PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN DISCOVERY -INQUIRY TERBIMBING PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI BUNYI DAN SIFATNYA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SUDIMORO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

  PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN DISCOVERY -INQUIRY TERBIMBING PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI BUNYI DAN SIFATNYA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SUDIMORO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh: Nama : Ahmad Ridwan Widada NIM : 091134209 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN DISCOVERY -INQUIRY TERBIMBING PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI BUNYI DAN SIFATNYA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SUDIMORO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun oleh: Nama : Ahmad Ridwan Widada NIM : 091134209 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk: Ayah dan Ibuku tercinta

  Almamaterku: Universitas Sanata Dharma

  

MOTTO

“ORANG  YANG PALING BERBAHAGIA, TIDAK  SELALU  MEMILIKI HAL TERBAIK, KITA HARUS  BERUSAHA  MENJADIKAN YANG TERBAIK DARI  SETIAP  HAL YANG HADIR DALAM HIDUP KITA “  

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 21 Juli 2011 Penulis

  Ahmad Ridwan Widada

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Ahmad Ridwan Widada Nomor Mahasiswa : 091134209

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN

  

DISCOVERY -INQUIRY TERBIMBING PADA MATA PELAJARAN IPA

MATERI ENERGI BUNYI DAN SIFATNYA SISWA KELAS IV MI

MUHAMMADIYAH SUDIMORO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

2010/2011

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 21 Juli 2011 Yang menyatakan Ahmad Ridwan Widada

  

ABSTRAK

Ridwan Widada, Ahmad. 2011. PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MENGGUNAKAN PENDEKATAN DISCOVERY-INQUIRY

TERBIMBING PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI

BUNYI DAN SIFATNYA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH

SUDIMORO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011

  Skripsi Yogyakarta: PGSD, FKIP, USD.

  Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada materi energi bunyi dan sifatnya, (a) guru kurang sabar dalam menyampaikan konsep kepada siswa, (b) guru tidak menggunakan metode ataupun media, sehingga materi yang disampaikan tidak dapat diterima siswa dengan baik. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui apakah dengan penggunaan pendekatan Discovery-Inquiry terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa MI Muhammadiyah Sudimoro pada tahun ajaran 2010/2011.

  Penelitian dilaksanakan di MI Muhammadiyah Sudimoro pada bulan Juni 2011. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 11 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan alat ukur tes tertulis, untuk mengetahui nilai ketuntasan siswa dalam dua siklus. Pada siklus I berjumlah 30 soal, berupa pilihan ganda 20 soal dan isian 10 soal. Pada siklus II berjumlah 20 soal, berupa pilihan ganda 15 soal dan isian 5 soal. Tes tertulis tersebut disusun oleh peneliti sendiri.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan Discovery-

  

Inquiry terbimbing dapat membantu meningkatkan hasil belajar. Nilai rata-rata

  siswa pada kondisi awal adalah 57, saat dilaksanakan penelitian siklus I nilai rata- rata adalah 67, pada siklus II nilai rata-rata meningkat yaitu 76. Sehingga persentase siswa yang mencapai KKM sebelum tindakan adalah 36%. Pada siklus I 54% siswa yang mencapai KKM, dan pada siklus II persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 100%, sehingga dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA menggunakan pendekatan Discovery-

  Inquiry terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  Kata Kunci: hasil belajar, pendekatan Discovery-Inquiry terbimbing, energi bunyi dan sifatnya.

  

ABSTRACT

Ridwan Widada, Ahmad. 2011 . THE INCRESING RESULT OF STUDY

  USING DISCOVERY-INQUIRY APPROCHING IN THE SCIENCE LESSON AT THE MATERIAL ENERGY OF SOUND AND CHARACTERISTIC IN FOURTH YEAR SEMESTER TWO OF STUDEN MIM SUDIMORO LOW SEMESTER TWO IN ACADEMIC YEAR 2010/2011

  Background of this research is the result of the student in science lesson at the energy ofsound and characteristic of sound,(a).teacher is not patient to explain this concept, (b)teacher does not use a method or media, so the student can not received the material clearly. This research is aimed to know the function of the discovery-inquiry approaching can increasing their achievement of the fourth year student of MI Muhammadiyah Sudimoro in academic year 2010/2011.

  The writer do this research in MI Muhammadiyah Sudimoro on June, 2011 the subject of research is the fourth year of MI Muhammadiyah Sudimoro. Measured test technique is applied in gathering the data to know the result of study in two sycles. At the sycles I, the writer gives thirthy question, consist of 20 mulitiple choice and 10 esay.At the sycles II the writer gives 20 question , consist of 15 mulitiple choice and 5 esay.

  The result of the research show that approaching discovery-inquiry can helpnthe student in their increasing of the study. At the first condition the student average of score is 57, in sycles I student average of score is 67, in sycles I student average of score is 76. So percentage the student that get KKM before result is 36%, at the sycles I 54% student can complete and at the sycles II the amount of student achieve KKM increase to be 100%, so from this research can at conclude that study science using discovery-inquiry approaching can increase the result of study of the student.

  Key word: hasil belajar, pendekatan Discovery-Inquiry terbimbing, energi bunyi dan sifatnya.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Pendekatan Discovery-Inquiry Terbimbing Pada Mata Pelajaran IPA Materi Energi Bunyi Dan Sifatnya Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Sudimoro Semester II Tahun Ajaran 2010/2011.” dapat berjalan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan sesuai dengan Program Studi yang ditempuh.

  Penulis menyadari bahwa dalam persiapan dan penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu pada penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan FKIP USD.

  2. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi PGSD USD dan Pembimbing I, terima kasih banyak atas bantuan dan bimbingannya yang diberikan untuk membantu saya sehingga skripsi saya dapat selesai.

  3. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd. selaku pembimbing II, terima kasih banyak atas bimbingan, perhatian, dan kesabaran Ibu dalam membimbing saya sehingga skripsi ini dapat selesai.

  4. Seluruh dosen dan staf karyawan USD yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Slamet, S. Pd. I selaku Kepala Sekolah yang telah memberi saran dan nasehat dalam melaksanakan penelitian di kelas .

  6. Hartoyo, A. Ma selaku wali kelas IV yang telah memberi kesempatan untuk melakukan penelitian ini.

  7. Seluruh keluarga besar MI Muhammadiyah Sudimoro yang membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  8. Ayah dan Ibuku tercinta yang memberikan dukungan, doa, nasehat, dan kesabarannya dalam mendidik saya selama ini

  9. Kakakku terima kasih atas doa dan semangatnya.

  10. Sahabat-sahabatku, terima kasih atas doa, bantuan dan dukungan kalian semua.

  Skripsi ini masih jauh dari sempurna maka saran dan kritik sangat diperlukan untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi.

  Yogyakarta,

  21 Juli 2011 Penulis

  Ahmad Ridwan Widada

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL … .......................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii HALAMAN PENGESAHAN … ............................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv HALAMAN MOTTO ............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ............................... vii ABSTRAK .............................................................................................. viii ABSTRACT ............................................................................................ ix KATA PENGANTAR ............................................................................ x DAFTAR ISI ........................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv DAFTAR TABEL ................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi

  BAB I. PENDAHULUAN A. . Latar Belakang Masalah B. . Pembatasan Masalah C. Perumusan Masalah .…………………………………….......

  4 D. Batasan Pengertian .………………………………………....

  4 E. Pemecahan Masalah ....…….…………………………..…...

  5 F. Tujuan Penelitian ....……………………………………….

  5 G. Manfaat Penelitian ................................................................. 6

  BAB II. KAJIAN TEORI A. Belajar dan Hasil Belajar .......................................................

  7

  C. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .......................

  14 D. Energi Panas dan Bunyi ..........................................................

  21 E. Keterkaitan Pendekatan Discovery-Inquiry Terbimbing Dengan Peningkatan Hasil Belajar Mengenai Sifat Energi ...

  26 F. Hipotesis Tindakan .................................................................

  28 BAB III. METODE PENELITIAN

  A. Jenis Penelitian ........................................................................ 29 B. Setting Penelitian .....................................................................

  29 C. Rencana Tindakan ...................................................................

  31 D. Tabel Pengumpulan Data dan Instrumen ................................

  37 E. Analisis Data ...........................................................................

  40 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ......................................................................

  44 B. Pembahasan .............................................................................

  51 BAB V. PENUTUP

  A. Kesimpulan ………………………………………………….. 57

  B. Saran ………………………………………………………… 58 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 60 LAMPIRAN …………………………………………………………….

  62

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1. Suara musik merupakan cotoh bunyi yang enak didengar ....

  21 Gambar 2. Alat-alat musik merupakan sumber bunyi .............................

  22 Gambar 3. Gong yang dipukul keras getarannya kuat suaranya akan kuat 22

  

Gambar 4. Menunjukkan benda yangdipukul menghasilkan sumber bunyi 22

Gambar 5. Bunyi petir menunjukkan rambatan bunyi melalui udara......

  24 Gambar 6. Siklus PTK Kemmis & Mc Taggart ......................................

  29

  DAFTAR TABEL Tabel 1. Jadwal Penelitian ........................................................................

  30 Tabel 2. Pengumpulan data dan instrumen ..............................................

  37 Tabel 3. Kisi-kisi soal siklus I ..................................................................

  38 Tabel 4. Kisi-kisi soal siklus II .................................................................

  39 Tabel 5. Kriteria keberhasilan ..................................................................

  40 Tabel 6. Nilai hasil evaluasi siswa siklus I ...............................................

  45 Tabel 7. Nilai hasil evaluasi siswa siklus II .............................................

  49 Tabel 8. Perbandingan nilai ulangan siswa sebelum dan sesudah tindakan 52 Tabel 9. Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II ..................................

  55

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Silabus ……………………………………………………

  62 Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan 1...………………………………

  64 Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan 2 ……………………………….

  68 Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan 1....…………………………….

  72 Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan 2 ....................…………………

  76 Lampiran 6 LKS Siklus I Pertemuan 1 .........………………………....

  80 Lampiran 7 LKS Siklus I Pertemuan 2 ……………………………….

  83 Lampiran 8 LKS Siklus II Pertemuan 1 …………………………........

  87 Lampiran 9 LKS Siklus II Pertemuan 2 ………………………………

  89 Lampiran 10 Kisi-kisi Soal Siklus I .....................................................

  91 Lampiran 11 Kisi-kisi Soal Siklus II ....................................................

  93 Lampiran 12 Evaluasi Siklus I .............................................................

  95 Lampiran 13 Evaluasi Siklus II ............................................................

  99 Lampiran 14 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I.................................... 102 Lampiran 15 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II .................................. 103 Lampiran 16 Nilai Kondisi Awal 2009/2010 ....................................... 104 Lampiran 17 Nilai Evaluasi Siklus I .................................................... 105 Lampiran 18 Nilai Evaluasi Siklus II ................................................... 106 Lampiran 19 Perbandinagan Nilai Siswa Siklus I dan Siklus II .......... 107 Lampiran 20 Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ......................................... 108 Lampiran 21 Hasil Evaluasi Siswa Siklus II ........................................ 112 Lampiran 22 Foto ................................................................................. 115 Lampiran 23 Surat Ijin Penelitian Dari USD ....................................... 121 Lampiran 24 Surat Pernyataan Penelitian Dari Sekolah ...................... 122

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di jaman yang semakin maju dan berkembang ini, pendidikan sudah

  menjadi hal yang sangat penting. Setiap anak harus mampu mengembangkan bakat dan kreativitas serta mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya agar ia tidak menjadi anak yang ketinggalan jaman atau bodoh. Maka, sepanjang hidup ini kita tak pernah lepas dari belajar. Baik belajar secara langsung maupun mengidentifikasi dari orang lain yang dianggapnya sebagai panutan. Demikian halnya di sekolah, siswa-siswa juga memperoleh pengetahuan dari belajar, diantaranya Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan PKn.

  IPA merupakan salah satu pelajaran penting yang dikenalkan pada siswa SD. Melalui IPA siswa mampu mempelajari berbagai hal tentang alam, dan lingkungannya. Siswa akan mempelajari berbagai proses yang terjadi di kehidupan sehari-hari seperti proses perpindahan energi panas, terjadinya bunyi, cara kerja alat indera dan gaya serta segala sesuatu tentang alam. Melalui IPA pula, anak akan mempelajari penyebab peristiwa-peristiwa alam yang sering terjadi seperti banjir, tanah longsor, berbagai energi di alam, dan sebagainya. Hal ini sangat penting diajarkan pada siswa mengingat setiap saat siswa berinteraksi dengan alam.

  Salah satu materi IPA yang diajarkan di kelas IV SD yaitu sifat dari energi-energi bunyi. Saat ini dalam kenyatannya, banyak siswa kurang tertarik untuk mempelajari IPA. IPA umumnya berupa teori dalam kehidupan sehari-hari sehingga banyak materi, rumus-rumus atau konsep yang harus dihafalkan oleh siswa. Di samping itu, banyak pula istilah ilmu kealaman baru yang tidak mudah dimengerti siswa sehingga mereka mengalami kesulitan untuk memahami materi pelajaran. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang baik.

  Dalam hal ini, pemilihan pendekatan yang tepat juga sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Selama bertahun-tahun pendekatan mengajar IPA di Sekolah Dasar ialah pendekatan ceramah. Pendekatan ini hanya menekankan pada siswa mendengarkan dan mencatat, tanpa mengetahui kedalaman pemahaman siswa secara menyeluruh. Padahal, pengajaran IPA akan lebih mudah dimengerti siswa bila terjadi pengalaman secara langsung, terlebih melalui penemuan-penemuan.

  Siswa kelas IV MI Muhammadiyah Sudimoro juga mengalami kesulitan dalam memahami sifat energi bunyi. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 65, yaitu sebanyak 7 siswa,sedangkan siswa yang memenuhi KKM adalah sebanyak 4 siswa, nilai rata-rata siswa pada materi tersebut hanya 57, data ini diambil dari tahun pelajaran 2009/2010. Kemungkinan penyebab rendahnya pemahaman siswa pada materi ini adalah kurangnya keterlibatan siswa dalam menemukan informasi dari penjelasan guru, penjelasan yang hanya menggunakan pendekatan ceramah dan kurangnya variasi pada pendekatan pembelajaran. Situasi ini, akan dicoba dengan menggunakan pendekatan

  discovery -inquiry terbimbing. Hal ini dipilih karena pendekatan ini memungkinkan keterlibatan siswa secara aktif.

  Pendekatan discovery-inquiry terbimbing merupakan pendekatan pembelajaran yang menuntut siswa untuk menemukan sendiri jawaban atau memecahkan masalah yang disampaikan oleh guru. Pendekatan inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar- dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.

B. Pembatasan Masalah

  Penelitian ini dibatasi hanya pada usaha pencapaian hasil belajar siswa kelas IV semester II MI Muhammadiyah Sudimoro mengenai sifat energi panas bunyi. Selain itu juga, hanya dibatasi pada Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, dan Kompetensi Dasar 8.1. Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Dalam melaksanakan penelitian peneneliti menggunakan pendekatan discovery-

  inquiry terbimbing sehingga siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih

  baik mengenai Sains dan akan lebih tertarik terhadap Sains jika mereka dilibatkan secara aktif dalam "melakukan" Sains.

C. Perumusan Masalah

  Dilandasi dari latar belakang masalah, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

  Apakah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan discovery-inquiry

  terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA

  khususnya mengenai sifat energi bunyi, pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Sudimoro semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 ? D.

   Batasan Pengertian

  Agar tidak menimbulkan multi tafsir tentang suatu istilah (konsep) yang dipakai, kiranya perlu diberi batasan pengertian :

  1. Hasil belajar adalah skor atau nilai yang menunjukkan prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai.

  2. Perambatan bunyi adalah berpindahnya suatu bunyi dengan zat atau benda perantara.

  3. Pendekatan discovery-inquiry terbimbing adalah pendekatan yang menghendaki keterlibatan siswa untuk belajar secara aktif dengan bantuan maupun tanpa bantuan dari guru melalui percobaan atau penemuan untuk menguji suatu materi, hingga dapat menarik kesimpulan.

E. Pemecahan Masalah

  Sesuai dengan uraian dalam latar belakang masalah dan tertuang pada rumusan masalah, rendahnya hasil belajar siswa dalam mendeskripsikan sifat energi bunyi akan diatasi dengan menggunakan pendekatan discovery-inquiry

  terbimbing , yang pelaksanaan pembelajarannya diusahakan memberikan

  pemahaman yang bermakna pada siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.

F. Tujuan Penelitian

  1. Apakah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan discovery-

  inquiry terbimbing pada mata pelajaran IPA khususnya mengenai sifat

  energi bunyi semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Sudimoro dapat meningkatkan hasil belajar yang tampak pada nilai rata-rata siswa.

  2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan discovery-

  inquiry terbimbing pada mata pelajaran IPA khususnya mengenai sifat energi bunyi semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Sudimoro dapat meningkatkan hasil belajar yang tampak pada persentase jumlah siswa yang mencapai KKM?

G. Manfaat Penelitian

  Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak. Manfaat-manfaat penelitian ini diantaranya adalah :

  1. Secara Akademis Hasil penelitian ini dapat membuka wawasan pembaca tentang penggunaan pendekatan discovery-inquiry terbimbing dalam pembelajaran

  IPA di SD khusunya sifat energi bunyi.

  2. Secara Praktis

  a. Bagi peneliti, merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan pengajaran IPA dengan menggunakan pendekatan pembelajaran.

  b. Bagi guru, merupakan salah satu referensi menggunakan pendekatan pembelajaran discovery-inquiry terbimbing dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB II KAJIAN TEORI A. Belajar dan Hasil Belajar

  1. Pengertian Belajar Belajar sering diartikan sebagai perubahan pada diri individu yang dihasilkan oleh suatu pengalaman. Bahkan banyak pula yang mendefinisikan belajar adalah suatu tahap perkembangan. Padahal belajar dan perkembangan merupakan hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, untuk memperoleh pengertian yang objektif tentang belajar terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas pengertian dari belajar. Berikut akan dijabarkan beberapa pengertian belajar : a. Belajar adalah proses dalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktik atau latihan menurut

  Kingsley dan Garry (tugas PTK Theresia Budiani: 2009)

  b. Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas (W.S.Winkel, 1987:36).

  Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku meliputi aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (nilai-sikap), dan aspek psikomotorik (keterampilan) akibat pengalamannya.

  2. Faktor Belajar Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi anak dalam belajar, baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi anak dalam belajar :

  a. Dari dalam diri siswa 1) Intelegensi siswa

  Maksudnya adalah faktor intelegensi siswa akan mempengaruhi dalam hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran. Misalnya, siswa yang mengalami gangguan kecerdasan, seperti: daya tangkap dan daya ingat, tentunya akan kesulitan dalam mengikuti suatu pembelajaran.

  2) Sikap dan minat Sikap anak yang sudah acuh pada suatu materi pelajaran akan membawa pengaruh negatif dalam belajar. Tentunya tidak ada minat yang memungkinkan siswa untuk tertarik dalam mengikuti pembelajaran.

  3) Motivasi belajar Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar, sehingga motivasi menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar itu sehingga tujuan belajar dapat tercapai.

  b. Dari lingkungan luar siswa 1) Guru

  Sikap guru sebagai fasilitator di kelas sangat berpengaruh dan memiliki peranan yang penting dalam menciptakan suasana pembelajaran di kelas. Ada berbagai cara yang dilakukan guru kepada siswa, seperti (1) cara yang bersifat menekan atau otoriter, dalam mengambil keputusan hanya ditentukan oleh guru (2) cara yang berdasarkan kesepakatan bersama antara guru dengan siswa (3) cara yang ditentukan oleh siswa sendiri

  2) Sekolah Sekolah merupakan lingkungan dimana siswa melakukan kegiatan belajar. Tentunya lingkungan sekolah yang mendukung kegiatan belajar akan meningkatkan hasil belajar siswa. Dan sebaliknya bila lingkungan sekolah tidak mendukung akan mengakibatkan hasil belajar siswa rendah, sehingga sekolah memiliki peranan yang penting pula dalam belajar.

  3) Keadaan sekitar Keadaan sekitar ini seperti, kondisi keluarga, kondisi secara ekonomi dan keadaan dilingkungan sekeliling anak. Tak bisa dipungkiri, keluarga ataupun lingkungan sekitar dapat memberi pengaruh yang sangat kuat dalam pola pikir anak dan dampak dalam belajar.

  3. Pengertian Hasil Belajar Masidjo (1995 : 40) berpendapat bahwa, hasil belajar adalah skor atau nilai yang menunjukkan prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai.

  Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor ekstern dan intern siswa. Faktor ekstern meliputi faktor keluarga (suasana di rumah dan ekonomi), faktor sekolah terdiri dari metode belajar, kurikulum, keadaan gedung dan sarana dan prasarana sekolah, faktor masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, pengaruh media massa serta pergaulan dalam masyarakat. Faktor intern antara lain faktor jasmaniah ( kesehatan, cacat tubuh) dan psikologis (perhatian, minat, bakat, dan motif).

B. Pendekatan Discovery-Inquiry Terbimbing

  1. Pengertian Pendekatan Discovery-Inquiry Terbimbing Sarosa Purwadi (1980:15) menyatakan bahwa Pendekatan

  Discovery-Inquiry Terbimbing yaitu suatu prosedur mengajar yang

  ditekankan dalam studi individual, memanipulasikan objek, dan melaksanakan eksperimen oleh siswa sendiri, sebelum diambil generalisasi atau kesimpulan. Siswa hendaknya menjadi sadar dan menemukan konsep- konsepnya sendiri. Pendekatan ini biasanya dilaksanakan dengan cara terpimpin dengan memberikan arah terbatas pada siswa untuk selanjutnya menemukan sendiri apa yang sebenarnya harus dicari.

  Dengan kata lain Discovery-Inquiry Terbimbing terjadi apabila anak terutama terlibat dalam menggunakan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Proses penemuan ini melalui berbagai tahapan, seperti : mengamati, menggolongkan, membuat dugaan (hipotesis), menjelaskan, mengukur, menarik kesimpulan, dan sebagainya. Misalkan siswa mungkin menemukan ”air” yaitu ia membuat suatu konsep tentang ”air” dan kemudian ia mungkin menemukan suatu prinsip ilmiah ”air” bila dipanaskan akan mendidih atau menguap. Bagi seorang siswa untuk membuat penemuan-penemuan ia harus melakukan proses-proses mental seperti mengamati peristiwa air mendidih, menggolongkan sifat dari air, membuat dugaan (hipotesis) tentang hasil pengamatannya, menjelaskan hasil penemuan dan pengamatan, mengukur, menarik kesimpulan dari penemuan, dan sebagainya.

  2. Ciri-ciri Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Discovery-

  Inquiry Terbimbing

  Berikut adalah ciri-ciri Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan discovery-inquiry terbimbing.

  a. Menekankan pada keterlibatan siswa secara optimal dalam mencari dan menemukan sehingga siswa berperan aktif sebagai subjek dalam pelaksanaan pembelajaran.

  b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu konsep yang dipertanyakan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab.

  c. Tujuan penggunaan Pendekatan ini adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis. Siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

  3. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Discovery-Inquiry Terbimbing Beberapa kelebihan mengajar dengan menggunakan Pendekatan discovery-inquiry terbimbing yaitu.

  a. Siswa dapat memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide dengan baik.

  b. Hasil belajar akan lebih tahan lama dalam ingatan siswa. c. Siswa akan belajar untuk berpikir dan bekerja atas inisiatif dan kreativitas dirinya sendiri karena siswa secara bebas mengembangkan pengetahuan yang diperolehnya.

  d. Pendekatan ini dapat mengembangkan bakat kemampuan individu siswa dalam berkomunikasi, kreativitas, dan merencanakan.

  e. Situasi belajar mengajar menjadi lebih asyik dengan tingginya keterlibatan siswa.

  Sarosa Purwadi (1980:17) kekurangan yang dimiliki Pendekatan

  discovery-inqury terbimbing antara lain :

  a. Pendekatan ini tidak efektif dan efisien untuk kelas yang jumlah siswanya besar.

  b. Pendekatan ini sulit diterapkan pada siswa dengan guru yang biasa menggunakan Pendekatan, seperti menghafal.

  c. Tidak tepat untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak karena akan memberatkan guru dalam memberikan bimbingan penemuan dan pengawasannya.

  d. Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan dengan pendekatan ini.

  Upaya untuk mengatasi kekurangan Pendekatan discovery-inquiry terbimbing.

  a. Kelas yang jumlah siswa yang besar dapat diatasi dengan menerapkan sistem kerja kelompok atau dibagi perkelompok.

  b. Sosialisasi kepada guru yang terbiasa dengan pendekatan dan perencanaan tradisonal agar dapat menggunakan pendekatan ini.

  c. Guru menerapkan bimbingan yang lebih intensif kepada siswa yang yang lemah dalam berpikir terpencar.

  d. Pemberian bimbingan pada tiap kelompok agar memudahkan guru dalam memberikan pengawasan bimbingan penemuannya.

C. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1. Pengertian IPA

  Dari segi istilah IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam berarti “ilmu” tentang “Pengetahuan Alam”. Ilmu adalah suatu pengetahuan yang benar, maksudnya pengetahuan yang dibenarkan menurut tolak ukur kebenaran ilmu yaitu rasional dan obyektif. Rasional adalah masuk akal atau logis, diterima dengan akal sehat, sedangkan obyektif yaitu sesuai dengan obyeknya kenyataan, sesuai dengan pengalaman pengamatan melalui pancaindra. Pengetahuan Alam adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Jadi IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya.

  IPA merupakan suatu bentuk upaya yang membuat berbagai pengalaman menjadi suatu sistem pola berpikir yang logis tertentu. IPA dapat dipandang sebagai faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan produksi karena IPA menggunakan pendekatan eksperimental, dengan suatu uji coba sehingga dapat diketahui dengan jelas faktor-faktor penghambat untuk mencapai tujuan IPA.

  IPA berfungsi untuk merubah sikap manusia terhadap alam semesta dapat digambarkan sebagai berikut: Dahulu orang percaya bahwa pelangi adalah selendang bidadari, dengan IPA orang mengerti bahwa pelangi adalah suatu pembiasan bintik-bintik air di udara.

2. IPA sebagai Produk

  Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistimatik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan- aturan, hukum-hukum, prisip- prisip, teori-teori, dan hipotesis-hipotesis. Bentuk Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA.

  Fakta dalam IPA adalah pernyatan-pernyataan tentang benda-benda yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara obyektif. Contoh: Atom hidrogen mempunyai satu elektron, Merkurius merupakan planet terdekat dengan matahari.

  Konsep IPA suatu ide mempersatukan fakta-fakta IPA. Konsep merupakan penghubung antara fakta-fakta yang ada hubungannya. Contoh: semua zat tersusun atas partikel-partikel, benda-benda hidup dipengaruhi oleh lingkungan.

  Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan diantara konsep- konsep IPA. Contoh: udara yang dipanaskan memuai adalah prinsip yang menghubungkan konsep-konsep udara, panas dan pemuaian. Prinsip ini menyatakan jika udara dipanaskan maka akan memuai.

  Hukum-hukum alam adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima meskipun bersifat tentatif tetapi karena mengalami pengujian-pengujian yang lebih keras dari pada prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal. Hukum kekekalan energi misalnya berkata bahwa suatu interaksi tidak ada energi yang diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi hanya berubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain.

  Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas daripada fakta- fakta konsep-konsep, dan prinsip-prinsip, yang saling berhubungan.Suatu teori merupakan model atau gambaran yang dibuat oleh ilmuwan untuk menjelaskan gejala alam. Contoh: model atom yang susunannya seperti tata surya dengan elektron yang berputar pada orbitnya di sekitar intinya tumbang dan digantikan oleh teori kuantum yang menggambarkan electron seperti awan yang bermuatan negatif melingkupi inti atom. (Srini M. Iskandar, 2010: 3)

3. IPA sebagai Pengembang Sikap Ilmiah

  Pengertian sikap di sini dibatasi pada sikap ilmiah terhadap alam sekitar. Menurut Wynne Harlen dalam Pendidikan IPA I (Hendro, 1992:7) menyatakan ada sembilan aspek sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada usia anak sekolah dasar yaitu sebagai berikut.

  a. Sikap ingin tahu Suatu sikap yang selalu ingin mendapatkan jawaban yang benar dari obyek yang diamatinya.

  b. Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru Latar belakang sikap ini adalah bahwa jawaban yang yang dieroleh dari rasa ingin tahu itu tidaklah bersifat mutlak tetapi masih bersifat sementara. Penyebabnya adalah keterbatasan berpikir dan panca indera manusia.

  c. Sikap kerjasama Kerja sama ntuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak.

  Pengetahuan yang dimiliki orang lain itu mungkin lebih banyak, lebih sempurna dibandingkan dengan pengetahuan yang dimilikinya, untuk itu dibutuhkan adanya kerjasama.

  d. Sikap tidak putus asa Seorang ilmuan menghabiskan waktu yang lama dan biaya yang besar namun belum tentu memperoleh apa yang ia cari. Para ilmuan tidak putus asa, ia tetap yakin bahwa kegagalan yang ia alami merupakan petunjuk yang berguna bagi para ilmuan lain untuk mengambil hal yang sama.

  e. Sikap tidak purba sangka Obyektivitas dalam menetapkan kebenaran menjadikan orang tidak purba sangka, sehingga anak usia Sekolah Dasar dikembangkan kegiatan eksperimen dan observasi untuk mencari kebenaran itu.

  f. Sikap mawas diri Para ilmuan itu memjunjung tinggi kebenaran. Kebenaran itu tidak hanya ditujukan di luar diri namun juga terhadap dirinya sendiri.

  g. Sikap tanggung jawab Tanggung jawab adalah sikap yang mulia, Sikap ini bisa dilatihkan pada peserta didik dengan membuat dan melaporkan hasil pegamatan, hasil ekspeerimen.

  h. Berpikir bebas Obyek merupakan unsur yang mutlak diperlukan karena obyektivitas salah satu kebenaran ilmu. contoh: katakan merah kalau bunga Mawar itu merah. i. Sikap kedisiplinan diri

  Kemampuan seseorang untuk dapat mengontrol ataupun mengatur dirinya menuju tingkah laku yang dikehendaki dan dapat diterima dalam masyarakat.

4. IPA sebagai Proses

  Proses dalam hal ini adalah proses untuk mendapatkan IPA. IPA didapat dengan Pendekatan Ilmiah. Ada tahapan pengembangannya sesuai dengan tahapan dari suatu proses penelitian eksperimen.

  a. Observasi, merupakan keterampilan menggunakan semua panca indra untuk memperoleh data atau informasi.

  b. Klasifikasi, keterampilan mengolah obyek pengamatan atas dasar persamaan dan perbedaan yang dimiliki.

  c. Interpretasi, merupakan keterampilan untuk menafsirkan data.

  d. Prediksi, keterampilan untuk dapat memperkirakan atau meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang diperoleh.

  e. Hipotesis, suatu pernyataan berupa dugaan tentang kenyataan- kenyataan yang terdapat di alam melalui proses pemikiran.

  f. Mengendalikan Variabel, keterampilan mengatur variabel sedemikian rupa sehingga adanya perbedaan pada akhir eksperimen adalah benar-benar karena pengaruh variabel yang diteliti.

  g. Merencanakan dan melaksanakan penelitian, tahap-tahapnya adalah menetapkan masalah penelitian, menetapkan hipotesis tindakan menetapkan bahan dan alat yang akan digunakan, menetapkan langkah-langkah percobaan serta waktu yang dibutuhkan, dan menetapkan format tabulasi data. h. Inferensi (menyimpulkan), kemampuan untuk menarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan. i. Aplikasi (menerapkan), suatu penerapan dari ide dan konsep ataupun pengetahuan yang dimiliki peserta didik ke dalam situasi baru.

  IPA (Sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan Sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun dari waktu jarak tersebut semakin lama semakin sempit, sehingga semboyan " Sains hari ini adalah teknologi hari esok" merupakan semboyan yang berkali-kali dibuktikan oleh sejarah.

  Bahkan kini Sains dan teknologi manunggal menjadi budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang saling mengisi (komplementer), ibarat mata uang, yaitu satu sisinya mengandung hakikat Sains (the nature of

  Science ) dan sisi yang lainnya mengandung makna teknologi (the meaning of technology ).

  IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Komunikasi, keterampilan menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran.

D. Energi Panas dan Bunyi

  1. Pengertian Energi Bunyi Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya istilah energi sudah tidak asing lagi didengar. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud energi?

  Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (LKS Cemara, 2010:12). Energi dihasilkan dari berbagai macam benda yang dapat menghasilkan energi.

  Bentuk-bentuk energi adalah (1) energi panas atau energi kalor yaitu energi yang timbul karena sumber energi panas. Contoh, api dan gesekan benda, (2) energi bunyi adalah energi yang ditimbulkan oleh bunyi. Contoh, kentongan dan radio.

  Gambar 1 : Suara musik merupakan contoh bunyi yang enak didengar Gambar 2 : Alat-alat musik yang merupakan sumber bunyi

  Gambar 3 : Gong yang dipukul keras getarannya kuat suara akan kuat.

  Gambar 4 : Menunjukkan bahwa benda yang dipukul menghasilkan sumber bunyi.

  Pada dasarnya, benda dapat mengeluarkan bunyi karena bergetar. Benda atau alat yang dapat menimbulkan bunyi disebut sumber bunyi. Misalnya, gong yang dipukul dan gitar yang dipetik. Bunyi ada yang enak didengar dan ada yang tidak enak didengar atau bahkan dapat merusak. Suara musik atau penyanyi yang merdu tentu enak didengarkan. Namun, suara mesin pabrik, petir yang menggelegar, dan suara pesawat terbang tentu sangat mengganggu. Tuhan memberi alat pendengaran yang sempurna. Namun, di balik kesempurnaan tersebut ada keterbatasan, dan di balik keterbatasan tersimpan kenikmatan. Tidak semua bunyi dapat kamu dengar. Andai kamu dapat mendengar semua bunyi, tentu tidak akan pernah bisa tidur. Telinga manusia normal hanya dapat menangkap bunyi yang memiliki frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz - 20.000 Hz disebut

  audiosonik. Bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz disebut infrasonik , sedangkan bunyi yang frekuensinya di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik .

  2. Sifat-sifat energi Bunyi Perambatan bunyi melalui berbagai benda ini merupakan sifat dari energi bunyi. Berikut perambatan bunyi melalui media.

  a. Perambatan bunyi melalui benda gas

  Suara petir sangat keras terdengar ke seluruh daerah yang sedang turun hujan. Bunyi petir menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui udara. Ketika bapak/ibu guru berbicara di depan

  kelas, kamu dapat mendengar apa yang dibicarakan. Hal ini menunjukkan bunyi dapat merambat melalui gas (udara). Bagaimana

  bunyi atau suara oran lain dapat terdengar oleh kita? Suara orang merambat melalui udara dan masuk ke telinga sehingga kita dapat mendengar suara tersebut. Udara merupakan perantara yang dapat menyebabkan bunyi dapat kita dengar. Kita dapat mendengar bunyi bel yang ada di sekolah karena bunyi tersebut merambat melalui udara dan sampailah ketelinga kita. Bunyi tidak dapat merambat di dalam ruangan yang hampa udara.

  Gambar 5 : Bunyi petir menunjukkan rambatan bunyi melalui udara Udara merupakan benda gas yang mengisi sebagian besar Bumi. Udara menjadi perantara bunyi ketika berkomunikasi. Dengan demikian, di mana pun kamu berada, akan mudah berkomunikasi. Bahkan dalam jarak cukup jauh pun dapat dilakukan, asal suaranya dikeraskan. Lain halnya di luar angkasa, komunikasi tidak dapat dilakukan dengan mudah. Di sana tidak terdapat udara sehingga bunyi tidak dapat merambat. Oleh karena itu, para astronaut berkomunikasi menggunakan radio Pada saat hujan, kita sering mendengar bunyi guntur. Bunyi Guntur dapat kita dengar karena ada udara. Jika udara tidak ada, maka bunyi tidak terjadi dan tidak terdengar.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SEMESTER II SD NEGERI 1 KALIPANG KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 20142015 Skripsi

0 0 16

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20172018

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PENDEKATAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI KUTOWINANGUN 11 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 162

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sa

0 0 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI TRANSPORTASI MELALUI PENDEKATAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI BONOMERTO KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QURAN DAN AL-HADITS MATERI SURAT AL-KAFIRUN DENGAN METODE YANBU’A PADA SISWA KELAS IV MI YAKTI KEBONAGUNG TEGALREJO MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 95

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERIPERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN PENGARUHNYA MENGGUNAKAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF GONDANGLEGI KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 0 171

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SAIN MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI DENGAN PENERAPAN METODE EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH KARANGANYAR KEC. SAMBUNGMACAN KAB. SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 2 147

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN PENGGUNAANNYA DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MI AL-HUDA KEDUNGUMPUL KANDANGAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 1 204