PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN PENGGUNAANNYA DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MI AL-HUDA KEDUNGUMPUL KANDANGAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI ENERGI DAN PENGGUNAANNYA

DENGAN METODE JIGSAW

PADA SISWA KELAS IV MI AL-HUDA

KEDUNGUMPUL KANDANGAN KABUPATEN

  

TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

TABAH DENA LESTARI

  

NIM.115-14-103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI ENERGI DAN PENGGUNAANNYA

DENGAN METODE JIGSAW

PADA SISWA KELAS IV MI AL-HUDA

KEDUNGUMPUL KANDANGAN KABUPATEN

  

TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

TABAH DENA LESTARI

  

NIM. 115-14-103

ROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto

  Ilmu itu diperoleh dari lidah yang bertanya serta akal yang suka berfikir

  Persembahan 1.

  Bapakku Suroso dan Ibuku Wartinah yang selalu mencurahkan kasih sayang, tenaga, waktu dan do‟anya kepada saya.

  2. Kakakku Pandu Aji Santoso yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada saya.

  3. Adikku Lingga Aji Sasongko dan May Lina Setiya Ningrum yang selalu jadi motivasi saya.

  4. Pak kosku Hary yang selama ini banyak membantu saya.

  5. Dosen pembimbing skripsiku, Sutrisna, S. Ag., M.Pd. yang telah bersedia untuk waktunya untuk membimbing saya sampai skripsi saya selesai.

  6. Sahabat-sahabatku tercinta Erin Kurnianigrum, Metik Fatmasari, I‟anatunnissa, Dilla Nurida, Suharti, Nur Irwanti, Chotim Oktaviani, Cahyaning, Ayu Ningtiyas.

  7. Kampusku Tercinta, IAIN Salatiga.

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidahyah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa dinanti- nantikan syafa‟atnya diahirat nanti.

  Penulisan skripsi dengan judul “Peningkatan hasil belajar IPA materi energi dan penggunaanya menggunakan metode pembelajaran jigsaw pada siswa kelas IV semester II MI AL-HUDA Kedungumpul Kandangan, Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2017/2018.” Ini, untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI 4.

  Bapak Sukron Ma‟mun, S.HI.,M.Si. Selaku dosen pembimbing Akademik yang telah membimbing saya dari semester awal sampai saat ini, yang meluangkan waktu untuk bimbingan akademik, dengan penuh kesabaran.

  5. Bapak Sutrisna, S.Ag.,M.Pd.selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.

  6. Bapak, Ibu Dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.

  7. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material kepada saya.

  8. Ibu Sadatun, S.Ag selaku kepala sekolah MI AL-HUDA Kedungumpul, Kandangan, Kabupaten Temanggung, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  9. Ibu Atika Febriana, S.Pd selaku guru kelas 4 MI AL-HUDA Kedungumpul, Kandangan, Kabupaten Temanggung, yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

  10. Sahabat dan teman-teman yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersama-sama dan saling memberikan dukungan.

  Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat berharga bagi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

  Salatiga, 4 Juni 2018

  

ABSTRAK

  Lestari, Tabah Dena. 2018. Peningkatan hasil belajar ipa materi energi dan

  penggunaannya dengan metode pembelajaran jigsaw pada siswa kelas IV MI AL-HUDA Kedungumpul Kandangan Kabupaten Temanggung tahun

pelajaran 2017/2018 . Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Sutrisna, S.Ag.,M.Pd Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Jigsaw Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA

  materi energi dan penggunaanya pada siswa kelas IV MI AL-HUDA Kedungumpul Kandangan Kabupaten Temanggung. Pernyataan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan metode

  

jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan penggunaannya

  pada siswa kelas IV MI AL-HUDA Kedungumpul Kandangan Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018, untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak dua siklus.

  Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus masing-masing terdapat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara menghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Keriteria Ketuntasan Klasikal.

  Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran IPA Materi energi dan penggunaannya pada siswa kelas IV semester II MI AL-HUDA Kedungumpul Kandangan Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018. Menggunakan metode jigsaw ada peningkatan hasil belajar, hal ini dapat dilihat kondisi awal yaitu 25% siswa yang tuntas belajar. Pada siklus I meningkat menjadi 58,33% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 91,67% siswa tuntas . berdasarkan hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa menggunakan metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan penggunaannya pada siswa kelas IV semester II MI AL-HUDA Kedungumpul Kandangan Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL LEMBAR BERLOGO HALAMAN JUDUL i

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  DAFTAR TABEL

  77 Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus

  86 Tabel 4.8 Data Ketuntasan KKM Siswa antar Siklus

  84 Tabel 4.7 Data Nilai Rata-Rata antar Siklus

  82 Tabel 4.6 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II

  79 Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus II

  78 Tabel 4.4 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I

  76 Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus I

  74 Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus

  77 Tabel 3.6 Daftar Lembar Pengamatan Siswa

  Tabel 3.1Data Guru

  74 Tabel 3.5 Daftar Hasil Belajar Siklus II

  66 Tabel 3.4 Daftar Lembar Observasi Guru Siklus II

  65 Tabel 3.6 Daftar Lembar Pengamatan Siswa

  63 Tabel 3.5 Daftar Hasil Belajar Siklus I

  53 Tabel 3.4 Daftar Lembar Observasi Guru Siklus I

  52 Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas IV

  52 Tabel 3.2 Data Siswa

  87

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1.1Siklus Penelitian Tindakan Kelas

  16 Gambar 3.1 Susunan Organisasi Guru

  54 Gambar 4.1 Diagram Ketentusan Nilai Pra Siklus

  76 Gambar 4.2 Diagram Data Pengamatan Pra Siklus

  77 Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I

  80 Gambar 4.4 Diagram Data Pengamatan Siklus I

  80 Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II

  84 Gambar 4.6 Diagram Pengamatan Siklus II

  85 Gambar 4.7 Diagram Data Rata-Rata antar Siklus

  86 Gambar 4.8 Diagram Ketuntasan KKM antar Siklus

  87

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II Lampiran 6 Jawaban Evaluasi Siklus I Lampiran 7 Jawaban Evaluasi Siklus II Lampiran 8 Nilai UAS IPA Kelas IV Lampiran 9 Nilai Evaluasi Siklus I Lampiran 10 Nilai Evaluasi Siklus II Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus I Lampiran 14 Lembar Observasi Siswa Siklus II Lampiran 15 Profil Sekolah Lampiran 16 Lembar Konsultasi Lampiran 17 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi Lampiran 18 Surat Keterangan Lembaga Lampiran 19 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 20 Daftar Nilai SKK Lampiran 21 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar, pendidikan mendapat perhatian khusus dan tercantum secara

  eksplisit pada alenia keempat. Bahkan, pendidikan sudah dianggap sebagai sebuah hak asasi yang harus secara bebas dapat dimiliki oleh semua anak.

  Seperti yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Right 1948

  pasal 26 (1) yang menyatakan bahwa: Setiap orang memiliki hak atas pendidikan. Pendidikan haruslah bebas, paling tidak pada tingkat dasar. Pendidikan dasar haruslah bersifat wajib. Pendidikan teknik dan profesi harus tersedia dan pendidikan tinggi harus dapat diakses secara adil oleh semua (Wisudawati, 2017:1). Untuk membangun masyarakat terdidik, masayarakat yang cerdas, maka mau tidak mau harus merubah paradigma dan sistem pendidikan. Maka yang dilakukan sekarang bukanlah menghapus formalitas yang telah berjalan melinkan menata kembali sistem pendidikan yang ada dengan paradigma baru yang lebih baik. Dengan paradigma baru, praktik pembelajaran akan digeser menjadi pembelajaran yang lebih bertumpu pada teori kognitif dan kontruktivisme(Annurrahman, 2013:2).

  Ilmu Pengetahuan Alam Adalah ilmu yang di kembangkan oleh manusia yang tidak lain adalah makhluk Allah SWT. Al-Quran adalah kalam Allah yang disampaikan kepada Rasullullah Muhammad SAW untuk dijadikan pedoman hidup/petunjuk bagi manusia. Sebagai ilmu yang dikembangkan manusia, ilmu pengetahuan tentu secara tersurat maupun tersirat sudah ada didalam Al-Quran itu sendiri. Allah berfirman:

    

  Artinya:

  “(1) Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan . (2)

  Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmu yang maha pemurah. (4) yang mengajarkan manusia dengan perantara Qalam. (5) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahuinya,” (QS. Al-Alaq 1-5)

  Ayat- ayat ini merupakan ayat-ayat Al- Qur‟an yang pertama kali diturunkan yang merupakan permulaan rahmat dan nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Salah satu kenikmatan tersebut adalah ilmu, yang dengan adanya ilmu tersebut, manusia dimuliakan dan dihormati. Ilmu pengetahuan merupakan keistimewaan Adam atas para malaikat, dimana Allah mengajarkan nama-nama benda yang nama-nama tersebut tidak di ketahui oleh malaikat. Dalam ayat ini Allah menyatakan mengajarkan ilmu kepada manusia melalui perantara Qalam. Berdasarkan fakta bahwa ilmu pengetahuan tidak bisa dipaksakan dengan Al-

  Qur‟an, penulis berusaha mengintegrasikan ayat AL- Qur‟an dalam pembelajaran IPA yang diharapkan mampu meningkatkan ketaqwaan serta rasa syukur atas apa yang dianugrahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

  Banyak sekali konsep-konsep IPA yang dikembangkan oleh anak-anak berasal dari kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengalaman-pengalaman seperti ini, para ahli menyimpulkan bahawa anak-anak belajar sains melalui konsep yang mereka ciptakan/konstruk sendiri. Walaupun dikatakan bahwa konsep-konsep sains pada anak-anak merupakan sebuah pengalaman pribadi, tidak dapat dipungkiri bahwa proses interaksi dengan teman, guru, sistem pendidikan juga telah mempengaruhi konsepsi sains pada anak-anak. Oleh karena itu, IPA merupakan ilmu yang terkonstruksi secara personal dan sosial berlandasan pendekatan kontruktivisme (Wisudawati, 2017:7).

  Pembelajaran IPA diperlukan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk meneliti dan mengontruksi sains seoptimal mungkin sesuai dengan kapasitas mereka masing-masing dengan memanfaatkan iklim kolaboratif didalam kelas. Memang benar IPA merupakan kemampuan mengintegrasikan pengetahuan peserta didik yang tersusun dari atribut-atribut dalam bentuk ketrampilan dan nilai untuk mempelajarai fenomena-fenomena alam. Hasil belajar IPA yang dicapai oleh peserta didik di Indonesia yang tergolong rendah di pengaruhi oleh banyak faktor, yaitu karaktristik peserta didik dan keluarga, kemampuan membaca, motivasi belajar, minat dan konsep diri, strategi belajar, tingkat kehadiran dan rasa memiliki (Hayat dan Yusuf, 2010). faktor yang sangat penting adalah lingkungan belajar peserta didik dalam bentuk strategi yang diciptakan guru untuk mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik dalam pembelajaran IPA. Menurut Wisudawati (2017) peran seorang guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran IPA yang baik adalah sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator, evaluator, dan katalisator dalam pembelajaran, serta mengontrol konsep IPA yang dipahami peserta didik. Jika peran tersebut dilaksanakan dengan baik maka akan mengarah pada mengajar yang aktif, inovatif, kratif, efektif, dan menyenagkan, serta gembira dan berbobot (Pendekatan PAIKEM Gembrot)

  Hal ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan.Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di MI AL-HUDA Kedungumpul khususnya kelas IV, proses pembelajaran IPA cenderung menggunakan ceramah dan masih berpusat pada guru. Pada proses pembelajaran kurang adanya keterlibatan siswa secara penuh, sehingga menjadikan siswa menjadi pasif, kurang dapat mengungkapkan gagasan yang dimiliki, karena pada saat pembelajaran guru lebih banyak menerangkan, sedangkan siswa hanya menyimak, sehingga siswa menjadi malas dan cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru hanya memanfaatkan buku siswa dan buku guru sebagai sumber belajar.

  Pembelajaran yang berlangsung dikelas hanya diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi yang diperoleh dan menghubungkanya dengan realitas kehidupan sehari-hari. Guru juga kurang menyadari bahwa gaya belajar siswa berbeda-beda. Seorang guru lebih cenderung mengajar dengan cara belajar yang disukinya tanpa memperhatikan gaya pemahman siswa yang berbeda.

  Permasalahan yang muncul karena hal tersebut adalah kurangnya ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA.Ketika guru menerangkan ada beberapa siswa sibuk dengan dunianya sendiri.Bergurau di dalam kelas dengan temanya ketika guru sedang menerangkan.Siswa ketika

  pelajaran IPA terasa sangan malas dikarenakan saat pembelajaran IPA berlangsung siswa hanya mendengarkan, mencatat, dan mengerjakan tugas.Metode pembelajaran yang masih konvensional membuat siswa kesulitan untuk mempelajari pembelajaran, selain itu juga kurang memperhatikan karaktristik siswa dan materi yang diajarkan.Sehingga sebagian siswa kurang mempelajari mata pelajaran IPA.Menurut observasi awal yang dilakukan di MI AL-HUDA Kedungumpul Kandangan Kabupaten Temanggung, rendahnya nilai siswa pada materi energi dan penggunaanya masih banyak siswa yang nilainya dibawah KKM yaitu 75.Dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV yaitu 12 siswa. Dan siswa yang tuntas dalam pembelajaran IPA sebanyak 3 siswa jika dipresentasikan diperoleh hasil sebanyak 25% siswa yang sudah mencapai kriteria ketuntasan. Sedangkan 9 siswa belum tuntas dalam pembelajaran IPA jika di presentasikan sebanyak 75% belum mencapai KKM, dan pandangan siswa saat ini terhadap mata

  pelajaran IPA memang kurang baik, mereka berpandangan bahwa pelajaran IPA itu sulit, tegang, bosan dan banyak PR. Hal ini disebabkan karena guru kurang mengkomunikasikan materi IPA yang bersifat kaku tersebut agar dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh para siswa.

  Berdasarkan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa rendahnya hasil belajar IPA dikarenakan pembelajaran yang kurang menarik, dan juga metode, teknik, dan sumber belajar yang digunakan oleh guru selama pembelajaran kurang cocok digunakan dalam pembelajaran IPA yang tidak hanya menekankan pemahaman informasi yang diperolehnya. Seorang guru harus lebih kreatif dalam memilih metode pembelajaran yang disesuakian dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran yang akan diajarkan agar tercipta suasana belajar yang kondusif dan dapat tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.

  Untuk memecahkan masalah yang terjadi salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan menerapkan metode Jigsaw. Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk mengemukakan pendapat dan juga dapat menghargai pendapat temanya. Metode pembelajaran Jigsawmemberikan waktu untuk berfikir dan merespon serta saling membantu satu sama lain untuk bertukar pendapat. Hal ini akan memudahkan siswa dalam memahami pelajaran dan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

  Berdasarkan beberapa alasan serta untuk tujuan yang telah disampaikan di atas, maka penulis perlu untuk mengadakan penelitian dengan judul: Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi Dan Penggunaanya Dengan Metode Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas IV MI Al-Huda Kedungumpul Kandangan Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan penelitian, yakni: Apakah penggunaan pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran IPA materi energi dan penggunaanya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI AL-HUDA Kedungumpul Kandangan Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2017/2018.

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar

  IPA materi energi dan penggunanya pada siswa kelas IV di MI AL-HUDA Kedungumpul Kandangan Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018.

  D. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis tindakan penelitian ini adalah penggunaan metode pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan penggunanya pada siswa kelas IV di MI AL-HUDA Kedungumpul Kandangan Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018.

  E. Indikator Keberhasilan

  Penelitian yang baik harus memiliki indikator keberhasilan untuk dijadikan alat ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian.Indikator keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada materi energi dan penggunaanya. Indikator keberhasilan penelitian sebagai berikut:

1. Secara individual: Siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai

  KKM 75 2. Secara klasikal: Siklus akan berhenti apabila jumlah nilai siswa kelas

  IV secara keseluruhan dalam kelas telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

  ≥ 75 Serta tercapainya ketuntasan klasikal sebesar 85% dalam pembelajaran IPA

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a.

  Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengadakan penelitian selanjutnya dengan materi yang berbeda.

  b.

  Menambah wacana pengetahuan dibidang penelitian tindakan kelas.

  c.

  Dijadikan sebagai pertimbangan strategi dalam memperbaiki mutu pembelajaran IPA.

  d.

  Sebagai bahan bacaan, koleksi dan referensi di bidang keguruan, terutama mengenai pengelolaan proses pembelajaran yang bermakna.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi siswa Memperkenalkan pada siswa metode jigsaw untuk pendidikan.

  Dapet menigkatkan hasil belajar siswa sehingga tercapainya tujuan pembelajaran. Selain itu dapet menumbuhkan minat belajar siswa dan memahami akan pentingnya minat belajar.

  b.

  Bagi guru Sebagai masukan untuk guru agar lebih meningkatkan serta mengeksplor kemampuanya dalam mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran IPA.

  c.

  Bagi sekolah Dapat meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA. Penelitian ini turut membantu sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi yang bersangkutan d.

  Bagi penulis Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang dapat dijadikan sebagai calon pendidik agar menjadi pendidik yang baik.

G. Definisi Operasional

  Untuk menghindari perbedaan pemahaman pembaca, maka diperlukan definisi operasional untuk menjelaskan kata kunci dalam penilitian ini.

1. Hasil Belajar

  Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan (Suprijono, 2011:5).Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komperehensif. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sopiatin dan Sahrani,2011:63). Hasil belajar yang di capai oleh siswa sangat erat kaitanya dengan belajar dan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya.Hasil belajar pada umunya sebagai bahan tolak ukur untuk mengetahui berhasil tidaknya siswa dalam pembelajaran. Dengan mengetahui nilai-nilai siswa stidaknya akan menjadikan motivasi untuk lebih giat dalam belajar sehingga dapat menuntaskan nilai belajarnya dan mendapat prestasi yang lebih baik.

  2. Ilmu Pengetahuan Alam

  IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karaktristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab akibatnya. (Wisudawati, 2014:22). Saat ini objek kajian IPA menjadi semakin luas, meliputi konsep IPA, proses, nilai, dan sikap ilmiah, aplikasi IPA dalam kehidupan sehari-hari, dan kreativitas. Belajar IPA berarti belajar kelima objek atau bidang kajian tersebut. Dapat disimpulkan bahwa IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada dialam ini.

  3. Metode PembelajaranJigsaw

  Metode Jigsaw (Model Tim Ahli), dengan langkah-langkah sebagai berikut. Guru megelompokan siswa kedalam tim-tim yang terdiri atas 4 siswa. Tiap orang dalam tim diberi bagiat materi yang berbeda. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan. Anggota dari tim yang berbeda bertemu dengan kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka. Setelah seleksi diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok tim asal dan bergantikan mengajar teman satu tim mereka tentang subab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi dengan baik. Guru memberi ruang evaluasi dilanjut dengan penutup (Hartono, 2013:157). Metode Jigsaw adalah suatu metode pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok, yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi pelajaran dan mampu membelajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Sutino, 2014:87).

H. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas

  Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Penelitian Tindakan Kelas PTK (Classroom Action

  Research) meliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk

  meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar (Arikunto, 2014:102).Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2010:1).PTK adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran.Penerapan PTK dalam penelitian ini didasarkan pada temuan problem dalam bentuk problem pembelajaran yaitu tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA rendah dan ada keinginan guru untuk memperbaiki tingkat pemahaman siswa dengan kegiatan penelitian.

  2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian a.

  Lokasi : MI AL-HUDA Kedungumpul Mata Pelajaran : IPA Materi : Energi dan Penggunaanya Kelas/Semester : IV/Genap b. Waktu Penelitian

  Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018.

  1) Siklus I dilaksanakan 23 April 2018

  2) Siklus II dilaksanakan 27 April 2018 c.

  Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI AL-HUDA Kedungumpul Kandangan Kabupaten Temanggung, dengan jumlah 12 siswa.

  3. Langkah-langkah Penelitian

  Menurut Suyadi dalam bukunya Panduan Penelitian Tindakan Kelas (2014:50) langkah-langkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: a.

  Perencanaan Secara matang dan teliti. Maka kegiatan yang akan dilakukan yaitu: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

  2) Membuat sekenario pembelajaran yang sesuai. 3) Menyiapkan alat dan media pembelajaran. b.

  Pelaksanaan Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang direncanakan pada tahap satu, kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan pembelajran terdiri dari tiga kegiatan yaitu pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi) dan penutup. Peneliti akan menggunakan metode pembelajaran jigsaw untuk mengajar. Sekenario kerja dan tahap pelaksanaan meliputi:

  1) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang. Setiap kelompok diberi tugas materi yang dipelajari).

  2) Setelah selesai, bentuk kelompok jigsaw learning. Setiap kelompok memiliki wakil dari masing-masing kelompok dalam kelas.

  3) Mengkoordinasi diskusi kelompok, dan guru mengarahkan. 4) Mempresentasikan hasil diskusi. 5) Memberikan bimbingan. 6) Memberi kesempatan siswa untuk memberikan tanggapan. 7) Memberikan penguatan dan kesimpulan. 8) Melakukan pengamatan.

  c.

  Pengamatan Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap aktifitas belajar siswa. Peneliti akan menggunakan teknik tes dan pengamatan untuk melihat efek penggunaan metode pembelajaran jigsaw dalam proses pembelajaran.

  d.

  Refleksi Refleksi merupakan tahap untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, dan dievaluasi.Hal ini dilakukan untuk menyempurna tindakan berikutnya.

  Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana minat peserta didik mengikuti pelajaran.Dalam melakukan refleksi tentunya mencari kelemahan dari tindakan yang sudah dilaksanakan, setelah itu mencari solusi dalam mengatasi kelemahan tersebut.Selain itu refleksi dilakukan untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan guru dalam penyajian materi dan penguasaan didalam kelas, sehingga dapat menjadi bahan evaluasi bagi guru agar dalam penyampaian materi dapat menjadi lebih baik dalam pertemuan yang selanjutnya. Menurut Suyadi (2011:50) gambaran tahap penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas 4.

   Instrumen penelitian

  Yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Pedoman Observasi

  Pedoman observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan peserta didik dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPA pokok bahasan energi dan penggunaanya.

  b.

  Soal Tes Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran IPA pokok bahasan energi dan penggunaanya dengan metode pembelajaran Jigsaw.Tes ini berisi pertanyaan-pertanyaan berupa lisan maupun tulisan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. c.

  Pedoman Dokumentasi Pedoman ini berisi dokumen-dokumen, nilai hasil yang diperoleh sebelum pelaksanaan tindakan dan sebelum membuat RPP.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi

  Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek dari sistematika fenomena yang diselidiki. (Sukandarrumidi, 2012:69).

  Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran

  IPA.Pokok bahasan energi dan penggunanya.

  b.

  Tes Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan mangsud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Kusumah dan Dwitagama, 2010:78).Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis.

  Tes digunakan untuk mengamati tingkat hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran IPA.Pada setiap siklus pendidik memberikan tes tertulis untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi. c.

  Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan untuk mengumpulkan foto kegiatan pembelajaran.

  Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana dan prasarana, dan keadaan siswa.

6. Analisis Data

  Setelah data terkumpul lengkap, maka selanjutnya adalah menganalisis data tersebut untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan.Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 75 (Sesuai KKM yang berlaku di MI AL-HUDA Kedungumpul Kandangan Kabupaten Temanggung). Oleh karena itu, setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa lebih dari sama dengan 75. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa kurang dari 75. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisa data berupa prosentase sebagai berikut a.

  Penilaian tes S = x 100 Ket: S : Nilai yang diharapkan

  R : Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N : Skor maksimum dari tes tersebut b. Penilaian rata-rata

  Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa, kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. X= Dengan: X: nilai rata-rata ∑X: jumlah semua nilai siswa ∑N: Jumlah siswa c. Rumus ketuntasan belajar siswa:

  P= Keterangan: P: Jumlah nilai dalam persen ∑siswa yang tuntas yang tuntas belajar: jumlah siswa yang tuntas belajar ∑siswa: jumlah siswa dalam kelas I.

   Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas yang diajukan dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut:

1. Bagian awal meliputi: a.

  Halaman Sampul b. Halaman Judul c. Halaman Berlogo d. Halaman Persetujuan Pembimbing e. Halaman Pengesahan f. Pernyataan Keaslian Tulisan g.

  Motto dan Persembahan h. Kata Pengantar i. Abstrak j. Daftar Isi k.

  Daftar Tabel l. Daftar Lampiran 2.

Bagian inti Bagian inti Skripsi PTK ini memuat: Pendahuluan, landasan teori, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, penutup. BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maslah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan E. Indikator Keberhasilan F. Manfaat Penelitian

  G.

  Definisi Operasional H. Metode Penelitian I. Sistematika Penelitian

  BAB II: LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar B. Ilmu Pengrtahuan Alam C. Energi dan Penggunaanya D. Metode Kooperatif Jigsaw E. Kajian Pustaka BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI AL-HUDA KEDUNGUMPUL Kandangan B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus B. Perbandingan Hasil Antar Siklus BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran 3. Bagian akhir meliputi: a. Daftar Pustaka b. Lampiran-lampiran

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Berdasarkan Kamus Besar Indonesia peningkatan adalah proses

  perbuatan, cara meningkatkan usaha dan sebagainya. Berdasarkan kesimpulan tersebut peningkatan adalah suatu proses perubahan meningkat, yang berarti proses perubahan menjadi lebih baik. Sedangkan hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya disetai perubahan tingkah laku (Aunurrahman, 2014:37).

  Hasil belajar adalah kemapuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitanya dengan belajar dan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebekumnya. (Sopiatin dan Sohari Sahrani, 2011: 64)

  Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mengalami aktivitas belajar.Disekolah, hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan peserta didik terhadap mata pelajaran yang telah ditempuhnya (Sutikno, 2014:180).

  Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya baik kemampuan secara kognitif, afektif maupun psikomotorik.

2. Pengetian Belajar

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepribadian ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah suatu aktivitas seseorang untuk mencapai kepandaian atau ilmu. (Rahyubi, 2014:2)

  Belajar dalam pandangan islam memiliki arti yang sangat penting, sehingga hampir setiap saat manusia tak pernah lepas dari aktivitas belajar. Keunggulan umat manusia atau bangsa juga akan sangat bergantung kepada seberapa banyak mereka menggunakan akalnya, anugerah tuhan untuk belajar dan memahami ayat-ayat Allah SWT. Hingga dalam Al-

  Qur‟an Surah AL-Mujadallah ayat 11 dinyatakan Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu. Sebagaimana firman-Nya: 

  

  Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

  ”(Kemenag Direktorat Jendral Bimas Islam, 2011:793)

  Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika sesorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun didalam suatu kelompok tertentu.Belajar merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk didalamnya belajar bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey memperlihatkan bahwa 82% anak-anak yang masuk sekolah pada usia 5 atau 4 tahun memiliki citra diri yang positif tentang kemampuan belajar mereka sendiri (Aunurrahman, 201

  3:33). Burton, dalam sebuah buku “The

  

Guidance of Learning Avtivites”, merumuskan pengertian belajar sebagai

  perubahan tingkahlaku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkunganya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkunganya.

  Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu berubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu didalam interaksi dengan lingkunganya.

  Menurut H udoyo “belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang.Pengetahuan ketrampilan, kebiasaan, kegemaran, dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar”.

  Karena itu sesorang dikatakan belajar bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku (Fathurrohman, 2012:8).

  Belajar menurut pandangan B. F. Skinner (1986) adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

  Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan dan tingkah laku sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungan.

  3. Ciri- ciri Belajar

  Dari beberapa definisi belajar di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar (Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, 2008:15), yaitu: a.

  Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku b. Perubahan tingkah laku relatif permanen c. Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari latihan dan pengalaman d. Pengalaman atau latihan ini dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.

  4. Prinsip-prinsip Belajar

  Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya peningkatan potensi siswa secara komprehensif, maka pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk belajar. Davies (1991:32) dalam buku anurrahman (2014:113) mengingatkan beberapa hal yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran, yaitu: a.

  Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.

  b.

  Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatanya) sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasai dalam kecepatan belajar.

  c.

  Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan (reinforcement).

  d.

  Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan murid belajar secara lebih berarti.

  e.

  Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar

  Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenis tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern (Slameto, 1991:56) a.

  Faktor intern adalah faktor yang Faktor yang mempengaruhi belajar individu yang bersal dari dalam dirinya sendiri . faktor internal terdiri terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. 1)

  Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor ini di bedakan menjadi 2 macam: pertama, keadaan tonus jasmani yang pada umumnya mempengaruhi aktifitas belajar seseorang. Kondisi jasmani yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat proses belajar. Kedua, keadaan fungsi jasmani /fisiologi selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi tubuh manusia sangat mempengaruhi, terutama panca indra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar.

  2) Faktor Psikologis

  Faktor psikologi adalah kedaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologi yang mempengauhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, dan bakat.

  b.

  Ekstern faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu: 1)

  Lingkungan Sosial

  a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru,administrasi, dan teman-teman sekelas yang mempengaruhi. Hubungan harmonis antar ketiganya dapat menjadikan motivasi bagi siswanya.

  b) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa. c) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Hubungan antar anggota keluarga yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik

  2) Lingkungan Nonsosial

  a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak terlalu panas atau dingin, sinar yang cukup, serta suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan tersebut dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya lingkungan alamiah yang tidak mendukung akan menghambat aktifitas belajar.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PELAPUKAN BATUAN DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 MI PABELAN KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

0 0 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA MANUSIA DENGAN METODE PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 139

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA BENDA KONKRET PADA SISWA KELAS III SEMESTER I MI NAHDLOTUT THOLIBIN KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 20162017

0 3 153

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QURAN DAN AL-HADITS MATERI SURAT AL-KAFIRUN DENGAN METODE YANBU’A PADA SISWA KELAS IV MI YAKTI KEBONAGUNG TEGALREJO MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 95

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS ) PADA SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF GONDANGLEGI KECAMATAN KLEGO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 2 165

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT FARDHU DAN SUJUD SAHWI DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I MTs MA’ARIF 2 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20172018

0 1 131

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI MENGHINDARI PERILAKU TERCELA DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII A SMP ISLAM SUNAN GIRI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018

0 3 128

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V MI DARUL ULUM SUGIHAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 163

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROYEK PADA SISWA KELAS VI MI MA’ARIF TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2018 SKRIPSI

0 0 172

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BILANGAN PRIMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN TEAMS GAME TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV MI AL-JUFRI SITIBENTAR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 20172018

0 2 163