PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO AKTIVITAS DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN METAL AND ALLIED PRODUCTS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

(1)

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO

AKTIVITAS DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA

PADA PERUSAHAAN METAL AND ALLIED PRODUCTS

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh :

Merry Christine Toisuta 0613010189/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO

AKTIVITAS DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA

PADA PERUSAHAAN METAL AND ALLIED PRODUCTS

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Oleh :

Merry Christine Toisuta 0613010189/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(3)

SKRIPSI

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO

AKTIVITAS DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA

PADA PERUSAHAAN METAL AND ALLIED PRODUCTS

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

yang diajukan

Merry Christine Toisuta 0613010189/FE/EA

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh tim penguji skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembanguna Nasional

“Veteran” Jawa Timur pada tanggal 11 Juni 2010

Pembimbing : Tim Penguji : Pembimbing Utama Ketua

Drs. Ec. Sjafii, AK, MM Dr. Indrawati Y, AK, MM

Sekretaris

Drs. Ec. Sjafii, AK, MM Anggota

Drs. Ec. R. Sjarief H, MSi

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembanguna Nasional “Veteran ” Jawa Timur

DR. Dhani Ichsanuddin Nur, MM NIP. 030 202 389


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan, yang telah berkenan memberikan Kasih Karunia dan Anugerah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan mengambil judul: “Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Rasio

Aktivitas Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Metal And Allied Products Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Tentunya dalam penyusunan skripsi ini ada keterbatasan dan kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H.R Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(5)

3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Drs. Ec. Sjafii, AK, MM, selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan kesabaran dan kerelaannya telah membimbing dan memberi petunjuk-petunjuk yang sangat berguna sehingga terselesainya skripsi ini.

5. Segenap Dosen Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6. Staf perpustakaan UPN ”Veteran” Jatim yang telah memberikan bantuan terhadap fasilitas peminjaman buku untuk dijadikan referensi dalam penulisan skripsi ini.

7. Staf Bursa Efek Indonesia yang telah memberikan bantuan dalam perolehan data yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.

8. Kedua orang tuaku, kakak dan adik ku yang tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan baik moral, material dan doa restu agar terselesainya skripsi ini.

9. Teman-teman ku Froggy Girl’s ( cece, butut, jupe, meto, mbem, ayoek, estay, lemot and chubby) yang selalu membantu dalam suka dan duka, makasih yaw……

10.Semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas kebaikan dengan limpahan Rahmat-Nya yang berlipat ganda, Amin.


(6)

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu saran dan kritik sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi akademika UPN “Veteran” umumnya, serta bagi mahasiswa Program Studi Akuntansi khususnya.

Surabaya, Juni 2010


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

ABSTRAKSI ... x

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan masalah... 8

1.3. Tujuan Penelitian ... 9

1.4. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 11


(8)

2.2.1. Laporan Keuangan ... 18

2.2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan... 18

2.2.1.2. Karakteristik Kualitatif atas Laporan Keuangan………. 19

2.2.1.3. Tujuan Laporan Keuangan………. 20 2.2.1.4. Pemakai Laporan Keuangan ……….. 21 2.2.2. Analisis Laporan Keuangan ... 23

2.2.2.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan... 23

2.2.2.2. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan ... 23

2.2.2.3. Prosedur Analisis Laporan Keuangan ... 24

2.2.2.4. Metode Analisis Laporan Keuangan……… 25

2.2.2.5. Sifat Dan Kegunaan Analisis Laporan Keuangan………. 26

2.2.3. Rasio Keuangan ... 27

2.2.3.1. Pengertian Rasio Keuangan ... 27

2.2.3.2. Tujuan Analisis Rasio Keuangan... 28


(9)

2.2.4. Laba Perusahaan... 35

2.2.5. Teori yang Membahas Penggunaan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba…... 35

2.3. Kerangka Pikir ... 39

2.4. Hipotesis Penelitian... 39

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 40

3.2. Teknik Penentuan Sampel... 43

3.2.1. Populasi ... 43

3.2.2. Sampel... 43

3.3. Teknik Pengumpulan Data... . 45

3.3.1. Jenis Data ... 45

3.3.2. Sumber Data... 45

3.3.3. Pengumpulan Data ... 45

3.4. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis... 36

3.4.1. Uji Normalitas…... 45


(10)

3.4.3. Teknik Analisis………. 48

3.4.4. Uji Hipotesis………. 49

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian... 43

4.1.1. PT. Tira Austenite Tbk………. 51

4.1.2. PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk………… 52

4.1.3. PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk………. 52

4.1.4. PT. Lion Metal Works Tbk………. 53

4.1.5. PT. Jaya Pari Steel Tbk……… 54

4.1.6. PT. Betonjaya Manunggal Tbk……… 55

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 51

4.2.1. Perubahan net profit margin (X1)……… 56

4.2.2. Pe rubahan Return on Investment (X2)……… 56

4.2.3. Pe rubahan Total Asset Turnover (X3)………. 57

4.2.4. Pe rubahan Inventory turnover (X4)……… 58

4.2.5. Pe rubahan laba (Y)……….. 59


(11)

4.3. Analisis dan Pengujian Hipotesis... 56

4.3.1. Analisis Uji Normalitas... 56

4.3.2. Analisis Asumsi Klasik ... 57

4.3.2.1. Multikolinearitas ... 58

4.3.2.2. Autokorelasi ... 59

4.3.2.3. Heteroskedastisitas... 60

4.3.3. Analisis Regresi Linear Berganda... 63

4.3.4. Uji Kecocokan Model ... 66

4.3.5. Koefisien Determinasi (R2) ... 67

4.3.6. Uji t………... 67

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

4.4.1. Implikasi Penelitian……….. 72

4.4.2. Perbeda an Hasil Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu……….…….. 73

4.4.3. Keterbatasan Penelitian………... 74

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan……….. 75


(12)

5.2. Saran……… 76

DAFTAR PUSTAKA


(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Laba dan Return on Investment Perusahaan Metal and

Allied Products yang terdaftar Di BEI Tahun 2005-2008... 4

Tabel 1.2 Data Laba dan Inventory Turnover Perusahaan Metal and Allied Products yang terdaftar di BEI tahun 2005-2007………. 6

Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang ... 17

Tabel 3.1 Daftar Nama-Nama Perusahaan Sampel ………... 44

Tabel 4.1 Data perubahan NPM tahun 2005-2006 dan tahun 2006-2007 .... 56

Tabel 4.2 Data perubahan ROI tahun 2005-2006 dan tahun 2006-2007 ... 57

Tabel 4.3 Data perubahan TAT tahun 2005-2006 dan tahun 2006-2007 ... 57

Tabel 4.4 Data perubahan IT tahun 2005-2006 dan tahun 2006-2007 ... 58

Tabel 4.5 Data perubahan laba tahun 2006-2007 dan tahun 2007-2007... 59

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ... 60

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas ... 60

Tabel 4.8 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman……….. 62


(14)

Tabel 4.10 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 64

Tabel 4.11 Hasil Uji F... 66

Tabel 4.12 Nilai Koefisien Determinasi (R-Square/R2)... 67


(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(16)

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO AKTIVITAS DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN METAL AND ALLIED PRODUCTS

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh :

Merry Christine Toisuta

ABSTRAK

Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberi bantuan kepada pemakai untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Dari laporan keuangan tersebut salah satu parameter yang yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah laba. penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap beberapa rasio profitabilitas dan rasio aktivitas yang menyangkut kegunaannya dalam memprediksi perubahan laba. Alasan pemilihan laba akuntansi dikarenakan laba mencerminkan kinerja perusahaan, dari ukuran laba maka dapat dilihat apakah perusahaan mempunyai kinerja yang bagus atau tidak. Jika rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba di masa yang akan datang, temuan ini merupakan pengetahuan yang cukup berguna bagi para pemakai laporan keuangan yang secara riil, maupun potensial berkepentingan dengan suatu perusahaan.

Variabel penelitian adalah net profit margin, return on investment, total asset turnover, dan inventory turnover. Sampel penelitian ini adalah perusahaan metal and allied products yang terdaftar di BEI sebanyak 6 perusahaan dengan periode pengamatan tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Menggunakan non probability sampling dengan metode purposives sampling. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi linier berganda yang digunakan adalah cocok atau sesuai untuk mengetahui Perubahan net profit margin (X1), Perubahan return on investment (X2), Perubahan total asset turnover (x3), dan Perubahan inventory turnover (X4) terhadap Perubahan laba (Y). Secara parsial variabel yang berpengaruh hanya net profit margin sedangkan return on investment, total asset turnover, dan inventory turnover tidak terbukti berpengaruh terhadap perubahan laba (y)

Keywords : Net Profit Margin, Return On Investment, Total Asset Turnover, Inventory Turnover, Perubahan Laba.


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Semakin Banyaknya perusahaan-perusahaan yang baru terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta atau pasar modal dalam setiap tahunnya menimbulkan persaingan antara perusahaan semakin tajam. Perkembangan ini didorong oleh berbagai upaya penyempurnaan dan perbaikan yang dilakukan secara terus menerus pada pasar modal Indonesia, antara lain dengan diterapkannya Jakarta Automated Trading System (JATS) yang mulai dioperasikan sejak tanggal 22 Mei 1995 dimana system otomatisasi tersebut diharapkan akan menciptakan perdagangan efek yang lebih efisien, serta berlakunya undang-undang pasar modal (UU No.8 Tahun 1995 yang berlaku efektif mulai januari 1996) sehingga mekanisme transasksi perddagangan bursa efek di Indonesia yang dilakukan oleh pelaku pasar modal beserta lembaga-lembaga penunjangnya memperoleh kepastian hukum.

Adapun manfaat dari pasar modal adalah terbentuknya peluang bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang atau menengah dari luar dengan dana dari investor, dan bagi investor adalah mendapatkan keuntungan investasi dari saham-saham perusahaan tersebut.

Perusahaan harus dapat memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada agar dapat terus bertahan dan berkembang, hal inilah yang


(18)

mendorong perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan usahanya secara efektif, efisien, dan ekonomis sehingga akan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya, untuk dapat menjaga kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, suatu perusahaan harus berada pada keadaan yang profitable, ini berarti perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya.

Laba sebagai suatu pengukur kinerja dan bagian dari laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan No. 1, Tahun 2007 laporan laba rugi suatu perusahaan disajikan sedemikian rupa dengan menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.

Ukuran meningkatnya kinerja keuangan suatu perusahaan dalam dengan memperoleh laba menurut perencanaan manajemen pada peiode sebelumnya, yang dapat juga sebagai informasi bagi investor dalam menananmkan investasinya.

Perusahaan banyak memberikan informasi kepada pemegang saham dan masyarakat umum tentang usaha mereka, laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan harus memuat informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan tentang perusahaan tersebut.

Secara umum kegunaan informasi keuangan hasil akuntansi adalah sebagai dasar prediksi bagi pemakainya. Para pelaku bisnis dan pihak pemerintah membutuhkan informasi dalam pengambilan keputusan,


(19)

informasi tersebut yaitu informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan.

Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan, salah satu tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan pokok pada trend, jumlah dan hubungan serta alas an-alasan perubahan tersebut serta hasilnya dapat dijadikan sebagai informasi keuangan bagi para penggunanya.

Dalam analisis laporan keuangan, informasi yang dilihat dapat berupa rasio keuangan pada suatu periode tertentu, rasio keuangan tersebut dapat dijadikan indikator untuk menilai posisi keuangan, kinerja perusahaan dan kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada periode tertentu. Menurut Harahap (2002:297), rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos keuangan yang lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio tahun 2005-2006 dalam memprediksi perubahan tahun 2006-2007 dan pengaruh rasio 2006-2007 dalam memprediksi perubahan tahun 2007-2008 karena informasi laporan keuangan akan lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi apabila informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang.

Rasio profitabilitas ada dua jenis yaitu rasio profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan, bermanfaat untuk mengetahui kemampuan


(20)

manajemen perusahaan mengendalikan berbagai beban yang berhubungan dengan penjualan. Dan rasio profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi, digunakan untuk menilai atau mengukur tingkat keuntungan perusahaan dalam hubungannya dengan dana yang diinvestasikan di dalam rangka menghasilkan keuntungan tersebut (Horne dan Wachowicz, 2005:222).

Berikut ini disajikan data laba untuk beberapa perusahaan Metal and Allied Products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2005-2008:

Tabel 1.1 : Data Laba dan Return on Investment Perusahaan

Metal and Allied Products yang Terdaftar Di BEI Tahun 2005-2008 ROI Perubahan ROI Laba Perubahan Laba Nama

Perusahaan Tahun (%) (%) (jutaan

rupiah)

(%)

2005 1,64 - 2,963 -

2006 2,58 57,32 6,319 113,26 2007 1,06 -58,92 2,523 -60,07 PT Tira

Austenite, Tbk.

2008 0,58 -45,28 1,331 -47,24

2005 4,64 - 37,355 -

2006 6,66 43,53 83,211 122,76 2007 2,31 -65,32 31,726 -61,87 PT Alumindo

Light Metal Industry, Tbk.

2008 0,28 -250,05 4,567 -150,40

2005 -2,06 - -17,211 -

2006 2,56 -224,27 24,477 242,22 2007 -0,17 -93,36 -1,984 -91,89 PT Tembaga

Mulia Semanan,

Tbk. 2008 -2,63 -58,37 -30,862 -137,94 PT Lion

Metal Works, Tbk.

2005 11,53 - 19,023 -

2006 11,00 -4,59 20,642 8,51 2007 11,71 6,45 25,298 22,55 2008 14,95 -240,52 37,840 164,99 PT Jaya Pari 2005 16,63 - 34,084 -


(21)

2006 14,15 -14,91 26,796 -21,38 2007 15,46 9,26 41,566 55,12 Steel, Tbk.

2008 12,31 -162,10 49,158 -357,81

2005 6,31 - 1,750 -

2006 2,43 -61,49 818 46642,85 2007 18,90 677,78 8,784 -98,93 PT Betonjaya

Manunggal, Tbk.

2008 29,53 -11,10 20,823 -100,21 Sumber : Indonesian Capital Market Directory 2009

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui mengenai perubahan return on investment tahun 2005-2006 dalam memprediksi perubahan tahun 2006-2007 dan perubahan return on investment 2006-2007 dalam memprediksi perubahan tahun 2007-2008 pada perusahaan Metal and Allied Product. Dari hasil perhitungan return on investment PT Tira Austenite, Tbk tahun 2005-2006 diketahui ada peningkatan yaitu dari 1,64% menjadi 2,58%, terjadi perubahan 57,32 dan tahun 2006-2007 diketahui ada penurunan dari 2,58% menjadi 1,06% terjadi perubahan -58,92%. Perubahan laba tahun 2007-2008 diketahui bahwa ada penurunan laba dari 2,523 milyar menjadi 1,331 milyar, terjadi perubahan -47,24%. Dan seterusnya pada perusahaan-perusahaan berikutnya.

Semakin besar Return on Investment semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup baik. Seperti halnya Entity Theory yang dijelaskan Harahap (2002:24). Entity Theory berorientasi pada income atau income oriented. Pertanggungjawaban kepada pemilik dilakukan dengan cara mengukur prestasi kegiatan dan prestasi keuangan yang ditunjukkan perusahaan atau dengan mengukur income yang diperoleh perusahaan.


(22)

Return on Investment yang meningkat yang tidak mengikuti dengan peningkatan laba dapat disebabkan banyak faktor misalnya karena adanya peningkatan biaya operasional maupun biaya non operasional yang lebih besar dari peningkatan penjualan, atau dengan kata lain rendahnya volume penjualan dibandingkan dengan biaya-biaya yang diperlukan (Munawir, 2002:87).

Menurut Lukviarman (2006:26), efisiensi dan efektivitas pengelolaan aktiva juga dapat ditunjukkan dengan rasio efisiensi yang sering disebut juga dengan rasio aktifitas. Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan di dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh penjualan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa sumber daya atau aktiva yang dimilikinya telah dimanfaatkan secara optimal

Berikut ini disajikan data laba dan Inventory Turnover untuk beberapa perusahaan Metal and Allied Products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2005-2008:

Tabel 1.2 : Data Laba dan Inventory Turnover Perusahaan Metal and Allied

products yang terdaftar di BEI tahun 2005-2008

IT Perubahan IT

Laba Perubahan Laba

Nama

Perusahaan Tahun

(X) (%) (jutaan

rupiah)

(%)

2005 1,80 - 2,963 -

2006 1,65 -8,33 6,319 113,26 2007 1,66 0,61 2,523 -60,07 PT Tira

Austenite, Tbk.

2008 1,83 -107,32 1,331 -47,24

2005 5,46 - 37,355 -

PT


(23)

2007 5,58 8,98 31,726 -61,87 Light Metal

Industry,

Tbk. 2008 4,06 -244,14 4,567 -150,40 2005 16,42 - -17,211 - 2006 17,84 8,64 24,477 242,22 2007 194,63 990,98 -1,984 -91,89 PT

Tembaga Mulia Semanan,

Tbk. 2008 20,62 -89,40 -30,862 -137,94

2005 1,27 - 19,023 -

2006 1,41 11,02 20,642 8,51 2007 1,58 12,06 25,298 22,55 PT Lion

Metal Works, Tbk.

2008 1,45 9,43 37,840 164,99

2005 4,52 - 34,084 -

2006 6,52 44,25 26,796 -21,38 2007 3,96 -39,26 41,566 55,12 PT Jaya Pari

Steel, Tbk.

2008 5,52 -188,72 49,158 -357,81

2005 9,95 - 1,750 -

2006 8,12 -18,39 818 46642,85 2007 15,89 95,69 8,784 -98,93 PT

Betonjaya Manunggal,

Tbk. 2008 10,89 -620,33 20,823 -100,21 Sumber: Indonesian Capital Market Directory 2009

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui mengenai perubahan inventory turnover tahun 2005-2006 dalam memprediksi perubahan tahun 2006-2007 dan perubahan inventory turnover 2006-2007 dalam memprediksi perubahan tahun 2007-2008 pada perusahaan Metal and Allied Product. Dari hasil perhitungan inventory turnover PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk tahun 2005-2006 diketahui ada peningkatan yaitu dari 16,42 kali menjadi 17,84 kali, terjadi perubahan 8,64% dan pada tahun 2006-2007 mengalami peningkatan dari 17,84 kali menjadi 194,63 kali, terjadi perubahan 990,98%. Hal ini tidak dapat diikuti dengan peningkatan laba dari tahun 2007-2008 karena diketahui bahwa ada penurunan laba dari -1,984 milyar menjadi -30,862 milyar, terjadi perubahan -137,94%.


(24)

Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Suprihatmi dan Wahyudin (2005) yang mengatakan bahwa Inventory turnover ratio berpengaruh positif terhadap perubahan laba. Menurut Brigham (2001) dalam Suprihatmi (2005), jika perputaran persediaan lebih cepat maka laba kotor berlipat ganda dan jika keadaan lain dianggap tetap. Jadi secara langsung persediaan mempengaruhi laba.

Inventory turnover ratio merupakan salah satu dari rasio aktifitas yang mengukur efisiensi pengelolaan investasi ke dalam persediaan yang dilakukan perusahaan, dan tergambar dari jangka waktu perputaran persediaan selama satu tahun. Dengan demikian perusahaan yang perputaran persediaannya tinggi, memberikan indikasi bahwa perusahaan tersebut efisien dalam mengelola persediaan. (Lukviarman, 2006:308)

Berdasarkan uraian di atas tentang return on investment dan inventory turnover yang merupakan salah satu dari rasio profitabilitas, dan rasio aktifitas, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap beberapa rasio profitabilitas dan rasio aktivitas yang menyangkut kegunaannya dalam memprediksi perubahan laba, maka mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH

RASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN METAL AND ALLIED PRODUCTS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.


(25)

1.2. Rumusan Masalah

Melihat dari latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah rasio profitabilitas dan rasio aktivitas berpengaruh dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan metal and allied products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

2. Perubahan rasio manakah dari rasio profitabilitas dan rasio aktivitas yang mempunyai pengaruh dominan dalam memprediksi perubahan laba perusahaan metal and allied products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menguji dan membuktikan secara empiris serta mengetahui apakah rasio profitabilitas dan rasio aktifitas berpengaruh dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan metal and allied products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2. Menguji dan membuktikan secara empiris serta mengetahui perubahan rasio manakah dari rasio profitabilitas dan rasio aktivitas yang mempunyai pengaruh dominan dalam memprediksi perubahan laba perusahaan metal and allied products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(26)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti

Menerapkan ilmu yang selama masa perkuliahan dan untuk mengukur sejauh mana ilmu yang diperoleh serta memberikan gambaran secara realitas mengenai permasalahan yang berhubungan dengan pengaruh rasio profitabilitas dalam memprediksi perubahan laba.

2. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan

a. Bagi perusahaan dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan operasional perusahaan sehingga akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi.

b. Bagi investor dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penanaman modal dalam suatu perusahaan.

c. Bagi kreditor dapat di gunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sebelum memberikan pinjaman.

3. Universitas

Penulisan ini diharapkan dapat menambah kajian dan referensi terutama bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian berkaitan dengan permasalahan yang serupa.


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

1) Suprihatmi dan Wahyudin (2005) Judul Penelitian:

“Pengaruh rasio keuangan terhadap kemampuan memprediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Rumusan Masalah:

Penelitian ini meneliti apakah terdapat pengaruh rasio keuangan terhadap kemampuan memprediksi perubahan laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta?

Hipotesis:

Diduga terdapat pengaruh secara parsial dan simultan antara debt to equity, leverage ratio, gross profit margin, net profit margin, inventory turnover, total assets turnover, return on investment, dan return on equity terhadap perubahan laba.

Kesimpulan:

Dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda hasil penelitian menunjukkan bahwa delapan variabel yang digunakan yaitu debt to equity, leverage ratio, gross profit margin, net profit margin, inventory turnover, total assets turnover, return on investment, dan return on equity secara simultan berpengaruh terhadap perubahan laba.


(28)

Sedangkan secara parsial variabel gross profit margin, inventory turnover, return on investment, dan return on equity berpengaruh terhadap perubahan laba. Dari hasil Uji-t tersebut ditunjukkan bahwa variabel inventory turnover dan return on investment mempunyai pengaruh positif sedangkan untuk variabel gross profit margin, dan return on equity mempunyai pengaruh negatif terhadap perubahan laba.

2) Meythi (2005) Judul Penelitian:

“Rasio Keuangan Yang Paling Baik Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba : Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”.

Rumusan Masalah:

Penelitian ini merupakan pengujian empiris untuk mencari jawaban tentang rasio keuangan mana yang paling baik untuk memprediksi pertumbuhan laba.

Hipotesis:

Diduga terdapat pengaruh secara parsial dan simultan antara Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt Ratio (DR), Equity to Total Asset (ETA), Equity to Total Liabilities (ETL), Equity to Fixed Asset (EFA), Profit Margin (PM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Inventory Turnover (ITO), Average Collection Periode (ACP), Fixed Asset Turnover (FAT), Dan Profit Growth (PG),terhadap pertumbuhan laba.


(29)

Dari hasil factor analysis didapatkan kesimpulan bahwa dari semua rasio keuangan yang digunakan yaitu Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt Ratio (DR), Equity to Total Asset (ETA), Equity to Total Liabilities (ETL), Equity to Fixed Asset (EFA), Profit Margin (PM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Inventory Turnover (ITO), Average Collection Periode (ACP), Fixed Asset Turnover (FAT), Dan Profit Growth (PG), menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA) yang paling baik dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan manufaktur sektor basic and chemical untuk periode 2000-2003.

3) Iwan Kristyanto (2005) Judul Penelitian:

“Pengaruh rasio net profit margin dan rasio aktivitas terhadap kemampulabaan pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di Bursa Efek Jakarta”.

Rumusan Masalah:

1. Apakah rasio net profit margin dan rasio aktivitas yang terdiri dari rasio perputaran aktiva tetap dan rasio perputaran total aktiva berpengaruh terhadap kemampulabaan pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di Bursa Efek Jakarta.

2. Dari variabel-variabel yang diteliti yaitu net profit margin dan rasio aktivitas yang terdiri dari rasio perputaran aktiva tetap dan rasio perputaran total aktiva, variabel manakah yang mempunyai pengaruh


(30)

paling dominan terhadap kemampulabaan pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di Bursa Efek Jakarta.

Hipotesis:

1. Diduga bahwa rasio net profit margin dan rasio aktivitas yang terdiri dari rasio perputaran aktiva tetap dan rasio perputaran total aktiva berpengaruh terhadap kemampulabaan pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di Bursa Efek Jakarta.

2. Diduga bahwa net profit margin yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kemampulabaan pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di Bursa Efek Jakarta.

Kesimpulan:

a. Hipotesis I menyatakan bahwa rasio net profit margin dan rasio aktivitas yang terdiri dari rasio perputaran aktiva tetap dan rasio perputaran total aktiva berpengaruh terhadap kemampulabaan pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di Bursa Efek Jakarta.

b. Hipotesis II menyatakan bahwa net profit margin yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kemampulabaan pada perusahaan makanan dan minuman yang go publik di Bursa Efek Jakarta.

4) Merza Yudhistira (2007) Judul Penelitian:


(31)

“Analisis rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba : suatu studi empiris pada perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta”.

Rumusan Masalah:

1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dan simultan antara current ratio, net profit margin, return on investment, return on equity, debt to equity ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta?

2. Variabel current ratio, net profit margin, return on investment, return on equity, debt to equity ratio mana yang berpengaruh dominan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta?

Hipotesis :

1. Diduga terdapat pengaruh secara parsial dan simultan antara current ratio, net profit margin, return on investment, return on equity, debt to equity ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

2. Diduga bahwa return on investment berpengaruh secara dominan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Kesimpulan:

current ratio, net profit margin, return on investment, return on equity, debt to equity ratio secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhhan


(32)

laba, sedangkan secara parsial variabel return on investment dan debt to equity ratio berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

5) Zainuddin dan jogiyanto (1999) Judul penelitian :

Manfaat rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba : suatu studi empiris pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa efek Jakarta.

Rumusan masalah :

Apakah rasio keuangan berpengaruh dan bermanfaat dalam memprediksi laba suatu perusahaan perbankan antara berbagai periode?

Hipotesis :

1. Diduga pertumbuhan rasio keuangan capital, assets, earnings dan likuidity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan.

2. Diduga kekuatan prediksi rasio keuangan capital, assets, earnings dan likuidity terhadap pertumbuhan laba perusahaan perbankan tidak akan berbeda untuk periode dua tahun kedepan dibandingkan periode satu tahun kedepan.

Kesimpulan :

Bahwa hasil analisis AMOS (Analysis of moment structures) menunjukkan bahwa construc rasio keuangan capital, assets, earnings dan likuidity signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan perbankan untuk periode satu tahun ke depan, sedangkan untuk periode


(33)

dua tahun ke depan ditemukan kenyataan bahwa rasio keuangan tingkat individual tidak signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba. Namun demikian, hasil analisis regresi menunjukkan bahwa tidak terdapat rasio keuangan yang signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba baik untuk periode satu tahun ke depan maupun untuk periode dua tahun ke depan. Perbandingan manfaat rasio keuangan pada tingkat construc dengan tingkat individual menunjukkan bahwa penggunaan AMOS (Analysis of moment structures) akan lebih tepat dibandingkan dengan penggunaan analisis regresi dalam memprediksi pertumbuhan laba satu tahun ke depan menggunakan rasio keuangan.

Tabel 2.1 : Perbedaan Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang

No Nama Peneliti Populasi Variabel Penelitian 1 Suprihatmi dan

Wahyudin (2005)

Perusahaan manufaktur

debt to equity, leverage ratio, gross profit margin, net profit margin, inventory turnover, total assets turnover, return on investment, dan return on equity 2 Meythi (2005) Perusahaan

manufaktur sector basic and

chemical

(CR), (QR), (DR), (ETA), (ETL), (EFA), (PM), (ROA), (ROE), (ITO), (ACP), (FAT), dan (PG).

3 Iwan kristyanto (2005)

Perusahaan makanan dan minuman

net profit margin, rasio perputaran aktiva tetap dan rasio perputaran total aktiva 4 Merza Yudhistira (2007) Perusahaan kosmetik

current ratio, net profit margin, return on investment, return on equity, debt to equity ratio

5 Zainuddin dan Jogiyanto (1999)

Perusahaan perbankan

capital, assets, earnings dan likuidity

6 Merry Christine Toisuta (2010)

Perusahaan metal and allied

products

net profit margin, return on investment, total asset turnover, dan inventory turnover


(34)

2.2. Kajian Teori 2.2.1. Laporan Keuangan

2.2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan

Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan dari peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang tepat dan dengan penunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul dari peristiwa atau kejadian tersebut, dari definisi akuntansi tersebut diketahui bahwa peringkasan dalam hal ini dimaksudkan adalah pelaporan dari peristiwa-peristiwa keuangan perusahaan yang dapat diartikan sebagai laporan keuangan. (Munawir, 2002:5).

Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. (Kieso, 2002:3).

Menurut Djarwanto (2004:5), laoran keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Transaksi-transaksi yang bersifat financial dicatat, digolongkan, dan diringkas dengan cara yang setepat-tepatnya dalam satuan uang, dan kemudian diadakan penafsiran untuk berbagai tujuan.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan merupakan informasi keuangan dari suatu


(35)

perusahaan yang telah dicatat, digolongkan, dan diringkas secara tepat yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan.

2.2.1.2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat beberapa kararteristik perusahaan yaitu:

a. Relevance (Relevan)

Informasi tersebut membantu dan mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan

b. Reliability (Dapat diandalkan)

Informasi yang disajikan harus bebas dari kesalahan dan penyimpangan, serta telah dinilai dan disajikan dengan layak sesuai dengan tujuannya.

c. Comparability (Dapat diperbandingkan)

Suatu informasi baru dapat diperbandingkan apabila menggunakan metode pengukuran dan prosedur akuntansi yang sama.

d. Materiality (Materialitas)

Informasi yang dianggap material apabila informasi tersebut tidak disajikan (dalam artian magnitude-nya = besar kecilnya jumlah rupiah ataupun objeknya), maka akan menimbulkan kesalahan dan menyesatkan dalam penyajian laporan keuangan tersebut.


(36)

e. Conservatisme (Konservatif)

Sikap hati-hati dalam menghadapi ketidakpastian oleh suatu bisnis tertentu dengan mencoba mengurangi resikonya. (Winwin Yadiati, 2007:57)

2.2.1.3. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Kieso (2006:6), tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan :

a. Informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit. b. Informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan.

c. Informasi mengenai sumber dayaa perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan didalamnya.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007:3), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

2.2.1.4. Pemakai Laporan Keuangan

Menurut IAI (2007) dalam PSAK (Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian laporan Keuangan) paragraf 09 menyatakan bahwa pemakai


(37)

laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya dan masyarakat. Laporan keuangan digunakan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda, yaitu meliputi:

a) Investor

Membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut serta untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.

b) Karyawan

Membutuhkan informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

c) Pemberi pinjaman

Membutuhkan informasi untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

d) Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Membutuhkan informasi untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

e) Pelanggan

Membutuhkan informasi untuk mengetahui kelangsungan hidup perusahaan terutama bila terlibat dalam perjanjian jangka panjang atau tergantung pada perusahaan.


(38)

f) Pemerintah

Membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

g) Masyarakat

Membutuhkan informasi untuk mengetahui perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

2.2.2. Analisis Laporan Keuangan

2.2.2.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Secara harfiah, analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata, yaitu analisis dan laporan keuangan. Ini berarti juga bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu kegiatan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan. Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan kedalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri (Prastowo, 2005:56).

Analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan


(39)

unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya (Djarwanto, 2004:59).

2.2.2.2. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi apabila dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan melalui proses pembandingan, evaluasi, dan analisis trend, akan diperoleh prediksi tentang apa yang mungkin akan terjadi di masa mendatang. Di sinilah arti pentingnya suatu analisis terhadap laporan keuangan. Hasil analisis laporan keuangan akan mampu membantu menginterpretasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa mendatang (Prastowo, 2005:55-56).

2.2.2.3. Prosedur Analisis Laporan Keuangan

Menurut Prastowo (2005:58), berbagai langkah harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh tersebut adalah sebagai berikut :

a. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan

Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalisis mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang ditekuni oleh


(40)

perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan tersebut.

b. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan

Selain latar belakang data keuangan, kondisi-kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap perusahaan perlu juga untuk dipahami. Misalnya, informasi mengenai trend (kecenderungan) industry di mana perusahaan beroperasi, perubahan teknologi, perubahan selera konsumen, tingkat inflasi dan pajak, dan perubahan yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri, seperti perubahan posisi manajer.

c. Mempelajari dan mereview laporan keuangan

Sebelum berbagai teknik analisis laporan keuangan diaplikasikan, perlu dilakukan review terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. d. Menganalisis laporan keuangan

Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan keuangan, maka dengan menggunakan berbagai analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut.

2.2.2.4. Metode Analisis Laporan Keuangan

Menurut Prastowo (2005:59), terdapat dua macam metode analisis keuangan, yaitu :

a. Analisis Horizontal : Metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode),


(41)

sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode horizontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda.

b. Analisis Vertikal : Metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama, oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal.

2.2.2.5. Sifat dan Kegunaan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2002:194), analisis laporan keuangan ini memiliki sifat dan kegunaan. Adapun sifat-sifat dati laporan keuangan adalah sebagai berikut :

a. Fokus laporan adalah laporan laba rugi, neraca, arus kas, yang merupakan akumulasi transaksi dari kejadian historis, dan penyebab terjadinya dalam suatu perusahaan.

b. Prediksi, analisa harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah berlalu terhadap dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

c. Dasar analisa adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsip tersendiri sehingga hasil analisa sangat tergantung pada kualitas laporan ini.


(42)

Menurut Harahap (2002:195), kegunaan analisa laporan keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang terdapat dari laporan keuangan.

b. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan. c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan

keuangan.

d. Dapat memeberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.

e. Dapat menetukan peringkat perusahaan menururt criteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

f. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya.

g. Bias juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang.

2.2.3. Rasio Keuangan

2.2.3.1. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi


(43)

gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar (Munawir,2002 :64).

Menurut Harahap (2002 : 297), pengertian rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Misalnya antara hutang dan modal, antara kas dan total asset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan, dan sebagainya. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan.

2.2.3.2. Tujuan Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dengan cepat, dengan menghitung rasio-rasio akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan di bidang keuangan, sehingga dapat membuat keputusan-keputusan yang terpenting bagi kepentingan perusahaan untuk masa yang akan datang. Analisis rasio juga berguna bagi kepentingan pihak luar yaitu investor dan kreditor yang akan menanamkan dana mereka dalam suatu perusahaan.


(44)

Menurut Prastowo (2005:58), tujuan analisis rasio keuangan adalah untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan, dan intuisi, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bias diletakkan pada setiap proses pengambilan keputusan.

2.2.3.3. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Menurut Riyanto (2001:331), jenis-jenis rasio keuangan ada 4, yaitu sebagai berikut :

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek (atau lancar) yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tersebut (Horne dan Wachowicz, 2005:206).

Istilah likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keunagannya dalam jangka waktu pendek atau yang segera harus dibayar. Alat pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek ini berasal dari unsure-unsur aktiva yang bersifat likuid, yakni aktiva lancar dengan perputaran kurang dari satu tahun, Karena lebih mudah dicairkan dari pada aktiva tetap yang perputarannya lebih dari satu tahun (Moeljadi, 2006:48).


(45)

Menurut Lukviarman (2006 : 24-25), rasio likuiditas terdiri atas :

1) Current Ratio

Current Ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan

Current Ratio=

2) Acid Test Ratio

rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang lebih likuid (kecuali persediaan) dalam menutupi kewajiban lancar.

Acid Test Ratio =

aktiva Kewajiban

Persediaan lancar

Aktivitas

b. Rasio Leverage

Rasio Leverage dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Riyanto,2001:331). Menurut Lukviarman (2006:30), rasio leverage merupakan raasio yang digunakan untuk menilai :

1) Cara perusahaan di dalam membiayai sejumlah aktiva yang dimilikinya.

2) Kemampuan perusahaan di dalam membayar beban tetap disebabkan pemakaian sumber pembiayaan yang tidak berasal dari modal pemilik (seperti bunga obligasi dan bunga pinjaman).


(46)

Menurut Lukviarman (2006:30-32), rasio leverage terdiri dari :

1) Debt ratio

Merupakan ukuran seberapa besar aktiva yang dimiliki oleh perusahaan dibelanjai dengan hutang (pinjaman).

Debt Ratio = Total Hutang Total Aktiva

2) Debt to Equity Ratio

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara total hutang dengan total modal sendiri. Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal sendiri dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar.

Debt to equity ratio = Total Hutang Total modal sendiri

3) Time Interest Earned Ratio

Time Interest Earned menunjukkan kemampuan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) untuk membayar biaya bunga hutang. Time Interest Earned Ratio = Laba sebelum bunga dan pajak

Biaya Bunga

4) Fixed Charge Coverage

Fixed Charge Coverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menutupi beban tetapnya, termasuk pembayaran dividen saham preferen, biaya bunga, angsuran pinjaman, dan sewa.


(47)

Fixed Charge Coverage = EBIT+Biaya Bunga+pembayaran sewa Biaya Bunga+ pembayaran sewa

c. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan di dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh penjualan. Hal ini berhubungan dengan tujuan manajemen keuangan di dalam menetukan seberapa besar efisiensi investasi pada berbagai aktiva, yang menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal (Lukviarman,2006 : 26).

Rasio aktivitas dapat menunjukkan seberapa cepat unsur-unsur aktiva itu dikonversikan menjadi penjualan ataupun kas. Semua rasio likuiditas tidak menunjukkan likuiditas nyata, sebab hanya menunjukkan perbedaan antara aktiva lancar dan hutang lancar, sedangkan rasio aktivitas ini menilai kegiatan yang mampu mempercepat terciptanya likuiditas (Moeljadi,2006 : 49).

Rasio yang digunakan :

1) Total Asset Turnover

Total asset turnover menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba.


(48)

Total Asset Turnover = Penjualan Bersih

Total aktiva

(Moeljadi, 2006:50)

2) Inventory Turnover

Perputaran persediaan merupakan rasio untuk mengukur efektivitas atau efisiensi pengelolaan investasi ke dalam persediaan yang dilakukan perusahaan dan tergambar dari jangka waktu perputaran persediaan selama satu tahun.

Inventory turnover = harga pokok penjualan Persediaan

(Moeljadi, 2006:50)

3) Account Receivable Turnover

Dengan account receivable turnover dapat diketahui jumlah waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang selama satu tahun yang dapat dihitung dengan cara membagi penjualan kredit dengan piutang. Dengan menanggap seluruh penjualan sebagai penjualan kredit.

Account Receivable Turnover = Penjualan Kredit Bersih Piutang


(49)

d. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis yaitu rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan dan yang berkaitan dengan investasi (Horne dan Wachowicz, 2005 : 222). Rasio yang digunakan :

 Profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan. Rasio ini bermanfaat untuk mengetahui kemampuan manajemen perusahaan di dalam mengendalikan berbagai beban yang berhubungan dengan penjualan.

1. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengukur laba kotor yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.

Gross Profit Margin = Laba kotor Penjualan bersih

2. Net Profit Margin

Net Profit Margin menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengukur laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan bersih


(50)

(Van Horne dan Wachowicz, 2005:222)

 Profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Rasio ini digunakan untuk menilai atau mengukur tingkat keuntungan perusahaan dalam hubungannya dengan dana yang diinvestasikan di dalam rangka menghasilkan keuntungan tersebut.

3. Return on Investment

Return on Investment menunjukkan kemampuan

perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakannya. Return on Investment = Laba Bersih Setelah Pajak

Total aktiva

(Van Horne dan Wachowicz, 2005:224)

4. Return on Equity

Return on Equity menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

Return on Equity = Laba bersih setelah pajak Ekuitas pemegang saham

(Van Horne dan Wachowicz, 2005:225)

2.2.4. Laba Perusahaan

Laba mengindikasikan profitabilitas perusahaan, laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang saham ekuitas untuk periode bersangkutan. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan ekuitas


(51)

sebelum didistribusikan kepada dan kontribusi dari pemegang saham (Will,dkk.,2005:25).

Laba adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktivitas atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. (Suprihatmi, 2005:2)

2.2.5. Teori yang Membahas Penggunaan Raasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba

Rasio keuangan akan dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba, hal ini dapat dijelaskan dalam teori “Dow” yang menyatakan identifikasi tren harga saham dalam jangka panjang dengan berdasarkan pada data-data hitoris harga pasar saham di masa lalu (E. Tandelilin, 2001:252).

Menurut E. Tandelilin (2001:18), saham merupakan surat bukti kepemilikan atas asset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah pengaruh perubahan laba. Oleh karena itu dapat dikatakan kemampuan menghasilkan laba merupakan cerminan dari harga saham sehingga teori “Dow” relevan untuk dipakai dalam penelitian ini.

Bekaitan dengan penelitian ini, tentu saja rasio keuangan merupakan data historis yang digunakan untuk memprediksi perubahan laba di masa datang dan juga mempengaruhi harga saham, yang mana


(52)

keadaan keuangan yang likuid, solvable, dan profitabilitas yang baik menunjukkan semakin baiknya kinerja perusahaan dan menarik bagi pihak ektern seperti investor dan kreditor (Munawir, 2002:31-32).

Rasio keuangan digunakan dalam pengambilan keputusan menentukan pembelian saham perusahaan, peminjaman uang, atau untuk memprediksi kekuatan financial perusahaan di masa yang akan datang. Pemegang saham potensial tertarik pada keuntungan dari pembelian atau penjualan saham. Keuntungan dapat direalisasikan pada seberapa menguntungkan perusahaan pada saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan melihat laporan keuangan perusahaan yang mengindikasikan seberapa bagus manajemen perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang tersedia. Hubungan antar elemen-elemen pada laporan keuangan dijelaskan oleh rasio keuangan. Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk memprediksi laba perusahaan di masa yang akan datang.

Pengaruh net profit margin dalam memprediksi perubahan laba adalah semakin tinggi nilai rasio ini maka laba bersih yang dihasilkan juga akan semakin meningkat, karena penjualan bertambah lebih besar dari pada biaya usahanya

Pengaruh return on investmen terhadap perubahan laba adalah semakin tinggi rasio ini maka menunjukkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aktiva

Pengaruh total asset turnover terhadap perubahan laba perusahaan adalah semakin cepat tingkat perputaran aktivanya maka laba bersih yang


(53)

dihasilkan akan semakin meningkat, karena perusahaan sudah dapat memanfaatkan aktiva tersebut untuk meningkatkan penjualan yang berpengaruh terhadap pendapatan. Kenaikan pendapatan dapat menaikkan laba bersih perusahaan.

Pengaruh inventory turnover terhadap perubahan laba dapat digunakan untuk mengukur berapa kali rata-rata persediaan terjual selama satu periode tertentu. Semakin cepat persediaan tersebut terjual maka semakin cepat perusahan menciptakan piutang dagang dan menagih kasnya.

Adapun yang mendukung teori “Dow” adalah teori “Gordon”

yang menyatakan bahwa kepuasan pemegang saham terhadap korporasi meningkat seiring dengan rata-rata tingkat pertumbuhan income korporasi (atau rata-rata tingkat return terhadap modalnya) dan stabilitas incomenya (Belkaoui, 2000:56).

Teori lain yang mendukung kedua teori diatas adalah Entity theory. Entity theory berorientasi pada income atau income oriented atau income statement oriented. Pertanggungjawaban pada pemilik yaitu investor dan kreditor dilakukan dengan cara mengukur prestasi kegiatan dan prestasi keuangan yang ditunjukkan perusahaan, maka semakin tinggi income yang diperoleh, kepuasan pemilik juga semakin meningkat (Harahap, 2002:24).

Economic decision theory menjelaskan bahwa tujuan pertama pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat


(54)

kepada investor, kreditor, dan pemakai lainnya baik yang sekarang maupun yang potensial dalam pembuatan investasi, kredit, dan keputusan sejenis secara rasional. Kata rasional yang terdapat pada teori ini dapat diartikan berdasarkan rasio atau perbandingan pada besaran satu dengan yang lainnya, maka teori ini sesuai dengan rasio keuangan, Scott (Zainuddin:1999).

Theory of investment menjelaskan bahwa tujuan kedua pelaporan keuangan adalah untuk membantu investor, kreditor, dan pemakai lainnya baik yang sekarang maupun yang potensial dalam menilai jumlah, waktu, ketidakpastian penerimaan kas dari deviden dan bunga di masa yang akan datang, Scott (Zainuddin:1999)

2.3. Kerangka pikir :

Gambar. 1 : Bagan Kerangka Pikir

Analisis Regresi Linear Berganda

Perubahan Total Assets Turnover

(X3)

Perubahan Inventory Turnover (X4)

Perubahan Net Profit Margin (X1)

Perubahan Return On Investment

(X2)

Memprediksi perubahan laba


(55)

2.4. Hipotesis

1. Bahwa rasio profitabilitas dan rasio aktifitas berpengaruh dalam memprediksi perubahan laba perusahaan metal and allied products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Bahwa perubahan return on investment mempunyai pengaruh dominan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan metal and allied yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(56)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dalam suatu penelitian adalah untuk memberikan petunjuk tentang bagaimana suatu penelitian diukur. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu variabel terikat (Y) dan empat variabel bebas (X) yang dikelompokkan menjadi :

1. Variabel terikat (Y)

Perubahan laba (sebagai variabel Y) adalah kenaikan atau penurunan laba dari tahun ke tahun. Perubahan laba dihitung dengan earning after tax yang merupakan laba usaha setelah dikurangi pajak. Dihitung dengan rumus :

Perubahan laba tahun (n ) = Laba tahun (n) - Laba tahun (n-1) Laba tahun (n-1)

(Munawir, 2002 : 39) Tipe skala data yang digunakan adalah tipe skala rasio dan satuan pengukuran yang digunakan adalah prosentase (%).

2. Variabel Bebas (X)

Perubahaan Rasio keuangan yang digunakan adalah :


(57)

a. Perubahan Rasio Profitabilitas terdiri dari :

1) Perubahan Net Profit Margin (X1)

Net Profit Margin menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengukur laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan. Net Profit Margin dapat diformulasikan sebagai berikut :

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak

Penjualan Bersih

(Van Horne dan Wachowicz, 2005 : 223) Perubahan NPM = NPMtahun(n) – NPM tahun(n-1)

NPMtahun(n-1) Dimana : NPM = Net Profit Margin

Tipe skala data variabel Net Profit Margin adalah tipe skala rasio dan satuan pengukuran variabel adalah prosentase (%).

2) Perubahan Return on Investment (X2)

Return on Investment menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakannya.

Return on Investment dapat diformulasikan sebagai berikut :

Return on Investment = Laba Bersih Setelah Pajak Total aktiva

(Van Horne dan Wachowicz,2005 :224) Perubahan ROI = ROI tahun (n) – ROI tahun (n-1)

ROItahun(n-1) Dimana : ROI = Return on Investment

X 100 %


(58)

Tipe skala data variabel Return on Investment adalah tipe skala rasio dan satuan pengukuran variabel adalah prosentase (%).

b. Perubahan Rasio Aktivitas terdiri dari :

1) Perubahan Total Asset Turnover (X3)

Total asset turnover menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba.

Total Asset Turnover dapat diformulasikan sebagai berikut : Total Asset Turnover = Penjualan Bersih

Total aktiva (Moeljadi, 2006 : 50) Perubahan TAT = TATtahun (n) – TAT tahun (n-1)

TAT tahun (n-1) Dimana : TAT = Total Asset Turnover

Tipe skala data variabel Total Asset Turnover adalah tipe skala rasio dan satuan pengukuran variabel adalah prosentase (%).

2) Perubahan Inventory Turnover (X4)

Inventory turnover untuk menunjukkan efektivitas atau efisiensi pengelolaan investasi ke dalam persediaan yang dilakukan perusahaan dan tergambar dari jangka waktu perputaran persediaan selama satu tahun.

Inventory turnover dapat diformulasikan sebagai berikut : X 100 %


(59)

Inventory turnover = Harga Pokok Penjualan Persediaan

(Moeljadi,2006 : 50) Perubahan IT = ITtahun (n) – IT tahun (n-1)

ITtahun (n-1) Dimana : IT = Inventory Turnover

Tipe skala data variabel Inventory Turnover adalah tipe skala rasio dan satuan pengukuran variabel adalah prosentase (%).

3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Metal and Allied Products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini menggunakan periode pengamatan dari tahun 2005-2008 karena data yang diperoleh dari bursa efek Indonesia adalah laporan keuangan dengan periode 2005-2008.

Populasi dalam penelitian ini ada dua belas (12) perusahaan Metal and Allied Products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005-2008.


(60)

3.2.2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara pendekatan non probability sampling dengan metode purposive sampling yaitu teknik penarikan sampel non probabilitas berdasakan ciri-ciri atau sifat khusus yang dimiliki oleh sampel.

Adapun kriteria-kriteria penentuan sampel :

1) Perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005-2008.

2) Perusahaan yang memiliki laporan keuangan valid dan telah diaudit oleh akuntan publik untuk tahun 2005-2008.

Berdasarkan kriteria diatas, maka banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 6 perusahaan. Adapun nama-nama dari 6 perusahaan yang dijadikan sampel, yaitu berikut :

Tabel 3.1

Daftar Nama-Nama Perusahaan Sampel

No Nama Perusahaan

1 PT. Tira Austenite, Tbk. 2

PT. Aluminindo Light Metal Industry, Tbk.

3 PT. Tembaga Mulia Semanam, Tbk. 4 PT. Lion Metal Works, Tbk.

5 PT. Jaya Pari Steel, Tbk.

6 PT. Betonjaya Manunggal, Tbk.


(61)

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan keuangan yang dijadikan sampel penelitian dari tahun 2005-2008, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh rasio tahun 2005-2006 dalam memprediksi perubahan tahun 2006-2007 dan pengaruh rasio 2006-2007 dalam memprediksi perubahan tahun 2007-2008.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Bursa Efek Indonesia yang dalam Indonesian Capital Market Directory 2009 berupa laporan keuangan perusahaan metal and allied products dari tahun 2005-2008.

3.3.3. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan melalui :

 Dokumenter

Teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan membaca serta mempelajari dokumen-dokumen dan catatan-catatan perusahaan yang berkaitan dengan penelitian ini.


(62)

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1. UjiNormalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya adalah metode Kolmogorov Smirnov. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah :

- Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5% maka distribusi adalah tidak normal.

- Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5% maka distribusi adalah normal. (Sumarsono,2004 :41-43).

Komponen penggangu ei harus tersebar mengikuti sebaran normal dengan nilai tengah = 0 dengan varian sebesar σ2. Dalam regresi OLS (Ordinary Least Square) b0,b1,b2,b3 dan b4 adalah fungsi linier dari Y dan Y adalah fungsi linier dari ui (residual). Distribusi sampling dari regresi OLS (Ordinary Least Square) tergantung pada distribusi residual (ei), apabila residual (ei) berdistribusi normal dengan sendirinya ) b0,b1,b2,b3, dan b4 juga berdistribusi normal (Gujarati, 1995:66-67).

3.4.2. Uji Asumsi Klasik

Menurut Sulaiman (2004 : 87-89), persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiesed Estimation), artinya pengambilan keputusan


(63)

melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang BLUE maka harus memenuhi syarat sebagai berikut :

 Tidak ada Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai telorance dan nilai VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi ( karena VIF=1/tolerance).

 Jika VIF > 10 terjadi Multikolinieritas

 Jika VIF < 10 tidak terjadi Multikolinieritas

 Tidak ada Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya Heteroskedastisitas adalah dengan cara menggunakan uji rank spearman. (Gujarati, 1995 : 188)

1) Jika nilai probabilitas > dari 0,05 berarti tidak terjadi Heteroskedastisitas

2) Jika nilai probabilitas < dari 0,05 berarti terjadi Heteroskedastisitas


(64)

 Tidak ada Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu atau data yang diambil pada waktu tertentu (Gujarati, 1995:201).

Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala autokorelasi maka perlu dilihat tabel criteria Durbin Watson, sebagai berikut :

Durbin Watson Criteria

0<DW<dL Ada autokorelasi positif

dL<DW<dU Tanpa kesimpulan

dU<DW<4-dU Tidak ada autokorelasi

4-dU<DW<4-dL Tanpa kesimpulan

4-dL<DW<4 Ada autokorelasi negative

3.4.3. Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda, teknik ini digunakan karena jumlah variabel bebas (X) yang digunakan lebih dari satu variabel. Adapun model persamaan regresi tersebut adalah :

Y= bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ei

(Sulaiman, 2004 : 80) Keterangan

Y = Perubahan Laba bo = Konstanta

b1,b2,b3,b4 = Koefisien regresi

X1 = Perubahan Net Profit Margin X2 = Perubahan Return on Investment X3 = Perubahan Total assets Turnover


(65)

X4 = Perubahan Inventory Turnover ei = Standar Eror

3.4.4. Uji Hipotesis

a. Uji kesesuaian Model

Uji kesesuaian model digunakan uji F, yaitu untuk menguji apakah model yang dihasilkan sesuai atau tidak untuk mengetahui pengaruh perubahan net profit margin, perubahan return on invesment, perubahan total asset turnover, dan perubahan inventory turnover terhadap perubahan laba. Menurut Sulaiman (2004 : 81), langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

1) Merumuskan hipotesis yang akan diuji

Ho : βj = 0 Model regresi yang digunakan tidak cocok H1 : βj ≠ 0 Model regresi yang digunakan cocok

2) Tingkat signifikan (α ) yang digunakan adalah sebesar 5% dengan derajat bebas (n-k-1), dimana n= jumlah pengamatan, dan k= jumlah variabel bebas.

3) Kriteria Pengujian :

a. Jika tingkat signifikan ≥ 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak b. Jika tingkat signifikan < 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima


(66)

Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t, yaitu untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Menurut Sulaiman (2004 : 81-82), langkah pengujian adalah sebagai berikut :

1) Merumuskan hipotesis yang akan diuji

Ho : βj = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1,X2,X3, atau X4 terhadap variabel dependen Y.

H1 : βj ≠ 0 terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1,X2,X3, atau X4 terhadap variabel dependen Y.

2) Tingkat signifikan (α) yang digunakan adalah sebesar 5% dengan derajat bebas (n-k-1), dimana n= jumlah pengamatan, dan k= jumlah variabel bebas.

3) Kriteria Pengujian :

c. Jika tingkat signifikan ≥ 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak d. Jika tingkat signifikan ≤ 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima


(67)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1. PT. Tira Austenite Tbk

PT. Tira Austenite Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris J.N Siregar, S.H., No.29 tanggal 8 April 1974. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republic Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/155/19 tanggal 15 Mei 1975 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republic Indonesia No.49 tanggal 20 Juni 1975. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Jana Hanna Waturangi, S.H., No. 11 tanggal 24 Juni 2004, antara lain mengenai perubahan ruang lingkup kegiatan perusahaan. Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 30 Agustus 2004.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi perdagangan dan pabrikasi untuk barang-barang konsumsi dan barang-barang-barang-barang teknik, serta pembuatan dan pengolahan bahan-bahan yang berasal dari hasil perkebunan, pertambangan, dan bahan kimia lainnya. Kegiatan perusahaan yang aktif saat ini adalah perdagangan dan pabrikai untuk barang-barang teknik serta perdagangan gas industry. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial


(68)

sejak tahun 1974. Perusahaan berkedudukan di kawasan industry Pulogadung, Jl. Pulo Ayang Kav. R.1, Jakarta Timur.

4.1.2. PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk

PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Soetjipto,Sh., No.157 tanggal 26 Juni 1978. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. JA/5/123/8 tanggal 30 Mei 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.21 tanggal 5 Januari 1982.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi usaha industry aluminium sheet, aluminium foil dan roll forming building decoration. Hasil produksi dipasarkan di dalam dan diluar negri, termasuk Eropa, Amerika Serikat, Australia, Asia dan Timur Tengah. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada Januari 1983. Perusahaan berkedudukan di Desa Sawotratap. Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur dengan kantor pusat beralamat di Jl. Kembang Jepun No 38-40, Surabaya.

4.1.3. PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk

PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, SH., No. 31 tanggal 3 Februari 1977 yang diubah dengan akta notaris No. 48 tanggal 6 Juli 1977 oleh


(69)

notaris yang sama. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republic Indonesia dalam Surat Keputusan No. 2993 dan No. 2994 tanggal 19 Juli 1977 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 78, Tambahan No. 587 tanggal 30 September 1977.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan ini adalah memproduksi batangan dan kawat tembaga, batangan aluminium, serta produk-produk kawat dan kabel elektronik. Kantor dan pabrik perusahaan berdomisili dan berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 16, Semanan, Jakarta. Perusahaan memulai produksi komersial batangan dan kawat tembaga pada bulan desember 1979, kawat dan kabel elektronik pada tahun 1993 dan batangan aluminium pada bulan april 2001.

4.1.4. PT. Lion Metal Works Tbk

PT. Lion Metal Works Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 dan No. 11 tahun 1970 berdasarkan akta notaris Drs. Gede Ngurah Rai, S.H., No 21 tanggal 16 Agustus 1972 dan diubah dengan akta No. 1 tanggal 2 Juni 1973 dan akta No. 9 tanggal 11 November 1974 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahannya diumumkan dalam Berita Negara No. 34 tanggal 29 April 1975 Tambahan No. 215.

Sesuai dengan pasal 2 Anggaran Dasar Perusahaan, lingkup kegiatan perusahaan meliputi industry peralatan kantor dan pabrikasi


(70)

lainnya dari logam. Saat ini, kegiatan utama perusahaan adalah memproduksi peralatan kantor, rumah, dan bangunan seperti: lemari arsip, lemari penyimpanan, pintu besi, perlengkapan gudang, seperti: rak tingkat pallet, penyangga kabel dan pabrikas lainnya dari logam. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Perusahaan dan salah satu dari dua pabriknya berkedudukan di Jalan Raya Bekasi, Km. 24,5 Cakung, Jakarta Timur sedangkan pabrik yang lain berkedudukan di Jalan Flamboyan Desa Siring, Sidoarjo, Jawa Timur.

4.1.5. PT. Jaya Pari Steel Tbk

PT Jaya Pari Steel Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12 Tahun 1970 Berdasarkan Akta Notaris Eddy Wijaya, S.H., No 46 Tanggal 18 Juli 1973 akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. YA.5/246/15 tanggal 2 Juni 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 55 tanggal 9 juli 1976, Tambahan No. 524.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan terutama meliputi industry besi dan baja. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976. Hasil produksi perusahaan dipasarkan di dalam dan luar negeri termasuk Eropa, Asia Dan Australia. Kantor pusat dan pabrik perusahaan beralamat di Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya.


(71)

4.1.6. PT. Betonjaya Manunggal Tbk

PT. Betonjaya Manunggal Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 27 Februari 1995 dengan akta no. 116 dari Suryati Subadi. SH., notaries di Gresik. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republic Indonesia melalui Surat Keputusannya No. C2-10.173.HT.01.01.TH.95 tanggal 16 Agustus 1995, serta diumumkan dalam Berita Negara No 18 tanggal 1 Maret 1996, Tambahan No. 9909a.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan terutama meliputi bidang industry besi dan baja yang sebagian besar dipasarkan di dalam negeri. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1996 dan saat ini bergerak dalam bidang industry besi beton. Kantor pusat dan pabrik perusahaan beralamat di JL. Raya Krikilan No. 434, Km 28 Driyorejo-Gresik, Jawa Timur.


(1)

Suprihatmi dan Wahyuddin (2005) bahwa variabel inventory turnover mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan laba.

Menurut Lukviarman (2006 : 29) perusahaan yang perputaran persediaan lebih tinggi, memberikan indikasi bahwa perusahaan tersebut makin efisien dalam mengelola persediaan. Upaya yang dapat dilakukan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan teori tersebut adalah memperhatikan keseimbangan perputaran persediaan di dalam perusahaan, dan meningkatkan pemeliharaan persediaan agar tidak terjadi kehabisan persediaan.

3. Net Profit Margin

Variabel perubahan net profit margin berpengaruh positif terhadap variabel perubahan laba. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Iwan Kristantyo (2005) bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kemampulabaan adalah rasio net profit margin.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh Harahap (2002 : 304) yang menyatakan semakin besar NPM semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Upaya yang dapat dilakukan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan teori tersebut adalah dengan mempertinggi efisiensi di sektor produksi, penjualan dan administrasi sehingga akan diperoleh laba yang lebih besar.


(2)

4. Return On Investment

Variabel perubahan net profit margin berpengaruh positif terhadap variabel perubahan laba. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Suprihatmi dan Wahyuddin (2005) bahwa variabel perubahan return on investment mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan laba.

Menurut Munawir (2002 : 89), semakin besar return on investment semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva cukup tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertinggi return on investment adalah dengan memperbesar profit margin yaitu mempertinggi efisiensi di sektor produksi, penjualan, dan administrasi dan memperbesar assets turnover yaitu kebijaksanaan investasi dana dalam berbagai aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap.

4.4.1. Implikasi Penelitian

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa secara parsial hanya perubahan net profit margin (X1) saja yang berpengaruh terhadap perubahan laba, sedangkan perubahan return on investment (X2), perubahan total asset turnover (X3), dan perubahan inventory turnover (X4) tidak terbukti berpengaruh terhadap perubahan laba (Y), sehingga dalam memutuskan untuk berinvestasi investor dan calon investor


(3)

hendaknya tidak hanya mengukur kemampuan perusahaan dari ketiga variabel ini.

Bagi manajemen perusahaan, hendaknya melakukan efisiensi dalam pengambilan keputusan sumber dana dan lebih berhati-hati agar dampaknya tidak merugikan perusahaan, sedangkan bagi penelitian yang akan datang hendaknya memperpanjang periode pengamatan dan memperluas jangkauan populasi.

4.4.2. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang Dengan PenelitianTerdahulu

Perbedaan hasil penelitian sekarang dengan terdahulu terletak pada variabel penelitian yang digunakan dan populasi penelitian sehingga hasil penelitian terdahulu dan sekarang terdapat kecenderungan berbeda dengan hasil penelitian sekarang. Berikut ini ringkasan hasil penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu :

No Nama Peneliti Populasi Variabel Penelitian 1 Suprihatmi dan

Wahyudin (2005)

Perusahaan manufaktur

debt to equity, leverage ratio, gross profit margin, net profit margin, inventory turnover, total assets turnover, return on investment, dan return on equity

2 Meythi (2005) Perusahaan manufaktur sector basic and

chemical

(CR), (QR), (DR), (ETA), (ETL), (EFA), (PM), (ROA), (ROE), (ITO), (ACP), (FAT), dan (PG).

3 Iwan kristyanto (2005)

Perusahaan makanan dan minuman

net profit margin, rasio

perputaran aktiva tetap dan rasio perputaran total aktiva 4 Merza

Yudhistira

Perusahaan kosmetik

current ratio, net profit margin, return on investment,


(4)

(2007) return on equity, debt to equity ratio

5 Zainuddin dan Jogiyanto (1999)

Perusahaan perbankan

capital, assets, earnings dan

likuidity 6 Merry Christine

Toisuta (2010)

Perusahaan metal and allied

products

net profit margin, return on investment, total asset

turnover, dan inventory

turnover Sumber : Peneliti

4.4.3. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat diperbaiki pada penelitian berikutnya yaitu :

- Sampel penelitian relatif kecil hanya perusahaan metal and allied products yang go public di Bursa Efek Indonesia.

- Periode pengamatan relatif singkat,hanya empat tahun pengamatan - Variabel penelitian ini hanya menggunakan empat jenis rasio


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh rasio aktivitas dan rasio profitabilitas dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan metal and allied products yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Metode dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.

Kesimpulan yang didapat dari analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

1. Model regresi linier berganda yang digunakan adalah cocok atau sesuai untuk mengetahui perubahan net profit margin (X1), perubahan return

on investment (X2), perubahan total asset turnover (X3), dan perubahan

inventory turnover (X4) terhadap Perubahan laba (Y), sehingga

hipotesis penelitian ke-1 “Bahwa rasio profitabilitas dan rasio aktifitas berpengaruh dalam memprediksi perubahan laba perusahaan metal and allied products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” teruji kebenarannya.

2. Secara parsial variabel yang berpengaruh hanya NPM, sedangkan ROI, TAT, dan IT tidak terbukti berpengaruh terhadap Perubahan Laba (Y). hipotesis ke-2 yang menyatakan “Bahwa perubahan return on


(6)

perubahan laba pada perusahaan metal and allied products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” tidak terbukti kebenarannya.

5.2. Saran

Dari hasil pembahasan, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Investor dan calon investor dalam memutuskan untuk berinvestasi hendaknya tidak hanya mengukur kemampuan perusahaan dari keempat variabel ini.

2. Manajemen perusahaan hendaknya melakukan efisiensi dalam pengambilan keputusan sumber dana dan lebih berhati-hati agar dampaknya tidak merugikan perusahaan.

3. Penelitian yang akan datang, hendaknya memperpanjang periode, menambah sampel dan juga menambahkan variabel yang digunakan


Dokumen yang terkait

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Automotive And Allied Products Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2014.

0 3 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufakur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ( Tahun 2012-2013 ).

0 2 13

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufakur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ( Tahun 2012-2013 ).

3 14 14

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 14

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 16

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 6

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 4 15

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 14

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO AKTIVITAS DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN METAL AND ALLIED PRODUCTS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 1 26