal bebas Shivaprasad et al., 2005. DPPH merupakan senyawa radikal bebas stabil yang dapat berubah warna dari ungu Gambar 1a ke kuning Gambar 1b dengan adanya reduksi melalui proses pemberian donor hidrogen atau elektron. Oleh karena itu, senyawa yang dapat mereduksi DPPH disebut sebagai antioksidan atau penangkap radikal bebas Dehpour, Ebrahimzadeh, Fazel, and Mohammad, 2009. Untuk pengujian secara kualitatif, pengujian antioksidan dengan metode DPPH dilakukan secara kromatografi lapis tipis. Zat yang telah terelusi disemprot dengan reagen DPPH 0,2 dalam metanol Masoko and Eloff, 2007. Berdasarkan berbagai jurnal acuan, panjang gelombang yang dapat digunakan sebagai working wavelength adalah 515-520 nm. Operating Time OT yang optimal adalah 30 menit, namun dapat digunakan waktu yang lebih singkat 5 atau 10 menit pada jenis substrat yang berbeda. Sehingga pemilihan OT tergantung pada hasil optimasi Molyneux, 2004. a b Gambar 1. a DPPH radikal, berwarna ungu; b DPPH non-radikal, berwarna kuning Molyneux, 2004. Aktivitas antioksidan ditetapkan berdasarkan kadar efektif senyawa dalam menangkap radikal bebas yang dinyatakan dalam nilai “Effective Concentration” EC 50 juga disebut “Inhibitory Concentration” IC 50 yang didefinisikan sebagai kadar penyebab hilangnya aktivitas DPPH sebanyak 50 Molyneux, 2004. Nilai itu dapat diketahui dengan memplotkan nilai serapan terhadap kadar ekstrak pada kurva atau dengan menghitung kemiringan kurva menggunakan regresi linier Marxen et al., 2007. Nilai EC 50 berbanding terbalik dengan aktivitas antioksidan Molyneux, 2004. Menurut Jun, Yu, Fong, Wan, Yang, and Ho 2003, tingkat aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dapat digolongkan berdasarkan nilai IC 50 tabel I. Tabel I. Tingkat aktivitas dengan metode DPPH Jun et al., 2003. Intensitas Sangat aktif Aktif Sedang Lemah Tidak aktif Nilai IC 50 50 µgmL 50 – 100 µgmL 101 – 250 µgmL 250 – 500 µgmL 500 µgmL

D. Skrining Fitokimia dan Ekstraksi