Berdasarkan kategorik tindakan responden pada tabel 4.9 diketahui bahwa tindakan siswi terhadap pencegahan keputihan mayoritas sedang 75,9 dan yang
tindakan minorotas kurang 24,1. Ini sejalan dengan penelitian Nurhayati 2013 hubungan prilaku personal hygiene vagina dengan kejadian keputihan dari 130
sampel 56,9 memiliki tindakan cukup. Tindakan responden yang mayoritas pada kategori sedang perlu diringkatkan agar mereka terhindar dari keputihan
patologis ini berhubungan dengan pengetahuan dan sikap yang dimiliki oleh responden.
Tindakan adalah suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behavior. Untuk mewujudkan sikap, menjadi suatu perbuatan
nyata diperlukan faktor Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang
diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahui atau disikapinya dinilai baik. Pendukung
atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Dari hal ini dapat diketahui bahwa tindakan responden yang kurang ini
berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimilikinya tentang personal hygiene dengan penncegahan keputihan.
5.5. Hubungan Pengetahuan Personal Hygiene Dengan Pencegahan
Keputihan
Pengetahuan siswi adalah segala sesuatu yang diketahui siswi tentang personal hygiene dan memahaminya. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat
Universitas Sumatera Utara
bahwa pengetahuan remaja tentang personal hygiene mayoritas sedang 78,5 , sedangkan minoritas ada pada kategorik baik 7,6
Hasil analisis bivariat dengan uji statistik chi square menunjukkan variabel pengetahuan berhubungan p0,05, p=0,00 terhadap tindakan dalam
pencegahan keputihan. Menurut Benyamin Bloom, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah, pendidikan, pekerjaan, usia dan sumber
informasi. Hasil penelitian ini sebelumnya penah diketahui oleh Annisa 2013
hubungan pengetahuan dan sikap vaginal hygiene terhadap pencegahan keputihan, diperoleh hasil uji chi square hubungan pengetahuan dan tindakan pencegahan
keputihan p=0,02 yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan. Sejalan juga dengan penelitian Mentari 2011 hubungan
pengetahuan tentang kebersihan vagina dengan perilaku pencegahan keputihan di SMAN 1 Manado, diperoleh dari hasil uji chi square ada hubungan antara tingkat
pengetahuan kebersihan vagina dengan perilaku pencegahan keputihan p=0,023. Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah melakukan
penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau cognitive merupakan domain yang sangat penting dalam bentuk
tindakan seseorang overt behavior Notoatmodjo, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Tindakan adalah suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behavior. Untuk mewujudkan sikap, menjadi suatu perbuatan
nyata diperlukan faktor Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang
diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahui atau disikapinya dinilai baik.pendukung
atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Dari hal ini dapat diketahui bahwa pengetahuan responden yang kategorik
sedang terhadap personal hygiene sangat berhubungan dengan tindakan pencegahan keputihan. Sebaliknya jika pengetahuan baik maka tindakan pun akan
baik. Pengetahuan responden yang sedang disebabkan oleh kurangnya informasi yang didapatkan oleh responden, sehingga berpengaruh kepada tindakan
responden.
5.6. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Personal Hygiene Remaja