PENGARUH FAKTOR BUDAYA FAKTOR SOSIAL FAK

A. PENDAHULUAN
a) Latar Belakang Masalah
Dalam keseharian kehidupannya konsumen selalu berbelanja apa saja
yang di butuhkan, mulai dari komoditi yang sangat diperlukan sampai ke
barang yang sebetulnya kurang diperlukan tetapi juga dibeli. Semua perilaku
ini tentu ada yang mempengaruhinya, baik secara rasional maupun
emosional.1
Konsumen adalah setiap orang yang memakai barang atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, kepentingan orang
lain, keluarga maupun mahkluk hidup lainnya. Perilaku konsumen adalah
perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, menukar,
menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang dianggap akan
memuaskan kebutuhan konsumen.
Konsumen memiliki banyak cara dan pertimbangan untuk membeli suatu
barang atau jasa. Pertimbangan ini dapat dilihat dari cara efektifitas dan
efisiensi, harga, model dan spesifikasi suatu barang atau jasa. Pertimbangan
tersebut dapat diambil dari kegunaan suatu barang atau jasa, atau mungkin
pertimbangan yang diambil adalah untuk memenuhi hasrat gaya hidup semata.
Namun apapun pertimbangannya, seorang konsumen adalah seorang raja
dalam sebuah kegiatan perdagangan atau jual beli.
Keinginan dari para konsumen inilah yang menyebabkan bervariasinya

model-model barang atau jasa yang dijual. Perilaku konsumen merupakan
proses dan aktivitas seseorang dalam hubungannya dengan pencarian,
pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan
suatu hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Banyak dasar-dasar yang digunakan dalam pengambilan keputusan,
seperti emosional, intuisi, pengalaman, wewenang, dan fakta. Dalam praktek
1

hlm. 96.

Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeta, 2007),

1

sehari-hari cukup banyak pembelian berdasarkan emosional, seperti sengang
dengan penjual, kemasan menarik, tertarik dengan taktik bujukan si penjual.
Keputusan berdasarkan intuisi, pengalaman dan fakta relatif lebih baik
daripada berdasarkan emosional semata. Dasar pengambilan keputusan
pembelian dalam organisasi sebaiknya berdasarkan rasionalitas. Keputusan

yang berdasarkan rasional bersifat objektif, logis, transparan, koheren, dan
konsisten,

sehingga

keputusan

tersebut

bermutu

dan

dapat

dipertanggungjawabkan.
Menurut William J. Staton “Consumerisme is the action of individual and
organization (consumer, government, and business) responding to consumer
dissatisfaction in exchange relationship.” Yang artinya konsumerisme adalah
suatu tindakan dari individu atau organisasi (konsumen, lembaga pemerintah,

dan usaha perdagangan) sebagai jawaban ketidakpuasan yang diterima dalam
hubungan jual beli. Konsumerisme menyangkut dua hal, yaitu:2
1. Proses terhadap ketidakpuasan, ketidakadilan yang diterima.
2. Mengusahakan untuk memperbaiki keadaan demikian.
Dalam proses pengambilan keputusan, ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, yaitu faktor budaya, faktor
sosial, dan motivasi. Ada banyak perusahaan yang merintis bisnis
penjualannya melalui bisnis online shop. Salah satunya yaitu, online shop Aka
Hijab Tulungagung. Online shop Tulungagung adalah salah satu online shop
yang menjual berbagai macam gamis, tas, jilbab dan lain sebagainya,
termasuk salah satu online shop yang banyak diminati oleh kalangan
masyarakat saat ini, terutama masyarakat Tulungagung. Aka Hijab sendiri
berpusat di daerah Tulungagung Jepun Kabupaten Tulungagung. Walaupun
saat ini produk yang dihasilkan sudah memiliki tempat di hati peminatnya,
namun Aka Hijab Tulungagung menyadari banyaknya persaingan dengan
perusahaan-perusahaan
2

hlm. 106


online

lainnya.

Oleh

karena

itu,

untuk

Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeta, 2016),

2

mempertahankan posisinya dan memenangkan persaingan dalam usaha bisnis
online shop, Aka Hijab Tulungagung menyusun strategi pemasaran untuk
mempengaruhi, mendorong dan meningkatkan sikap positif yang dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan dan berusaha untuk meningkatkan

kepuasan bagi pelanggan online shop Aka Hijab.
b) Rumusan Masalah dan Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka secara terperinci
masalah yang akan diteliti adalah pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor
motivasi terhadap keputusan pembelian online shop Aka Hijab. Maka
diperoleh rumusan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh faktor budaya terhadap keputusan pembelian online
shop Aka Hijab?
2. Bagaimana pengaruh faktor sosial terhadap keputusan pembelian online
shop Aka Hijab?
3. Bagaimana pengaruh faktor motivasi terhadap keputusan pembelian online
shop Aka Hijab?
c) Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh faktor budaya terhadap keputusan pembelian
online shop Aka Hijab.
2. Untuk mengetahui pengaruh faktor sosial terhadap keputusan pembelian
online shop Aka Hijab.
3. Untuk mengetahui pengaruh faktor motivasi terhadap keputusan
pembalian online shop Aka Hijab.

Manfaat penelitian ini bertujuan untuk memberikan konstribusi kepada
masyarakat baik dari segi teoritis maupun dari segi praktis sebagai berikut:
1. Segi Teoritis
3

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan sumbangan intelektual
dan menambah kajian teoritis tentang pengaruh faktor budaya, faktor sosial,
faktor motivasi terhadap keputusan pembelian online shop Aka Hijab.
2. Segi Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran baru
bagi para akademisi muslim dan masyarakat pada umumnya, dalam hal
kegunaan dari segi praktis manfaat penelitian ini meliputi:
a. Bagi Online Shope Aka Hijab
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan
bagi pengelola online shop Aka Hijab dalam meningkatkan budaya, sosial
dan faktor motivasi terhadap keputusan pembelian online shop Aka Hijab.
b. Bagi Akademik
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut guna
menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh faktor budaya,
faktor sosial, faktor motivasi terhadap keputusan pembelian online shop Aka

Hijab.
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan wacana untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan tentang pendapatan daerah, khususnya
yang berhubungan dengan pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor
motivasi terhadap keputusan pembelian online shop Aka Hijab.
d) Ruang Lingkup, Batasan Penelitian dan Penegasan Istilah
Penelitian ini membahas mengenai identifikasi cakupan yang mungkin
muncul dalam penelitian. Supaya pembahasannya lebih terarah dan sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai. Ruang lingkup penelitian digunakan untuk
mengetahui tentang variabel-variabel yang diteliti, membatasi permasalahan
yang akan diteliti di lokasi penelitian sehingga tidak menyimpang dari tujuan
yang di kehendaki.
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:
4

1. Objek penelitian ini adalah konsumen online shop Aka Hijab
Tulungagung.
2. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh faktor budaya, faktor sosial,
faktor motivasi dan keputusan pembelian.

3. Penelitian ini mengambil sampel penelitian pada konsumen online shop
Aka Hijab Tulungagung.
Untuk memperluas kajian pembahasan dalam penelitian ini, maka di
dalam penelitian ini terdapat pembatasan. Penelitian ini hanya dibatasi pada
faktor budaya, faktor sosial, faktor motivasi yang dapat mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli produk online shop Aka Hijab
Tulungagung.
Penegasan istilah yakni dijelaskan dengan:
Definisi operasional adalah salah satu instrumen dari riset karena merupakan
salah satu tahapan dalam proses pengumpulan data. Definisi operasional
menjadikan

konsep

yang masih

abstrak menjadi

operasional yang


memudahkan pengukuran suatu variabel. Sebuah definisi operasional juga
dapat dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan
penelitian.3 Secara operasional, penelitian yang berjudul “Pengaruh Faktor
Budaya, Faktor Sosial, Faktor Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian
Online Shop Aka Hijab” adalah penelitian kuantitatif yang berfokus pada
pengaruh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen. Adapun pengertian dari faktor-faktor tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Faktor Budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial
dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada
anggota dari masyarakat tertentu.4

3

https://carapedia.com/pengertian_definisi_operasional_info2037.html. Diakses pada hari minggu
tanggal 15 Mei 2018 pada pukul 21.24 wib.
4
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan Penelitian
Pemasaran, (Jakarta : Kencana, 2008) hlm. 333


5

2) Faktor Sosial adalah adalah pembagian anggota masyarakat ke dalam
suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap
kelas secara relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota
kelas lainnya memiliki status yang lebih tinggi atau lebih rendah.5
3) Faktor Motivasi adalah salah satu variabel dari faktor psikologi. Istilah
motivasi berasal perkataan bahasa latin, yaitu movere yang berarti
menggerakkan (to move).6
Perusahaan pastinya akan memperhatikan mengenai strategi dalam
menjual barang dagangannya. Salah satu strategi yang dapat dilaksanakan
adalah mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk yang di
tawarkan.
B. LANDASAN TEORI
a) Pengertian Budaya
Budaya berasal dari bahasa sansakerta, yaitu Budhayah dari kata budi
yang artinya budi atau akal. Budaya artinya cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari berbagai unsur, seperti sistem agama daan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia budaya diartikan seagai pikiran, akal,
budi atau istiadat. Secara bahasa kebudayaan diturunkan dari kata budaya
yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia.7
Dari pengertian di atas terdapat juga beberapa pengertian dari beberapa
ahli yaitu:
1) Kontjaraningrat
5

https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/pengaruh-kelas-sosial-terhadap-perilakukonsumen/. Diakses pada hari senin pada tanggal 16 Mei 2018 pada pukul 7.50 wib
6
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan Penelitian
Pemasaran, (Jakarta : Kencana, 2008)
7

http://www.lintasberita.web.id/pengertian-budaya-menurut-para-ahli/. Diakses pada hari senin tanggal
16 Mei 2018 pada pukul 17.01 wib

6

Budaya adalah suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang
dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya
dengan belajar.
2) E.B Taylor
Budaya adalah Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan
kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
3) Linton
Budaya adalah Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang
merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu
masyarakat tertentu.
4) Kluckhohn dan Kelly
Budaya adalah Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik
yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu,
sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.
Ada

beberapa

alasan

seseorang

mengalami

kesulitan

dalam

berkomunikasi dengan orang yang memiliki budaya lain. Hal ini dapat dilihat
dari definisi lain tentang budaya yaitu : Budaya adalah suatu perangkat rumit
nilai-nilai yang dipopularisasikan oleh suatu citra yang mengandung
pandangan atas keistimewaannya sendiri. “Citra yang memaksa” itu
mengambil

bentuk-bentuk

berbeda

dalam

berbagai

budaya

seperti

“individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d
Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina.8
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya
dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna
dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja
untuk

memperoleh

rasa

bermartabat

dan

pertalian

dengan

hidup

mereka.Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka untuk
8

https://setevy.wordpress.com/2011/12/01/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian-dan-konsumsi/.
Diakses pada hari minggu tanggal 17 Mei 2018 pada pukul 18.40 wib

7

mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan
perilaku orang lain.
Faktor budaya dalam perilaku konsumen memberikan pengaruh paling
luas dan dalam. Pengiklanan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh
budaya, sub-budaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling
mendasar dari keinginan dan perilakuseseorang. Budaya merupakan
kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari
oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.
Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan
identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Subbudaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme,
kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya
membentuk segmen pasar penting dan pemasar seringkali merancang produk
dan program pemasaran yang disesuaikandengankebutuhankonsumen.
Dengan adanya kebudayaan, perilaku konsumen mengalami perubahan .
Dengan memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat
membantu pemasar dalam memprediksi penerimaan konsumen terhadap suatu
produk. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi masyarakat secara tidak sadar.
Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis sehingga pengaruhnya terhadap
perilaku sering diterima begitu saja.
b) Faktor Sosial
Kelas sosial adalah pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu
hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara
relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota kelas lainnya memiliki
status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Dalam lingkungan masyarakat
dapat diliha bahwa ada perbedaan-perbedaan yang berlaku dan diterima secara
luas oleh masyarakat. Status dan kelas sosial menunjukkan preferensi produk
dan merek dalam bidang-bidang tertentu, seperti pakaian, perabotan rumah,

8

kegiatan

pada

waktu

luang,

dan

memfokusakan usahanya pada kelas sosial.

kendaraaan.

Beberapa

pemasar

9

Konsumen menghubungkan merek produk dan jasa dengan kelas sosial
tertentu. Variasi luas dalam hubungan yang dipercaya antara produk bermerek
dan pangsa kelas sosial memiliki implikasi manajerial yang penting.
Konsumen percaya satu merek lebih tinggi atau lebih rendah dari merek lain,
dan konsumen percaya bahwa beberapa took lebih cocok untuk untuk orang
yang lebih tinggi dalam status sosial dibandingkan dengan took yang lain.
Perkembangan kelas sosial penting dalam memahami konsumsi karena
beberapa aslasan antara lain rasa hormat yang diberikan masyarakat, kelas
sosial menentukan peluang hidup, gaya hidup yang disyaratkan dalam kelas
orisinal individu.
Dalam perilaku konsumen, aspek hierarki kelas sosial penting bagi
pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu, karena produkproduk tersebut disukai oleh anggota kelas sosial, sebagian konsumen
menghindari produk-produk lain karena merasa produk-produk tersebut
adalah produk-produk kelas yang lebih rendah.
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam
berbagai kategori yang luas yaitu ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan
ukuran objektif dari kelas sosial. Kelas sosial merupakan bentuk segmentasi
yang hierarki dan alamiah, dikarenakan aspek hierarki kelas sosial sangat
penting bagi pemasar dan produsen untuk menentukan konsumen mana yang
akan dituju dari produk yang telah diciptakan.
Beberapa indikator yang berpengaruh dalam pembentukan kelas sosial
adalah :
a. Kekayaan
Untuk memahami peran uang dalam menentukan strata sosiai/kelas sosial,
kita harus menyadari bahwa pada dasamya kelas sosial merupakan suatu cara
9

https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/pengaruh-kelas-sosial-terhadap-perilaku-konsumen/.
Diakses pada hari minggu pada tanggal 17 Mei 2018 pada pukul 19.07 wib

9

hidup. Artinya bahwa pada kelas-kelas sosial tertentu, memiliki cara hidup
atau pola hidup tertentu pula, dan untuk menopang cara hidup tersebut
diperlukan biaya dalam hal ini uang memiliki peran untuk menopang cara
hidup kelas sosial tertentu.
b. Pekerjaan
Dengan semakin beragamnya pekerjaan yang terspesialisasi kedalam jenisjenis pekerjaan tertentu, maka secara sadar atau tidak bahwa beberapa jenis
pekerjaan tertentu lebih terhormat daripada jenis pekerjaan lainnya. Hal ini
dapat di lihat pada masyarakat Cina klasik, dimana mereka lebih menghormati
ilmuwan dan memandang rendah serdadu, sedangkan orang-orang Nazi
Jerman bersikap sebaliknya.
c. Pendidikan
Kelas sosial dan pendidikan saling mempengaruhi sekurang-kurangnya
dalam dua hal. Pertama, pendidikan yang tinggi memerlukan uang dan
motivasi. Kedua, jenis dan tinggi rendahnya pendidikan mempengaruhi
jenjang kelas sosia. Pendidikan tidak hanya sekedar memberikan ketrampilan
kerja, tetapi juga melahirkan perubahan mental, selera, minat, tujuan, etiket,
cara berbicara - perubahan dalam keseluruhan cara hidup seseorang. Dalam
beberapa hal, pendidikan malah lebih penting daripada pekerjaan. De Fronzo
(1973) menemukan bahwa dalam segi sikap pribadi dan perilaku sosial para
pekerja kasar sangat berbeda dengan para karyawan kantor. Namun demikian,
perbedaan itu sebagian besar tidak tampak bilamana tingkat pendidikan
mereka sebanding.
c) Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah Kerangka konseptual penelitian adalah
suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya
dari masalah yang secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas.

10

h1

Budaya
(X1)

h2

Sosial

Keputusan
Pembelian (Y)

(X2)
h3
Motivasi
(X3)

h4

Dari kerangka konsep penelitian diatas, dapat dilihat ada empat variabel
konsep, yaitu konsep pengaruh faktor budaya (X1), faktor sosial (X2) dan
motivasi (X3) terhadap keputusan pembelian (Y).
d) Kajian Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu berfungsi untuk memberikan gambaran dan
penjelasan singkat terhadap kerangka berfikir atau kerangka konseptual dalam
pembahasan ini. Selain itu juga, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
bahan perbandingan dan acuan mengenai pembahasan yang berkaitan dengan
pengaruh faktor budaya, faktor sosial, motivasi terhadap keputusan pembelian
online shop Aka Hijab. Adapun penelitian terdahulu yang menjadi landasan
dalam penelitian ini adalah:
Ryatnasih Rachmat, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Perilaku
Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Studi
Kasus Pada Mahasiswa UNISKA)”. Dalam penelitian ini, menjelaskan
tentang

faktor-faktor

pengambilan

yang

keputuasn

dapat

pembelian
11

mempengaruhi
yang

terjadi

konsumen
pada

dalam

mahasiswa

UNISKA.Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa perilaku konsumen sepeda
motor Honda Beat di UNISKA mendapat nilai pada interval setuju, sehingga
dapat disimpulkan secara umum bahwa responden setuju terhadap pernyataan
yang dianggap dalam kuisioner untuk memlih menggunakan sepeda motor
Honda Beat. Keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di UNISKA
mendapat nilai pada interval setuju, sehingga dapat disimpulkan secara bahwa
responden setuju terhadap pernyataan yang diungkap dalam kuisioner untuk
memutuskan membeli sepeda motor Honda Beat. Pengaruh perilaku
konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di
UNISKA memiliki pengaruh yang sangat kuat, hal ini dibuktikan berdasarkan
hasil analisis mengenai pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Honda Beat di UNISKA tersebut memiliki nilai
korelasi 0,547 yang berarti memiliki pengaruh cukup kuat dan positif. Dari
hasil perhitungan koefisien determinasi yang didapat angka 29,9 % yang
berarti pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sebesar
29,9 %, sedangkan sisanya, yaitu sebesar 70,1 % dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak terkait.10
e) Hipotesa
Hipotesa adalah dugaan sementara. penelitian yang menggunakan
sampel diberlakukan kepada populasi, maka perlu kiranya mengadakan dugaan
sementara yang disebut dengan hipotesa.11 Penulis bermaksud untuk
memperoleh gambaran terkait pengaruh faktor budaya, faktor sosial, dan
motivasi terhadap keputusan pembelian online shop.
H1 = Ada pengruh signifikan antara budaya terhadap keputusan
pembelian.
H2 = Ada pengaruh signifikan antara sosial terhadap keputusan
pembelian.
10

Ryatnasih Rachmat, Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor
Honda Beat (Studi Kasus Pada Mahasiswa UNISKA ) (Universitas Singaperbangsa Karawang: 2013).
11
Ali Mauludi, Teknik Belajar Statistik 2, (Jakarta,Alim’s Publishing,2015), hlm. 15.

12

H3 = Ada pengaruh signifikan antara motivasi terhadap keputusan
pembelian.
H4 = Ada pengaruh signifikan antara budaya, sosial, dan motivasi
terhadap keputusan pembelian.
C. METODE PENELITIAN
a) Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif.Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang didalam
usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan
kesimpulan data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya
mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan rumus dan kepastian data
numerik. 12
Dalam hal ini, peneliti meneliti tentang pengaruh faktor budaya, faktor
sosial, motivasi terhadap keputusan pembelian online shop Aka Hijab
Tulungagung.
b) Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif.
Penelitian asosiatif atau hubungan merupakan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan
penelitian ini, maka akan di bangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk
menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.
Dalam penelitian ini, teknik dan jenis tersebut digunakan untuk
mengetahui tentang pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor psikologi
terhadap keputusan pembelian online shop Aka Hijab.
c) Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian
a) Populasi
12

Lukas S. Musianto, Perbedaan Pendekatan Kuantitatif Dengan Pendekatan Kualitatif Dalam Metode
Penelitian, (Universitas Kristen Petra: Surabaya, 2008), hlm. 125.

13

Populasi diartikan sebagai elemen yang mempunyai karakteristik
tertentu yang sama dan mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen online shop Minnie Boutiqe dari tahun 2014 sampai tahun
2016.
b) Sampel
Sampel adalah proses pemilihan sejumlah elemen secukupnya dari
populasi yang akan dijadikan sebagai sampel.Pengambilan sampel
dalam penelitian ini meggunakan desain probability sampling.
Probability Sampling adalah teknik yang memberikan peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Dalam desain ini, sampel ditentukan dengan cara simpel
random sampling. Simpel random sampling adalah teknik pengambilan
anggota sampel dari populasi yang dilakukan dengan cara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.13
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel dari populasi data
konsumen Aka Hijab Tulungagung mulai dari tahun 2014 sampai tahun
2016, karena online shopAka Hijab beroperasi secara resmi pada tahun
2014. Adapun responden yang dipilih adalah sebanyak 86 orang.
Rumus yang digunakan oleh peneliti untuk menentukan besarnya
jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu:
n=N
1 Ne2
Dimana:
n = Sampel
N = Populasi
e = Perkiraan tingkat kesalahan

13

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 82.

14

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan presentase sebesar
10% sebagai batas kesalahan pengambilan sampel, sehingga
berdasarkan rumus tersebut jumlah perhitungan yang diperoleh dari
jumlah populasi adalah 618 konsumen, maka sampel dalam penelitian
ini diperoleh jumlah sebanyak 86 responden.
c) Sampling Penelitian
Dalam penelitian ini teknik sampling adalah cara untuk
menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel
yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan
sifat-sifat

penyebaran

populasi

agar

diperoleh

sampel

yang

representative atau benar-benar mewakili populasi. Penelitian ini
menggunakan teknik sampling simple random sampling.

15

DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari.Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. (Bandung:Alfabeta.
2007).
Setiadi, J Nugroho.Perilaku Konsumen Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan
Penelitian Pemasaran. (Jakarta: Kencana. 2008).
Rachmat, Ryanasih. Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Honda Beat (Studi Kasus Pada Mahasiswa UNISKA),
(Universitas Singaperbangsa Karawang: 2013).
Mauludi, Ali. Teknik Belajar Statistik 2. (Jakarta: Alim’s Publishing. 2015).
Musianto, Lukas S. Perbedaan Pendekatan Kuantitatif Dengan Pendekatan Kualitatif
Dalam Metode Penelitian, (Universitas Kristen Petra: Surabaya, 2008
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta.
2017).
https://carapedia.com/pengertian_definisi_operasional_info2037.html
https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/pengaruh-kelas-sosial-terhadap
perilaku-konsumen/.
http://www.lintasberita.web.id/pengertian-budaya-menurut-para-ahli/.
https://setevy.wordpress.com/2011/12/01/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembeliandan-konsumsi/
https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/pengaruh-kelas-sosial-terhadapperilaku-konsumen/

16

17