PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI ASMA AL-AYYAM PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI CARD SORT SISWA KELAS I MI AL-ASYHAR GRESIK.

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERIASMA<AL-AYYA<MPADA MATA PELAJARAN

BAHASA ARAB DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGICARD SORTSISWA

KELAS I MI AL-ASYHAR GRESIK

SKRIPSI

Oleh:

MINCHATUL MAULA NIM. D07212056

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH 2016


(2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERIASMA<AL-AYYA<MPADA MATA PELAJARAN

BAHASA ARAB DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGICARD SORTSISWA

KELAS I MI AL-ASYHAR GRESIK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata 1

Ilmu Tarbiyah

Oleh:

MINCHATUL MAULA NIM. D07212056

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH 2016


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

ABSTRAK

Minchatul Maula, 2012. Peningkatan Kemampuan Memahami Materi Asma> al-Ayya>m Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Dengan Menggunakan Strategi Card Sort Siswa Kelas I Mi Al-Asyhar Gresik. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK). Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. Taufiq, M.Pd.I. Kata Kunci : Kemampuan Memahami, Mata Pelajaran Bahasa Arab,

StrategiCard Sord

Penelitian ini dilakukan berdasarkan masalah yang ditemukan bahwa pada proses belajar mengajar bahasa arab di MI Al-Asyhar Gresik, guru berperan aktif dalam pembelajaran, siswa terlihat kurang aktif dan kurang tertarik terhadap mata pelajaran bahasa arab. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat agar siswa dapat aktif di kelas dan mudah memahami materi yang diajarkan dengan mennggunakan strategiCard Sort.

Permasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan strategi card sort dalam materi asma> al-ayya>m mata pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik? (2) Bagaimana peningkatan pemahaman dalam materi asma> al-ayya>m mata pelajaran bahasa arab melalui strategicard sortpada siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik?

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model PTK Kurt Lewin. Pada setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observing), dan refleksi (reflection). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menujukkan bahwa: (1) penerapan strategi Card Sort berjalan dengan baik melalui perbaikan-perbaikan pada setiap siklus. Dibuktikan dengan hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang mengalami peningkatan. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I diperoleh prosentase 60% dengan kriteria baik, siklus II diperoleh prosentase 81,48% dengan kriteria baik sekali, dan pada siklus III diperoleh prosentase 82, 69% dengan kriteria baik sekali. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh prosentase 64,47% dengan kriteria baik, siklus II diperoleh prosentase 80,95 dengan kriteria baik sekali, dan pada siklus III diperoleh prosentase 81,25% dengan kriteria baik sekali. (2) Adanya peningkatan kemampuan memahami materi asma>al-ayya>m pada mata pelajaran bahasa arab kelas I MI Al-Asyhar Gresik menggunakan strategi card sort. Hal ini dibuktikan dengan perolehan prosentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I 60% kriteria cukup dengan rata-rata 77,4, pada siklus II terjadi peningkatan dengan perolehan prosentase ketuntasan belajar siswa 76% kriteria baik dengan rata-rata 88,8. Dan pada siklus III juga mengalami peningkatan dengan perolehan prosentase ketuntasan belajar siswa 84% kriteria sangat baik dengan rata-rata 89,6.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PEERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tindakan yang Dipilih ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Lingkup Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Memahami 1. Pengertian Kemampuan Memahami ... 7

2. Tingkatan-Tingkatan dalam Pemahaman ... 8

3. Indikator Pemahaman ... 12

B. Mata Pelajaran Bahasa Arab 1. Pengertian Mata Pelajaran Bahasa Arab ... 14

2. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Arab ... 15


(9)

C. StrategiCard Sort

1. Pengertian StrategiCard Sort... 19

2. Langkah-langkah StrategiCard Sort... 20

3. Kelebihan dan Kekurangan StrategiCard Sort... 22

D. Peningkatan Kemampuan Memahami Materi Asma>al-Ayya>m pada Mata Pelajaran Bahasa Arab dengan Menggunakan Strategi Card Sor... 23

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 25

B. Settingdan Subjek Penelitian ... 27

C. Variabel yang Diteliti ... 27

D. Rencana Tindakan ... 28

E. Data dan Cara Pengumpulannya ... 37

1. Data ... 37

2. Cara Pengumpulan Data ... 40

F. Indikator Kinerja ... 42

G. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 45

1. Siklus I ... 45

2. Siklus II ... 57

3. Siklus III ... 69

B. Pembahasan ... 83

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 87

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (siswa) dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.1 Kegiatan pembelajaran tidak bisa terpisahkan dengan pendidikan. Dimana ada pendidikan disitulah terdapat pembelajaran. Pendidikan dan pembelajaran adalah satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan akan tercapai apabila kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan maksimal.2

Dalam proses pembelajaran seharusnya terjadi interaksi yang positif antar guru dan siswa. Dalam pendidikan formal, proses pembelajaran didalam kelas sangat menentukan keberhasilan pendidikan yang dilakukan guru pada siswanya. Sehingga guru memiliki peranan penting.

Bahasa Arab adalah bahasa utama bagi umat Islam disamping bahasa yang lain sebagai penunjang. Bahasa Arab selain merupakan bahasa agama, juga merupakan bahasa yang dipergunakan dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan diseluruh bagian dunia yang berperadapan.3

1

Muhibbin Syah,Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), 5 2

M. Fadlillah, dkk,Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini Menciptakan Pembelajaran Menarik, Kreatif, dan Menenangkan, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014), 1

3


(11)

2

Mata pelajaran Bahasa Arab termasuk mata pelajaran yang harus diikuti oleh seluruh siswa di Indonesia, termasuk siswa MI Al-Asyhar Gresik. Bahasa Arab merupakan bahasa asing yang mana alat yang digunakan untuk berkomunikasi berbentuk huruf hijaiyah, yang sulit dipahami oleh siswa. Dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: guru, strategi, media, dan pendekatan pembelajaran yang diberiakan guru kepada siswa. Guru harus dapat memilih strategi, model, media dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi asmaul ayyami agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan sukses dan siswa dapat memahami materi dengan baik.

MI Al-Asyhar berdiri sejak tahun 1955. Madrasah ini merupakan suatu lembaga yang berada di Gresik tepatnya di Kecamatan Bungah desa Sungonlegowo. Memiliki bangunan yang cukup bagus. Akan tetapi di Madrasah ini fasilitasnya kurang memadai. Dalam lingkungan sekolah ini tidak hanya terdapat unit MI saja, tapi terdapat juga unit MTs dan MA. Madrasah ini memiliki tenaga pendidik yang cukup banyak, dan kebanyakan tenaga pendidik di Madrasah ini sudah bersertifikasi.

Di Madrasah ini setiap angkatan dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas A dan kelas B. Untuk penelitian ini peneliti memilih kelas 1A yang mana siswa kelas 1A terdiri dari 25 siswa. Mata pelajaran bahasa Arab kelas 1 MI Al-Asyhar dipegang oleh ibu Uswatun Hasanah, S.pd.I. Beliau


(12)

3

lulusan salah satu perguruan negeri di Malang. Dan sudah mengajar di MI Al-Asyhar selama tiga tahun.

Salah satu masalah yang dijumpai pada obsevasi di MI Al-Asyhar Gresik kelas IA pada mata pelajaran bahasa Arab adalah siswa hanya sekedar mendengar, memperhatikan, mencatat, dan mengerjakan soal latihan. Dalam proses pembelajaran bahasa Arab metode ceramah sering digunakan oleh guru. Sehingga sebagian siswa menganggap kurang penting terhadap mata pelajaran bahasa Arab, kebanyakan dari mereka cenderung beraktifitas sendiri, terlihat bosan dan memilih berbicara sendiri dengan temannya.

Akibat permasalahan tersebut hasil belajar yang dicapai siswa tidak maksimal. Untuk itu, peneliti berusaha memperbaiki proses pembelajaran dengan melakukan penelitian menggunakan strategiCard Sort. Strategi ini dianggap cocok untuk merangsang kemampuan berfikir siswa, membangkitkan semangat dalam belajar di kelas, siswa lebih memahami tentang materi asma>al-ayya>m, sehingga dapat meningkatkan belajar siswa.

Strategi Card Sort merupakan kegiatan kolaborasi yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya. Dari strategi ini diharapkan mampu menigkatkan pemahaman siswa. Gerakan


(13)

4

fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.4

Dari paparan peneliti di atas, peneliti merasa tertarik untuk mengangkat masalah dalam penelitian tindakan kelas ini dengan judul : Peningkatan Kemampuan Memahami Materi Asma>al-Ayya>mPada Mata Pelajaran Bahasa Arab dengan Menggunakan Strategi Card SortSiswa Kelas I Mi Al-Asyhar Gresik”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan strategi card sort dalam materi asma>al-ayya>m mata pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik? 2. Bagaimana peningkatan pemahaman dalam materi asma>al-ayya>m

mata pelajaran bahasa arab melalui strategicard sort pada siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik?

C. Tindakan yang Dipilih

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, penulis mempunyai sebuah gagasan yang inovatif. Gagasan yang dimaksud adalah dengan menggunakan strategicard sortpada materi

4

Ahmad Sabri,Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching, (Padang: Quantum Teaching, 2005), 134


(14)

5

asma>al-ayya>m untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik.

Dengan menggunakan strategi card sort siswa akan diajak belajar dengan cara mencari atau menyusun potongan kertas yang berisi informasi tentang materi yang disampikan oleh guru. Adapun beberapa tindakan yang dapat diakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan: 1. Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar

kegiatan sesuai dengan strategicard sort.

2. Mengembangkan instrumen penilaian yang sesuai dengan strategicard sort.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui penerapan startegi card sort dalam

meningkatkan pemahaman terhadap materi asma>al-ayya>m mata pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik 2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman terhadap materi asma>

al-ayya>m mata pelajaran bahasa Arab melalui strategi card sort pada siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik

E. Lingkup Penelitian


(15)

6

1. Mata pelajaran bahasa arab pada materi asma>al-ayya>m. SK 3. Mengetahui dan menghafal nama-nama hari, KD 3.1 menyimak, membaca, berbicara, dan menulis nama-nama hari

2. Penelitian tindakan kelas ini dikenakan pada siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik

3. Penerapan strategi card sort untuk meningkatkan kemampuan memahami siswa pada pelajaran bahasa Arab.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat bagi siswa:

Siswa dapat menerima materi asma>al-ayya>>m dengan mudah dengan menggunakan strategicard sort.

2. Manfaat bagi guru:

Guru mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam mengembangkat perangkat pembelajaran dengan beberapa strategi. Salah satunya dengan strategi card sort untuk meningkatkan pemahaman siswa.

3. Manfaat bagi sekolah:

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan mampu memberikan sumbangan informasi kepada sekolah, sehingga akan meningkatkan kualitas pendidikan, serta Sumber Daya Manusia khususnya siswa.


(16)

7

4. Manfaat bagi masyarakat:

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas satuan pendidikan.

5. Manfaat bagi peneliti:

Peneliti memperoleh tambahan ilmu dan pengalaman baru dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan.


(17)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kemampuan Memahami

1. Pengertian Kemampuan Memahami

Dalam kamus bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakuakan sesuatu, dapat, berada, kaya, mempunyai harta berlebihan). Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam menguasai suatu keahlian dan digunakan untuk mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Menurut Nana Sudjana, pemahaman adalah hasil belajar, misalnya peserta didik dapat menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yang yang dibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan guru dan menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.5

Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Jadi kemampuan memahami adalah seseorang atau siswa bisa memahami atau mengerti tentang apa yang telah dipelajari.

5

Nana Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), 24


(18)

8

2. Tingkatan-Tingkatan dalam Pemahaman

Pemahaman merupakan salah satu patokan kompetensi yang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belaajar. Dalam proses pembelajaran, setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami apa yang dipelajari. Ada yang mampu memahami materi secara menyeluruh dan ada pula yang sama sekali tidak dapat dapat mengambil makna dari apa yang telah dipelajari, sehingga yang dicapai hanya sebatas mengetahui. Untuk itulah terdapat tingkatan-tingkatan dalam memahami.

Menurut Daryanto kemampuan pemahaman berdasarkan tingkat pemahaman dan derajat penyerapan materi dapat dijabarkan kedalam tiga tingkatan, yaitu:

a. Menerjemahkan (translation)

Pengertian menerjemahkan bisa diartikan sebagai pengalihan arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga dari konsep abstrak menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya.

b. Menafsirkan (interpretation)

Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan, ini adalah kemampuan untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan dapat dilakukan dengan cara menghubungkan pengetahuan yang lalu dengan pengetahuan yang diperoleh berikutnya, menghubungkan antara grafik dengan kondisi yang dijabarkan


(19)

9

sebenarnya, serta membedakan yang pokok dan tidak pokok dalam pembahasan.6

c. Mengekstrapolasi (extrapolation)

Ekstrapolasi menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi karena seseorang dituntut untuk bisa melihat sesuatu dibilik yang tertulis. Membuat ramalan tentang konsekuensi atau memperluas persepsi dalam arti waktu, kasus, ataupun masalahnya.

Berbicara mengenai peningkatan pemahaman, Bloom telah merumuskannya didalam sebuah teori pendidikan yaitu Taksonomi Bloom yang mengklasifikasikan tujuan pendidikan kedalam bentuk domain/ranah/kawasan, yaitu:

1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif)

Berisi perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Ranah ini terbagi dalam beberapa aspek yaitu:

a. Aspek Pengetahuan, mancakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari

b. Aspek Pemahaman, mencakup kemampuan untuk menangkap makna dari bahan yang dipelajari

6

Darmiati Zuchdi,Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca,(Yogyakarta: UNY Pres, 1999), 24


(20)

10

c. Asek Penerapan, mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus/problem ang konkret dan baru

d. Aspek Analisis, mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik

e. Aspek Sintesis mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru

f. Aspek Evaluasi, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan tanggung jawab pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu

2. Affective Domain (Ranah Afektif)

Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apersepsi, dan cara penyesuaian diri. Ranah ini terbagi dalam beberapa aspek yaitu:

a. Aspek Penerimaan, mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti buku pelajaran atau penjelasan yang diberikan oleh guru.

b. Aspek Partisipasi, mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.


(21)

11

c. Aspek Penilaian/Penentuan Sikap, mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap suatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.

d. Aspek Organisasi, mencakup kemampun untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan

e. Aspek Pembentukan Pola Hidup, mencakup kekmampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa, sehingga menjadi milik pribadi dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengukur kehidupan sendiri

3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor)

Berisi perilaku-perilaku yang meneknkan aspek keterampilan motorik, seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoprasionalkan mesin. Ranah ini terbagi dalam beberapa aspek yaitu:7

a. Aspek Persepsi, mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat anatara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan.

b. Aspek Kesiapan, mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkain gerakan.

7


(22)

12

c. Aspek Gerakan Terbimbing mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangakain gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan

d. Aspek Gerakan yang Terbiasa, mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan

e. Aspek Gerakan Kompleks, mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat an efisien

f. Aspek Penyesuaian Pola Gerakan mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu arah keterampilan yang telah mencapai kemahiran

g. Aspek Kreatifitas, mancakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seharusnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

3. Indikator Pemahaman

Indikator pemahaman mennjukkan bahwa pemahaman mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari pengetahuan. Dengan pengetahuan, seseorang belum tentu memahami sesuatu yang dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa


(23)

13

menangkap makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Sedangkan dengan pemahaman, seseorang tidak hanya bisa menghafal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut.8

Tabel 2.1: Kategori Hubungan dan Dimensi Proses Kognitif.9 Kategori proses kognitif

(Memahami)

Contoh

2.1 Mengartikan

Contoh, menguraikan dengan kata-kata sendiri dalam pidato

2.2 Memberikan contoh

Contoh, memberikan contoh macam-macam gaya lukisan artistic

2.3 Mengklasifikasi

Contoh, mengamati atau

menggambarkan kasus kekacauan mental

2.4 Menyimpulkan

Contoh, menulis kesimpulanpendek dari kejadian yang ditayangkan video

2.5 Menduga

Contoh, mengambil kesimpulan dasar-dasar contoh dari pembelajaran bahasa asing

2.6 Membandingkan Contoh, membandingkan

peristiwa-8

Ibid 286 9


(24)

14

peristiwa sejarah dengan situasi sekarang

2.7 Menjelaskan

Contoh, menjelaskan penyebab

peristiwa penting di prancis abad ke 18

B. Mata Pelajaran Bahasa Arab

1. Pengertian Mata Pelajran Bahasa Arab

Bahasa Arab adalah bahasa utama bagi umat Islam di samping bahasa yang lain sebagai penunjang. Hal ini karena sumber ajaran Islam semuanya berbahasa Arab, yang harus dimengerti dan dipahami oleh semua penganutnya.10

Mata pelajaran bahasa Arab merupakan suatu pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab. Pembelajaran bahasa arab secara formal di Madrasah merupakan sarana utama bagi peserta didik untuk menguasai bahasa Arab. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan hadits, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.11

10

Juwairiyah Dahlan,Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1992), v

11

Permenag RI No.02 Tahun 2008,Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah, 2008), 20.


(25)

15

Untuk itu bahasa Arab di Madrasah dipersiapkan untuk pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berbicra, membaca dan menulis. Meskipun begitu, pada tingkat pendidikan dasar (Elementary) dititik beratkan pada kecakapan menyimak dan berbicara sebagai landasan berbahasa. Pada tingkat pendidikan menengah (Intermediate), keempat kecakapan berbahsa diajarkan secara seimbang. Adapun pada tingkat pendidikan lanjut (Advanced) dikonsentrasikan pada kecakapan membaca dan menulis, sehingga peserta didik diharapkan mampu mengakses berbagai referensi bahasa Arab.

2. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Arab a. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Arab

Mata pelajaran bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut: 1) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam

bahasa Arab, baik lisan maupun tulisan, yang mencakup empat kecakapan berbahsa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah)

2) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.


(26)

16

3) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya12 b. Ruang lingkup Mata Pelajaran Bahasa Arab

Ruang lingkum mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah meliputi tema-tema tentang perkenalan, peralatan madrasah, pekerjaan, alamat, keluarga, anggota badan, di rumah, di kebun, di madrasah, di laboratorium, di perpustakaan, di kantin, jam, kegiatan sehari-hari, pekerjaan, rumah dan rekreasi.13

Dalam pembelajaran bahasa apapun di dunia ini tanpa terkecuali pembelajaran bahasa Arab, senentiasa melalui tahapan-tahapan keterampilan berbahasa yang sudah masyhur di kalangan ahli bahasa, di antaranya keterampilan mendengarkan (maharat

al-istima’), berbicara (maharat kalam), membaca (maharat

al-qiro’at) dan menulis (maharat al-kitabah).14 1) PembelajaranIstima’(mendengar)

Istima’ adalah proses menerima sekumpulan fitur bunyi yang terkandung dalam kosakta, atau kalimat yang memiliki makna terkait dengan kata sebelumnya, dalam sebuah topik tertentu. Mendengar (menyimak) merupakan suatu 12

Ibid, 20 13

Ibid 22 14


(27)

17

keterampilan berbahasa pertama yang dilakukan oleh seseorang yang mulai belajar suatu bahasa tertentu.

2) PembelajaranKalam(berbicara)

Keterampilan berbicara dianggap sebagai keterampilan yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa Asing, karena berbicara merupakan suatu yang aplikatif dalam bahasa dan merupakan tujuan awal seseorang yang belajar suatu bahasa. Hanya saja, yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran ini agar memperoleh hasil yang maksimal yaitu kemampuan dari seorang guru dan metode yang digunakanya, karena dua faktor tersebut memiliki dominasi keberhasilan pembelajaran berbicara.

3) PembelajaranQiro’ah(membaca)

Membaca merupakan keterampilan menangkap makna dalam simbol-simbol bunyi tertulis yang terorganisir menurut sistem tertentu. Alat indra penglihatan (mata) sangat memiliki peran penting dalam proses tersebut. Namun qiro’ah

(membaca) bukanlah sekedar proses kerja dari indra mata dan alat ujar saja. Tetapi ia juga merupakan aktivitas aqliyah, meliputi: pola berpikir, menganalisis, menilai, problem-solving, dan sebagainya.


(28)

18

Menulis merupakan salah satu keterampilan penting dalam pembelajaran bahasa Arab. Jika berbicara merupakan sarana untuk berkomunikasi aktif dengan orang lain sehingga dapat mengungkapkan perasaan dan pemikirannya dan membaca merupakan alat yang digunakan orang untuk mengetahui sesuatu yang terjadi pada masa-masa sebelumnya, maka menulis merupakan suatu aktifitas untuk mengaktualisasikan kemampuan dirinya dan spesialisasi keilmuannya pada publik. 3. MateriAsma> al-Ayya>m

Peneliti telah menggunakan materi asma>al-ayya>m. Dimana asma> al-ayya>m memiliki arti nama-nama hari. Berikut nama-nama hari dalam bahasa arab.

Nama Hari dalam Bahasa Arab

Nama Hari dalam Bahasa Indonesia

ُﺪ َﺣ َﻷ ا Ahad

Senin

ِﺎَﺛَﻼ ﱡﺜﻟا Selasa

ِءﺎَﻌِﺑ ْﺮ َﻌﻟا Rabu

Kamis

ِﺔ َﻌ ُﻤ ُﺠ ﻟا Jumat

ِﺖ ْﺒَﺴ ﻟا Sabtu

Tabel : 2.1


(29)

19

C. StrategiCard Sort

1. Pengertian StrategiCard Sort

Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategia. Strategi merupakan sebuah perencanaan yang panjang untuk berhasil dalam mencapai suatu keuntungan. Demikian juga strategi didefinisikan sebagai suatu garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.15

Selain itu istilah card sort berasal dari bahasa Inggris yang terdiri

dari dua kata, yakni “Card” dan “Sort”. Card berarti kartu, dan Sort berarti memilah. Jadi, Card sort yaitu strategi pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran. Adapun strategi pembelajaran Card Sort merupakan aktivitas kerjasama yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang benda, atau menilai informasi. Gerak fisik didalamnya dapat membantu siswa menghilangkan kejenuhan.16

Metode Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengerjakan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya.

15

Martinis Yamin,Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik,(Jakarta: Ciputat Mega Mall, 2012), 64

16


(30)

20

Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.17

Metode Card Sort (Mensortir Kartu) yaitu suatu strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran.18

Pembelajaran aktif modelCard Sortmerupakan pembelajaran yang menekankan kektifan siswa, dimana dalam pembelajaran ini setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi tentang materi yang akan dibahas, kemudian siswa mengelompokkan sesuai kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu siswa mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dari kategori kelompoknya.

Tujuan strategi Card Sort sendiri adalah mengaktifkan setiap individu sekaligus membangun kerja sama kelompok (active learning) dalam belajar.19

2. Langkah-langkah StrategiCard Sort

Setiap strategi memiliki alur atau langkah-langkah pelaksanaan, demikian pula dengan strategi card sort. Berikut langkah-langkah strategicard sort:

17

Ahmad Sabri,Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching, (Padang: Quantum Teaching, 2005), 134.

18

A. Falah Yasin,Dimensi-dimensi Pendidikan Islam,(Malang: UIN PRESS, 2008), 185. 19

Ismail SM,Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P.A.I.K.E.M, (Semarang: RASAIL Media Group, 2008), 89


(31)

21

1. Setiap siswa diberi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang tercakup dala satu atau lebih kategori.

2. Mintalah siswa untuk bergerak dan berkeliling didalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama (anda dapat mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan siswa menemukan sendiri)

3. Siswa dengan kategori yang sama di minta mempresentasikan kategori masing-masing di depan kelas

4. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin penting terkait materi.

5. Minta setiap kelompok untuk melakukan menjelaskan tentang kategori yang mereka selesaikan.

Pada awal kegiatan bentuklah beberapa tim. Beri tiap tim satu set kartu yang sudah diacak sehingga kategori yang mereka sortir tidak nampak. Mintalah setiap tim untuk mensortir kartu-kartu tersebut kedalam kategori tertentu. Setiap tim memperoleh nilai untuk setiap kartu yang disortir dengan benar.20

Gerakan fisik yang dominan dalam strategi card sort dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh dan bosan. 21 Berikut langkah-langkah strategicard sort:

20

Ahmad Sabri,Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching,(Padang: Quantum Teaching, 2005), 134

21

Hisyam Zaini,Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi,(Yogyakarta: PT CTSD, 2002), 30


(32)

22

a. Bagikan kertas yang bertuliskan informasi atau kategori tertentu secara acak.

b. Tempelkan kategori utama di papan atau kertas di dinding kelas c. Mintalah siswa untuk mencari temannya yang memiliki

kertas/kartu yang berisi kategori yang sama untuk membentuk kelompok dan mendiskusikannya.

d. Mintalah siswa untuk mempresentasikannya.

3. Kelebihan dan Kekurangan StrategiCard Sort a. Kelebihan strategi pembelajaranCard Sort

1) Guru mudah menguasai kelas 2) Mudah dilaksanakan

3) Mudah mengorganisir kelas

4) Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak 5) Mudah menyiapkannya

6) Guru mudah menerangkan materi dengan baik

7) Siswa lebih mudah menangkap materi dibanding dengan menggunakan ceramah

8) Siswa lebih antusias dalam pembelajaran

9) Sosialisasi antar siswa lebih terbangun yakni antar siswa dengan siswa lebih akrab setelah menggunakan strategi pembelajaran card sort


(33)

23

b. Kelemahan strategi pembelajaranCard Sort

1) Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian siswa, terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok persoalan semula. 2) Banyak menyita waktu terutama untuk mempersiapkan strategi

pembelajarancard sort.

3) Strategi pembelajaran card sort sulitt dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

4) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran card sort akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.22

D. Peningkatan Kemampuan Memahami Materi Asma> al-Ayya>m pada Mata Pelajaran Bahasa Arab dengan Menggunakan Strategi Card Sort

Penerapan strategi card sort pada materi asma> al-ayya>m merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan kemampuan memahami. Dan dari penerapan strategi ini diharapkan dapat merangsang kreaktif siswa, siswa terlibat lebih aktif dan guru hanya memberikan bantuan

22


(34)

24

secara bertahap sehingga merangsang siswa melakukan aktivitas baik individual maupun kelompok agar dapat mengembangkan kemandirian sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

Penerapan strategi ini juga menjadikan suasana proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan. Siswa terlihat lebih antusias ketika pemebelajaran berlangsung, dibandingkan ketika guru menggunakan metode ceramah. Sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan.


(35)

BAB III

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Kata Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian tindakan kelas.

PTK meliputi tiga kata yaitu “penelitian”, “tindakan”, dan “kelas”.

Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas di berbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang senagaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode/siklus kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa/mahasiswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru/dosen yang sama.24 Dari pengertian tersebut maka penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas dalam rangka memecahkan masalah sampai masalah itu dapat dipecahkan.

Dalam pelaksanaanya, penelitihan tindakan kelas ini, menggunakan model Kurt Lewin. Model Kurt Lewin merupakan model

24


(36)

26

yang selama ini menjadi acuan pokok dari berbagai model action research, terutama classroom action research (CAR). Lewin adalah orang pertama yang memperkenalkan action reserch. Konsep pokok action reserch menurut Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting), hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus.25

Apabila digambarkan dalam bentuk visualisasi, maka model Kurt Lewin akan tergambar dalam bagan lingkaran seperti berikut.

Gambar 3.1 Model PTK Kurt Lewin

Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifak kuantitatif. Penelitian tindakan

25

Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas [Classroom Action Research];Teori &Praktik, cet.ke-3, (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2012), . 29-30.

Identifikasi Masalah

SIKLUS I

SIKLUS II Perencanaan

ulang Observasi (observing) Refleksi

(reflecting)

Perencanaan (planning)

Tindakan (acting)


(37)

27

kelas berbeda dengan penelitian formal yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan mengembangkan teori yang bersifat umum (general). Penelitian tindakan kelas lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun demikian hasil PTK dapat saja diterapkan oleh orang lain yang mempunyai latar yang mirip dengan yang dimiliki peneliti.26

B. Setting dan Subyek Penelitian 1. Setting Penelitian

a. Tempat penelitian : MI Al-Asyhar Gresik.

b. Waktu penelitian : Semester genap tahun ajaran 2016 – 2017. 2. Subyek penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik tahun ajaran 2016 – 2017 dengan jumlah 25 siswa dalam satu kelas.

C. Variabel yang Diteliti

Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik fokus untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu :

1. Variabel input : Siswa kelas I MI Al-Asyhar Gresik tahun ajaran 2016

– 2017.

2. Variabel proses : Penerapan strategi Card Sort

26


(38)

28

3. Variabel output : Peningkatan kemampuan memahami materi asma> al-

ayya>m pada mata pelajaran bahasa Arab.

D. Rencana Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian dari Kurt Lewin. Model penelitian tindakan kelas menurut Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting).27

Beberapa prosedur yang peneliti lakukan di kelas I MI Al-Asyhar Gresik sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, kegiatan yang harus dilakukan peneliti antara lain:

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

b. Mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang diperlukan di kelas

c. Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.

b. Tindakan

27


(39)

29

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual. Meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mengucapkan salam

b) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan basmalah bersama-sama.

c) Guru mengecek kehadiran siswa

d) Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. (tepuk 1, tepuk 2 dan sebagainya) e) Guru melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan sekilas tentang asma> al-ayya>m (siapa yang tau dalam seminggu ada berapa hari?)

f) Guru menginformasikan materi yang akan di ajarkan yaitu

tentang “Asma> al-Ayya>m”

g) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang diharapkan

2) Kegiatan Inti

a) Siswa membuka buku paket bahasa Arab

b) Siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi asma>

al-ayya>m dalam buku dengan waktu 5 menit.

c) Guru membagikan potongan kertas tentang asma> al-ayya>m kepada siswa


(40)

30

d) Siswa mencari teman (pemegang kartu) yang sesuai dengan kartunya untuk berpasangan.

e) Masing-masing kelompok menempelkan kartu yang sudah ditemukan di papan tulis dan membacakannya di depan kelas

f) Setelah itu, guru memberikan lembar kerja kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

g) Guru bersama siswa membahas soal yang telah diujikan h) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah

diajarkan 3) Kegiatan Penutup

a) Guru memberikan umpan balik dengan cara mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada siswa secara merata.

b) Bersama-sama siswa dan guru membuat kesimpulan hasil belajar

c) Guru melakukan evaluasi

d) Guru menyampaikan pelajaran minggu depan

e) Siswa bersama guru membaca hamdalah untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran

f) Guru menutup pembelajaran dengan salam. c. Observasi

Pada tahap pengamatan ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:


(41)

31

1. Mengamati guru dalam proses pembelajaran.

2. Mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

d. Refleksi

Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan serta rencana bagi tindakan siklus selanjutnya.

1) Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa catatan hasil observasi

2) Merevisi proses pembelajaran terhadap hal-hal yang masih dianggap sulit oleh siswa

3) Memberi solusi untuk mengatasi masalah siswa 2. Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, kegiatan yang harus dilakukan peneliti antara lain:

1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penerapan alternatif pemecahan masalah

2) Membuat ulang rencana pelaksanaan pembelajaran

3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas

4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran b. Tindakan


(42)

32

a) Guru mengucapkan salam

b) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan basmalah bersama-sama.

c) Guru mengecek kehadiran siswa

d) Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. (tepuk 1, tepuk 2 dan sebagainya, menyanyi bersama tentang materi asma> al-ayya>m)

e) Guru melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan sekilas tentang asma> al-ayya>m (siapa yang tau dalam seminggu ada berapa hari?)

f) Guru menginformasikan materi yang akan di ajarkan yaitu

tentang “Asma>u al-Ayya>mi”

g) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang diharapkan

2) Kegiatan Inti

a) Siswa membuka buku paket bahasa Arab

b) Siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi asmau al ayyami dalam buku dengan waktu 5 menit.

c) Guru membagikan potongan kertas tentang asma> al-ayya>m kepada siswa

d) Siswa mencari teman (pemegang kartu) yang sesuai dengan kartunya untuk berpesangan


(43)

33

e) Siswa yang sudah menemukan pasangan baris sesuai urutan pertama sampai akhir

f) Masing-masing pasangan menempelkan kartu yang sudah ditemukan di papan tulis dan membacakannya di depan kelas

g) Guru memberikan reward kepada pasangan yang menemukan pasangan kartu tercepat

h) Setelah itu, guru memberikan lembar kerja kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

i) Guru bersama siswa membahas soal yang telah diujikan j) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah

diajarkan 3) Kegiatan Penutup

a) Guru memberikan umpan balik dengan cara mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada siswa secara merata.

b) Bersama-sama siswa dan guru membuat kesimpulan hasil belajar

c) Guru melakukan evaluasi

d) Guru menyampaikan pelajaran minggu depan

e) Siswa bersama guru membaca hamdalah untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran


(44)

34

c. Observasi

Pada tahap pengamatan ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:

a) Mengamati guru dalam proses pembelajaran.

b) Mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

d. Refleksi

Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan serta rencana bagi tindakan siklus selanjutnya.

1) Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa catatan hasil observasi

2) Merevisi proses pembelajaran terhadap hal-hal yang masih dianggap sulit oleh siswa

3) Memberi solusi untuk mengatasi masalah siswa 3. Siklus III

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, kegiatan yang harus dilakukan peneliti antara lain:

1) Membuat ulang rencana pelaksanaan pembelajaran

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas


(45)

35

b. Tindakan

1) Kegiatan Pendahuluan a) Guru mengucapkan salam

b) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan basmalah bersama-sama.

c) Guru mengecek kehadiran siswa

d) Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. (tepuk 1, tepuk 2 dan sebagainya, menyanyi bersama tentang materi asma> al-ayya>m)

e) Guru melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan sekilas tentang asma> al-ayya>m (siapa yang tau dalam seminggu ada berapa hari?)

f) Guru menginformasikan materi yang akan di ajarkan yaitu tentang “Asma> al-Ayya>m

g) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang diharapkan 2) Kegiatan Inti

a) Siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi asma>

al-ayya>m dengan cara membaca buku dan berdiskusi dengan

teman sebangku dalam waktu 5 menit.

b) Guru membagikan potongan kertas tentang asma> al-ayya>mi kepada siswa

c) Siswa mencari teman (pemegang kartu) yang sesuai dengan kartunya untuk berpasangan.

d) Siswa yang sudah menemukan pasangan baris sesuai urutan pertama sampai akhir


(46)

36

e) Masing-masing kelompok menempelkan kartu yang sudah ditemukan di papan tulis dan membacakan nama-nama hari dalam bahasa arab dan bahasa indonesia di depan kelas

f) Setelah itu, guru memberikan lembar kerja kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

g) Guru memberikan reward kepada pasangan yang menemukan pasangan kartu tercepat dan siswa yang mendapatkan nilai bagus.

h) Guru bersama siswa membahas soal yang telah diujikan

i) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah diajarkan

3) Kegiatan Penutup

a) Guru memberikan umpan balik dengan cara mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada siswa secara merata.

b) Bersama-sama siswa dan guru membuat kesimpulan hasil belajar

c) Guru melakukan evaluasi

d) Guru menyampaikan pelajaran minggu depan

e) Siswa bersama guru membaca hamdalah untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran

f) Guru menutup pembelajaran dengan salam c. Observasi

Sama halnya dengan siklus II, pada tahap ini peneliti mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran dan mengamati


(47)

37

kegiatan siswa dengan menggunakan pedoman observasi guru dan siswa.

d. Refleksi

Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan serta rencana bagi tindakan siklus selanjutnya.

1) Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa catatan hasil observasi

2) Merevisi proses pembelajaran terhadap hal-hal yang masih dianggap sulit oleh siswa

3) Memberi solusi untuk mengatasi masalah siswa

E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Data

Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian yang dimaksud.28

Dalam penelitian ini, data yang diperlukan ada dua macam, yaitu : a. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa

28


(48)

38

kata-kata. Adapun yang termasuk dalam data kualitatif pada penelitian ini, meliputi:

1) Materi yang disampaikan dalam Penelitian Tindakan Kelas 2) Pendekatan yang dipakai dalam penelitian Tindakan Kelas b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-angka. Data kuantitatif dalam penelitian ini bisa didapatkan dari data jumlah siswa, nilai tes hasil belajar siswa, serta prosentase dari instrumen aktivitas guru dan aktivitas siswa. Pada penelitian tindakan kelas ini, digunakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.29

1) Analisis Prosentase Aktivitas Guru dan Siswa

Data tentang aktivitas siswa dianalisis dengan menghitung presentase aktivitas guru dan siswa. Rumus mengitung presentasi aktivitas guru dan siswa adalah :

Presentase aktivitas (guru/siswa) =

29

Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK, (Bandung: CV.Yrama Widya, 2009), 40


(49)

39

Untuk memberikan makna terhadap angka prosentase, maka digunakan ketetapan sebagai berikut :

76%-100% = Baik Sekali 51%-75% = Baik

26%-50% = Cukup < 26% = Kurang

2) Analisis ketentuntasan

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Untuk menghitung rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai berikut:30

Keterangan : X = Nilai rata-rata

x = Jumlah semua nilai siswa

N = Banyak siswa

Sedangkan tingkat keberhasilan belajar dikelompokkan ke dalam kategori berikut:

Tabel 3.2

Tingkat Keberhasilan Belajar Tingkat keberhasilan (%) Arti

90-100% Sangat Baik

30


(50)

40

70-89% 50-69% 0-49%

Baik Cukup baik

Tidak Baik

Untuk menentukan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat digunakan rumus:

p =

x 100% (3)

Keterengan :

P = Presentase yang akan dicari

Kriteria ketuntasan siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh ≥ 75% dari skor maksimal. Dan suatu pembelajaran dikatakan efektif jika ketuntasan klasikalnya ≥ 75% maksudnya jika dalam satu kelas siswa yang berhasil ≥ 75% maka ketuntasannya tercapai.

2. Cara Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan perlu melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi (pengamatan) merupakan upaya yang dilakukan pelaksanaan PTK untuk merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan itu berlangsung dengan menggunakan


(51)

41

alat bantu atau tidak.31 Observasi dalam PTK dapat dilakukan untuk memantau aktivitas guru dan siswa.

Adapun yang dilakukan pada waktu pengamatan adalah mengamati gejala-gejala sosial dalam kategori yang tepat, mengamati berkali-kali dan mencatat segera dengan menggunakan alat bantu mekanik.

b. Wawancara

Wawancara atau interview merupakan sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden (orang yang diwawancarai), dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.32

Peneliti mengadakan wawancara yang dijadikan sebagai subyek penelitian yaitu guru bahasa Arab kelas I A MI Al-Asyhar yakni Ibu Uswatun Hasanah, S.Pd.I. Teknik wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa materi asma> al-ayya>m sebelum dan sesudah PTK dilakukan.

c. Pengukuran Tes

Teknik tes digunakan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan yang dimiliki siswa. Tes yang digunakan adalah tes tulis. Tes ini bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa pata

31

Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 64 32

Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), 126


(52)

42

materi asma> al-ayya>m. Dari hasil belajar tersebut dapat diketahui keberhasilan menggunakan strategi Card Sort dalam peningkatan kemampuan memahami siswa.

d. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, langger, agenda, dan sebagainya.33 Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data seperti profil, visi-misi, daftar guru dan karyawan, nama-nama siswa kelas I A, foto sebagai penunjang data.

F. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki KBM di kelas.34 Melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi asma> al-ayya>m, maka digunakan indikator sebagai berikut:

1. Setelah penelitian dilakukan diharapkan pemahaman siswa meningkat

33

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2006), 231

34

Kusnandar, Langkah-langakah Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), 27


(53)

43

2. Meningkatnya jumlah siswa yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) 75 berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar pada strategi Card Sort.

3. Jika sekurang-kurangnya 75% mencapai KKM maka dinyatakan berhasil, tetapi jika belum mencapai 75% maka harus melanjutkan siklus berikutnya.

4. Terlaksananya langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan strategi Card Sort yang dikategorikan baik apabila prosentase kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran ≥80%.

G. Tim Peneliti dan Tugasnya 1. Guru, bertugas:

a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan strategi

Card Sort

c. Mitra kerja peneliti dalam pengambilan data 2. Mahasiswa, bertugas:

a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan b. Menyusun RPP dan instumen penelitian

c. Melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan belajar mengajar


(54)

44

e. Menganalisis hasil penelitian tiap siklus f. Menyusun laporan penelitian


(55)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan proses belajar mengajar di kelas. Dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, sebagaimana paparan berikut:

1. Siklus I

a. Penerapan Strategi Card Sort pada Siswa Kelas I MI Al-Asyhar Gresik

Siklus I ini dilakukan pada proses pembelajaran bahasa Arab materi asma> al-ayya>m dengan menggunakan startegi card

sort di kelas I MI Al-Asyhar Gresik dengan jumlah siswa sebanyak 25 anak pada hari Kamis, 25 Februari 2016 jam pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit).

Pada siklus I materi asma> al-ayya>m diterapkan strategi card sort, adapun kegiatan awal yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran adalah mengondisikan semua siswa agar siap

mengikuti pelajaran dengan menggunakan “tepuk 1, tepuk 2, dan seterusnya” dan memberikan apersepsi tentang materi asma> al-ayya>m, tidak lupa guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada saat pembelajaran inti, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuka buku dan mepelajari materi yang


(56)

46

akan dipelajari selama 5 menit. Kemudian guru membagikan kartu atau potongan kertas yang bertuliskan tentang asma> al-ayya>m dalam bahasa arab dan bahasa indonesia. Setiap siswa mendapat satu kartu, kemudian setiap siswa harus menemukan pasangan atau menemukan pemegang kartu yang sesuai dengan apa yang mereka pegang. Jika sudah menemukan pasangan kartu tersebut setiap pasangan menempelkan kartu tersebut di papan tulis kemudian pasnagan tersebut membacakan apa yang mereka tempel di depan kelas.

Kegiatan selanjutya yaitu guru memberikan lembar kerja kepada siswa untuk mengukur tingkat pemahaman masing-masing siswa. Setelah itu guru memberikan penguatan tentang materi yang sudah dipelajari.

b. Peningkatan Kemampuan Memahami Siswa dalam Penerapan Strategi Card Sort

1) Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat mengajar yang diperukan seperti: RPP, format kegiatan guru, format kegiatan siswa, instrumen penelitian, media atau alat bantu pemebelajaran berupa kartu dan sumber belajar yaitu berupa buku bahasa Arab.


(57)

47

Sesuai dengan hasil perencanaan yang telah dibuat, diimplementasikan dalam proses belajar mengajar. Langkah-langkah pembelajaran dengan strategi card sort pada siklus I adalah pada kegiatan awal guru mengucap salam dan membuka pelajaran dengan mengucapkan basmallah, kemudian guru mengecek kehadiran siswa, dan mengondisikan siswa agar siap dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Pada kegiatan inti, siswa membuka buku paket bahasa arab, dan diberi kesempatan untuk mempelajari materi yang akan dipelajari selama 5 menit. Setelah waktu yang ditentukan selesai, guru membagikan potongan kertas atau kartu kepada semua siswa. Setiap siswa memegang satu kartu, dan tiap kartu tersebut terdapat tulisan nam-nama hari dalam bahasa arab dan bahasa indonesia. Jadi tiap siswa harus menemukan pasangan yang mana dalam pasangan tersebut salah satu siswa memegang kartu yang bertuliskan nama hari dalam bahasa arab dan satunya memegang nama hari dalam bahasa indonesia. Jika sudah menemukan pasangan, setiap pasangan dapat menempelkan kartunya di papan tulis. Setelah menempelkan tiap pasangan membacakan nama hari yang mereka tempelkan dengan kompak didepan kelas. Setelah semua sudah mendapat pasangan, menempel, dan membacakannya, guru memberikan lembar kerja kepada siswa


(58)

48

untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi

asma> al-ayya>m. setelah itu guru meberikan penguatan terhadap materi yang sudah dipelajari.

Kegiatan yang dilakukan pada akhir pembelajaran adalah menarik kesimpulan dari materi yang diajarkan. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, namun tidak ada yang bertanya. Jadi diarasa proses belajar mengajar dianggap selesai dan ditutup dengan doa. Setelah melakukan proses belajar mengajar, guru bahasa Arab dan mahasiswa melakukan evaluasi tentang kekurangan yang perlu diperbaiki dan kelebihan yang harus ditingkatkan lagi dalam siklus II.

3) Observasi Tindakan

Dalam hal ini, peneliti mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan pedoman observasi guru dan siswa, dan hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Aspek yang Diamati Skor

Kegiatan Awal

1 Guru mengucapkan salam 16


(59)

49

mengucapkan basmalah bersama-sama. 3 Guru mengecek tentang kehadiran siswa 4 Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk

berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. (tepuk 1, tepuk 2 dan sebagainya)

5 Guru melakukan apersepsi

6 Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari

7 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti

1 Guru mengintruksikan siswa membuka buku paket bahasa Arab

16

2 Guru mengintruksikan Siswa untuk memahami isi bacaan dalam buku dengan waktu 5 menit.

3 Guru membagikan potongan kertas tentang

asma> al ayya>m kepada siswa

4 Guru mengintruksikan siswa untuk mencari pasangan

5 Guru mengintruksikan siswa untuk menempekan potongan kartu yang sudah ditemukan di papan tulis


(60)

50

untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa Kegiatan Penutup

1 Guru memberikan umpan balik dengan cara mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada siswa secara merata.

14

2 Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar

3 Guru melakukan evaluasi

4 Guru menyampaikan pelajaran minggu depan

5 Guru membaca hamdalah untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran

6 Guru menutup pembelajaran dengan salam Pengelolaan Waktu

Ketepatan waktu dalam belajar 9

Ketepatan memulai pelajaran Ketepatan menutup pembelajaran Kesesuaian dengan RPP

Suasana kelas

Kelas kondusif 5

Kelas hidup

Jumlah Item yang diobservasi 25


(61)

51

Skor Ideal 100

Persentase

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran pada tabel di atas, jumlah yang diperoleh 60 dari skor maksimal 100 Dengan demikian, prosentase skor yang diperoleh guru adalah 60% hal ini menunjukkan kategori baik.

Pada penelitian siklus pertama ini, hasil observasi yang didapat peniliti masih dalam kategori cukup dikarenakan kemampuan guru dalam membimbing atau memberikan instruksi kepada siswa kurang jelas. Dan pengelolaan waktu belum sesuai dengan RPP.

Tabel 4.2

Hasil Observasi Aktivitas Siswa No

Aspek yang Diamati Skor

Kegiatan Awal 17

1 Siswa menjawab salam

2 Siswa membaca bismillah bersama-sama 3 Siswa memperhatikan guru saat


(62)

52

mengabsensi

4 Siswa berpartisipasi menjawab pertanyaan kabar dari guru

5 Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan oleh guru

6 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang akan dipelajari

7 Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru

Kegiatan Inti 15

1 Siswa membuka buku bahasa Arab

2 siswa memahami isi bacaan dalam buku dengan waktu 5 menit

3 Siswa menerima potongan kertas tentang

asma> al-ayya>m yang diberikan guru

4 Siswa mencari teman (pemegang kartu) yang sesuai dengan masalah yang ada pada kartunya untuk satu kelompok.

5 Masing-masing kelompok menempelkan kartu yang sudah ditemukan di papan tulis dan membacakannya di depan kelas

6 Siswa menerima lembar kerja kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa


(63)

53

Kegiatan Penutup 14

1 Siswa menjawab pertanyaan-pertanyan yang diberikan oleh guru secara merata 2 Siswa bersama guru membuat kesimpulan

hasil belajar

3 Siswa memperhatikan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

4 Siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri kegiatan pelajaran

5 Siswa menjawab salam

Suasana Kelas 3

1 Antusias siswa

Jumlah Item yang diobservasi 19

Jumlah Skor 49

Skor Ideal 76

Persentase

Berdasarkan hasil observasi siswa diperoleh skor 49 dari skor maksimalnya adalah 76. Dengan demikian prosentase


(64)

54

skor yang diperoleh adalah 64,47% yang berarti aktifitas siswa selama kegiatan pembelajaran bearada dalam kategori baik.

Dari hasil observasi siswa juga terdapat beberapa kekurangan, diantaranya siswa kurang termotifasi dalam belajar bahasa arab, sehingga menyebabkan kesulitan dalam memahami materi asma> al-aya>m. selain itu dengan adanya variasi belajar yang baru atau strategi ini terlihat antusias seluruh siswa, akan tetapi keantusiasan siswa tersebut mebuat pembelajaran kurang efektif. Dengan begitu pembelajaran dikatakan belum sesuai dengan harapan peneliti dan perlu diaksanakan siklus II karena indikator keberhasilan tercapai jika kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran mencapai 80%.

Tabel 4.3

Hasil Tes Tulis Siswa Siklus I

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 A. DIS 100 Tuntas

2 AQ 100 Tuntas

3 AAR 20 Belum Tuntas

4 ADF 50 Belum Tuntas

5 AHH 60 Belum Tuntas

6 AJD 80 Tuntas


(65)

55

8 GAA 70 Belum Tuntas

9 GAN 70 Belum Tuntas

10 M. FS 100 Tuntas

11 M. APR 90 Tuntas

12 M. FR 100 Tuntas

13 MAAA 100 Tuntas

14 AAN 100 Tuntas

15 ASH 100 Tuntas

16 ANS 100 Tuntas

17 AS 40 Belum Tuntas

18 CIM 90 Tuntas

19 ILH 20 Belum Tuntas

20 IA 100 Tuntas

21 IBF 80 Tuntas

22 LIA 60 Belum Tuntas

23 LZS 100 Tuntas

24 MBA 100 Tuntas

25 WAI 70 Belum Tuntas

Jumlah Nilai () 1935

Jumlah Siswa (25

Nilai Rata-Rata ̅

̅


(66)

56

̅ 77,4

Nilai Maksimum 100

Nilai Minimum 20

Jumlah anak yang tuntas 15

Jumlah anak yang tidak tuntas 10

Persentase Ketuntasan ∑ ∑

= 60%

Dari tabel 4.3 diatas, dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan strategi card sort pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 77,4 dan persentase ketuntasan belajar mencapai 60% atau ada 15 dari 25 siswa telah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal nilai yang dicapai siswa tergolong cukup. Akan tetapi masih perlu peningkatan lagi, karena secara individu siswa yang belum tuntas dalam belajar masih terdapat 10 siswa. Jadi perlu adanya tindakan siklus II.

4) Refleksi

Setelah seluruh proses pembelajaran pada siklus I selesai dilakukan, peneliti dan guru mendiskusikan hasil pengamatan untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang terdapat pada siklus I. Selanjutnya hasil temuan dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan tindakan pada siklus II.


(67)

57

Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan guru seusai pembelajaran menyimpulkan bahwa ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki, diantaranya ketika guru memberikan bimbingan atau arahan seharusnya dilakukan sampai siswa paham. guru harus memperbaiki kemampuan mengelola waktu dengan tepat sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Dari variasai belajar yang baru atau strategi yang digunakan guru dalam pemebelajaran bahasa arab ini dapat menumbuhkan semangat belajar siswa. Akan tetapi pada faktanya rasa semangat siswa menyebabkan pembeljaran kurang efektif. Karena siswa tidak melakukan pencarian pasangan kartu dan berebut menempel kartu masing-masing di papan tempel. 2. Siklus II

a. Penerapan Strategi Card Sort pada Siswa Kelas I MI Al-Asyhar Gresik

Siklus II ini dilakukan pada proses pembelajaran bahasa Arab materi asma> al-ayya>m dengan menggunakan startegi card

sort di kelas I MI Al-Asyhar Gresik dengan jumlah siswa sebanyak 25 anak pada hari Kamis, 3 Maret 2016 jam pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit).

Pada siklus II materi asma> al-ayya>m diterapkan strategi card sort, adapun kegiatan awal yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran adalah mengondisikan semua siswa agar siap


(68)

58

mengikuti pelajaran dengan menggunakan “tepuk 1, tepuk 2, dan seterusnya”, guru mengajak siswa bernyanyi tentang asma> al-ayya>m dan memberikan apersepsi tentang materi asma> al-ayya>m, tidak lupa guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada saat pembelajaran inti langkah-langkahnya tidak jauh beda dengan siklus I. Diantaranya guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuka buku dan mepelajari materi yang akan dipelajari selama 5 menit. Kemudian guru membagikan kartu atau potongan kertas yang bertuliskan tentang asma> al-ayya>m dalam bahasa arab dan bahasa indonesia. Setiap siswa mendapat satu kartu, kemudian setiap siswa harus menemukan pasangan atau menemukan pemegang kartu yang sesuai dengan apa yang mereka pegang. Setelah menemukan pasangan tiap pasangan harus baris yang rapi . kemudian setiap pasangan menempelkan kartu tersebut di papan tulis dan paasngan tersebut membacakan apa yang mereka tempel di depan kelas.

Kegiatan selanjutya yaitu guru memberikan lembar kerja kepada siswa untuk mengukur tingkat pemahaman masing-masing siswa. Setelah itu guru memberikan penguatan tentang materi yang sudah dipelajari.


(69)

59

b. Peningkatan Kemampuan Memahami Siswa dalam Penerapan Strategi Card Sort

1) Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti membuat perencanaan atas dasar pengamatan peneliti dengan melihat nilai tes pada siklus I. Peneliti juga mempersiapkan perangkat mengajar yang diperukan seperti: RPP, format kegiatan guru, format kegiatan siswa, instrumen penelitian, media atau alat bantu pemebelajaran berupa kartu dan sumber belajar yaitu berupa buku bahasa Arab.

2) Pelaksanaan Tindakan

Sesuai dengan hasil perencanaan yang telah dibuat, langkah-langkah pembelajaran dengan strategi card sort pada siklus II adalah pada kegiatan awal guru mengucap salam dan membuka pelajaran dengan mengucapkan basmallah, kemudian guru mengecek kehadiran siswa, dan mengondisikan siswa agar siap dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Guru dan siswa bernyanyi bersama tentang materi yang aka dipelajari yaitu asma> al-ayya>m.

Pada kegiatan inti, siswa membuka buku paket bahasa arab, dan diberi kesempatan untuk mempelajari materi yang akan dipelajari selama 5 menit. Setelah waktu yang ditentukan selesai, guru membagikan potongan kertas atau kartu kepada


(70)

60

semua siswa. Setiap siswa memegang satu kartu, dan tiap kartu tersebut terdapat tulisan nam-nama hari dalam bahasa arab dan bahasa indonesia. Jadi tiap siswa harus menemukan pasangan yang mana dalam pasangan tersebut salah satu siswa memegang kartu yang bertuliskan nama hari dalam bahasa arab dan satunya memegang nama hari dalam bahasa indonesia. Jika sudah menemukan pasangan, setiap pasangan baris sesuai urutan, setelah itu baru dapat menempelkan kartunya di papan tulis. Setelah menempelkan tiap pasangan membacakan nama hari yang mereka tempelkan dengan kompak didepan kelas. Setelah semua sudah mendapat pasangan, menempel, dan membacakannya, guru memberikan reward kepada siswa yang pertama menemukan pasangan dan pelafalannya benar. Kemudian guru membagikan lembar kerja kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi asma> al-ayya>m. setelah itu guru meberikan

penguatan terhadap materi yang sudah dipelajari.

Kegiatan yang dilakukan pada akhir pembelajaran adalah menarik kesimpulan dari materi yang diajarkan. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, namun tidak ada yang bertanya. Jadi diarasa proses belajar mengajar dianggap selesai dan ditutup dengan doa.


(71)

61

Dalam hal ini, peneliti mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan pedoman observasi guru dan siswa, dan hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No Aspek yang Diamati Skor

Kegiatan Awal

1 Guru mengucapkan salam 24

2 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan basmalah bersama-sama. 3 Guru mengecek tentang kehadiran siswa 4 Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk

berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. (tepuk 1, tepuk 2 dan sebagainya), menyanyi bersama tentang materi asma> al-ayya>m

5 Guru melakukan apersepsi

6 Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari

7 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti

1 Guru mengintruksikan siswa membuka buku paket bahasa Arab

27


(72)

62

memahami isi bacaan dalam buku dengan waktu 5 menit.

3 Guru membagikan potongan kertas tentang

asma> al ayya>m kepada siswa

4 Guru mengintruksikan siswa untuk mencari pasangan

5 Guru mengintruksi siswa baris sesuai urutan 6 Guru mengintruksikan siswa untuk

menempekan potongan kartu yang sudah ditemukan di papan tulis

7 Guru memberi reward kepada siswa

8 Guru memberikan lembar kerja kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa Kegiatan Penutup

1 Guru memberikan umpan balik dengan cara mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada siswa secara merata.

19

2 Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar

3 Guru melakukan evaluasi

4 Guru menyampaikan pelajaran minggu depan


(73)

63

kegiatan pembelajaran

6 Guru menutup pembelajaran dengan salam Pengelolaan Waktu

Ketepatan waktu dalam belajar 12

Ketepatan memulai pelajaran Ketepatan menutup pembelajaran Kesesuaian dengan RPP

Suasana kelas

Kelas kondusif 6

Kelas hidup

Jumlah Item yang diobservasi 27

Jumlah Skor 88

Skor Ideal 108

Persentase

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran pada tabel di atas, jumlah yang diperoleh 88 dari skor maksimal 108 Dengan demikian, prosentase skor yang diperoleh guru adalah 81,48% hal ini menunjukkan kategori baik sekali dan dikatakan pembelajaran


(74)

64

telah sesuai harapan kerena indikator keberhasilan guru dalam mengelola pembelajaran ≥80%.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang Diamati Skor

Kegiatan Awal 24

1 Siswa menjawab salam

2 Siswa membaca bismillah bersama-sama 3 Siswa memperhatikan guru saat

mengabsensi

4 Siswa berpartisipasi menjawab pertanyaan kabar dari guru

5 Siswa menanggapi apersepsi yang diberikan oleh guru dan bernyanyi bersama

6 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang akan dipelajari

7 Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru

Kegiatan Inti 26

1 Siswa membuka buku bahasa Arab

2 siswa memahami isi bacaan dalam buku dengan waktu 5 menit


(75)

65

asma> al-ayya>m yang diberikan guru

4 Siswa mencari teman (pemegang kartu) yang sesuai dengan masalah yang ada pada kartunya untuk satu kelompok.

5 Siswa baris sesuai urutan

6 Masing-masing kelompok menempelkan kartu yang sudah ditemukan di papan tulis dan membacakannya di depan kelas

7 Siswa menerima reward

8 Siswa menerima lembar kerja kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

Kegiatan Penutup 15

1 Siswa menjawab pertanyaan-pertanyan yang diberikan oleh guru secara merata 2 Siswa bersama guru membuat kesimpulan

hasil belajar

3 Siswa memperhatikan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

4 Siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri kegiatan pelajaran

5 Siswa menjawab salam


(76)

66

1 Antusias siswa

Jumlah Item yang diobservasi 21

Jumlah Skor 68

Skor Ideal 84

Persentase

Berdasarkan hasil observasi siswa diperoleh skor 68 dari skor maksimalnya adalah 84. Dengan demikian prosentase skor yang diperoleh adalah 80,95% yang berarti aktifitas siswa selama kegiatan pembelajaran bearada dalam kategori baik sekali dan dikatakan pembelajaran telahsesuai dengan harapan karena indikator keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran ≥80%

Tabel 4.6

Hasil Tes Tulis Siswa Siklus II

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 A. DIS 100 Tuntas

2 AQ 100 Tuntas

3 AAR 60 Belum Tuntas


(77)

67

5 AHH 80 Tuntas

6 AJD 90 Tuntas

7 EDA 80 Tuntas

8 GAA 70 Belum Tuntas

9 GAN 80 Tuntas

10 M. FS 100 Tuntas

11 M. APR 100 Tuntas

12 M. FR 100 Tuntas

13 MAAA 100 Tuntas

14 AAN 100 Tuntas

15 ASH 100 Tuntas

16 ANS 100 Tuntas

17 AS 70 Belum Tuntas

18 CIM 100 Tuntas

19 ILH 70 Belum Tuntas

20 IA 100 Tuntas

21 IBF 100 Tuntas

22 LIA 80 Tuntas

23 LZS 100 Tuntas

24 MBA 100 Tuntas

25 WAI 70 Belum Tuntas


(78)

68

Jumlah Siswa (25

Nilai Rata-rata ̅

̅

̅ 88,8

Nilai Maksimum 100

Nilai Minimum 60

Jumlah anak yang tuntas 19

Jumlah anak yang tidak tuntas 6

Persentase Ketuntasan

= 76%

Dari tabel 4.6 diatas, dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan strategi card sort pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 88,8 dan persentase ketuntasan belajar mencapai 76% atau ada 19 dari 25 siswa telah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal nilai yang dicapai siswa tergolong baik dan dikatakan lebih besar dari persentase yang dikehendaki yaitu 75%.

4) Refleksi

Setelah mengetahui kekurangan dari siklus I, maka pada siklus II guru lebih meningkat kemampuan dalam memberikan bimbingan atau arahan dilakukan sampai siswa paham. Dan pada siklus II ini sebagian besar sudah terlakasanakan dengan


(1)

86

mengalami peningkatan dari 60% pada siklus I, 76% pada siklus II dan menjadi 84% pada siklus III.

Dengan demikian, pembelajaran bahasa arab dengan menggunakan strategi card sort dapat meningkatkan kemampuan memahami.


(2)

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pada hasil analisis penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan strategi card sort dalam mata pelajaran bahasa arab pada materi asma> al-ayya>m telah berjalan dengan baik. Langkah-langkah siklus I, siswa diberi kesempatan membaca buku selama 5 menit, kemudian guru membagikan potongan kartu kepada semua siswa, siswa mencari pasangan, kemudian tiap pasangan menempelkan kartu di papan tempel. Dan membacakannya di depan kelas. Guru membagikan lembar kerja kepada siswa. Langkah-langkah siklus II terdapat perbaikan, pada siklus ini di kegiatan awal setelah mengondisikan siswa, di tambah dengan guru mengajak siswa bernyanyi tentang asma>al-ayya>m. dan pada kegiatan inti setelah menemukan pasangan siswa berbaris untuk menempelkan kartu, guru memberi reward kepada siswa yang cepat menemukan pasangan. Untuk langkah-langkah siklus III tidak jauh berbeda dengan siklus II, pada siklus ini pencarian informasi siswa tidak hanya dapat membaca buku, tetapi bisa dengan berdiskusi dengan teman. Selain itu guru tidak hanya memberikan reward kepada siswa yang cepat mendapatkan pasangan tetapi guru juga memberikan reward kepada siswa yang


(3)

88

hasil observasi aktivitas guru pada siklus I yaitu 60% dengan kriteria baik, siklus II 81,48% dengan kriteria baik sekali, dan pada siklus III 82, 69% dengan kriteria baik sekali. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I yaitu 64,47% dengan kriteria baik, siklus II 80,95 dengan kriteria baik sekali, dan pada siklus III 81,25% dengan kriteria baik sekali.

2. Terdapat peningkatan kemampuan memahami materi asma> al-ayya>m pada mata pelajaran bahasa arab kelas I MI Al-Asyhar Gresik menggunakan strategi card sort dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus I 60% kriteria cukup dengan rata-rata 77,4, pada siklus II terjadi peningkatan dengan perolehan prosentase ketuntasan belajar siswa 76% kriteria baik dengan rata-rata 88,8. Dan pada siklus III juga mengalami peningkatan dengan perolehan prosentase ketuntasan belajar siswa 84% kriteria sangat baik dengan rata-rata 89,6 B. Saran

Berdasarkan proses penelitian yang dilaksanakan, strategicard sort

dapat meningkatkan kemampuan memahami materi asma> al-ayya>m, maka dapat disampaikan antara lain:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru hendaknya melakukan berbagai variasi dalam penerapan metode pembelajaran. Agar guru mempunyai alternatif untuk terampil dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Kerena pemilihan strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan pemahaman siswa.


(4)

89

2. Untuk melaksanakan pembelajaran bahasa arab dengan menggunakan strategi card sort memerlukan persiapan yang cukup, sehingga guru benar-benar bisa menentukan materi yang bisa diterapkan dengan menggunakan strategi card sort sehingga diperoleh hasil ang maksimal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK. Bandung: CV.Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Bungin, Burhan. 2005.Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Dahlan, Juwairiyah. 1992.Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab. Surabaya: Al Ikhlas.

Ekawarna. 2013.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Referensi

Fadlillah M. dkk. 2014.Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini Menciptakan Pembelajaran Menarik, Kreatif, dan Menenangkan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Kusnandar. 2011. Langkah-langakah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Kuswana, Wowo Sunaryo. 2012.Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mardalis. 2006.Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Muttaqin, Raisul. 2006.Active Learning 101 Cara Belajar Aktif.Bandung: Nusa Media

Permenag RI No.02 Tahun 2008. Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah.

Sabri, Ahmad. 2005.Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Padang: Quantum Teaching.

SM, Ismail. 2008.Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P.A.I.K.E.M. Semarang: RASAIL Media Group

Subagyo, Joko. 2006.Metode Penelitian dalam teori dan praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 1995.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya


(6)

Sudjana, Nana. 1998.Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Pustaka Martiana Syah, Muhibbin. 2003.Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Taufik. 2011.Pembelajaran Bahasa Arab MI. Surabaya: PMN Surabaya.

Tim Konsorsium 7 PTAI. 2009.Strategi Pembelajaran.Surabaya: Lapis PGMI

Trianto. 2012. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas [Classroom Action Research];Teori &Praktik, cet.ke-3. Jakarta: Prestasi Pustakarya

Winkel. 2004.Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abdi

Yamin, Martinis. 2012.Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik.Jakarta: Ciputat Mega Mall

Yasin, A. Falah. 2008.Dimensi-dimensi Pendidikan Islam.Malang: UIN PRESS Zaini, Hisyam. 2002.Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi.

Yogyakarta: PT CTSD

Zuchdi, Darmiati. 1999.Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca.


Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KETUNTASAN BELAJAR MELALUI STRATEGI CARD SORT PADA MATERI PELAKSANAAN Upaya Peningkatan Ketuntasan Belajar Melalui Strategi Card Sort Pada Materi Pelaksanaan Demokrasi Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Mata Pelajaran Pkn Pada Siswa Kela

0 1 13

Peningkatan keterampilan berbicara materi afrad al-usrah pada mata pelajaran bahasa arab dengan menggunakan strategi qurat al-kalam siswa kelas IVB MI Tarbiyatut Tholabah Lamongan.

5 26 86

Penggunaan strategi permainan Perebutan Benteng untuk meningkatkan keterampilan menyimak mufrodat dalam materi A'da' al-Usrah mata pelajaran Bahasa Arab siswa kelas III MI Al Karimah Surabaya.

1 4 113

Peningkatan keterampilan berbicara mata pelajaran Bahasa Arab materi al-Mihnah melalui metode practice-rehearsal pairs pada siswa kelas iv MI Mumuhammadiyah 23 surabaya.

0 1 110

PENINGKATAN KEMAMPUAN CARA MENGKRITIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI CRITICAL INCIDENT PADA SISWA KELAS VI MI AL-HIDAYAH BENOWO SURABAYA.

0 1 102

Peningkatan keterampilan menulis bahasa Arab materi fi maktabat al-madrasah melalui strategi al-ta'bir al-kitaby al-muwajjah siswa kelas V MI Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang.

0 6 94

Peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab materi al-Unwan dengan menggunakan strategi qurat al-kalam pada siswa kelas IV MI Darul Ulum Sarirogo Sidoarjo.

3 63 99

PENINGKATAN PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI CIRCUIT LEARNING MATA PELAJARAN IPS MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA SISWA KELAS III MI AL-HIKMAH SIDOARJO.

0 1 85

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT ID MELALUI METODE WORD SQUARE SISWA KELAS 4B MI AL ASYHAR GRESIK.

0 8 109

PENINGKATAN PEMAHAMAN AL-MUFRADAT PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI STRATEGI PAIR CHECK PADA SISWA KELAS 2B MI BADRUSSALAM SURABAYA.

3 7 105