Hubungan antara dukungan sosial dan stres kerja pada anggota Satsabhara polisi di Polres Klaten - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN STRES KERJA PADA
ANGGOTA SATSABHARA POLISI DI POLRES KLATEN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Disusun Oleh:
Hilarius Feliks Hermawan
149114078

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


IIALAMAN PERSETUJUAI\I DOSEN PEMBIMBING

JUI}TJL SKRIPSI:

HT]BT}NGAII AIYTARA DI]K[]NGAI\[ SOSIAL DAI\I STRES KERJA PAI}A

DI POLRES KLATEN

*ffiT:.t
{u 7r*"TlTlrmKan b
e/ffi-n
s
e,:Y:
?*ld
"4-. '
-d
ooynror$'

Robertus Landung Eko Prihatuoko, M.Psi., Psi.


ii
3;v

ranggal: [.9...0EC

e0l8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

HT]BUNGAII AI\TTARA DUKT]NGAN SOSIAL DAN STRES KERJA PADA
ANGGOTA SATSABHARA POUSI DI POLRES KLATEN

Dipersiapkan dan dihrlis oleh:

)r'*

{
yarffi

J,}

m

P
.r{

#

Penguji

I

Penguji

II

Penguji

III


&)

Yogyakarra t2MAR

Z0lg

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dhanna

stiyani, M.Psi., Psi.

llt
B,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO


Mazmur 126: 5
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan
sorak-sorai.

Mazmur 126: 6
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang
dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Matius 21: 22
Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan
menerimanya.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Semua hasil kerja keras dan jerih payah ini, saya persembahkan kepada Bunda
Maria, Tuhan Yesus Kristus dan Bapa Disurga yang selalu memberkatiku,

memberikan semangat untuk lebih kuat, penolongku, dan yang telah mengabulkan
doa-doaku sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Bapak, ibu, adikku dan keluargaku yang telah memberikan dukungan, semangat
dan mendoakanku dalam menghadapi segala masalah apapun.

Dosen pembimbingku yang selalu sabar dan selalu membantuku dalam
menemukan jalan keluar disetiap masalah yang kuhadapi dalam proses penulisan
skripsi ini.

Teman-temanku dan semua orang yang telah membantuku dalam setiap proses
yang kulewati.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya


tulis ini

tidak memuatkarya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Desember 2018

Hilarius Feliks Hermawan

V1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN STRES KERJA PADA
ANGGOTA SATSABHARA POLISI DI POLRES KLATEN
Hilarius Feliks Hermawan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dukungan sosial dan stres kerja pada anggota Satsabhara Polisi di Polres

Klaten. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif dan
signifikan antara dukungan sosial (berdasarkan tipe dukungan) dan stres
kerja pada anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten. Subjek dalam
penelitian ini berjumlah 85 anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten. Data
dikumpulkan dengan skala dukungan sosial yang dikembangkan oleh
peneliti berdasarkan tipe dukungan sosial menurut Sarafino (2008) dan skala
stres kerja dikembangkan oleh peneliti berdasarkan aspek stres kerja
menurut Robbins dan Judge (2008). Skala dukungan sosial tipe dukungan
instrumental memiliki koefisien reliabilitas ( π‘Ÿπ‘₯π‘₯ ) sebesar (0,785), tipe
dukungan emosional memiliki kefisien reliabilitas (π‘Ÿπ‘₯π‘₯ ) sebesar (0,803), tipe
dukungan persahabatan memiliki koefisien reliabilitas (π‘Ÿπ‘₯π‘₯ ) sebesar (0,855),
dan tipe dukungan informasi memiliki koefisien reliabilitas (π‘Ÿπ‘₯π‘₯ ) sebesar
(0,800). Sedangkan skala stres kerja memiliki koefisien reliabilitas
(π‘Ÿπ‘₯π‘₯ ) sebesar (0,941). Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan uji korelasi Spearman’s Rho dalam program SPSS for
windows versi 23 dikarenakan tidak menggunakan syarat normalitas data.
Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif
kuat dan signifikan antara tipe dukungan intrumental (r: -0,719; p: 0,000),
tipe dukungan emosional (r: -0,696; p: 0,000), tipe dukungan persahabatan
(r: -0,736; p: 0,000) dan tipe dukungan informasi (r: -0,718; p: 0,000)

dengan stres kerja pada anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten. Hal ini
dapat diartikan bahwa semakin tinggi dukungan sosial (berdasarkan tipe
dukungan) maka semakin rendah stres kerja pada anggota Satsabhara Polisi
di Polres Klaten.
Kata Kunci: Dukungan Sosial, Stres Kerja, Anggota Satsabhara Polisi di
Polres Klaten.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL SUPPORT AND JOB STRESS ON
MEMBERS OF THE POLICE SATSABHARA AT THE KLATEN POLICE
STATION
Hilarius Feliks Hermawan
ABSTRACT
The aim of this study is to find out the relationship between social
support and job stress on members of the Police Satsabhara at the Klaten
Police Station. The hypothesis in this study there is a negative and
significant relationship between social support (based on support type) and

job stress on members of the Police Satsabhara at the Klaten police station.
The subjects in this study were 85 members of the Police Satsabhara at the
Klaten Police Station. Data is collected with a social support scale
developed by researchers based on the type of social support according to
Sarafino (2008) and job stress scale developed by researchers based on
aspects of job stress according to Robbins and Judge (2008). Scale of social
support type of instrumental support has a reliability coefficient (π‘Ÿπ‘₯π‘₯ ) of
(0.785), type of emotional support has efficiency reliability (π‘Ÿπ‘₯π‘₯ ) of (0.803),
type of companionship support has a reliability coefficient (π‘Ÿπ‘₯π‘₯ ) of (0.855),
and the type of information support has a reliability coefficient (π‘Ÿπ‘₯π‘₯ ) of
(0.800). While the scale of job stress has a reliability coefficient (π‘Ÿπ‘₯π‘₯ ) of
(0,941). Data analysis techniques in this study is using the Spearman Rho
correlation test in the SPSS for Windows version 23 program because it
does not use data normality requirements. The result in this study states that
there is a strong and significant negative relationship between the types of
instrumental support (r: -0.719; p: 0,000), types of emotional support (r: 0,696; p: 0,000), type of companionship support (r: -0,736; p: 0,000) and
type of information support (r: -0,718; p: 0,000) with job stress on members
of the Police Satsabhara at the Klaten Police Station. This can be
interpreted that the higher social support (based on type of support), the job
stress will be lower for members of the Police Satsabhara at the Klaten

Police Station.

Keywords: Social Support, Job Stress, Police Satsabhara Members at
Klaten Police Station.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Hilarius Feliks Hermawan

Nomor Mahasiswa

:149 114 078

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah yang berjudul:

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN STRES KERJA PADA
ANGGOTA SATSABHARA POLISI DI POLRES KLATEN
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, menyimpan dan
mengelolanya di internet atau media lainnya guna kepentingan akademis tanpa

perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Pada tanggal: 9 Desember 2018

1X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kupanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi/tugas akhir ini dengan
baik. Penulis berharap hasil dari tugas akhir ini dapat menambah pengetahuan
atau wawasan pembaca mengenai tingkat dukungan sosial dan stres kerja pada
anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten. Semoga hasil tugas akhir ini juga
dapat dipahami oleh pembaca dengan baik serta dapat berguna dan bermanfaat
bagi pembaca. Kesuksesan dan keberhasilan dalam penyusunan tugas akhir ini
tidak terlepas dari doa, dukungan, semangat atau motivasi serta arahan dari
banyak pihak yang membantu penulis dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saya sebagai penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bunda Maria, Tuhan Yesus Kristus dan Bapa Disurga yang selalu
memberkatiku, memberikan semangat untuk lebih kuat, penolongku, dan
yang telah mengabulkan doa-doaku sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini.
2. Ibu Dr. Y. Titik Kristiyani, M.Psi., Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Monica Eviandaru M., M.Apss. Psych., Ph.D. selaku Kepala Program
Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Maria Laksmi Anantasari, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan bimbingan KRS disetiap semester dari awal serta
memberikan dorongan dalam menyelesaikan skripsi.
5. Robertus Landung Eko Prihatmoko M.Psi. selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang selalu sabar dalam membimbing, memberikan arahan dan
petunjuk, waktu, saran dan kritik dalam menyelesaikan skripsi.
6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah memberikan pengajaran dikelas ataupun diluar kelas,
pengalaman

dalam

hidup

dan

pengetahuan

baru

selama

masa

pembelajaran.
7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah membantu segala kebutuhan administrasi dan
kebutuhan lainnya dalam proses studi.
8. AKBP Juli Agung Pramono, S.H., S.I.K, M. Hum. selaku Kapolres Klaten
yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian di Polres
Klaten. Serta Seluruh anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten yang
telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini. Terimakasih kesediaan
anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten yang telah meluangkan waktu
untuk pengambilan data penelitian.
9. Bapak Fransiscus Asisi Minarso dan Ibu Agustina Sri Supadmiati, kedua
orang tua saya yang sangat saya sayangi dan cintai. Terimakasih atas doa
dan dukungan sehingga saya menjadi selalu semangat dalam mengerjakan
skripsi ini hingga selesai.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10.

Untuk mbah putri yang selalu mendoakan saya agar dapat berhasil dalam
studi dan dapat cepat bekerja setelah lulus dari sarjana ini.

11. Terimakasih

pula untuk mbah kakung yang juga selalu mendoakan dan

mensupport agar selalu semangat. Akan tetapi, cucumu ini juga meminta

maaf dikarenakan tidak dapat menunjukkan keberhasilan studi disaat
sebelum Tuhan memanggil mbah kakung.
12.

Untuk adikku, yang selalu memberikan dukungan agar selalu semangat
dalam menghadapi masalah dalam perjalanan menyelesaikan skripsi ini.

13.

Untuk teman-temanku kelas C angkatan 2014 yang telah banyak
memberikan pengalaman baru dalam proses pembelajaran dikelas.
Mengajarkanku mengenai kekompakan, kerja keras, kemandirian dan
kepedulian.

14.

Untuk teman-teman seperjuanganku, terimakasih atas
semangat

dan

pengalaman-pengalaman

informasi,

yang diberikan untuk

mendongkrak semangatku ini.

Tidak ada gading yang tidak retak. Pada dasarnya penulis penyadari
bahwa skripsi/tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan dan memiliki banyak

kekurangan. Oleh sebab itu, penulis terbuka dan menerima segala

kritik

serta

saran dari pihak manapun.

Yogyakarta, 9 Desember 2018

xll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 15
C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 16
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 16
1. Manfaat Teoritis ............................................................................... 16
2. Manfaat Praktis ................................................................................. 16
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 17
A. Stres Kerja............................................................................................... 17
1. Pengertian Stres Kerja ...................................................................... 17

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Aspek Stres Kerja ............................................................................. 19
3. Faktor yang mempengaruhi Stres Kerja: ........................................... 20
4. Perbedaan individu berkaitan dengan Stres Kerja: ............................. 23
B. Dukungan Sosial ..................................................................................... 25
1. Pengertian Dukungan Sosial ............................................................. 25
2. Tipe Dukungan Sosial ....................................................................... 26
3. Dampak Dukungan sosial ................................................................. 27
C. Satsabhara Polisi ..................................................................................... 28
1. Pengertian Satsabhara Polisi ............................................................. 28
2. Karakteristik Satsabhara Polisi .......................................................... 29
D. Dinamika Hubungan Dukungan Sosial (Berdasarkan Tipe Dukungan
Sosial) dan Stres Kerja pada Anggota Satsabhara Polisi di Polres
Klaten...................................................................................................... 30
E. Kerangka Berfikir Hubungan Dukungan Sosial (Berdasarkan Tipe
Dukungan sosial) dan Stres Kerja pada Anggota Satsabhara Polisi di
Polres Klaten ........................................................................................... 35
F.

Hipotesis ................................................................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 37
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 37
B. Variabel Penelitian .................................................................................. 37
C. Definisi Operasional ................................................................................ 38
1. Stres Kerja ........................................................................................ 38
2. Dukungan Sosial ............................................................................... 38
D. Subjek Penelitian ..................................................................................... 39
E. Metode dan Alat Pengambilan Data ......................................................... 41
1. Metode Pengambilan Data ................................................................ 41

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Alat Pengambilan Data ..................................................................... 41
a. Skala Dukungan Sosial pada Anggota Satsabhara Polisi di Polres
Klaten ......................................................................................... 41
b. Skala Stres Kerja pada Anggota Satsabhara Polisi di Polres
Klaten. ........................................................................................ 44
F.

Validitas, Seleksi Item dan Reliabilitas .................................................... 45
1. Validitas ........................................................................................... 45
2. Seleksi Item ...................................................................................... 48
3. Reliabilitas........................................................................................ 52

G. Metode Analisis Data............................................................................... 54
1. Uji Asumsi ....................................................................................... 54
a. Uji Normalitas ............................................................................. 54
b. Uji Linieritas ................................................................................ 55
2. Uji Hipotesis ..................................................................................... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 59
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 59
B. Deskripsi Subjek Penelitian ..................................................................... 61
C. Deskripsi Data Penelitian ......................................................................... 62
a.

Teoritik, Empirik dan Uji One Sample T-test ................................... 62

b.

Kategori Variabel Dukungan Sosial yang Memuat Tipe Dukungan
Sosial dan Variabel Stres Kerja ........................................................ 64

D. Hasil Analisis Data .................................................................................. 67
1. Uji Asumsi ........................................................................................... 67
a. Uji Normalitas ................................................................................. 67
b. Uji Linearitas.................................................................................... 69
2. Uji Hipotesis ......................................................................................... 72

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Pembahasan ............................................................................................. 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 85
A. Kesimpulan ............................................................................................. 85
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 85
C. Saran ....................................................................................................... 86
1. Bagi Subjek ........................................................................................ 86
2. Bagi Organisasi .................................................................................. 87
3. Bagi Peneliti Selanjutnya .................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................89
LAMPIRAN.......................................................................................................... 93

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel Hasil Premilinary Wawancara Stres Kerja ..................................... 8
Tabel 2 Distribusi Item Skala Uji Coba Dukungan Sosial ................................... 43
Tabel 3 Distribusi Item Skala Uji Coba Stres Kerja ............................................ 45
Tabel 4 Distribusi Item Skala Dukungan Sosial Setelah Diseleksi ...................... 51
Tabel 5 Distribusi Item Skala Stres Kerja Setelah Diseleksi ............................... 52
Tabel 6 Nilai Korelasi dan Tingkat Hubungan.................................................... 57
Tabel 7 Hasil Deskriptif Data Identitas Subjek Penelitian................................... 61
Tabel 8 Hasil Analisis Deskriptif Data Penelitian ............................................... 62
Tabel 9 Tabel Pedoman/Norma Kategori ........................................................... 64
Tabel 10 Kategori Variabel Dukungan Sosial Tipe Instrumental ....................... 65
Tabel 11 Kategori Variabel Dukungan Sosial Tipe Emosional .......................... 65
Tabel 12 Kategori Variabel Dukungan Sosial Tipe Persahabatan....................... 66
Tabel 13 Kategori Variabel Dukungan Sosial Tipe Informasi ............................ 66
Tabel 14 Kategori Variabel Stres Kerja ............................................................. 66
Tabel 15 Uji Normalitas Dukungan Sosial (Berdasarkan Tipe) dan
Stres Kerja ......................................................................................... 68
Tabel 16 Uji Linearitas Dukungan Sosial Tipe Instrumental dan
Stres Kerja ......................................................................................... 70
Tabel 17 Uji Linearitas Dukungan Sosial Tipe Emosional dan
Stres Kerja ......................................................................................... 70
Tabel 18 Uji Linearitas Dukungan Sosial Tipe Persahabatan dan
Stres Kerja ......................................................................................... 71

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 19 Uji Linearitas Dukungan Sosial Tipe Informasi dan
Stres Kerja ........................................................................................ 71
Tabel 20 Nilai Korelasi dan Tingkat Hubungan................................................. 73
Tabel 21 Uji Korelasional Dukungan Sosial Tipe Instrumental dan
Stres Kerja ......................................................................................... 73
Tabel 22 Uji Korelasional Dukungan Sosial Tipe Emosional dan
Stres Serja .......................................................................................... 74
Tabel 23 Uji Korelasional Dukungan Sosial Tipe Persahabatan dan
Stres Kerja ......................................................................................... 75
Tabel 24 Uji Korelasional Dukungan Sosial Tipe Informasi dan
Stres Kerja ......................................................................................... 76

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Hubungan Dukungan Sosial (Berdasarkan Tipe Dukungan sosial)
dan Stres kerja Pada Anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten ........ 35

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Penelitian............................................................................. 93
Lampiran 2 Reliabilitas Skala ........................................................................ 110
Lampiran 3 Deskriptif Data (Empirik, Teoritik, Kategori dan Uji One
Sample T-test) ........................................................................... 124
Lampiran 4 Uji Asumsi .................................................................................. 133
Lampiran 5 Uji Hipotesis ............................................................................... 137
Lampiran 6 Hasil Wawancara Premilinary.......................................................140

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Satsabhara (Satuan Samapta Bhayangkara) adalah bagian dari
unsur pelaksanaan tugas pokok yang berada dibawah naungan kapolres.
Satsabhara memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan tugas turjawali
(pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli), pengamanan markas,
pengamanan kegiatan masyarakat serta instansi pemerintah, penanganan
tipiring (tindak pidana ringan), TPTKP (tindakan pertama tempat kejadian
perkara), objek vital, dan pengendalian massa dalam rangka pemeliharaan
keamanan serta menjaga ketertiban masyarakat (Pasal 55 dalam Peraturan
Kepala Kepolisian RI No. 23 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor).
Berdasarkan hasil wawancara Wakil Kepala Satsabhara dan
anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten, tanggung jawab tugas-tugas
yang harus diemban oleh anggota Satsabhara sesuai dengan peraturan
Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Tugas tersebut seperti pemberian
bimbingan, arahan, pengawasan, pengendalian masa, perawatan dan
pemeliharaan alat kendaraan Satsabhara, pengamanan markas, SAR,
turjawali, pelatihan ketrampilan pengamanan, pengamanan unjuk rasa,
pengamanan pada acara konser musik, pengawalan keamanan vvip

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

kunjungan presiden, pemeliharaan ketertiban, siaga SAR, turjawali,
pengamanan objek vital kota serta wilayah-wilayah. Anggota Satsabhara
juga siap bersedia membantu subdivisi lainnya seperti membantu mengatur
lalu lintas, mengamankan barang bukti dan lain-lainnya (Wawancara, 30
Maret dan 11 April 2018). Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh
anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten, terutama pada tuntutan tugas
yang harus mereka kerjakan. Hal tersebut membuat fisik mereka terkuras
pada saat menjalankan tugas, bahkan mereka hanya memiliki sedikit waktu
untuk istirahat dengan tenang (Wawancara, 30 Maret 2018).
Anggota Satsabhara memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam
melaksanakan tugas sehari-hari di lapangan. Banyak masalah yang harus
dihadapinya seperti kelelahan fisik pada saat menjalankan tugas, waktu
kerja yang tidak menentu dan adanya tekanan yang tinggi dari atasan.
Tekanan yang tinggi dari atasan dapat terjadi dikarenakan sistem
organisasi polisi yang hierarki. Masalah-masalah tersebut dapat dirasakan
oleh anggota Satsabhara disetiap harinya yang dapat membuat anggota
Satsabhara dapat rentan mengalami stres kerja. Hal tersebut juga didukung
oleh Morash, Haarr, Kwak (2006, dalam Singh, 2016) yang menyatakan
bahwa budaya organisasi dan struktur dalam instansi kepolisian dapat
menciptakan stres kerja.
Berdasarkan

CbsNews.com

(Picchi,

11

Januari

2018),

mengungkapkan bahwa pekerjaan polisi adalah pekerjaan yang memiliki
tingkat stres kerja yang tinggi. Pekerjaan polisi berada diurutan ke 4,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

pekerjaan yang memiliki stres kerja yang tinggi dibandingkan dengan
pekerjaan lainnya seperti koordinator acara, reporter, broadcaster,
pekerjaan yang terkait dengan hubungan masyarakat dan eksekutif senior
di perusahaan. Hal tersebut dikarenakan pekerjaan polisi memiliki resiko
mempertaruhkan nyawanya sebagai dari bagian pekerjaannya untuk
membantu orang lain. Somodevilla (1978, dalam Singh, 2016) juga
menyatakan bahwa menjadi petugas polisi adalah pekerjaan yang berada
dibawah tekanan dan stres kerja yang tidak tertandingi dibandingkan
dengan pekerjaan lainnya. Selain itu, berdasarkan dari surat kabar
elektronik DetikNews.com (Saut, 23 Maret 2017), anggota Reserse,
Satlantas dan Satsabhara memiliki tingkat stres kerja yang tinggi
dibandingkan dengan divisi lainnya. Hal tersebut dikarenakan Reserse,
Satlantas dan Sabhara memiliki beban kerja seperti tugas untuk
penanganan kasus dan jam kerja yang berlebihan daripada divisi lainnya.
Stres kerja sendiri merupakan kondisi dinamis di mana seseorang
individu dihadapkan dengan kesempatan atau peluang, tuntutan, atau
sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan atau diinginkan
individu dan hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. (Robbins dan
Judge 2008). Robbins dan Judge (2008) juga menyatakan bahwa stres
kerja dapat dilihat dari aspek perilaku, psikologis dan fisik. Aspek perilaku
stres kerja seperti muncul ketidakteraturan waktu tidur, produktivitas kerja
menurun, gelisah, berbicara gagap, tingkat membolos atau mangkir kerja
yang tinggi, perputaran kerja, perubahan kebiasaan makan, meningkatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

konsumsi rokok dan alkohol. Selain itu, Aspek psikologis stres kerja yang
muncul seperti mudah marah atau jengkel, mudah bosan atau jenuh,
cemas, rasa tegang dan menunda-nunda pekerjaan. Kemudian, Aspek fisik
stres kerja seperti metabolisme tubuh terganggu, detak jantung meningkat,
tekanan darah naik, serangan jantung, sakit kepala dan tarikan pernafasan
tidak teratur.
Berdasarkan

dari

surat

kabar

elektronik

SindoNews.com

(Barnugroho, 18 September 2015), anggota Sabhara di wilayah Polda
Daerah Istimewa Yogyakarta ditangkap satuan narkoba Polres Sleman
dikarenakan

mengkonsumsi

ganja.

Anggota

Sabhara

tersebut

mengkonsumsi ganja dengan tujuan sebagai obat penenang dikarenakan
mengalami kesulitan tidur.
Berdasarkan dari surat kabar SindoNews.com (Kurniawan, 8
Oktober 2018) juga mengungkapkan bahwa 6 anggota kepolisian Polres
Tangerang yang didominasi anggota Satsabhara dipecat tidak hormat
dikarenakan membolos kerja atau mangkir kerja selama 30 hari berturutturut. Selain itu, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Wakil (2015),
mengungkapkan bahwa stres kerja yang dialami oleh polisi meningkatan
konsumsi rokok dan minuman beralkohol. Hal tersebut dilakukan untuk
mengatasi stres yang dialaminya.
Wawancara juga dilakukan kepada beberapa anggota Satsabhara
Polisi di Polres Klaten, empat (4) dari lima (5) anggota Satsabhara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

mengalami stres kerja yang ditunjukkan pada aspek perilaku. Dalam
menjalankan tugas kondisi yang mereka alami berkaitan dengan aspek
perilaku stres kerja seperti perubahan kebiasaan makan, ketidakteraturan
tidur, meminum minuman beralkohol dan konsumsi rokok meningkat
(Wawancara, 30 Maret 2018).
Berdasarkan data yang diperoleh diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa anggota polisi mengalami stres kerja yang ditunjukkan dalam aspek
perilaku. Aspek perilaku stres kerja yang muncul pada anggota polisi
adalah perilaku membolos, perubahan kebiasaan makan, mengalami
ketidakteraturan tidur, konsumsi rokok meningkat, konsumsi minuman
beralkohol, dan mengkonsumsi narkoba.
Berdasarkan dari surat kabar elektronik HealthDetik.com (28
September 2012) mengungkapkan petugas kepolisian dan petugas
pemadam kebakaran memiliki tekanan darah yang tinggi dibandingkan
dengan pekerjaan lainnya. Hal tersebut juga didukung oleh hasil penelitian
Mallik, Mukhopadhyay, Kumar dan Sinhababu (2014) yang meneliti
mengenai hipertensi, prehipertensi dan normotensi (tensi normal) pada
polisi di Kabupaten Bengal barat India. Ia menemukan bahwa 41,9% dari
1817 polisi mengalami hipertensi, 42,9% dari 1817 polisi mengalami
prehipertensi dan sisanya sebanyak 15,2 % dari 1817 polisi mengalami
normotensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

Wawancara juga dilakukan kepada beberapa anggota Satsabhara
Polisi di Polres Klaten, empat (4) dari lima (5) anggota Satsabhara Polisi
di Polres Klaten mengalami stres kerja yang ditunjukkan pada aspek fisik.
Dalam menjalankan tugas kondisi yang mereka alami berkaitan dengan
aspek fisik stres kerja seperti munculnya gangguan pada kepala yang
terasa berat dan pusing serta keringat yang berlebihan (Wawancara, 30
Maret 2018).
Berdasarkan data yang diperoleh diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa anggota polisi mengalami stres kerja yang ditunjukkan dalam aspek
fisik. Aspek fisik stres kerja yang muncul pada anggota polisi ditandai
dengan munculnya tekanan darah yang tinggi, keringat berlebihan, dan
kepala terasa berat serta pusing.
Husain (2014) melakukan penelitian mengenai tingkat depresi,
kecemasan dan stres pada polisi di pakistan. Hasil penelitiannya
menemukan bahwa dari 315 anggota kepolisian yang bertugas di tiga
kabupaten di pakistan mengalami depresi dan stres yang berat serta
mengalami kecemasan yang sangat berat atau parah.
Selain itu, dari hasil wawancara yang dilakukan kepada wakil
kepala Satsabhara Polisi di Polres Klaten (Wawancara, 11 April 2018)
mengungkapkan bahwa aspek psikologis yang muncul pada anggota
Satsabhara yang berkaitan dengan stres kerja adalah munculnya rasa
cemas. Wakil kepala satuan Satsabhara tersebut mengungkapkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

anggotanya merasakan cemas pada saat mendengar kabar mengenai teror
bom yang berfokus pada anggota kepolisian. Berdasarkan hasil wawancara
kepada beberapa anggota Satsabhara pula, tiga (3) dari lima (5) anggota
Satsabhara Polisi di Polres Klaten mengungkapkan bahwa dalam
menjalankan tugas kondisi yang mereka alami berkaitan dengan aspek
psikologis stres kerja seperti munculnya rasa bosan atau jenuh dikarenakan
tugas yang monoton, rasa cemas dikarenakan informasi buruk yang
mengancam anggota kepolisian dan rasa tegang disaat mendapatkan tugas
baru secara mendadak (Wawancara, 30 Maret 2018).
Berdasarkan data yang diperoleh diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa anggota kepolisian mengalami stres kerja yang ditunjukkan dalam
aspek psikologis. Aspek psikologis stres kerja yang muncul pada anggota
polisi ditandai dengan munculnya rasa cemas, rasa tegang dan rasa bosan
atau jenuh pada saat menjalankan tugas.
Menurut hasil wawancara kepada wakil kepala bagian Satsabhara
Polisi di Polres Klaten, tidak dipungkiri semua pekerjaan akan memiliki
titik stres kerja. Akan tetapi, tingkatan stres kerja yang dialami masingmasing individu akan berbeda (Wawancara, 11 April 2018). Selain itu,
berdasarkan hasil wawancara kepada kepala bagian Satsabhara Polisi di
Polres Klaten mengungkapkan bahwa anggota polisi lebih cenderung
memiliki tingkatan stres kerja dengan kategori sedang. Hal tersebut
dikarenakan banyaknya tuntutan tugas serta peran dukungan-dukungan
dari atasan, masyarakat dan instansi sendiri yang kurang ditingkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

(Wawancara, 9 April 2018). Kepala bagian Satsabhara juga mengatakan
bahwa anggota Satsabhara juga sudah mendapatkan perhatian dari segi
pembinaan kesejahteraan rohani, mental, jasmani, moril dan materil,
pembinaan dan pemeriksaan psikologis serta kesehatan jiwa khususnya
dari bidang Bagsumda. Akan tetapi, kepala bagian Satsabhara Polres
Klaten mengungkapkan bahwa masih ada anggota yang mengalami
kondisi yang berkaitan dengan stres dalam bekerja (Wawancara, 9 April
2018).
Tabel 1
Tabel Hasil Preliminary Wawancara Stres Kerja
No
1.

Inisial
TB
Bripda

2.

CB
Bripda

3.

AA

Bripda
4.

SH
Briptu

5.

NN
Bripka

Perilaku
Perubahan
kebiasaan
makan
dan
gangguan tidur
Konsumsi rokok
meningkat dan
meminum
minuman
beralkohol
Kebiasaan
makan
yang
berubah
dan
konsumsi rokok
meningkat
Tidur
tidak
teratur
dan
hanya
tidur
sebentar saja.
Merasa
tidak
ada perubahan
yang berarti

Psikologis
Fisik
Merasa
bosan kepala
terasa
dan jenuh
berat dan pusing

Merasa
bosan kepala
dan tegang.
sebelah.

Sudah terbiasa

pusing

Kelelahan
dan
berkeringat
dengan intensitas
lebih.

Merasa cemas Sudah
terbiasa
karena banyak dengan kondisi di
teror.
lapangan
Merasa nyaman berkeringat yang
dikarenakan
lebih.
sudah terbiasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

Kondisi stres kerja polisi juga didukung oleh temuan sebelumnya
oleh VigfΓΊsdΓ³ttir (2017) dengan judul Social Support, Stress and Burnout
among Icelandic Police Officers yang menemukan bahwa dari 93 polisi
(subjek) di islandia mengalami stres kerja dengan kualifikasi stres kerja
rendah dengan jumlah 2,5%, stres kerja sedang dengan jumlah 70,9% dan
stres kerja tinggi dengan jumlah 26,9%. Selain itu, berdasarkan hasil
penelitian Amir, Hussain, Humayon, Raza, dan Ansari (2017) dengan
judul Assessment of Work Stress among Police in Pakistan menemukan
bahwa 116 atau 97% dari 120 responden polisi di pakistan mengalami
stres kerja dengan kategori tinggi. Hal serupa juga ditunjukkan oleh hasil
penelitian yang dilakukan oleh Jonyo (2015) yang menemukan bahwa
polisi di Nakuru (Kenya) mengalami stres kerja tinggi 53,6% dan stres
kerja sedang sebanyak 46,4% dari 84 subjek polisi.
Menurut hasil pemaparan kondisi terkini melalui wawancara
preliminary, surat kabar dan dari hasil penemuan sebelumnya dapat dilihat
bahwa anggota polisi mengalami stres kerja. Stres kerja yang muncul pada
anggota kepolisian sesuai dengan aspek stres kerja yang diungkapkan oleh
Robbins dan Judge (2008) yaitu meliputi Aspek fisik, psikologi dan
perilaku. Aspek perilaku stres kerja pada anggota anggota kepolisian yang
muncul seperti membolos atau mangkir kerja, perubahan kebiasaan makan,
mengalami ketidakteraturan tidur, konsumsi rokok meningkat, dan
konsumsi minuman beralkohol. Aspek fisik stres kerja yang muncul
ditandai dengan tekanan darah yang tinggi, keringat berlebihan, dan kepala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

terasa berat serta pusing. Aspek psikologis stres kerja ditandai dengan
munculnya rasa cemas, rasa bosan atau jenuh, dan rasa tegang pada saat
menjalankan tugas. Selain itu, berdasarkan hasil penemuan sebelumnya
menemukan bahwa subjek penelitian (polisi) mengalami stres kerja dengan
kategori rendah hingga tinggi.
Seseorang yang bekerja sebagai polisi seharusnya tidak mengalami
stres dalam bekerja yang dibuktikan dengan ketidakmunculan gejala stres
kerja. Pada faktanya berdasarkan informasi yang dikumpulkan melalui
media masa, penelitian sebelumnya dan hasil wawancara preliminary
menunjukkan bahwa anggota polisi khususnya anggota Satsabhara
mengalami stres kerja. Kondisi stres dalam bekerja anggota polisi bagian
Sabhara ditunjukkan dengan munculnya gejala perilaku, gejala fisik dan
gejala psikologis.
Berdasarkan pemaparan kondisi terkini pada anggota kepolisian
melalui informasi dari media masa, penelitian sebelumnya dan hasil
preliminary wawancara, maka peneliti tertarik untuk meneliti stres kerja
pada anggota kepolisisan khususnya anggota Satsabhara Polisi di Polres
Klaten. Dampak dari stres kerja dapat merugikan diri sendiri, orang
disekitar dan organisasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Jonyo (2015) menyatakan bahwa stres kerja yang tinggi pada polisi dapat
menyebabkan buruknya kinerja. Greenberg dan Baron (2000, dalam
Jonyo, 2015) juga menyatakan bahwa stres kerja dapat mengurangi
efisiensi, inisiatif/ kapasitas melakukan suatu hal dalam bekerja,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

mengurangi minat dalam diri, membuat pikiran kaku, kurangnya perhatian
pada organisasi, rekan kerja dan hilangnya tangung jawab dalam bekerja.
Maka sangatlah perlu memberikan perhatian dan penanganan sejak dini
mengenai stres kerja pada anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten.
Menurut Robbins dan Judge (2008), sumber seseorang dapat
mengalami stres kerja berasal dari sumber organisasi, sumber lingkungan
dan sumber personal. Selain itu, Robbins dan Judge (2008) menyatakan
bahwa terdapat variabel yang dapat memoderasi antara faktor atau potensi
stres kerja dengan stres kerja itu sendiri. Variabel yang dapat memoderasi
tersebut berkaitan dengan perbedaan individu seperti persepsi, pengalaman
kerja, dukungan sosial, keyakinan pada lokus kontrol, keyakinan diri dan
permusuhan.
Berdasarkan hasil wawancara pribadi kepada beberapa anggota
Satsabhara Polisi di Polres Klaten, satu (1) dari lima (5) anggota
mengungkapkan bahwa sumber yang menyebabkan anggota mengalami
stres kerja adalah faktor personal yang berupa masalah keluarga yang
dibawa ketempat kerja. Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan peneliti kepada beberapa anggota Satsabhara Polisi di Polres
Klaten, empat (4) dari lima (5) anggota Satsabhara (Wawancara, 30 Maret
2018), wakil kepala bagian Satsabhara (Wawancara, 11 April 2018) dan
kepala bagian Satsabhara (Wawancara, 9 April 2018) mengungkapkan
bahwa sumber yang menyebabkan anggota mengalami stres kerja adalah
dukungan sosial yang sangat minim. Minimnya dukungan sosial yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

dimaksud adalah seperti kurangnya dorongan, penghargaan, perhatian dari
atasan dan keluarga. Selain itu, ketidakpedulian antar rekan kerja dalam
membantu menyelesaikan tugas serta jiwa keanggotaan antar keanggotaan
yang minim. Hal tersebut juga ditambah dengan keengganan senior dalam
memberikan tanggapan dan petunjuk kepada juniornya (Wawancara 9, 11
April dan 30 Maret 2018).
Menurut hasil pemaparan preliminary wawancara kepada lima (5)
anggota Satsabhara, wakil kepala Satsabhara serta kepala Satsabhara Polisi
di Polres Klaten, peneliti ingin berfokus menghubungkan dukungan sosial
dengan stres kerja. Dukungan sosial menurut Robbins dan Judge (2008)
termasuk dalam variabel moderator antara potensial stres dengan stres
kerja itu sendiri. Akan tetapi, pada penelitian ini dukungan sosial dilihat
sebagai variabel bebas yang dapat mempengaruhi stres kerja. Hal tersebut
dilandasan bahwa empat (4) dari lima (5) anggota (Wawancara, 30 Maret
2018), wakil kepala (Wawancara, 11 April 2018) dan kepala bagian
(Wawancara, 9 April 2018) Satsabhara Polisi di Polres Klaten
mengungkapkan bahwa mereka mengalami stres kerja yang disebabkan
oleh dukungan sosial yang sangat minim. Maka dengan itu, dukungan
sosial pada penelitian ini menjadi fokus sebagai variabel bebas.
Hal tersebut juga didukung dari penelitian yang dilakukan oleh
Noviati (2015) mengenai stres kerja yang ditinjau dari kecerdasan emosi,
modal psikologis dan dukungan sosial pada karyawan percetakan, perawat
dan anak buah kapal. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

dukungan sosial (variabel independen) memiliki hubungan negatif sangat
kuat dan signifikan dengan stres kerja (variabel dependen). Hal ini dapat
diartikan bahwa jika dukungan sosial yang diterima oleh karyawan
percetakan, perawat dan anak buah kapal tinggi maka stres kerja yang
dialaminya rendah. Variabel dukungan sosial dalam penelitian ini
memiliki hubungan paling kuat diabandingkan dengan variabel modal
psikologis dan kecerdasan emosional. Hal tersebut dapat diartikan bahwa
dukungan sosial sangat berpengaruh secara langsung pada stres kerja.
Individu yang bekerja secara langsung dihadapkan pada kondisi harus
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Maka dengan itu, lingkungan
sosial memiliki kontribusi terhadap kondisi individu (Noviati, 2015).
Seperti halnya dukungan sosial yang memiliki kontribusi terhadap kondisi
stres kerja yang dialami seseorang.
Menurut sarafino (2008), dukungan sosial adalah rasa nyaman,
perhatian, penghargaan atau pertolongan yang diperoleh seseorang dari
orang lain. Dukungan sosial menurut Sarafino (2008) tersebut memuat
empat tipe dukungan, seperti tipe dukungan instrumental, tipe dukungan
emosional, tipe dukungan persahabatan dan tipe dukungan informasi.
Keberadaan dukungan yang diberikan oleh rekan kerja atau supervisor
dapat membantu menyangga dampak stres kerja (Robbins dan Judge,
2008). Selain itu, dukungan sosial dapat mengurangi stres kerja seseorang
dengan tingkat tekanan yang tinggi sekalipun (Robbins dan Judge, 2008).
Dukungan sosial yang tinggi dapat membantu seseorang dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

menurunkan tingkat stres kerja yang dialaminya khususnya pada anggota
Satsabhara. Berdasarkan hasil wawancara Kepala Satsabhara Polisi di
Polres Klaten (Wawancara, 9 April 2018) mengatakan bahwa dukungan
berupa kepedulian antar rekan kerja dan kenaikan gaji dari instansi dapat
membantu menurunkan tingkat stres dalam bekerja. Selain itu, bentuk
nasehat, saran dan rasa keanggotaan juga dapat mengurangi stres kerja
anggota. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan anggota mendapatkan
perhatian kesejahteraan hidup yang lebih dari rekan kerja dan instansi.
Selain itu, Sarafino (2008) juga mengungkapkan bahwa seseorang
dengan dukungan sosial rendah atau menerima dukungan tidak sesuai yang
dibutuhkan maka dapat berdampak pada ketidakberkurangnya tekanan
atau stres yang dialami seseorang. Menurut Matterson dan Ivancevich
(dalam Priansa dan Suwatno, 2011) seseorang yang tidak mendapatkan
dukungan sosial yang memadai dalam menjalankan pekerjaan dengan
beban kerja berlebihan dapat menimbulkan stres kerja. Robbins dan Judge
(2008) juga menyatakan bahwa tidak adanya dukungan dari kolega serta
buruknya hubungan antar pribadi dapat menyebabkan stres dalam bekerja.
Terutama pada individu yang memerlukan kebutuhan sosial yang tinggi.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, hasil wawancara preliminary
dan media massa, maka penelitian mengenai hubungan antara dukungan
sosial dan stres kerja pada anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten ini
penting dan mendesak untuk dilakukan. Hal tersebut dikarenakan adanya
masalah mengenai stres kerja pada anggota Satsabhara Polisi di Polres

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

Klaten yang ditandai dengan munculnya gejala perilaku, fisik dan
psikologis. Hal tersebut diduga muncul dikarenakan minimnya dukungan
sosial yang diterima pada anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten.
Selain itu, penelitian ini juga dilandaskan pada hasil penelitian terdahulu
yang menyatakan bahwa dukungan sosial (variabel independen) menjadi
salah satu penentu dari kondisi stres kerja (variabel dependen). Pada
penelitian sebelumnya yang dilakukan berfokus pada karyawan, perawat,
anak buah kapal dan polisi secara umum. Maka dengan itu, penelitian ini
juga penting untuk dilakukan pada konteks anggota Satsabhara Polisi di
Polres Klaten. Hal tersebut dilandaskan dengan minimnya penelitian yang
berfokus pada anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten mengenai
hubungan dukungan sosial dan stres kerja. Maka dengan itu, perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara dukungan
sosial dan stres kerja pada anggota kepolisian khususnya anggota
Satsabhara Polisi di Polres Klaten.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan diatas, peneliti ingin
mengetahui, β€œadakah hubungan negatif dan signifikan antara dukungan
sosial dan stres kerja pada anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten?”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah dukungan
sosial memiliki hubungan dengan stres kerja pada anggota Satsabhara
Polisi di Polres Klaten.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi
pada ilmu psikologi di bidang industri dan organisasi mengenai
dukungan sosial dan stres kerja pada anggota Satsabhara Polisi di
Polres Klaten.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Penulis dapat mengembangkan kemampuannya dalam
penyusunan karya tulis serta dapat mengetahui hubungan antara
dukungan sosial dan stres kerja pada anggota Satsabhara Polisi di
Polres Klaten.
b. Bagi anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten
mengenai tingkat dukungan sosial yang diterima dan tingkat stres
kerja yang dialami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Stres Kerja
1. Pengertian Stres Kerja
Berkaitan dengan stres dalam pekerjaan, setiap individu dapat
mengalami stres ditempat kerja. Stres kerja dapat terjadi pada semua
pekerjaan seseorang dari tingkat pemimpin hingga pada bawahan.
Menurut Anoraga (2001), stres kerja adalah suatu bentuk respon fisik
atau mental seseorang terhadap perubahan dari lingkungan yang
mengganggu dan dapat mengancam individu tersebut. Hal serupa juga
disampaikan oleh Riggio (2003) yang mengungkapkan bahwa stres
kerja merupakan interaksi antara seseorang dengan lingkungan serta
stressor yang memberikan suatu tantangan dan ancaman yang dapat
menimbulkan reaksi psikologis dan fisiologis pada individu yang
bekerja.
Menurut pendapat dari Mangkunegara (2005) stres kerja adalah
suatu perasaan yang tertekan yang dialami oleh seseorang dalam
menghadapi suatu pekerjaan. Berdasarkan Luthans (2005) stres kerja
adalah respon seseorang terhadap situasi eksternal yang dapat
mengakibatkan munculnya penyimpangan fisik, psikologis dan
perilaku.

17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

Sutarto (2010) juga menyatakan bahwa stres kerja adalah suatu
keadaan yang berasal dari penghayatan subjektif seseorang individu
yang dapat berupa suatu interaksi antar individu dengan lingkungan
kerja yang dapat menimbulkan keadaan yang mengancam serta
memberikan suatu tekanan secara psikologis, fisik dan sikap individu.
Pendapat mengenai stres kerja juga diungkapkan oleh Robbins dan
Judge (2008), ia mengungkapkan bahwa stres kerja adalah kondisi
dinamis di mana seseorang individu dihadapkan dengan kesempatan
atau peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang
dihasratkan atau diinginkan individu dan hasilnya dipandang tidak
pasti dan penting.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa stres
kerja merupakan suatu respon seseorang dari lingkungan kerja yang
dirasa menekan, mengganggu, mengancam dan menuntut yang
berakibat pada terganggunya kondisi seseorang dari segi fisik,
psikologis dan perilaku yang membuat seseorang tidak dapat be