PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUASAAN MATERI BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA KOMIK ANAK PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH BEJI TULUNG KLATEN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI
PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUASAAN MATERI
BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA KOMIK ANAK
PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH BEJI
TULUNG KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun oleh:
Umi Nur Chasanah
11510091
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI (STAIN) SALATIGA
2 0 1 5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO
Hidup lebih indah jika kita bersyukur PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa hormat teruntukmu orang-orang tercinta: Suamiku, Maheswariku, Bapak dan Ibu ku Martijo dan Siti Amaroh,
Saudara dan Sahabatku...
Semua ditaqdirkan untuk bertemu dan bersama menuju jalanNya.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.Puja dan puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya dalam penyusunan skripsi berjudul
Peningkatan Kompetensi Penguasaan Materi Bahasa Indonesia melalui Media
Komik Anak pada Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Beji Tulung Klaten Tahun
Pelajaran 2014/2015 . Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah menerangi dunia dengan kesempurnaan agama Islam. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I.) pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas untuk
mengetahui keberhasilan dengan menumbuhkan minat membaca siswa melalui media komik dalam meningkatkan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia pada siswa kelas V. Analisis data dilakukan terhadap temuan data pembelajaran pada pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III yang pada akhirnya dapat mencapai ketuntasan hasil belajar optimal.
Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan semua pihak yang terkait. Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Rahmad Hariyadi, M. Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga,
2. Suwardi, M. Pd. sebagai Ketua Jurusan Tarbiyah, Peni Susapti, M. Si. selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd. sebagai Dosen pembimbing akademik,
3. Imam Mas Arum, M. Pd. selaku dosen pembimbing skripsi,
4. Rastuti Yubaidah, S. Pd. I. selaku Kepala MI Muhammadiyah Beji, segenap guru,
karyawan, siswa MI Muhammadiyah Beji,
5. Bapak dan Ibu, Martijo dan Siti Amaroh
6. Semua pihak yang telah membantu penulis: termasuk dosen, karyawan, Slamet, Samiyem, Khoerul Muqorrobin, Ma‟wa „indana Maheswari, Mayura, Andar Ifazatul Nurlatifa, Muhammad Lutfi Mubarok, Alfi Nasichatul Ummah, „Arifah Imtichani, Nawiroh Rahmawati, serta yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
7. Ma‟had Comunity 2010
8. Keluarga Besar Teater Getar
9. Pembaca yang budiman Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Penulis harapkan.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para Pembaca dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 11 Januari 2015 Penulis
ABSTRAK
Chasanah, Umi Nur. 2015. Peningkatan Kompetensi Penguasaan Materi Bahasa
Indonesia melalui Media Komik Anak pada Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Beji Tulung Klaten Tahun Pelajaran 2014/2015 .
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum M. Pd.
Kata kunci: peningkatan, kompetensi penguasaan materi, Bahasa Indonesia,
media komik anak Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia melalui media komik anak pada siswa kelas
V. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang didalamnya paling banyak membaca, sedangkan siswa yang pernah membaca cerita yang terdapat dalam pembelajarannya tidak berminat untuk membaca kembali, sehingga siswa sangat sulit menguasai materinya. Media komik anak adalah hal baru bagi siswa, menjadikan mereka tumbuh minat membaca materi kembali dengan begitu siswa mampu menguasai materi pelajaran Bahasa Indonesia. Keberhasilan upaya meningkatkan kompetensi penguasaan materi melalui media komik menjadi kajian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini.
Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan langkah perencanaan
(planning) , pelaksanaan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
Keempat langkah tersebut dilakukan dalam pra siklus, siklus I, II, dan III pada penelitian ini secara berkesinambungan antara satu siklus dan siklus yang lain.Temuan data dan hasil analisis mengenai melalui media komik dapat meningkatkan penguasaan materi Bahasa Indonesia pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Beji Tulung Klaten menunjukan hasil positif. Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V MI Muhammadiyah Beji adalah 75. Rata-rata kelas untuk hasil belajar siswa adalah 69,33 atau hanya 40% siswa tuntas belajar, dan meningkat pada siklus I rata-rata kelas 62,66 atau 53% ketuntasan siswa, dan meningkat ketuntasan belajar 73% pada siklus II dengan rata-rata 78,46 dan terakhir pada siklus ke III sudah 93% siswa tuntas dengan rata- rata 86,20. Berdasarkan hasil tersebut keberhasilan dengan media komik anak diharapkan dapat memicu semangat siswa untuk membaca dan mendorong para Guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan media demi tercapainya tujuan pembelajaran.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i NOTA PEMBIMBING ...................................................................................... ii PENGESAHAN ................................................................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... viii DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1 A. Latar Belakang Masalah ...............................................................
1 B. Rumusan Masalah ..........................................................................
6 C. Tujuan Penelitian ...........................................................................
7 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................
7 E. Manfaat Penelitian .........................................................................
8 F. Definisi Operasional ......................................................................
10 G. Metode Penelitian ..........................................................................
11 H. Sistematika Penulisan ....................................................................
17 BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 19 A. Kompetensi Penguasaan Materi Bahasa Indonesia........................
19
1. Kompetensi penguasaan materi pembelajaran ........................ 23
2. Materi Bahasa Indonesia ......................................................... 24 B. Media Komik .................................................................................
28
1. Pengertian media komik .......................................................... 28
2. Komik sebagai media pembelajaran ........................................ 33
3. Kelebihan dan kelemahan media komik .................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 41 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................
41 B. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ...........................................
49 C. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus .................................................
51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 65 A. Hasil Penelitian .............................................................................
65 1. ....................................................................................... P ra siklus ................................................................................... 65 2. ....................................................................................... S iklus I ...................................................................................... 70 3. ....................................................................................... S iklus II ..................................................................................... 74 4. ....................................................................................... S iklus III ................................................................................... 78
B. Pembahasan ..................................................................................
84 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 93 A. Kesimpulan ...................................................................................
93 B. Saran .............................................................................................
94 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 96 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 98 RIWAYAT HIDUP PENULIS .......................................................................... 170
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Struktur Organisasi MI Muhammadiyah Beji ............................75 Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II ...................................
86 Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Observasi Aktifitas Siswa ..........................
85 Tabel 4.12 Perbandingan Hasil Evaluasi Siswa ............................................
83 Tabel 4.11 Perbandingan Minat Membaca Siswa Melalui Wawancara .......
81 Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus III .................................
79 Tabel 4.9 Nilai Evaluasi Siklus III ..............................................................
77 Tabel 4.8 Hasil Wawancara Dengan Siswa Pasca Siklus ...........................
73 Tabel 4.6 Nilai Evaluasi Siklus II ...............................................................
46 Tabel 3.2 Data Guru MI Muhammadiyah Beji ...........................................
71 Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I ....................................
69 Tabel 4.4 Nilai Evaluasi Siklus I ................................................................
68 Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pra Siklus ................................
66 Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Pra Siklus ............................................................
50 Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Siswa Pra Siklus ................................
48 Tabel 3.4 Nama Siswa-Siswi Kelas V MI Muhammadiyah Beji Tahun Pelajaran 2014/2015 ...................................................................
47 Tabel 3.3 Data Siswa MI Muhammadiyah Beji Tahun Pelajaran 2014/2015 ...................................................................................
88
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Siklus Kegiatan ...........................................................13 Gambar 2.1 Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran..............................
30 Gambar 2.2 Contoh Komik Anak Cerita Rakyat Timun Emas..................
36 Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Minat Membaca Siswa melalui Wawancara .............................................................................
86 Gambar 4.2 Grafik Hasil Penilaian Evaluasi .............................................
88 Gambar 4.3 Grafik Penilaian Aspek Kognitif ............................................
89 Gambar 4.4 Grafik Penilaian Aspek Afektif ..............................................
90 Gambar 4.5 Grafik Penilaian Aspek Psikomotorik ....................................
91
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 RPP Pra Siklus .......................................................................
98 Lampiran 2 RPP Siklus I ........................................................................... 104 Lampiran 3 RPP Siklus II .......................................................................... 110 Lampiran 4 RPP Siklus III ......................................................................... 115 Lampiran 5 Hasil Nilai Siswa pada Pra Siklus, Siklus I, II, dan III .......... 126 Lampiran 6 Lembar Observasi Penilaian Aktifitas Siswa Pra Siklus........ 128 Lampiran 7 Lembar Observasi Penilaian Aktifitas Siswa Siklus I ........... 129 Lampiran 8 Lembar Observasi Penilaian Aktifitas Siswa Siklus II .......... 130 Lampiran 9 Lembar Observasi Penilaian Aktifitas Siswa Siklus III ......... 131 Lampiran 10 Hasil Wawancara mengenai Minat Membaca dengan Guru Pra
Siklus ...................................................................................... 132 Lampiran 11 Hasil Wawancara mengenai Minat Membaca dengan Guru Pasca
Siklus ...................................................................................... 134 Lampiran 12 Hasil Wawancara Minat Membaca Siswa Pra Siklus Siswa 1 136 Lampiran 13 Hasil Wawancara Minat Membaca Siswa Pra Siklus Siswa 2 138 Lampiran 14 Hasil Wawancara Minat Membaca Siswa Pasca Siklus Siswa 1140 Lampiran 15 Hasil Wawancara Minat Membaca Siswa Pasca Siklus Siswa 2141 Lampiran 16 Profil Siswa ............................................................................ 142 Lampiran 17 Foto ........................................................................................ 144 Lampiran 18 Model Media Komik Anak .................................................... 147
Lampiran 19 Lembar Kerja Siswa ............................................................... 148 Lampiran 20 Surat Ijin Penelitian ................................................................ 160 Lampiran 21 Surat Keterangan Penelitian ................................................... 161 Lampiran 22 Surat Tugas Pembimbing Skripsi ........................................... 162 Lampiran 23 Lembar Konsultasi Skripsi ..................................................... 163 Lampiran 24 SKK ........................................................................................ 165 Lampiran 25 Riwayat Hidup Penulis ........................................................... 170
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kehidupan peserta didik. Melalui pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan peserta didik dapat mencapai perkembangan intelektual, sosial, dan emosional sebagai penunjang keberhasilan dalam mempelajari mata pelajaran yang lainnya. Di samping itu, melalui pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia seperti yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
2. Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
3. Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
4. Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai ciri budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Membaca merupakan proses awal mula belajar membaca bagi siswa kelas awal, karena disinilah pertama kali siswa diajarkan untuk bisa menggunakan keterampilan membaca khususnya Bahasa Indonesia. Oleh karena itu seorang guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan kondusif agar suasana pembelajaran bisa menyenangkan dan tidak terkesan membosankan.
Kegiatan pembelajaran akan berhasil baik, apabila guru dalam menyajikan materi menggunakan prosedur yang tepat, diantaranya metode yang tepat, media yang sesuai, bahasa pengantar yang menarik, sehingga motivasi dan minat anak akan bangkit. Sering terjadi guru menghadapi berbagai kendala ketika memberikan materi pembelajaran kurang berjalan maksimal dan hasil yang didapat kurang memuaskan.
Media merupakan sesuatu bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai denga tujuan yang ingin dicapai (M. Basyirudin Usman 2002:15). Media komik dapat dibuat oleh siapapun bahkan sekarang banyak beredar komik yang bagus dan mendidik tidak seperti dahulu hanya untuk dewasa. Belajar dengan komik tentunya sangat menyenangkan, cerita rakyat yang tadinya berupa tulisan tanpa gambar dapat dibuat seperti film baca, gambar berjalan mempunyai alur dan mengharuskan siswa membaca. Banyaknya film-film di televisi juga secara tidak langsung sangat mempengaruhi minat membaca siswa, cerita dalam buku yang di filmkan tentunya tidak selengkap dengan cerita buku, hanya mengambil garis besarnya.
Setelah diadakan pra survei sebelum pengajuan proposal skripsi, di MI Muhammadiyah Beji terlihat banyak siswa yang belum berminat untuk belajar di perpustakaan. Hanya terdapat beberapa siswa dua sampai empat orang yang aktif memasuki dan membaca di perpustakaan itupun rata-rata siswa perempuan. Siswa yang lain memasuki perpustakaan hanya untuk mengambil buku paket atau ada tugas dari guru untuk mencari informasi tentang pembelajaran di perpustakaan, bahkan pada umumnya siswa jarang tergerak untuk mencari informasi sendiri yang tidak ditugaskan oleh bapak dan ibu guru. Siswa kelas tinggi pada umumnya sudah asik dengan kelompok seperti yang di ungkapkan Muhibin Syah (1995:51) dalam bukunya ,”usia 6 sampai 12 tahun dengan ciri memiliki dorongan untuk keluar dari rumah dan memasuki kelompok sebaya (peer group
)”. Sehingga mereka kurang berminat untuk memasuki perpustakaan apabila salah satu siswa dalam kelompok pergi jajan.
Guru kelas lima MI Muhammadiyah Beji mengaku bahwa nilai rata-rata siswanya kurang memuaskan khususnya di mapel Bahasa Indonesia karena banyaknya materi yang mengharuskan mereka membaca. Nilai siswa kelas lima hanya 40% yang tuntas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Nilai KKM yang ditetapkan di MI Muhammadiyah Beji mencapai nilai 75 untuk pelajaran Bahasa Indonesia.
Di MI Muhammadiyah Beji para guru kesulitan untuk sekedar membuat media, itu pun bukan karena tidak ada bahan dan alatnya, tetapi karena kurang menguasai pembuatan media dan tentunya membutuhkan waktu tidak sebentar. Media di MI Muhammadiyah Beji kebanyakan dari pemerintah, yang ditakutkan oleh para guru adalah apabila ada siswa yang meminjam dan tidak di kembalikan karena mereka menyukai media tersebut, sehingga jarang menggunakan media dari pemerintah. Selain itu sangatlah terbatas jumlah dan penggunaanya, misalnya media yang ada adalah: peta, tengkorak, lup. Jadi jarang sekali alat-alat tersebut digunakan, hanya materi dan pelajaran tertentu.
Setelah melakukan prasurvei inilah kondisi guru dan siswa kelas V di MIM Beji:
1. Ruang kelas yang menjadi satu dengan perpustakaan dan ruang komputer ada sekat berupa rak buku, membuat siswa terkadang ketika proses belajar mengajar berlangsung ada siswa kelas lain masuk untuk mengambil buku paket atau mengikuti pembelajaran komputer membuat pembelajaran tidak khidmat sebagaimana mestinya.
2. Guru menilai KKM pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 75 masih memberatkan, KKM telah ditentukan oleh yayasan yang berwenang.
Sebenarnya para Guru tidak perlu merasa was-was karena siswanya tidak naik kelas karena kurikulum yang berlaku yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah apabila ada siswa yang belum mencapai KKM diadakan remidial, begitu seterusnya sampai siswa mencapai tuntas KKM.
3. Penunjang lain yang dapat menarik minat siswa dalam belajar adalah buku paket dan media pembelajaran, buku paket yang digunakan siswa di madrasah sudah sejak tahun 2006 itupun dari pemerintah dan sampai sekarang belum pernah ada lagi buku paket terbaru untuk pembelajaran.
Media untuk pelajaran Bahasa Indonesia sangatlah kurang karena memang sangat sulit mengguanakan media dalam pembelajaran yang membutuhkan banyak membaca ini, sedangkan pada umumnya siswa kelas lima kurang berminat membaca. Mereka berminat ketika ada hal baru atau belum pernah mereka lihat dan baca, seperti siswa disuruh mencari informasi di koran, majalah, internet. Untuk mendapatkan media tersebut tentu memerlukan waktu dan biaya, membuat para guru enggan menggunakan media dengan alasan tidak ada waktu dan media yang mudah dibuat yang diperbaharui untuk pembelajaran adalah LKS untuk guru dan siswa itupun tidak semua mata pelajaran menggunakan LKS, karena sifatnya hanya sebagai pendukung pembalajaran isinya berupa rangkuman pelajaran dan banyak latihan soal untuk siswa.
Untuk meningkatkan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia melalui media komik anak, maka dicoba dilaksanakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas yaitu Peningkatan Kompetensi Penguasaan Materi Bahasa Indonesia melalui Media Komik Anak sebagai acuan proses pembelajaran selanjutnya.
Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan tema melalui media komik anak dapat meningkatkan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia bagi para siswa kelas V di MI Muhammadiyah Beji sangat bermanfaat untuk merangsang minat siswa dalam membaca.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: Apakah melalui media komik anak dapat meningkatkan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Beji Tulung Klaten tahun pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan penelitian harus sesuai dengan jawaban atas rumusan masalah tersebut.
Dengan demikian, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: Untuk mengetahui melalui media komik anak dapat meningkatkan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Beji Tulung Klaten tahun pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Dalam penelitian tindakan kelas ini, dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Diduga melalui media komik anak dapat meningkatkan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Beji Tulung Klaten tahun pelajaran 2014/2015.
2. Indikator keberhasilan Tolak ukur keberhasilan suatu penelitian harus dapat ditentukan secara jelas. Hal ini terinci dalam indikator keberhasilan yang berfungsi menghindari kerancuan dalam menentukan standar keberhasilan suatu penelitian. Dalam penelitian ini diindikasikan melalui media komik anak berdampak pada peningkatan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia yaitu berupa hasil belajar siswa itu sendiri.
Untuk mengetahui adanya peningkatan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia pada siswa kelas V melalui hasil belajar siswa pada pra siklus yaitu sebelum penggunaan media komik anak dalam pembelajaran selanjutnya penggunaan media komik anak dimulai dari siklus I hingga siklus akhir. Nilai KKM untuk pelajaran Bahasa Indonesia adalah 75, dengan nilai tersebut sebagai penentu siswa tuntas dan tidak tuntas dalam belajar. Dikatakan berhasil meningkatkan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia apabila persentase ketuntasan siswa minimal 85% siswa tuntas belajar.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hipotesis yang telah ditentukan, apabila ternyata hipotesis tersebut terbukti validitasnya, maka diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis.
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, penelitian ini memberi sumbangsih yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia melalui penggunaan media komik anak. Selain itu, komik anak dapat dijadikan media alternatif yang mudah ditemukan di berbagai media cetak.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa 1) Memperkenalkan pada siswa jenis bacaan komik untuk pendidikan. 2) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.
3) Dapat menumbuhkan minat membaca siswa, dan memahami akan pentingnya membaca. b. Bagi guru 1) Memudahkan guru dalam proses belajar mengajar yaitu ketertarikan siswa pada materi pembelajaran.
2) Sebagai alat pantau keberhasilan siswa dan dapat mengembangkan kemampuan secara lebih professional dalam bidangnya.
3) Memberi semangat dan dorongan untuk selalu kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan benda-benda di lingkungan sekitar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
c. Bagi lembaga sekolah 1) dengan meningkatnya prestasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan keprofesionalan guru dengan demikian mutu pendidikan akan meningkat yang akhirnya prestasi sekolah meningkat juga.
2) Penelitian ini turut membantu sekolah/madrasah dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi yang bersangkutan.
d. Bagi peneliti 1) Penelitian ini dapat mendorong dan mengilhami para peneliti lain untuk mengembangkan ide kreatif dan inovatifnya dalam melakukan penelitian. 2) Penelitian ini dapat dijadikan kajian yang perlu ditelaah lebih lanjut untuk ditingkatkan kualitasnya dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang salah dan pemahaman yang berbeda pada judul tersebut di atas, maka penulis perlu menjelaskan berbagai istilah yang sekaligus sebagi batasan penelitian. Adapun istilah-istilah tersebut adalah:
1. Kompetensi Penguasaan Materi Bahasa Indonesia Kompetensi adalah kemampuan dasar yang dapat dilakukan oleh para siswa pada tahap pengetahuan, ketrampilan, dan sikap (Martinus
Yamin, 2005:127-128). Kompetensi penguasaan materi adalah kemampuan dasar siswa untuk menguasai materi yang di ajarkan oleh guru, dapat dilihat dari hasil belajar mereka khususnya pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satu kesulitan belajar siswa adalah kurang atau tidak dapat menguasai materi karena adanya faktor-faktor internal maupun eksternal pada siswa tersebut. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila rata-rata hasil belajar siswa sudah mencapai nilai 75 atau minimal 85% siswa tuntas belajar.
2. Media komik anak Secara luas dapat dikatakan bahwa media adalah orang, benda atau kejadian yang menciptakan suasana yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap tertentu (Ensiklopedia Nasional Indonesia 1990:50). Sedangkan komik adalah bacaan dengan model percakapan langsung seperti dalam film hanya saja komik berbentuk gambar dan tulisan seperti diungkapkan oleh Kurt Franz
(1996:55) “Media komik terdiri atas paduan kata-kata (bahasa) dan gambar. Dalam pada itu fungsi bahasanya tidak hanya menjelaskan, melengkapkan atau memperdalam pengertian teksnya. Dibandingkan dengan kisah gambar, disini bahasannya (dalam gelembung-gelembung yang menyatakan percakapan dan pemikiran), dan gambarnya (dalam kurungan gambar) secara langsung saling terpadukan”.
Kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia melalui media komik anak adalah penelitian untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai materi Bahasa Indonesia agar mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal dengan penggunaan media komik anak, sekaligus untuk menarik minat membaca siswa.
G. Metode Penelitian
Metode penelitian berisi rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data. Berikut rincian datametode penelitian: 1.
Rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian tindakan adalah strategi pemecahan masalah dengan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Rancangan penelitian tindakan kelas ini mengenai peningkatan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia melalui media komik di MI Muhammadiyah Beji, dikarenakan belum seluruh siswa tuntas atau memperoleh nilai yang sempurna. Media untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di MIM Beji sangatlah kurang efektif hanya buku paket Bahasa Indonesia. Sesuai jenis penelitian yang diteliti, maka penelitian ini menggunakan model tindakan dari Suharsimi Arikunto. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
2. Subjek penelitian
Kegiatan penelitian bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Beji yang beralamat di Beji, Tulung, Klaten.
Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V pada tahun
pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 15 siswa, terdiri dari 8 perempuan dan 7 laki-laki. Hampir seluruh siswa merupakan penduduk yang bertempat tinggal sekitar madrasah ibtidaiyah.
Penelitian ini dilakukan pada bulan November meliputi tiga tahap, yaitu siklus I, siklus II, siklus III ditiap siklusnya satu kali pertemuan.
Tanggal pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan jadwal yang berlaku di MI Muhammadiyah Beji sesuai kesepakatan antara peneliti dan pihak madrasah.
3. Langkah-langkah penelitian
Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto dkk (2010:16), menyebutkan bahwa ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui (lihat gambar 1.1) yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi.
Planning SIKLUS I
Reflecting Acting Observing Planning
SIKLUS II
Reflecting Acting Observing
?
Gambar 1.1 Bagan Siklus Kegiatana. Perencanaan Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, dibuat perencanaan yang berupa persiapan-persiapan yang dibutuhkan dalam proses belajar pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan media komik, diantaranya:
1) Silabus dan Promes 2) RPP 3) Buku materi pembelajaran siswa sebagai acuan pembuatan media komik anak 4) Lembar observasi dan alat dokumentasi. b. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diadaptasikan dari
RPP yang telah dibuat. Dalam tahap ini PTK terdapat 3 siklus yang akan dilaksanakan pada akhir bulan Oktober tahun 2014. Pada tahap pelaksanaan meliputi Pelaksanaan belajar mengajar dengan menggunakan media komik, evaluasi, observasi, serta refleksi sebagai satu kesatuan proses belajar mengajar.
c. Pengamatan (Observasi) Observasi bertujuan mengamati atau melihat langsung proses belajar mengajar, serta mendokumentasikan hasil dari tindakan yang dilakukan. Peneliti akan disini akan mengamati siswa selama proses belajar mengajar. Mengukur indikator ketercapaian, serta menganalisis dampak yang timbul adanya media komik anak.
d. Refleksi Refleksi adalah kegiatan mengulas hasil dari pelaksanan dan pengamatan selama proses belajar mengajar, bagaimanakah penguasaan materi Bahasa Indonesia pada siswa melalui media komik anak ini. Guru dan peneliti dapat merefleksikan diri mengenai tingkat keberhasilan dengan media komik anak dalam di kelas V MI Muhammadiyah Beji dan sebagai patokan untuk menentukan tindakan tahap siklus berikutnya. Jika pada hasil evaluasi kurang memuaskan atau belum mencapai 85% siswa yang tuntas KKM maka peneliti merancang untuk melanjutkan PTK dengan siklus berikutnya.
4. Instrumen Penelitian
Dalam PTK ini penulis menggunakan beberapa instrumen sebagai bahan pengumpul data berupa: a. Silabus dan promes b. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) c. Lembar Observasi Siswa d. Instrumen untuk wawancara guru dan siswa 5.
Pengumpulan Data
Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah objek penelitian, dan juga untuk merumuskan dan menguji hipotesis. Peneliti mengumpulkan informasi mengenai objek penelitian menggunakan metode sebagai berikut:
a. Pengamatan / Observasi
Penulis mengamati langsung maupun tidak langsung untuk mengetahui sejauh mana adanya peningkatkan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia dengan adanya media komik anak. Adanya gejala-gejala yang timbul setelah penerapan media komik anak.
b. Wawancara
Penulis mengadakan wawancara terhadap guru mapel Bahasa Indonesia kelas lima, beserta beberapa siswa guna mengetahui sejauh mana kompetensi penguasaan materi siswa sebelum dan sesudah adanya media komik anak
c. Melakukan Tes
Penulis melakukan tes, evaluasi yang disesuaikan dengan RPP disediakan oleh guru. Tes dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kompetensi penguasaan materi dari sebelum adanya tindakan dan sesudahnya dengan melihat hasil lembar kerja siswa.
6. Analisis Data
Dalam teknik analisis data ini penulis mengolah hasil observasi, wawancara, dan hasil evaluasi dengan mendiskripsikannya kemudian menganalisis dan menyimpulkannya. Jenis data yang di kumpulkan adalah sebagai berikut: a. Penelitian kuantitatif
Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes diolah dengan menggunakan deskripsi persentase. Nilai yang diperoleh siswa sama dengan tingkatan kompetensi penguasaan materi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V MIM Beji. Nilai persentase dihitung dengan ketentuan sebagai berikut: NP = Keterangan: NP = Nilai Persentase ∑Skor = Jumlah Skor ∑Skor Maksimal = Jumlah Skor Maksimal b. Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari observasi dan wawancara diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang dianalisis. Data kuantitatif dan kualitatif dikaitkan sebagai dasar untuk mendiskripsikan keberhasilan dari penelitian dengan media komik anak, dan perubahan terhadap peningkatan kompetensi penguasaan materi khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan mata pelajaran yang lainnya selain itu diharapkan adanya dampak lain dengan adanya tindakan penggunaan media komik anak yaitu minat membaca siswa yang membaik.
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman Judul, Lembar Persetujuan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Mutu dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi dan Daftar Lampiran.
2. Bagian inti dari skripsi terdiri dari:
BAB I Pendahuluan, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Manfaat Penelitian, Definisi Operasianal, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II Kajian Pustaka terdiri dari kompetensi penguasaan materi, Media komik anak.
BAB III Gambaran umum lokasi penelitian, Lokasi, subyek dan waktu penelitian, Deskripsi pelaksanaan siklus I (rencana pelaksanaan, pengamatan/penyimpulan data dan refleksi), deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi siklus III.
BAB IV Hasil penelitian dan Pembahasan mengenai: Hasil Prasiklus, hasil pelaksanaan siklus I, hasil pelaksanaan siklus II, deskripsi siklus III, dan pembahasan
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran
3. Bagian Akhir terdiri dari Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, dan Daftar Riwayat Hidup Penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kompetensi Penguasaan Materi Bahasa Indonesia 1. Kompetensi penguasaan materi pembelajaran Kompetensi adalah kemampuan dasar yang dapat dilakukan oleh
para siswa pada tahap pengetahuan, ketrampilan, dan sikap (Martinus Yamin, 2005:127-128). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Kompetesi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Terlepas dari tahap pengetahuan, ketrampilan dan sikap sebagai kemampuan dasar tentu yang paling berperan untuk mewujudkan adanya kemampuan dasar adalah guru. Guru sebagai pendidik yang mengajarkan materi agar tercapainya suatu tujuan yang direncanakan, maka harus berawal dari guru yang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Syarat guru agar berhasil dalam proses pembelajaran: a. Guru mampu membuat perencanaan pembelajaran dengan baik
b. Mampu menguasai materi sehingga ketika ada siswa yang bertanya dapat langsung menjawab tanpa mencari-cari di dalam buku c. Mampu menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan baik
d. Mampu mampu beradaptasi dengan cepat dalam situasi kelas baru dan kondisi tertentu e. Dapat menerapkan prinsip-prinsip psikologi f. Dapat mengadakan evaluasi dengan tepat.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah dibutuhkan adanya lingkup materi untuk guru maupun siswa. Ruang lingkup yang harus dikuasai oleh guru dan siswa adalah:
a. Guru Guru harus menguasai seluruh materi yang tercantum dalam
GBPP (Garis-Garis Besar Program Pengajaran) sehingga perlu adanya buku pegangan guru, dan diharuskan untuk guru mencari materi dari sumber lain seperti majalah, artikel, dan internet selain dari buku sumber pegangan guru.
b. Siswa Siswa minimal harus menguasai materi yang tercantum dalam
GBPP, sehingga perlu adanya buku tersendiri yaitu buku sumber pegangan siswa.
Upaya meningkatkan penguasaan materi guru adalah dengan adanya musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) atau kelompok kegiatan guru (KKG), buku sumber, dan pendidikan. Selain itu perlu juga adanya kompetensi guru artinya kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Menurut Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. (UPMA Stain Salatiga 2010:34) a. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seorang guru dalam mengelola pembelajaran, kompetensi ini dapat dilihat dari kompetensi menyusun rencana pembelajaran, kompetensi melaksanakan proses belajar mengajar, kompetensi melaksanakan penilaian proses belajar mengajar. 1) Kompetensi menyusun rencana pembelajaran meliputi mampu mendiskripsikan tujuan pembelajaran, mampu memilih materi, mampu mengorganisir materi, mampu menentukan metode atau strategi pembelajaran, mampu menentukan media pembelajaran, mampu menyusun perangkat penilaian, mampu menentukan teknik penilaian dan mampu mengalokasikan waktu untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar. 2) Kompetensi melaksanakan proses belajar mengajar adalah guru mampu melaksanakan program yang telah direncanakan sebelumnya, guru dituntut aktif menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Guru dapat menentukan penilaian mengubah teknik, metode demi tercapainya tujuan pembelajaran. Pada tahap ini tentunya seorang guru harus terampil dan mahir menggunakan alat bantu ajar, pengguanaan metode dan menilai hasil belajar siswa.
3) melaksanakan penilaian proses belajar mengajar Kompetensi adalah guru mampu membuat menentukan nilai hasil belajar siswa, penilaian proses belajar mengajar dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan perencanaan kegiatan belajar mengajar yang telah disusun dan dilaksanakan. Pada dasarnya penilaian sangatlah penting untuk mengetahui tercapai tidaknya suatu tujuan pembelajaran, sehingga diketahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar agar dapat diupayakan tindak lanjut hasil belajar siswa. Kompetensi penilaian belajar peserta didik meliputi mampu memilih soal berdasarkan tingkat kesukaran, mampu memilih soal berdasarkan tingkat pembeda, mampu memperbaiki soal yang tidak valid, mampu memeriksa jawab, mampu mengklarifikasi hasil-hasil penilaian, mampu mengolah dan menganalisis penilaian, dan sebagainya.
b. Kompetensi kepribadian Kompetensi kepribadian ini mengharuskan guru mampu bersifat dan bersikap baik dimanapun dan dalam keadaan apapun.
Karena sekolah adalah lingkungan yang sangat mendasari terbentuknya kepribadian siswa setelah lingkungan keluarga, maka segala hal yang ada di sekolah yaitu sikap guru di kelas maupun di luar kelas akan menjadi cermin bagi para siswanya. Tidak hanya bagi siswa tetapi juga terhadap masyarakat, pada umumnya masyarakat mempunyai anggapan bahwa seorang guru adalah teladan yang baik dilingkungannya.
c. Kompetensi profesional Kompetensi profesional adalah berbagai kemampuan yang dapat menunjang tercapainya tugas seorang guru, kompetensi ini meliputi kepakaran atau keahlian dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya, rasa tanggung jawab atas tugasnya dan rasa kebersamaan dengan guru lainnya. Kompetensi profesional mencakup kemampuan dalam hal mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan baik filosofis maupun psikologis, mengerti dan menerapkan teori belajar sesuai tingkat kemampuan peserta didik, mampu menangani berbagai bidang studi yang dibebankan kepadanya, mampu menggunakan media yang ada, mampu menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, mampu mengevaluasi pembelajaran, dan mampu memotivasi siswa agar berminat belajar.