Penyampaian materi dan pesan-pesan harus diberikan secara bertahap, berulang ulang dan bervariasi, sesuai dengan daya serap dan kemampuan
kelompok sasaran untuk melaksanakan perilaku yang diharapkan. f.
Menyenangkan. Perkembangan terakhir dunia komunikasi menunjukan bahwa kegiatan
KIE paling berhasil jika dilaksanakan dengan cara penyampaian yang kreatif dan inovatif sehingga membuat kelompok sasaran merasa senang
dan terhibur. penyampaian yang kreatif dan inovatif ini dilakukan melalui pendekatan “pendidikan yang menghibur” edu-tainment, yang
merupakan kombinasi dari edukasi pendidikan dan entertainment hiburan.
g. Berkesinambungan
Semua kegiatan KIE tidak berhenti pada penyampaian pesa-pesan saja, namun harus diikuti dengan tindak lanjut yang berkesinambungan.
F. Strategi KIE Kesehatan Reproduksi.
Menurut Hanim 2011 upaya komunikasi, informasi dan edukasi KIE
kesehatan reproduksi memiliki dua tujuan yaitu : a penentuan pengetahuan, b perubahan perilaku kelompok sasaranklien tentang semua aspek
kesehatan reproduksi. Dengan tercapainya dua tujuan ini, diharapkan dapat membantu tercapainya tujuan akhir kegiatan pelayanan kesehatan reproduksi,
yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Ada tiga strategi yang biasa digunakan sebagai dasar melaksanakan kegiatan KIE kesehatan
reproduksi, yaitu:
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1.
Advokasi
Mencari dukungan dari para pengambil keputusan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan reproduksi, sehingga tujuan KIE kesehatan reproduksi dapat tercapai. kelompok sasaran untuk strategi
advokasi ini biasa dikenal dengan istilah “kelompok sasaran tersier”. Bentuk operasional dari strategi advokasi ini biasanya berupa pendekatan kepada
pimpinaninstitusi tertinggi setempat.
Tujuan advokasi : a.
Meningkatkan kesadaran mengenai besar dan seriusnya permasalahan. b.
Mengurangi dan menghilangkan praktek-praktek diskriminatif dan hambatan-hambatan kebijakan yang menghalangi upaya-upaya
pencegahan dan pengobatan kesehatan reproduksi remaja
c.
Kampanye untuk aksi yang efektif dan berkelanjutan.
Bentuk – Bentuk Advokasi Networking sebenarnya merupakan membuat dan menjaga kontak dengan
individu dan organisasi lain yang berbagi dan mendukung tujuan advokasi
dan dapat membantu mencapainya.
1. Melalui Media
Media mengacu pada chanel komunikasi, termasuk cetak ataupun elektronik, misalnya internet, koran, jurnal, majalah, radio dan
televisi.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2. Melalui Materi Tercetak
Menentukan cara penyampaian pesan pada public sangat tergantung pada beberapa faktor, salah satu yang paling penting adalah sumber
daya yang dimiliki, baik dana maupun keahlian. 3.
Melalui Internet Tegnologi internet merupakan alat yang dapat digunakan yang secara
strategis usaha menarik target sasaran secara mutakhir dan organisir. Tetapi penggunaanya lebih efektif bila merupakan komplemen dan
suplemen bukan sebagai pengganti cara yang lebih tradisional. 2.
Bina Suasana Membuat lingkungan sekitar bersifat positif terhadap tujuan KIE
kesehatan reproduksi yang ingin dicapai yaitu peningkatan pengetahuan yang diikuti perubahan perilaku. Strategi ini biasanya digunakan untuk kelompok
sasaran para pimpinan masyarakat atau orang-orang yang mempunyai pengaruh besar terhadap pengetahuan dan perilaku kelompok sasaran utama.
kelompok sasaran untuk strategi bina suasana ini bias dikenal dengan istilah “kelompok sasaran sekunder”. Bentuk operasional dari strategi ini biasanya
berupa pelatihan, sosialisasi program, pertemuan-pertemuan dan dapat memanfaatkan metode komunikasi modern dan formal maupun metode
sederhana dan informal. a.
Tujuan Bina suasana 1.
Untuk mencairkan suasana pelatihan, agar setiap peserta dapat saling mengenal dan bebas berpartisipasi dan mengemukakan pendapatnya.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2. Menghilangkan rasa ketegangan dan sebagai penyegar otak serta fisik disaat
individu mulai jemu atau mengalami penurunan kemampuan menyerap kemampuan yang telah diberikan.
3. Gerakan Masyarakat
Membuat pengetahuan kelompok sasaran utama meningkat yang diikuti dengan perubahan perilaku mereka sehingga dapat mengatasi
masalah yang dihadapi. Kegiatan ini biasanya bisa didapatkan oleh mahasiswa melalui Usaha Kesehatan di Sekolah atau UKS, atau melalui
program kesehatan melalui Puskesmas. Kelompok sasaran untuk strategi gerakan masyarakat ini umumnya merupakan kelompok sasaran utama dan
dikenal dengan istilah “kelompok sasaran primer” yaitu mereka yang berpengetahuan dan perilakunya hendak diubah. Bentuk operasional dari
strategi ini biasanya berupa tatap muka langsung atau penyuluhan kelompok, dan sering memanfaatkan metode komunikasi yang lebih
sederhana dan informal. yang akan Semua kegiatan KIE kesehatan reproduksi di Indonesia selalu mengacu pada 5 pelayanan yang tekait dalam
kesehatan reproduksi, yaitu pelayanan kesehatan ibu dan bayi dan baru lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja, pencegahan dan
penanggulangan PMS termasuk HIVAIDS.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu visualisasi hubungan atau kaitan antara variabel yang satu dengan yang lainya Notoatmodjo,2010. Kerangka
konsep pada penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh kegiatan komunikasi informasi dan edukasi terhadap tindakan kesehatan reproduksi
remaja. Konsep kerja penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Skema 3.1 Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependent
B. Hipotesis
Ada pengaruh kegiatan komunikasi informasi dan edukasi terhadap tindakan kesehatan reproduksi remaja wanita.
Tindakan Kesehatan
Reproduksi Remaja
Kegiatan Komunikasi
Informasi Dan Edukasi
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara