PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERISTIWA ALAM.

(1)

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK MODEL

COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES

TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA TENTANG

PERISTIWA ALAM

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II MIS Ar-Rohmah Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH DEWI HERAWATI

1008092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : DEWI HERAWATI

NIM : 1008092

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK MODEL

COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES

TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA TENTANG

PERISTIWA ALAM

(Penelitian Tindakan Kelas Akan Dilaksanakan Pada kelas II MIS Ar-Rohmah kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pembimbing I

Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd. NIP. 19500908 198101 1 001

Pembimbing II

Drs. Agus Fany Chandra, M.Pd NIP. 19810812 200501 1 003

Mengetahui, Ketua Prodi PGSD

Drs. Nana Djumhana, M.Pd. NIP 19590508 198403 1 002


(3)

(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Tematik

Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Peristiwa Alam “ ini sepenuhnya

karya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipandengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2014 Yang membuat pernyataan


(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

sholawat serta salam atas Nabi Muhammad SAW dan seluruh keluarga, sahabat beserta umatnya hingga akhir zaman. Yang mana atas limpah rahmat dan karunia-Nya pada kesepatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Penerapan Pembelajaran Tematik Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Peristiwa Alam”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang pendidikan sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP UPI Bandung. Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd. selaku pembimbing I, yang dengan penuh keikhlasan memberikan bimbingan dan pendapat yang sangat berarti bagi penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Drs.Agus Fany Chandra, M.Pd. selaku pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dalam kesibukannya untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dengan penuh kesabaran.

3. Bapak Drs.Dharma Kesuma, M.Pd. selaku dewan skripsi UPI Bandung yang telah memberikan izin penelitian.

4. Bapak Drs. Nana Djumhana, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD UPI Bandung yang telah banyak memberikan arahan demi terselesaikannya skripsi ini.

5. Bapak dan ibu dosen S-1 PGSD UPI Bandung, yang banyak membekali ilmu bagi penyelesaian studi dan skripsi ini.


(6)

6. Bapak Iim Moh.Syihabudin S.E, selaku Kepala sekolah MI Ar-Rohmah, beserta guru-guru MI Ar-Rohmah yang telah memberikan izin serta kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Siswa-siswi kelas II MI Ar-Rohmah yang telah membantu dan berperan langsung dalam penelitian ini.

8. Suami tercinta Abah Sugiman, serta anakku tersayang Muhamad Jaya

Dharma, yang selalu mendampingi serta memberikan semangat baik moril

maupun materil, juga dengan penuh kesabaran dan keikhlasan setiap ditinggal pergi oleh penulis selama menempuh pendidikan.

9. Orangtuaku serta mertua yang senantiasa mendo’akanku, kakak-kakakku, adik dan keponakanku.

10. Rekan-rekan seperjuangan, mahasiswa S-1 PGSD Dual Modes UPI Bandung angkatan 2010 dan 2014

11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Semoga amal yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, Amin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Meskipun demikian, penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat berguna bagi peneliti pada khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya.

Bandung, Juni 2014


(7)

i Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK MODEL

COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES

TOURNAMENT UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG

PERISTIWA ALAM

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II MIS Ar-Rohmah Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014)

Dewi Herawati 1008092

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi dengan rendahnya hasil ulangan harian siswa pada pembelajaran sains yang pencapaiannya hanya 35% telah tuntas KKM, dengan nilai KKM 75. Selain itu dalam pembelajaran di kelas siswa cenderung pasif. Oleh karena itu dilakukan suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe Teams Games Tournament, bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar sains yang bertemakan peristiwa alam. Subjek yang dikenai tindakan yaitu siswa kelas II yang berjumlah 20 siswa pada tahun pelajaran 2013/2014 di MIS Ar-Rohmah Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memadukan empat mata pelajaran yaitu IPA, Bahasa Indonesia, Matematika, dan SBK yang dilakukan sebanyak dua siklus. Adapun instrumen pengumpulan data berupa tes siklus,lembar kegiatan siswa dan lembar observasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan pembelajaran mengalami peningkatan. Data menunjukkan bahwa pada tindakan pembelajaran siklus I hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata 73,95 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 10 orang (50%). Sedangkan pada tindakan pembelajaran siklus II terjadi peningkatan yang cukup tinggi dengan perolehan nilai rata-rata 82,75 jumlah siswa yang mencapai KKM 18 orang (90%). Penerapan model Cooperative Learning tipe TGT dalam pembelajaran mencakup empat prinsip yaitu: 1).Penjelasan materi 2).Belajar dalam kelompok 3).penilaian 4).Pengakuan tim. Adapun saran bagi guru yang bertugas sebagai fasilitator dan pemberi inspirasi bagi siswa hendaknya lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran dan memiliki multi metode yang menarik agar pembelajaran lebih bermakna dan dapat membuat siswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.


(8)

i Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv


(9)

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan Halaman Pernyataan

ABSTRAK …………...…...………...………... I KATA PENGANTAR ..…......………..………... Ii

DAFTAR ISI ……….……….. ... Iv

DAFTAR TABEL ………..... Vi

DAFTAR GAMBAR… ...……….………...……….…….. Vii DAFTAR LAMPIRAN ... Viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..………... 1

B. Rumusan Masalah ……..……….. 5

C. Tujuan Penelitian ……….………..……….. 5

D. Manfaat Penelitian ………..………... 6

E. Penjelasan Istilah ………..………. .. 6

F. HipotesisTindakan ... 8

BAB II PEMBELAJARAN TEMATIK MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERISTIWA ALAM A. Belajar dan Pembelajaran ...…………...………... 9

B. Hasil Belajar …...…………. 16

C. Model Pembelajaran COOPERATIVE LEARNING ……... 19

D. Teams Games Tournament... 23

E. Pembelajaran Tematik ... 29


(10)

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

A. Metode Penelitian (Penelitian Tindakan Kelas) ………... 43

B. Model PTK yang dikembangkan ... 43

C. Subjek Penelitian ………....………... 45

D. Lokasi Penelitian ... E. Prosedur Penelitian (Rancangan Siklus Penelitian) ...………... 45 45 F. Instrumen Penelitian ………... 47

G. Teknik Pengolahandan Analisis Data ……..…………... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sekolah ... 53

B. Hasil Penelitian ... 54

1. Deskripsi Penelitian Siklus I ... 55

2. Deskripsi Penelitian Siklus II ... 65

C. Pembahasan 1. Perencanaan Pembelajaran dengan Penerapan Pembelajaran Tematik model Cooperative Learning Tipe TGT ... 75

2. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Penerapan Pembelajaran Tematik model Cooperative Learning Tipe TGT ... 78

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ....………...………... 85

B. Rekomendasi ...……….... 86

DAFTAR PUSTAKA 88


(11)

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR TABEL

3.1 Kriteria Penilaian Kegiatan dan Nilai Rata-rata ... 48

3.2 Aturan Penskoran Setiap Item Tes Uraian ... 50

3.3 Klasifikasi Interpretasi Nilai Test ... 52

3.4 Kriteria Penghargaan Kelompok ... 52

4.1 Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus I ... 56

4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ... 62

4.3 Refleksi Siklus I dan Tindakan Selanjutnya ... 62

4.4 Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus II ... 66

4.5 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ... 74

4.6 Refleksi Siklus II Deskripsi Hasil Pengamatan Observer Perencanaan Tindakan Siklus II ... 74

4.7 Rata-rata Persentase Keterlaksanaan Aktivitas Guru pada Setiap Siklus ... 81 4.8 Perbandingan Nilai Rata-Rata Jumlah Siswa Tuntas dan Presentase


(12)

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Pengalaman Belajar menurut Peter Shea ... 13

2.2 Gambar Kedudukan Matahari ... 36

2.3 Gambar bayang-bayang kita pada pagi hari ... 36

2.4 Gambar bayang-bayang kita pada siang hari ... 37

2.5 Gambar bayang-bayang kita pada sore hari ... 38

3.1 Gambar Model Kemmis & Mc Taggart... 44

4.1 Gambar Hasil Evaluasi Siklus I ... 61

4.2 Gambar Hasil Evaluasi Siklus II ... 73


(13)

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN... 90

Lampiran A.1.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I……….... 91

Lampiran A.1.b Lembar Kerja Siswa Siklus I………... 101

Lampiran A.2.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II...………….... 108

Lampiran A.2.b Lembar Kerja Siswa Siklus I………... 118

LAMPIRAN B INSTRUMEN TES ... 121

Lampiran B.1 Kisi-kisi Soal Siklus I ... 122

Lampiran B.2 Soal Evaluasi Siklus I 127 Lampiran B.3 Kisi-kisi Soal Siklus I ……... 131

Lampiran B.4 Soal Evaluasi Siklus I... 136

LAMPIRAN C HASIL PENELITIAN, INSTRUMEN NON TES, DAN HASIL PENELITIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA ... 140

Lampiran C.1.a Hasil Penelitian Siklus I... 141

Lampiran C.1.b Lembar Sertifikat TGT Siklus I... 153

Lampiran C.1.c Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I... 156

Lampiran C.1.d Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I... 158


(14)

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

Lampiran C.2.b Lembar Sertifikat TGT Siklus II ... 175

Lampiran C.2.c Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II ... 178

Lampiran C.2.d Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II... 182

Lampiran C.3.a Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 186

Lampiran C.3.b Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Siklus II... 187

Lampiran C.4.a Data Nilai Kognitif Siklus I ... 188

Lampiran C.4.b Data Nilai Kognitif Siklus II ... 189

Lampiran C.5.a Foto-foto Kegiatan ... 200

LAMPIRAN D SK ... 201

Lampiran D.1 SK PEMBIMBING ... 202

Lampiran D.2 SK Pelaksanaan PTK... 203

Lampiran D.3 Daftar Catatan Hasil Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 204


(15)

1

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, terutama bagi guru SD yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam dunia pendidikan. Ruh pendidikan sesungguhnya terletak di pundak guru. Seorang guru juga berperan sebagai orang tua kedua yang menangani anak setelah orang tua dalam upaya pencapaian tujuan yang meliputi aspek intelektual, emosional, spiritual dan sosial . Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai teknik dan cara yang profesional selama proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Untuk itu guru harus selalu mengembangkan profesionalismenya melalui berbagai pelatihan dalam setiap kesempatan.

Proses pembelajaran yang terjadi di lapangan sangat berbanding terbalik dengan kebijakan yang ada, sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, yang berbunyi:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”

Filosofi dalam pendidikan ini mengartikan belajar dan pembelajaran

sebagai proses membangun pengetahuan yang bermakna melalui pencarian hubungan antara pengetahuan awal siswa dengan pengetahuan yang sedang dipelajari, siswa berinteraksi multi arah dengan memanipulasi media pembelajaran di lingkungan sekitar sebagai wahana proses belajarnya yang dalam pelaksanaannya difasilitasi oleh guru.


(16)

2

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2

Pembelajaran di Sekolah Dasar dengan Kurikulum tahun 2006 yang bernama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik. Peserta didik kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) sehingga pembelajarannya masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialaminya. Dalam pembelajaran yang kreatif, seorang guru diharapkan dapat berinteraksi secara efektif dengan siswanya, berusaha menciptakan conversation atau percakapan antar guru dan siswa, serta siswa dan siswa lainnya. Karena itu dibutuhkan bahan cerita yang dalam kegiatan pembelajaran disebut pembelajaran tematik. Tanpa mempersiapkan tema yang akan disampaikan sulit bagi siswa untuk memiliki imajinasi dan interaksi dengan gurunya.

Penerapan pembelajaran tematik perlu ditetapkan wilayah keterpaduannya, apakah dalam satu mata pelajaran, multi mata pelajaran, antar-mata pelajaran atau trans-mata pelajaran. Persiapan, monitoring, supervisi dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara berkesinambungan untuk memastikan keefektifan dan keefisienannya.

Namun pada kenyataannya selama ini pembelajaran tematik di kelas yang penulis teliti masih berorientasi pada: (1) Pembelajaran yang lebih bersifat

teacher-centered, guru hanya menyampaikan materi ajar sebagai produk dan

siswa menghafal informasi faktual; (2) Siswa hanya mempelajari materi ajar pada domain kognitif yang terendah, siswa tidak dibiasakan untuk mengembangkan potensi berpikirnya; (3) Cara berpikir yang dikembangkan dalam kegiatan belajar belum menyentuh domain afektif dan psikomotor; (4) Evaluasi yang dilakukan hanya berorientasi pada produk belajar yang berkaitan dengan domain kognitif


(17)

3

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3

dan tidak menilai proses. Akibatnya pembelajaran yang dilakukan siswa menjadi tidak bermakna dan hasil pembelajaranpun tidak memuaskan.

Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap 20 siswa kelas II MIS Ar-Rohmah kecamatan Sukajadi Bandung, yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (75) dan telah dinyatakan tuntas belajar hanya 35% (7 siswa) sementara 65% (13 siswa) mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (75) dan dinyatakan belum tuntas belajar. Hal ini menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap tema peristiwa alam, dengan subtema kenampakan matahari di kelas II MIS Ar-Rohmah kecamatan Sukajadi kota Bandung.

Rendahnya penguasaan materi sains tentang peristiwa alam dengan subtema kenampakan matahari dikarenakan adanya masalah dalam pembelajaran IPA. Menurut Wartono (dalam Adun Rusyana, 2011), masalah pembelajaran IPA adalah :

1. Guru kurang berusaha mengajak siswa menemukan konsep/prinsip yang melibatkan pikiran siswa;

2. Siswa kurang dilibatkan untuk berpartisipasi aktif; 3. Proses pembelajaran bersifat informatif;

4. Masih lemahnya kemampuan guru dalam mengkomunikasikan sains. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu adanya suatu upaya yang harus dilakukan, untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada tema peristiwa alam dengan subtema kenampakan matahari yang ada kaitannya dengan pembelajaran IPA. Menurut Irjan (2008) kegiatan pembelajaran IPA di sekolah haruslah “membelajarkan siswa bagaimana belajar IPA”. Tujuan pokoknya adalah meletakkan landasan bagi belajar seumur hidup. Hal ini berkaitan dengan berbagai temuan penelitian yang menyebutkan bahwa “fakta-fakta, prinsip, dan konsep IPA seringkali berumur pendek, karena dominasi peran guru sebagai satu-satunya komunikator. Oleh karena itu, tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan pembelajaran IPA di sekolah secara operasional adalah membelajarkan siswa agar mampu memproses dan memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap ilmiah


(18)

4

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4

bagi dirinya sendiri. Salah satu model yang dapat memotivasi siswa dalam belajar IPA, meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkan minat siswa sehingga memunculkan suasana yang mendukung dalam belajar adalah dengan menggunakan model Cooperative Learning.

Menurut Sanjaya (2008: 242) model cooperative merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enem orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen).

Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat dijadikan sebagai suatu alternatif perbaikan pembelajaran yaitu model Cooperative Learning. Slavin (dalam Isjoni, 2009: 15) mengemukakan “cooperative learning merupakan suatu

cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran”.

Cooperative Learning merupakan model pembelajaran yang mewujudkan suatu

kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan memperoleh hasil yang maksimal.

Model Cooperative Learning mempunyai beberapa variasi. Dari beberapa variasi model yang ada dalam Cooperative Learning, model pembelajaran yang dianggap relevan adalah model Cooperative Learning metode tipe Teams Games

Tournament (TGT). Model ini mengandung unsur permainan serta menciptakan

adanya komunikatif antar anggota kelompok yang menjadikan pembelajaran bersifat joyfull learning yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan anak pada usia sekolah dasar, anak akan merasa bebas untuk mengeksplor pengetahuannya serta mendorong siswa untuk bertanggung jawab akan tugasnya, kejujuran, pemahaman karakter, situasi partisipasi dan aktualisasi diri dalam menggali bakat dan potensi diri siswa, serta dapat kerja sama dan rasa tepa selira antar anggota kelompok belajar dengan bersaing secara sportif. Selain itu, menurut beberapa peneliti terdahulu yang telah melaksanakan penelitian, model


(19)

5

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5

Cooperative Learning tipe TGT baik dilaksanakan di sekolah dan dapat

memotivasi siswa dalam belajar serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mencari bagaimana cara mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan salah satu model pembelajaran tematik yang menekankan kerja sama antara siswa dalam kelompok untuk mempelajari materi sains dan berdiskusi mengenai tema peristiwa alam dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe TGT.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, masalah-masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran tematik tentang peristiwa alam dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games

Tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas II MIS

Ar-Rohmah kecamatan Sukajadi Bandung?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran tematik tentang peristiwa alam dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games

Tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas II MIS

Ar-Rohmah kecamatan Sukajadi Bandung?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tentang peristiwa alam dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe

Teams Games Tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas II

MIS Ar-Rohmah kecamatan Sukajadi Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran tematik tentang peristiwa alam dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games

Tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas II MIS


(20)

6

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tematik tentang peristiwa alam dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe Teams Games

Tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas II MIS

Ar-Rohmah kecamatan Sukajadi Bandung

3. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tentang peristiwa alam dengan menerapkan model Cooperative Learning Tipe

Teams Games Tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas II

MIS Ar-Rohmah kecamatan Sukajadi Bandung

D. Manfaat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru, dan sekolah, sebagai berikut :

1. Siswa

a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik tentang peristiwa alam

b. Meningkatkan aktivitas siswa untuk belajar aktif dan kreatif dalam pembelajaran tematik tentang peristiwa alam

c. Melatih siswa untuk saling menghargai, tanggung jawab, dan rasa kebersamaan bagi setiap kelompok kerja dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

2. Guru

a. Diharapkan dapat memberikan informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran tematik model Cooperative Learning dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.

b. Sebagai bahan kajian dalam memilih metode pembelajaran yang efektif dan efisien dalam mengajar tematik tentang Peristiwa Alam untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(21)

7

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7

Diharapkan dapat mengembangkan kurikulum dan memotovasi guru dalam mengimplementasikan kurikulum agar kurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan yang sesuai dengan perkembangan IPTEK.

E. Penjelasan Istilah

Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan secara konkret/operasional dalam mengukur keberhasilan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Model Cooperative Learning Tipe TGT

Menurut Nur (2005:7) TGT mula-mula dikembangkan oleh David Devries dan Keith Edwards, merupakan model pembelajaran cooperative John Hopkins yang pertama. TGT menggunakan presentasi guru yang sama dan kerja tim seperti pada STAD, namun mengganti kuis dengan turnamen.

Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya mengedepankan pemanfaatan kelompok-kelompok siswa. TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing – masing.

2. Hasil belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 250), hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkatan perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.


(22)

8

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8

Hasil belajar menurut Sudjana (2006: 22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kemampuan kognitif yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran, yang ditunjukkan dengan nilai skor tes yang diberikan oleh guru yaitu hasil ulangan harian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda dan uraian.

3. Tema Peristiwa Alam Subtema Kenampakan Matahari

Matahari sumber energi terbesar di alam. Matahari ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Matahari sangat bermanfaat bagi kehidupan. Antara lain memberi penerangan, memberi panas, dan memberi energi.

Setiap hari matahari menyinari bumi. Matahari bersinar pagi sampai sore hari. Matahari terbit di ufuk timur di waktu pagi hari. Matahari kelihatan besar dan berwarna kemerah-merahan. Matahari bergerak dari timur ke barat. Semakin siang, kedudukan matahari semakin naik. Pukul 12 siang, matahari tepat di atas kita. Semakin sore, cahaya matahari semakin redup. Panasnya juga berkurang, matahari terbenam tanda malam mulai tiba. Disaat terbenam, matahari seolah berada di bawah lagi hingga saatnya fajar tiba. (Maryati, 2011 :30).

I. Hipotesis Tindakan

“Dengan pendekatan model Cooperative Learning tipe Teams Games

Tournament diterapkan dengan baik dalam pembelajaran Tematik tentang

Peristiwa Alam dengan hasil belajar siswa kelas II MIS Ar-Rohamah Kecamatan Sukajadi Kota Bandung akan meningkat.”


(23)

9

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9


(24)

43

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian (Penelitian Tindakan Kelas)

Penelitian tindakana kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut : 1. Penelitian berawal dari kerisauan guru akan kinerjanya, 2. Metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian, 3. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran, 4. Tujuan untuk mempernaiki pembelajaran (Aqib, 2008 : 3).

Menurut Hermawan, R dkk (2007:79). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah salah satu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara professional.

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu : a. Perencanaan tindakan (Planning) menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, b. Pelaksanaan tindakan (Acting) pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan mengenai tindakan di kelas, c. Pengamatan (Observising) kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat, d. Refleksi (Reflecting) merupakan kegiatan untuk mengemukakan apa yang sudah dilakukan (Arikunto, 2007:16)

B. Model PTK yang Dikembangkan

Model PTK yang dikembangkan dalam penelitian ini gambarannya sebagai berikut :


(25)

44

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 44

Refleksi

Perencanaan I

Perencanaan II

Tindakan dan Observasi

Perencanaan Selanjutnya Sampai Berhasil

Refleksi

Tindakan dan Observasi

Gambar 3.1. Model Spiral Kemmis dan Taggart

Langkah-langkah pada model spiral menurut Kemmis dan Taggart dapat diuraikan sebagai berikut:

a. perencanaan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap sosial sebagai solusi.

b. Pelaksanaan tindakan (acting) yaitu apa yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan

c. Pengamatan (observing) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan.

Siklus I


(26)

45

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 45

d. Refleksi (reflecting) yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan.

C. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah siswa siswi kelas II (dua) MIS Ar-Rohmah Sukajadi Bandung yang berjumlah 20 siswa, dengan rincian 10 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki.

D. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di tempat penelitian bertugas yaitu MIS Ar-Rohmah Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

E. Prosedur Penelitian (Rancangan Siklus Penelitian) 1. Perencanaan Pembelajaran

Melakukan kegiatan sebagai berikut : a. Mempersiapkan materi pembelajaran.

b. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tentang materi kenampakan matahari yang ditetapkan dalam PTK.

c. Membuat LKS yang akan diberikan kepada siswa.

d. Mempersiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi peristiwa alam sub tema kenampakan matahari

e. Menyiapkan daftar kelompok untuk tournament, dimana pada kelompok awal siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan yang heterogen (tinggi-sedang-rendah), untuk kemudian masing-masing kelompok mengirim perwakilannya (yang berkemampuan setara dengan wakil dari kelompok lain) untuk berkompetisi.

f. Menyiapkan bola-bola salju (snawball) yang berisikan pertanyaan untuk tournament.


(27)

46

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 46

h. Membuat bintang penghargaan / reward.

i. Menyiapkan peralatan dokumentasi untuk mendukung hasil penelitian seperti kamera digital.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan penelitian diawali dengan melihat hasil pra siklus. Dimana hasil dari pra siklus itu akan menjadi refleksi dan akan dijadikan acuan untuk melakukan langkah-langkah berikutnya yaitu pada siklus I dan siklus II.

Langkah-langkah dalam siklus I dan II adalah :

a. Persepsi digunakan agar dapat memotivasi siswa sehingga siswa tertarik dengan materi yang akan disampaikan guru.

b. Memberikan motivasi agar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran

c, Melaksanakan kegiatan kelompok setelah setiap kelompok mendapatkan LKS dari guru

d. Melaksanakan diskusi kelas yang di bimbing oleh guru

e. Membagi siswa dalam kelompok turnamen sesuai dengan kemampuan akademik dan diadakan pertandingan, mula-mula pertandingan kelompok yang mempunyai kemampuan tinggi atau sebaliknya. Turnamen ini diadakan dua sesi. Sesi yang pertama, siswa mengambil kertas bola-bola salju berisi pertanyaan (snowball throwing) dan melemparnya kepada siswa lain yang duduk di sebelah kirinya untuk membacakan pertanyaan yang ada dalam kertas

snowball tersebut. Siswa yang mengambil kertas snowball berhak menjawab

pertanyaan terlebih dahulu, jika siswa tersebut dapat menjawab pertanyaan yang ada dalam kertas snowball tersebut maka siswa akan mendapat poin. Jika siswa tersebut tidak dapat menjawab pertanyaan akan dilempar kepada teman sebelah kanan dan seterusnya. Pada sesi kedua, diadakan soal rebutan yang


(28)

47

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 47

dibacakan oleh peneliti dan observer.

f. Menghitung seluruh jumlah skor yang didapat tiap masing-masing kelompok g. Mengumumkan hasil penilaian dan memberikan penghargaan/ hadiah kepada

kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi dan menjadi kelompok terbaik. h. Memberikan tes kepada siswa secara individu

3. Observasi Pembelajaran

Tahap berikutnya yaitu pengamatan (observing) yang merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat/observer. Pada tahap ini, peneliti akan mengamati dan mencatat kegiatan pembelajaran yang terjadi selama kegiatan berlangsung dengan menggunakan model Cooperative learning tipe TGT. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi, baik itu lembar observasi kegiatan guru dan siswa seperti situasi belajar, keaktifan siswa, kemampuan siswa dalam bekerja berkelompok, termasuk juga pengamatan terhadap pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampak yang akan terjadi terhadap proses dan hasil belajar siswa.

4. Refleksi Pembelajaran

Pada tahap ini peneliti akan melakukan analisis dan pengkajian terhadap data hasil observasi serta pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan sebagai bahan refleksi untuk melaksanakan siklus selanjutnya. Tahap refleksi ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe TGT.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Instrument Tes dan Instrument Non tes.


(29)

48

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 48

Instrument tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja Siswa (LKS) digunakan selama pembelajaran berlangsung disetiap siklusnya. Bertujuan untuk mengarahkan atau menuntun kegiatan percobaan dalam kegiatan diskusi kelompok. Di dalam kelompok diharapkan setiap siswa dapat menjadi motivator bagi temannya khususnya teman dalam satu kelompok. Sehingga siswa yang kurang memahami dapat terbantu dengan teman yang lain.

b. Soal tes

Soal tes dalam pelaksanaan tindakan ini sangat penting karena soal tes ini untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan tindakan. Dalam tindakan setiap siklusnya soal tes berupa pilihan ganda yang terdiri dari 10 soal dan 5 soal berupa uraian dalam lembar kerja siswa (LKS). Soal tes berupa pilihan ganda dan uraian dikerjakan oleh siswa dan hasil tersebut dijadikan sebagai patokan dalam penelitian ini dan mengetahui tingkat keberhasilan dan tujuan penelitian ini.

2. Instrument Non Tes

Instrument Non Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disediakan untuk merancang kegiatan pembelajaran dan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) juga menentukan langkah-langkah kegiatan.

b. Lembar Observasi

Lembar Observasi dalam penelitian ini adalah lembar observasi siswa dan guru. Lembar ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan aktivitas siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan utnuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam aktivitas pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi ini diisi oleh observer dan dalam tahapan pelaksanaan ini yang


(30)

49

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 49

melakukan observasi atau yang menjadi observer yaitu guru lain atau teman sejawat.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data merupakan tahap akhir setelah semua data terkumpul. Pengumpulan data pada penelitian ini akan menggunakan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif.

1. Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. Data-data kualitatif ini kemudian dipaparkan dalam bentuk deskripsi dan diinterprestasikan berdasarkan sikap dan partisipasi siswa selama mengikuti pembelajaran.

Dalam lembar observasi ini yang dinilai yaitu kerjasama kelompok dalam melakukan kegiatan percobaan, keaktifan kelompok (partisipasi) dan tanggung jawab ketika berdiskusi dalam menyelesaikan tugas kelompoknya. Penskoran lembar observasi kemampuan kelompok siswa menggunakan skala 1-4. Berikut kriteria penilaian yang digunakan pada tabel penilaian :

Tabel 3.1

Kriteria Penilaian Kegiatan dan Nilai Rata-Rata Kriteria Penilaian Kegiatan

1 = Kurang = 0% - 25% 2 = Sedang = 26% - 50% 3 = Baik =51% - 75% 4 = Baik Sekali = 76%-100% Skor Maksimal Tiap Siswa = 20 Persentase Maksimal kelompok = 100

Nilai Rata-rata

0,00 - 1,00 = Kurang 1,01 - 2,00 = Sedang 2,01 – 3,00 = Baik 3,01 – 4,00 = Baik Sekali


(31)

50

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 50

Setelah dilaksanakan perencanaan dan pengamatan maka dapat diketahui hasil pembelajaran tersebut. Apakah terjadi peningkatan atau tidak setelah dilakukan kegiatan setiap siklus. Kemudian setelah itu maka dilakukan refleksi pada setiap siklus untuk mengetahui apakah ada perbaikan peningkatan pembelajaran setelah menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Team Games Tournament (TGT).

Data untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan mengadakan tes di akhir pembelajaran melalui tes tertulis. Perbandingan nilai rata-rata test I dan test II untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar. Jika nilai rata-rata tes II lebih besar dari tes I, maka ada peningkatan hasil belajar dengan penerapan metode Cooperative Learning tipe TGT.

2. Kuantitatif

Pengolahan data dilakukan untuk menghitung hasil belajar siswa pada setiap siklusnya dan menghitung presentase keberhasilan guru dalam melaksanakan model pembelajaran, berikut ini adalah cara mengolah data dari setiap instrument.

Data kuantitatif diperoleh dari lembar evaluasi setiap siklus. Setelah data kuantitatif diperoleh kemudian dilakukan analisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Soal Tes Pilihan Ganda (Multiple choice test)

Bentuk pilihan ganda menyediakan sejumlah kemungkinan jawaban tapi satu diantaranya adalah jawaban benar dan penskoran setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai satu, sehingga jumlah skor yang diperoleh perserta didik adalah dengan menghintung banyaknya butir soal yang dijawab benar. Tugas siswa adalah memilih jawaban yang benar itu dari sejumlah kemungkinan (option) yang tersedia.

Rumusnya sebagai berikut : S = R


(32)

51

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 51

S = Skor yang diperoleh (raw score) R = Jawaban yang betul

b) Penskoran Tes Uraian

Sebelum melakukan evaluasi akhir untuk setiap siklus, terlebih dulu ditentukan aturan penskoran untuk setiap butir soal.

Tes uraian bentuk terbatas, artinya butir soal itu hanya menyangkut masalah utama yang dibicarakan, jawaban yang dikehendaki muncul dari testee adalah jawaban yang sifatnya sudah lebih terarah (yang dibatasi). Untuk tes uraian penilaian atau perhitungan skornya dapat dilihat dari nilai bobot setiap jawaban pada tabel rubik penskoran holistik, berikut :

Tabel 3.2

Aturan Penskoran Setiap Item Tes Uraian

Skor Uraian

5 Memperlihatkan pemahaman yang lengkap tentang permasalahan. Semua persyaratn tentang tugas terdapat dalam jawaban

4 Memperlihatkan cukup pemahaman tentang permasalahan. Semua persyaratan tentang tugas terdapat dalam jawaban.

3 Memperlihatkan hanya sebagian pemahaman tentang permasalahan. Kebanyakan prasyaratan tentang tugas terdapat dalam jawaban. 2 Memperlihatkan sedikit pemahaman tentang permasalahan. Banyak

persyaratan tugas yang tidak ada.

1 Memperlihatkan tidak ada pemahaman tentang permasalahan 0 Tidak ada jawaban/ tidak ada usaha


(33)

52

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 52

Data yang terkumpul dianalisis untuk melihat kelemahan-kelemahan dari tindakan yang telah dilaksanakan, evaluasi siswa secara berkelompok dan individu ditulis dalam bentuk tabel sehingga hasil belajar yang diperoleh oleh siswa dapat dilihat dengan jelas, setelah dimasukkan ke dalam tabel lalu hasil belajar siswa tersebut diolah untuk mencari rata-ratanya. Untuk mencari mean diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor dibagi dengan jumlah subjek, dapat dirumuskan sebagai berikut :

x 100% Keterangan : : Nilai rata-rata kelas

: Total nilai yang diperoleh siswa

: Jumlah siswa

Tabel 3.3

Klasifikasi Interpretasi Nilai Test Besaran Presentase Interpretasi

85 – 100 Sangat Baik (A)

75 – 84 Baik (B)

65 – 74 Cukup (C)

55 – 64 Kurang (D)

< 54 Sangat Kurang (E)

2. Soal Tournament

Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rata-rata skor kelompok. Skor kelompok didapat dari setiap anggota kelompok yang menjawab benar dalam turnamen.


(34)

53

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 53

Setiap soal turnamen mempunyai skor 50. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata-rata poin yang didapat oleh kelompok tersebut.

Sertifikat penghargaan dicetak dalam kertas HVS, dimana penghargaan ini akan diberikan kepada tim yang memenuhi kriteria penghargaan kelompok, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.4

Kriteria Penghargaan Kelompok

No Kriteria (Rata-rata Kelompok) Kategori

1 30-40 Good Team

2 40-45 Great Team


(35)

85

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 85

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus yang dilaksanakan di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rohmah Kecamatan Sukajadi Kota Bandung dapat disimpulkan penerapan pembelajaran tematik model Cooperative Learning Tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar sains di kelas II MIS Ar-Rohmah, secara rinci mengenai gambaran tentang perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan penerapan pembelajaran tematik model Cooperative Learning Tipe TGT dalam pembelajaran sains tentang materi peristiwa alam, dibuat sebaik mungkin oleh peneliti, yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006. Dalam setiap perencanaan juga dipersiapkan instrumen pembelajaran yang tepat. Perbaikan demi perbaikan selalu dilakukan sesuai dengan hasil observasi pengamat, sehingga perencanaan untuk siklus berikutnya semua kekurangan yang muncul pada siklus sebelumnya sudah diperbaiki. Pada Siklus II perencanaan mengacu pada hasil refleksi bersama dengan pengamat hal ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus I. Sehingga berdasarkan hasil pengamatan observer, perencanaan pada siklus II terlihat adanya perbaikan dari perencanaan siklus I.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran tematik model

Cooperative Learning Tipe TGT dimulai dengan menetapkan mata pelajaran

yang akan dipadukan. Mempelajari kompetensi-kompetensi yang akan dipadukan, selanjutnya menetapkan tema yang dapat digunakan untuk memadukan kompetensi dasar antar mata pelajaran dan menentukan tema yang dikembangkan menjadi indikator dan tujuan pembelajaran yang termuat


(36)

86

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 86

dalam RPP. RPP disusun sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran tematik model Cooperative Learning Tipe TGT. Yaitu 1. Penjelasan Materi, 2. Belajar dalam kelompok, 3. Penilaian, 4. Pengakuan tim dengan kegiatan pembelajaran yang diawali 1 pendahuluan, pada tahapan ini memotivasi siswa dan memberikan pertanyaan untuk mengetahuai konsep prasyarat yang dikuasai siswa. 2 presentasi materi, pada tahapan ini guru mempersentasikan konsep-konsep yang harus dikuasai siswa. 3 membimbing pelatihan, siswa berdiskusi secara kelompok untuk menyusun laporan kegiatan yang ada di

LKS. 4 menela’ah pemahaman dan memberikan umpan balik, pada tahapan

ini setiap kelompok mempersentasikan hasil kegiatan sesuai dengan LKS yang telah dikerjakan. 5 mengembangkan dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan, pada tahapan ini menyimpulkan seluruh materi pelajaran yang baru saja dipelajari. 6 menganalisis dan mengevaluasi, pada tahapan ini siswa mengerjakan soal evaluasi. Adapun langkah-langkah yang disusun sesuai dengan indikator yang ingin dicapai yang termuat dalam kisi-kisi soal.

3. Hasil belajar siswa kelas II MIS AR-Rohmah mengalami peningkatan setelah dengan menggunakan penerapan pembelajaran tematik model Cooperative

Learning Tipe TGT. Baik pada aspek kognotif, afektif dan psikomotor. Pada

aspek kognitif pada siklus I siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 10 siswa atau dengan persentase 50%, lalu siklus II sebanyak 18 orang siswa atau 90%.

B. Rekomendasi

Berdasarkan dari hasil penelitian kelas yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa rekomendasi yang diajukan oleh peneliti, yaitu:

1. Bagi Guru

Penerapan pembelajaran tematik model Cooperative Learning Tipe TGT sebagai alternatif yang cocok diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah karena dapat


(37)

87

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 87

meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penerapannya diharapkan guru lebih dapat mendesain pembelajaran dengan kreatif, inovatif yang menempatkan siswa yang tidak hanya sebagai objek belajar tapi juga sebagai subjek yang bermuara pada proses belajar yang menyenangkan yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi sekolah

Pembelajaran dengan penerapan pembelajaran tematik model Cooperative

Learning Tipe TGT merupakan alternative yang relative baru dalam

mengembangkan kurikulum sehingga perlu di dukung dalam segi sarana dan prasarana yang ada. Karena penerapan pembelajaran tematik model

Cooperative Learning Tipe TGT di Sekolah Dasar akan membantu siswa

yang melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan. 3. Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi dan alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa yang memberikan pengalaman langsung yang dihadapkan pada sesuatu yang nyata yang menyajikan konsep-konsep secara utuh dalam membantu siswa memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.


(38)

88

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iif Khoiru; Amri, Sofan. (2014). Pengembangan & Model Pembalajaran

Tematik Integratif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Aqib, Zainal. (2013). Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran

Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Azam, Much. (2012). Akrab dengan Dunia IPA. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Ahmadi; Amri. (2011). PAIKEM GEMBROT. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya. Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Strategi Pembelajaran MIPA. Jakarta:

Depdiknas

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

Djojosoediro, W. (n.d). Pengembangan dan Pembelajaran IPA [online]. Tersedia:http//search:sweetim.com/search.asp?src=2&crg=3.1010000.10011 29 =ipa+unit+1 [9 Juni 2012]

Djumhana, N. (2011). Prinsip Pembelajaran IPA yang Menyenangkan :

Worksshop Pedagogik Praktis yang berkualitas. Bandung: Rizky Press

Hadis, Abdul. (2008). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: ALFABETA. Hamalik. O (2007). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Imade Alit Marina; Wandy Praginda. (2009). Hakikat IPA dan Pendidikan IPA

Untuk Guru SD & SMP. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik.

Indrawati. (2009). Model Pembelajaran Terpadu Di Sekolah Dasar, Jakarta: PPPPTK IPA

Lilih, L.P (2013). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan

Menggunakan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Team Game Tournament (TGT) pada Mata Pelajaran IPA tentang Pemanfaatan Bagian


(39)

88

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2

Tubuh hewan dan Tumbuhan. Jurusan PGSD Bumi Siliwangi : Tidak

diterbitkan.

Nasution,S. (2006). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara

Purwanto (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta Pustaka Belajar Rika, N (2013). Penerapan Paikem Gembrot untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Sains di Kelas II Sekolah Dasar. Jurusan PGSD Bumi Siliwangi : Tidak

diterbitkan.

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : ALFABETA. Sanjaya, W. ( 2007). Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Penerbit Kencana Prenada Media Group: Jakarta

Sapriya (2002). Studi Sosial: Konsep dan Model Pembelajaran. Bandung :Buana Nusantara

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Slameto, W.(1988). Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: ALFABETA

Slavin. R.E. (2009). Cooperative Learning Teori, Risetdan Praktek, (Penerjemah Nurulita), Bandung: Nusa Media

Sudrajat. (2008). Pembelajaran Tematik di Kelas Awal Sekolah Dasar. [online]. Tersedia: (

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/13/pembelajaran-tematik-di-kelas-awal-sekolah-dasar/, 8 November […]

Suyabrata, S (1986). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: IKIP Tim Bina IPA, 2010, Ilmu Pengetahuan Alam; Jakarta: Yudistira

Widodo. A; Wuryastuti. S; Margaretha (Cetakan ke satu2007). Pendidikan IPA di

SD. Bandung : UPI Press

Widowati, Budijastuti. (2001). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Wiriaatmadja. Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdajaya

http ://makalah.di.blogspot.com/2009/11/makalah-tentang-model-pembelajaran. html.


(40)

88

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3


(1)

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 85

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus yang dilaksanakan di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rohmah Kecamatan Sukajadi Kota Bandung dapat disimpulkan penerapan pembelajaran tematik model Cooperative Learning Tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar sains di kelas II MIS Ar-Rohmah, secara rinci mengenai gambaran tentang perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan penerapan pembelajaran tematik model Cooperative Learning Tipe TGT dalam pembelajaran sains tentang materi peristiwa alam, dibuat sebaik mungkin oleh peneliti, yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006. Dalam setiap perencanaan juga dipersiapkan instrumen pembelajaran yang tepat. Perbaikan demi perbaikan selalu dilakukan sesuai dengan hasil observasi pengamat, sehingga perencanaan untuk siklus berikutnya semua kekurangan yang muncul pada siklus sebelumnya sudah diperbaiki. Pada Siklus II perencanaan mengacu pada hasil refleksi bersama dengan pengamat hal ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus I. Sehingga berdasarkan hasil pengamatan observer, perencanaan pada siklus II terlihat adanya perbaikan dari perencanaan siklus I.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran tematik model Cooperative Learning Tipe TGT dimulai dengan menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan. Mempelajari kompetensi-kompetensi yang akan dipadukan, selanjutnya menetapkan tema yang dapat digunakan untuk memadukan kompetensi dasar antar mata pelajaran dan menentukan tema yang dikembangkan menjadi indikator dan tujuan pembelajaran yang termuat


(2)

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 86

dalam RPP. RPP disusun sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran tematik model Cooperative Learning Tipe TGT. Yaitu 1. Penjelasan Materi, 2. Belajar dalam kelompok, 3. Penilaian, 4. Pengakuan tim dengan kegiatan pembelajaran yang diawali 1 pendahuluan, pada tahapan ini memotivasi siswa dan memberikan pertanyaan untuk mengetahuai konsep prasyarat yang dikuasai siswa. 2 presentasi materi, pada tahapan ini guru mempersentasikan konsep-konsep yang harus dikuasai siswa. 3 membimbing pelatihan, siswa berdiskusi secara kelompok untuk menyusun laporan kegiatan yang ada di

LKS. 4 menela’ah pemahaman dan memberikan umpan balik, pada tahapan

ini setiap kelompok mempersentasikan hasil kegiatan sesuai dengan LKS yang telah dikerjakan. 5 mengembangkan dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan, pada tahapan ini menyimpulkan seluruh materi pelajaran yang baru saja dipelajari. 6 menganalisis dan mengevaluasi, pada tahapan ini siswa mengerjakan soal evaluasi. Adapun langkah-langkah yang disusun sesuai dengan indikator yang ingin dicapai yang termuat dalam kisi-kisi soal.

3. Hasil belajar siswa kelas II MIS AR-Rohmah mengalami peningkatan setelah dengan menggunakan penerapan pembelajaran tematik model Cooperative Learning Tipe TGT. Baik pada aspek kognotif, afektif dan psikomotor. Pada aspek kognitif pada siklus I siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 10 siswa atau dengan persentase 50%, lalu siklus II sebanyak 18 orang siswa atau 90%.

B. Rekomendasi

Berdasarkan dari hasil penelitian kelas yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa rekomendasi yang diajukan oleh peneliti, yaitu:

1. Bagi Guru

Penerapan pembelajaran tematik model Cooperative Learning Tipe TGT sebagai alternatif yang cocok diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah karena dapat


(3)

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 87

meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penerapannya diharapkan guru lebih dapat mendesain pembelajaran dengan kreatif, inovatif yang menempatkan siswa yang tidak hanya sebagai objek belajar tapi juga sebagai subjek yang bermuara pada proses belajar yang menyenangkan yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi sekolah

Pembelajaran dengan penerapan pembelajaran tematik model Cooperative Learning Tipe TGT merupakan alternative yang relative baru dalam mengembangkan kurikulum sehingga perlu di dukung dalam segi sarana dan prasarana yang ada. Karena penerapan pembelajaran tematik model Cooperative Learning Tipe TGT di Sekolah Dasar akan membantu siswa yang melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi dan alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa yang memberikan pengalaman langsung yang dihadapkan pada sesuatu yang nyata yang menyajikan konsep-konsep secara utuh dalam membantu siswa memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.


(4)

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iif Khoiru; Amri, Sofan. (2014). Pengembangan & Model Pembalajaran Tematik Integratif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Aqib, Zainal. (2013). Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Azam, Much. (2012). Akrab dengan Dunia IPA. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Ahmadi; Amri. (2011). PAIKEM GEMBROT. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya. Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Strategi Pembelajaran MIPA. Jakarta:

Depdiknas

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

Djojosoediro, W. (n.d). Pengembangan dan Pembelajaran IPA [online]. Tersedia:http//search:sweetim.com/search.asp?src=2&crg=3.1010000.10011 29 =ipa+unit+1 [9 Juni 2012]

Djumhana, N. (2011). Prinsip Pembelajaran IPA yang Menyenangkan : Worksshop Pedagogik Praktis yang berkualitas. Bandung: Rizky Press Hadis, Abdul. (2008). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: ALFABETA. Hamalik. O (2007). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Imade Alit Marina; Wandy Praginda. (2009). Hakikat IPA dan Pendidikan IPA Untuk Guru SD & SMP. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik.

Indrawati. (2009). Model Pembelajaran Terpadu Di Sekolah Dasar, Jakarta: PPPPTK IPA

Lilih, L.P (2013). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Team Game Tournament (TGT) pada Mata Pelajaran IPA tentang Pemanfaatan Bagian


(5)

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2

Tubuh hewan dan Tumbuhan. Jurusan PGSD Bumi Siliwangi : Tidak diterbitkan.

Nasution,S. (2006). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara

Purwanto (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta Pustaka Belajar Rika, N (2013). Penerapan Paikem Gembrot untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Sains di Kelas II Sekolah Dasar. Jurusan PGSD Bumi Siliwangi : Tidak diterbitkan.

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : ALFABETA. Sanjaya, W. ( 2007). Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Penerbit Kencana Prenada Media Group: Jakarta

Sapriya (2002). Studi Sosial: Konsep dan Model Pembelajaran. Bandung :Buana Nusantara

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Slameto, W.(1988). Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: ALFABETA

Slavin. R.E. (2009). Cooperative Learning Teori, Risetdan Praktek, (Penerjemah Nurulita), Bandung: Nusa Media

Sudrajat. (2008). Pembelajaran Tematik di Kelas Awal Sekolah Dasar. [online]. Tersedia: (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/13/pembelajaran-tematik-di-kelas-awal-sekolah-dasar/, 8 November […]

Suyabrata, S (1986). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: IKIP Tim Bina IPA, 2010, Ilmu Pengetahuan Alam; Jakarta: Yudistira

Widodo. A; Wuryastuti. S; Margaretha (Cetakan ke satu2007). Pendidikan IPA di SD. Bandung : UPI Press

Widowati, Budijastuti. (2001). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Wiriaatmadja. Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdajaya

http ://makalah.di.blogspot.com/2009/11/makalah-tentang-model-pembelajaran. html.


(6)

Dewi Herawati, 2014

Penerapan pembelajaran tematik model cooperative learning tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3


Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MELALUI MEDIA ULAR TANGGA Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe TGT (Teams Games Tournament) Melalui Media Ular Tangga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Mater

0 0 15

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TENTANG TEMA PERISTIWA ALAM.

0 1 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM KELAS V SDN PREMULUNG.

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT.

0 1 5

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 1 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 195