Kerangka Konsep Variabel Penelitian Jurusan Definisi Operasional Variabel

naskah drama atau sandiwara, maka pendidik perlu menyiapkan scenario jalan cerita drama itu. Sehingga hal ini perlu persiapan yang matang dan mungkin perlu kerja sama dengan penulispengarang cerita. Bila ini terwujud, maka efektivitas pedidikan kesehatan reproduksi ini cukup tinggi, karena peserta didik remaja dapat memahami, merasakan, mengalami, menghayati arti pendidikan kesehatan reproduksi bagi hidupnya. 3. Diskusi Biasanya, setelah diberi topik atau tema suatu pembicaraan tertentu, para peserta remaja diminta secara aktif untuk menyampaikan informasi, mendebat atau mempertahankan pendapat kepada individu lain. Pendidik dapat berfungsi sebagai fasilitator demi terciptanya kelancaran proses diskusi itu, atau kadang-kadang ia perlu menjadi nara sumber untuk memberi keterangan secara akurat, ilmiah dan sistematis, tentang pokok bahasan yang dijadikan bahan diskusi. 4. Pemutaran Film Dalam teknik ini, peserta didik remaja diajak untuk menyaksikan film-film yang telah disiapkan terlebih dahulu.Tentu film yang dimaksudialah yang mengandung unsur-unsur mendidik, agar mereka memiliki pemahaman, pandangan dan sikap yang baik dan benar terhadap masalah kesehatan reproduksi.

2.2 Kerangka Konsep

Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang samaBungin, 2001:148. Kerangka konsep adalah tahapan di mana peneliti dapat menggambarkan rancangan dan strategi penelitian ini akan dijalankan. Peniliti haruslah mengkombinasikan masalah penelitian, teori yang digunakan serta bagaimana penerapan metodologi penelitian dalam mendapatkan kesimpulan sebagai output dari penelitian yang dijalankan Pohan: 2012, 11 Universitas Sumatera Utara

2.3 Variabel Penelitian

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka untuk lebih memudahkan operasionalisasi dalam memecahkan masalah perlu dibuat operasional variabel dalam penelitian: Tabel2.1 Operasional Variabel Konsep Operasional Operasionalisasi Konsep 1. Komunikasi Interpersonal Orang tua dan Anak 2. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja a. Keterbukaan: - transparan - saling percaya b. Empati: - mendengarkan - memahami - menempatkan diri pada situasi atau kondisi orang lain c. Sikap mendukung: - memotivasi - mengurangi sikap defensif d. Sikap positif: - berfikiran positif - tidak menaruh curiga - memberi pujian e. Kesetaraan: - kesamaan - tidak memaksa kehendak Materi Pendidikan Kesehatan Reproduksi: a. Perubahan fisik pada remaja Pendidikan Kesehatan Reproduksi Komunikasi Interpersonal Orangtua dan Anak Universitas Sumatera Utara 3. Karakteristik Responden - Tanda-tanda Seks Primer - Tanda-tanda Seks Sekunder b. Perilaku Seksual Pranikah c. Pendewasaan Usia Perkawinan - Usia minimal pada saat perkawinan - Masa menjarangkan kehamilan - Jumlah Anak c. Penyakit Menular Seksual HIVAIDS, gonorea, klamidia, sifilis, dll. d. Penyalahgunaan NAPZA a. Usia b. Jenis Keamin c. Kelas

d. Jurusan

2.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi variabel operasional bukanlah definisi konsep yang diajukan para ahli, tetapi sudah merupakan definisi yang lebih operasional tentang variabel itu sendiri, dan tentu saja bagaimana mengukur variabel itu Idrus, 2009:81. Adapauun definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah: 1. Komunikasi Interpersonal: a. Keterbukaan, adalah saling menyampaikan informasi penting secara transaparan, tanpa ada yang ditutupi, dan saling percaya antara orang tua dan anak. - Transparan, adalah bagian dari keterbukaan yakni menyampaikan informasi secara benar, sesuai fakta, tanpa ada yang ditutupi antara orang tua dan anak. Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Sangat transparan : - Transparan : - Kurang transparan : - Tidak transparan Universitas Sumatera Utara - Saling Percaya, adalah bagian dari keterbukaan yakni adanya rasa yakin terhadap informasi yang disampikan juga yakin diantara orang tua dan anak. Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Sangat saling percaya : - Saling percaya : - Kurang saling percaya : - Tidak saling percaya b. Empati, adalah kemampuan untuk mendengarkan, memahami, dan menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dialami diantara orang tua dan anak. - Mendengarkan, adalah bagian dari empati yakni memperhatikan dengan baik dan sungguh-sungguh pesan yang disampaikan oleh komunikator, baik itu orang tua maupun anak. Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Sangat mendengarkan : - Mendengarkan : - Kurang mendengarkan : - Tidak mendengarkan - Memahami, adalah bagian dari empati yakni mengetahui secara benar makna pesan yang disampaikan oleh komunikator, baik itu orang tua maupun anak. Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Sangat memahami : - Memahami : - Kurang memahami : - Tidak memahami - Menampatkan diri pada situasi atau kondisi orang lain, adalah bagian dari empati yakni merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dengan cara melihat suatu persoalan melalui sudut pandang orang tersebut. Skala Pengukuran : Ordinal Universitas Sumatera Utara Indikator : - Sangat menempatkan diri pada situasi orang lain : - Menempatkan diri pada situasi orang lain : - Kurang menempatkan diri pada situasi orang lain : - Tidak menempatkan diri pada situasi orang lain c. Sikap mendukung, adalah kemauan untuk saling memotivasi, tanpa adanya sikap melindungi diri dari ancaman yang akan ditanggapi nantinya defensif antara orang tua dan anak. - Memotivasi, adalah bagian dari sikap mendukung yakni memberikan suatu dorongan ke arah yang lebih baik, diantara orang tua dan anak Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Sangat memotivasi : - Memotivasi : - Kurang memotivasi : - Tidak memotivasi - Megurangi Sikap Defensif, adalah bagian dari sikap mendukung yakni mengurangi sikap tidak menerima, tidak jujur, melindungi diri dari ancaman yang akan ditanggapi dalam situasi komunikasi Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Tidak defensif : - Kurang defensif : - Defensif : - Sangat defensif d. Sikap positif, adalah berfikir positif, tanpa menaruh curiga, dan saling memberikan pujian jika memang diperlukan antara orang tua dan anak. - Berfikir Positif, adalah bagian dari sikap positif yakni memandang sesuatu dari segi positifya baik diantara orang tua dan anak Sakala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Sangat berfikir positif : - Berfikir positif : - Kurang berfikir positif Universitas Sumatera Utara : - Tidak berfikir positif - Tidak Menaruh Curiga, adalah bagian dari sikap positif yakni tidak menaruh rasa kurang percaya atau sangsi terhadap kebenaran atau kejujuran seseorang Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Tidak menaruh curiga : - Kurang menaruh curiga : - Menaruh curiga : - Sangat menaruh curiga - Memberi Pujian, adalah bagian dari sikap positif yakni memberikan suatu ucapan yang membuat orang yang mendengar merasa tersanjung yang menunjukkan betapa kita menyukai apa yang dilakukan Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Sangat memberi pujian : - Memberi pujian : - Kurang memberi pujian : - Tidak memberi pujian e. Kesetaraan, adalah kesamaan, dan tanpa memaksakan kehendak antara orang tua dan anak. - Kesamaan, adalah bagian dari kesetaraan. Kesamaan dalam komunikasi artinya berkomunikasi pada tingkatan yang sama antara komunikator dan komunikan, tanpa mempertegas pebedaan yang ada Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Sangat sama : - Sama : - Kurang sama : - Tidak sama - Tidak Memaksakan Kehendak, adalah bagian dari kesetaraan. Tidak memaksakan kehendakak dalam berkomunikasi yakni tidak memaksakan komunikan untuk melakukan sesuai degan apa yang dikehendaki komunikator atau sebaliknya Universitas Sumatera Utara Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Sangat memaksakan kehendak : - Memaksakan kehendak : - Kurang memaksakan kehendak : - Tidak memaksakan kehendak 2. Materi Kesehatan Reproduksi: a. Perubahan fisik pada remaja - Tanda-tanda Seks Primer, adalah pengetahuan tentang terjadinya haid yang pertama pada remaja perempuan, dan mimpi basah pada remaja laki- laki. - Tanda-tanda Seks Sekunder, adalah pengetahuan tentang perubahan fisik maupun organ reproduksi pada remaja perempuan dan laki-laki. Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Sangat mengetahui : - Mengetahui : - Kurang mengetahui : - Tidak mengetahui b. Perilaku Seksual Pranikah, adalah pengetahuan tentang sebab dan akibat melakukan hubungan seksual belum pada waktunya pranikah. Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Sangat mengetahui : - Mengetahui : - Kurang mengetahui : - Tidak mengetahui c. Penyakit Menular Seksual, adalah pengetahuan tentang penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, seperti HIVAIDS, gonorea, klamidia, sifilis, dll. Skala Pengukuran : Ordinal Universitas Sumatera Utara Indikator : - Sangat mengetahui : - Mengetahui : - Kurang mengetahui : - Tidak mengetahui d. Pendewasaan Usia Perkawinan, yang meliputi: • Pengetahuan tentang usia minimal pada saat perkawinan, yaitu 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria, - Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Sangat mengetahui : - Mengetahui : - Kurang mengetahui : - Tidak mengetahui • Pengetahuan tentang masa menjarangkan kehamilan, yaitu pada umur 20- 35 tahun, - Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Sangat setuju : - Setuju : - Kurang setuju : - Tidak setuju • Jumlah anak, yaitu dianjurkan untuk memiliki 2 anak, dengan jarak kehamilan 2-4 tahun. - Skala Pengukuran : Ordinal Indikator : - Sangat setuju : - Setuju : - Kurang setuju : - Tidak setuju e. Penyalahgunaan NAPZA, pengetahuan tentang dampak negatif dari penggunaan NAPZA Narkoba, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya Skala Pengukuran : Ordinal Universitas Sumatera Utara Indikator : - Sangat mengetahui : - Mengetahui : - Kurang mengetahui : - Tidak mengetahui 3. Karakteristik Responden, terdiri dari: a. Usia adalah umur responden pada saaat pengisian kuesioner. Skala Pegukuran : Nominal Indikator : - 16 tahun : - 17 tahun b. Jenis Kelamin adalah jenis kelamin responden pada saaat pengisian kuesioner. Skala Pengukuran : Nominal Indikator : - Laki-laki : - Perempuan c. Kelas adalah kelas responden pada saaat pengisian kuesioner. Skala Pendukuran : Nominal Indikator : - X : - XI d. Jurusan adalah jurusan responden pada saaat pengisian kuesioner. Skala Pengukuran : Nominal Indikator : - IPA : - IPS Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN